Kopi sangrai (roasted coffee) Kopi bubuk (powder coffee) Kopi instan (instant coffee) Kopi ekstrak (extract coffee) Kopi diminum oleh konsumen bukan sebagai sumber nutrisi melainkan sebagai minuman penyegar. Kafein merupakan salah satu senyawa alkaloid yang sangat penting yang terdapat di dalam biji kopi. Kafein merupakan salah satu zat yang dimanfaatkan dalam bentuk obat maupun dalam bentuk makanan atau minuman. Mudah larut dalam pelarut organik (kloroform, benzene, eter), Sukar larut dalam petroleum eter. Kristal kafein Meleleh pada suhu 238°C, Mulai menyublim pada suhu 120°C dan sempurna pada 178°C pada tekanan atmosfer. Kafein dapat membentuk Kristal dengan satu molekul air dan anhydrous jika dipanaskan pada suhu di atas 80°C. Kafein hidrous akan stabil pada suhu dibawah 52°C (spiller, 1999). Kadar kafein dalam biji kopi robusta : 1,50- 2,72%, Kadar kafein dalam biji kopi arabika : 0,94- 1,59%. Kadar kafein dalam biji kopi sangrai robusta : 2% Kadar kafein dalam biji kopi sangrai arabika : 1% (Mulato,2006). proses pengurangan kandungan kafein di dalam suatu bahan pertanian. Dekafein biji kopi biasanya dilakukan sebelum proses penyangraian Berdasarkan legislasi dan pasar european union, kopi bubuk dapat dinyatakan terdekafeinasi jika telah memiliki kadar kafein antara 0,1-0,3% dekafeinasi dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut air, organik dan anorganik. Daya larut kafein pelarut sintetik relatif tinggi (harga, potensi polusi lingkungan dan pengaruh negatif terhadap kesehatan penggunaan pelarut sintetik harus diperhatikan) Proses dekafeinasi dengan pelarut organik : metilen klorida, 1,2-diklor etana, asam karboksilat, 5 hidroksi triptamida, mono-diester gliserol triasetat,di-tri klor etana, asam asetat, asam etilen, PE, n-heksan dan flouronasi-HC. Proses dekafeinasi dengan pelarut anorganik : menggunakan CO2 cair, gas NO2, gabungan CO2 cair dan air Pada umumnya Dekafeinasi biji kopi dilakukan dengan proses : Pengukusan (steaming) : suhu 100°C Pelarutan (percolating) kafein di dalam biji kopi. 1. Pengembangan volume biji kopi 2. Perubahan Warna Secara visual : biji kopi berwarna cerah (hijaukeputihan) kecoklatan 3. Penurunan Kadar Kafein pemecahan senyawa kompleks kafein dan asam klorogenat akibat perlakuan panas. Senyawa kafein menjadi bebas dengan ukuran dan berat molekulnya menjadi kecil sehingga menjadi lebih mudah bergerak berdifusi melewati dinding sel dan selanjutnya larut dalam air 4. Penurunan Asam Klorogenat terlepasnya asam klorogenat dari kafein dekomposisi asam klorogenat menjadi senyawa organik lain Kadar asam klorogenat menurun dari 7,6% mjd dibawah 1% 1. Cita rasa asam mengalami penurunan 2. Berkurangnya Rasa Pahit 3. Penurunan pembentukan aroma roasty yang khas 4. Penurunan nilai body dari seduhan kopi Tingkatan penyangraian terdiri dari: light roast (sangrai cukupan), 190-1950C medium roast (sangrai sedang), 200-2050C dark roast (sangrai matang). > 2050C
Waktu penyangraian bervariasi dari 7-30 menit
tergantung jenis alat dan mutu kopi. Cara penyangraian berpengaruh terhadap citarasa, warna bubuk kopi karakteristik flavor dari ekstrak kopi. persen loss dari bahan-bahan dalam kopi, light roast sekitar 3-5 % loss, medium roast sekitar 5-8 % loss, dark roast sekitar 8-14 % loss (termasuk kadar air dalam kopi beras) komposisi senyawa kimia dalam kopi baik volatil maupun non volatil dipengaruhi oleh derajat penyangraian. Senyawa kimia kopi yang rusak selama penyangraian adalah asam klorogenat dan trigonelin Tujuan penyangraian biji kopi adalah mensintesakan senyawa-senyawa pembentuk citarasa dan aroma khas kopi yang ada di dalam biji kopi. Proses penyangraian: penguapan air yang ada di dalam biji kopi penguapan senyawa volatil proses pirolisis/pencoklatan biji Kopi mengalami perubahan warna dari hijau atau cokelat muda menjadi cokelat kayu manis, kemudian menjadi hitam dengan permukaan berminyak. Bila kopi sudah berwarna hitam dan mudah pecah (retak) maka penyangraian segera dihentikan. Kopi segera diangkat dan didinginkan. Kesempurnaan penyangraian kopi dipengaruhi oleh dua faktor utama,
yaitu panas dan waktu.
