Buah kopi yang telah dipanen harus segera diolah untuk mencegah
terjadinya reaksi kimia yang bisa menurunkan mutu kopi. Hasil panen
disortasi dan dipilah berdasarkan kriteria tertentu. Buah kualitas prima bila
diolah dengan benar akan menghasilkan kopi bermutu tinggi.
Biji kopi merupakan bahan baku minuman sehingga aspek mutu [fisik,
kimiawi, kontaminasi dan kebersihan] harus diawasi sangat ketat karena
menyangkut citarasa, kesehatan konsumen, daya hasil [rendemen] dan
efisiensi produksi. Dari aspek citarasa dan aroma, seduhan kopi akan
sangat baik jika biji kopi yang digunakan telah diolah secara baik sehingga
proses pemilihan biji kopi harus benar-benar yang sudah matang dengan
ciri kulit kopi harus benar-benar merah.
2. Penyangraian
Proses sangrai diawali dengan penguapan air yang ada di dalam biji kopi
dengan memanfaatkan panas yang tersedia dari kompor dan kemudian
diikuti dengan reaksi pirolisis. Reaksi ini merupakan reaksi dekomposisi
senyawa hidrokarbon antara lain karbohidrat, hemiselulosa dan selulosa
yang ada di dalam biji kopi. Reaksi ini umumnya terjadi setelah suhu
sangrai di atas 180 oC. Secara kimiawi, proses ini ditandai dengan evolusi
gas CO2 dalam jumlah banyak dari ruang sangrai berwarna putih. Sedang
secara fisik, pirolisis ditandai dengan perubahan warna biji kopi yang
semula kehijauan menjadi kecoklatan. Kisaran suhu sangrai yang umum
adalah sebagai berikut,
1. Suhu 190 –195 oC untuk tingkat sangrai ringan [warna coklat muda],
2. Suhu 200 - 205 oC untuk tingkat sangrai medium [warna coklat agak
gelap]
3. Suhu di atas 205 oC untuk tingkat sangrai gelap [warna coklat tua
cenderung agak hitam].
2.Penghalusan
Mesin ini mempunyai dua buah piringan [terbuat baja], yang satu berputar
[rotor] dan yang lainnya diam [stator]. Mekanisme penghalusan terjadi
dengan adanya gaya geseran antara permukaan biji kopi sangrai dengan
permukaan piringan dan sesama biji kopi sangrai. Kopi bubuk ukuran halus
diperoleh dari ayakan dengan ukuran lubang 200 Mesh, sedangkan untuk
ukuran bubuk medium digunakan ayakan 120 mesh. Jika dipasang ayakan
200 Mesh, sebagian besar [79 %] kopi bubuk akan mempunyai ukuran
antara 0,90 - 1,0 mm. Kapasitas mesin penghalus antara 10 – 60 kg per
jam tergantung pada diameter piringan penghalusnya.Proses gesekan
yang sangat intensif akan menyebabkan timbul panas di bagian silindernya
dan akan menyebabkan aroma kopi bubuk berkurang. Untuk menghindari
tersebut, maka mesin penghalus sebaiknya dihentikan dan didinginkan
sejenak saat suhu kopi bubuk di dalam bak penampung meningkat secara
tidak wajar.
3. Pengemasan
WIWIN NOVERA