Vivi Amanda
1609200280006
Standar pengujian mutu pada biji kopi pada umumnya dilakukan dengan
dua cara yaitu pengujian mutu fisik dan mutu citarasa.
1. Mutu fisik adalah suatu system yang digunakan untuk menilai kualitas dari
biji kopi berdasarkan fisiknya, baik menggunakan alat bantu untuk
menggunakan indra manusia sesuai dengan standar yang berlaku yang
menjadi pedoman pada uji fisik, ada 2 standar uji yaitu:
- Standar Nasional Indonesia (SNI)
- Standar Speciality Coffe Association of Amerika (SCAA)
2. Mutu Citarasa ditentukan berdasarkan uji organoleptic (analisis sensorial) oleh
panelis
Tahap uji fisik yang dilakukan pada biji kopi yaitu:
1. Tes kadar air
Tes kadar air dalam biji diukur dengan alat pengukur kadar air yang
dikenal dengan “Tester” berbagai merek, sehingga dapat diketahui berapa
persentase air
2. Test trase
Merupakan persentase biji yang cacat dalam 100 gr biji kopi pengujian
trase ini dilakukan dengan cara ditimbang dimana akan dipisahkan antara
biji cacat dan biji normal.
3. Test defect
Merupakan uji jumlah dari biji yang cacat biji kopi, test defect dilakuakn
pd biji kopi ready atau siap ekspor untuk menentukan mutu grade kopi
tersebut
4. Test warna/aroma, dilakukan dengan mengunakan indra berupa kejelian
dalam melihat dan mencium aroma biji kopi
5. Test ukuran biji
Test ini dilakukan untuk menentukan ukuran biji kopi yaitu ukuran biji
besar (L) size, biji sedang (M) dan size biji kecil (S) size serta biji sangat
kecil/tidak lolos screen (shell). Yang dilakukan dengan menggunakan
screen yang terdiri dari minimum 4 tingkat dengan masing-masing ukuran
lubang 1/64 inch yaitu 18, 16, 14 dan ˂ 14. Biji kopi yang baik memiliki
keseragaman dalam ukuran tergantung dari sizenya masing-masing.