Penyangraian dilakukan secara terbuka atau tertutup. Penyangraian secara tertutup banyak dilakukan oleh pabrik atau industri pembuatan kopi bubuk untuk mempercepat proses penyangraian. Penyangraian secara tertutup akan menyebabkan kopi bubuk yang dihasilkan terasa agak asam akibat tertahannya air dan beberapa jenis asam yang mudah menguap. Namun aromanya akan lebih tajam karena senyawa kimia yang beraroma khas kopi tidak banyak menguap. Kopi terhindar dari pencemaran bau yang berasal dari luar seperti bahan bakar atau bau gas hasil pembakaran yang tidak sempurna Hasil riset menunjukkan adanya beberapa senyawa yang berperan penting dan dominan terhadap flavor kopi, yaitu 3-Merkapto-3- Metilbutil. Penggilingan adalah proses pemecahan butir- butir kopi yang telah direndang untuk mendapatkan kopi berukuran maksimum 75 mesh. Ukuran partikel-partikel bubuk kopi berpengaruh terhadap aroma kopi. Secara umum semakin kecil ukurannya maka rasa dan aromanya semakin baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar bahan yang terdapat di dalam bahan kopi dapat larut dalam air ketika diseduh. Kopi yang sudah disangrai dan digiling mudah sekali mengalami perubahan, misalnya perubahan aroma, kadar air, dan ketengikan. Kopi bubuk yang disimpan di tempat terbuka akan kehilangan aroma dan berbau tengik setelah 2-3 minggu. Kehilangan aroma ini disebabkan oleh menguapnya zat caffeol yang beraroma khas kopi. Sementara ketengikan disebabkan oleh reaksi antara lemak yang terdapat dalam kopi dengan oksigen di udara. sebaiknya kopi disimpan sebelum digiling. Hal ini dikarenakan kopi rendang yang belum digiling mempunyai daya simpan 2-3 kali kopi yang telah digiling. Kopi yang sudah digiling sebaikknya disimpan dan dipak dengan lapisan kedap udara. Biasanya kopi bubuk dipak dalam kemasan kaleng atau hampa udara sehingga kopi tahan disimpan Bubuk kopi dilarutkan pada suhu panas Dipisahkan ampasnya Ekstraknya dipekatkan Pengeringan dengan spray drying atau freeze drying Singapura bebas dari bubuk mengambang; kadar air ≤4%, kadar abu ≤12%; kafein anhidrat ≥2,8%. Harus larut dalam air mendidih dalam waktu 30 menit. Australia Residu yang tidak larut air mendidih ≤3 g/kg. Kadar dimetilpolisiloksan ≤ 10 mg/kg Malaysia kafein anhidrat yang berasal dari kopi ≥2,25%; tidak mengandung bahan tambahan; larut dalam air mendidih selama 30 menit Sumber; dar berbagai bacaan