Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vivi Amanda

Nim : 1609200280006
Tugas Rekayasa Proses dan Produk
Berbasis Kopi dab Kakao

1. Mengapa daging biji kopi setelah dikeringkan menjadi kehitaman, jelaskan reaksi,
langkah dan prosesnya?
 Pemecahan Komponen mucilage Bagian yang tepenting dari lapisan berlendir (getah)
ini adalah komponen protopektin yaitu suatu "insoluble complex" tempat terjadinya
meta cellular lactice dari daging buah. Material inilah yang terpecah dalam proses
fementasi. Ada yang berpendapat bahwa tejadinya pemecahan getah itu adalah
sebagai akibat bekerjanya suatu enzim yang terdapat dalam buah kopi. Enzim ini
termasuk sejenis katalase yang akan memecah protopektin didalam buah kopi.
Kondisi fermentasi dengan pH 5.5-6.0, pemecahan getah akan berjalan cukup cepat.
Apabila pH diturunkan menjadi ,4.0 maka kecepatan pemecahan akan menjadi 3 kali
lebih cepat dan apabila pH 3.65 pemecahan akan menjadi dua kali lebih cepat.
Dengan penambahan larutan penyangga fosfat sitrat maka kondisi pH akan dapat
stabilbagi aktivitas protopektinase. Dalam proses ferrmentasi dapat ditambahkan
0.025 persen enzim pektinase yang dihasilkan dari isolasi sejenis kacang. Dengan
penambahan 0..025 persen enzim pektinase maka fementasi dapat berlangsung selama
5 sampai 10 jam dengan menaikkan suhu sedikit. Sedangkan bagi proses fermentasi
yang alami diperlukan waktu sekitar 36 jam. Pada waktu buah kopi tersebut
mengalami pulping sebagian besar enzym tersebut terpisahkan dari kulit dan daging
buah, akan tetapi sebagian kecil masih tertinggal dalam .bagian sari buah kopi. 2.
Pemecahan Gula Sukrosa merupakan komponen penting dalam daging buah kopi.
Kadar gula akan meningkat dengan cepat selama proses pematangan buah yang dapat
dikenal dengan adanya rasa manis. Gula adalah senyawaan yang larut dalam air, oleh
karena itu dengan adanya proses pencucian lebih dari 15 menit akan banyak
menyebabkan terjadinya banyak kehilangan konsentrasinya. Proses difusi gula dari
biji melalui parchment ke daging buah yang berjalan sangat lambat. Proses ini terjadi
sewaktu perendaman dalam bak pengumpul dan pemisahan buah. Oleh karena itu
kadar gula dalam daging biji akan mempengaruhi konsentrasi gula di dalam getah
beberapa jam setelah fermentasi. Sebagai hasil proses pemecahan gula adalah asam
laktat dan asam asetatn dengan kadar asam laktat yang lebih besar. Asam-asam lain
yang dihasilkan dari proses fert)entasi ini adalah etanol, asam butirat dan propionat.
Asam lain akan memberikan onion flavor.
 Perubahan Warna Kulit Biji kopi yang telah terpisahkan dari pulp dan parchment
maka kulit ari akan bewarna coklat. Juga jaringan daging biji akan bewarna sedikit
kecoklatan yang tadinya bewarna abu-abu ata.u abu-abu kebiruan. Proses "browning"
ini terjadi akibat oksidasi polifenol. Terjadinya warna kecoklatan yang kurang
menarik ini dapat dicegah dalam proses fermentasi melalui pemakaian air pencucian
yang bersifat alkalis.
2. Buat rangkuman (dalam bentuk tabel) masalah yang dihadapi petani kopi aceh,
penyebab masalahnya, dan alternatif pemecahan masalah yang perlu dilakukan?
Masalah Penyebab Alternatif masalah
masalah
 lemahnya pemodalan petani  harga kopi – Berdayakan petani kopi
 banyak bibit yang tidak masih rendah melalui pendidikan tentang
unggul - belum adanya kopi melalui kaidah
 perubahan cuaca pemasaran kopi di sustainnability agriculture.
 belum adanya kriteria mutu sosial media – Perlu digalakkan oleh
untuk kopi aceh itu sendiri  tidak adanya pemerintah daerah
 tidak kontinyunya produk pendukung menejemen kopi berbasis
kopi modal dari koperasi,.
pemerintah – Menjaga harga melalui
 banyak jaminan harga oleh
serangan pemerintah daerah melalui
penyakit PAD.
 para petani – Menjaga kualitas kopi
memiliki – Menggeliatkan promo
pekerjaan kopi nasional maupun
ganda internasional baik di benua
 tidak ada amerika, eropa, asia,
pengetahuan australia sebagai salah satu
lebih bagi upaya mendatangkan
petani tentang investor baru dan buyer
kopi baru kopi.
 belum adanya – Menggeliatkan wisata
skala industri kopi menjadi trend wisata
skala daerah.
menengah. –Memanfaatkan pelabuhan
terdekat sebagai lokasi
keberangkatan ekspor
kopi.
– Adanya kebijakan
pemerintah tehadap petani
kopi baik melalui program
pemberian modal untuk
kepemilikan kebun kopi
guna peningkatan
kesejahteraan petani.

3. Jelaskan keunggulan dan kelemahan penangan kopi secara proses kering, kering
modifikasi, semi basah, dan basah ?
 Metode Pengolahan Kering Metode ini sangat sederhana dan sering digunakan
untuk kopi robusta dan juga 90 % kopi arabika di Brazil, buah kopi yang telah
dipanen segera dikeringkan terutama buah yang telah matang. Pegeringan buah
kopi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Pengeringan Alami
Pengeringan alami yaitu pengeringan dengan menggunakan sinar
matahari, caranya sangat sederhana tidak memerlukan peralatan dan biaya
yang besar tetapi memerlukan tempat pengeringan yang luas dan waktu
pengeringan yang lama karena buah kopi mengandung gula dan pektin.
Pengeringan biasanya dilakukan di daerah yang bersih, kering dan permukaan
lantai yang rata, dapat berupa lantai plester semen atau tanah telanjang yang
telah diratakan dan dibersihkan. Ketebalan pengeringan 30-40 mm, terutama
pada awal kegiatan pengeringan untuk menghindari terjadinya proses
fermentasi, Panas yang timbul pada proses ini akan mengakibatkan perubahan
warna dan buah menjadi masak. Pada awal pengeringan buah kopi yang masih
basah harus sering dibalik dengan Blat penggaruk. Jenis mikroorganisme yang
dapat berkembang biak pada kulit buah (exocarp) terutama jamur (fusarium
sp, colletotrichum coffeanum) pada permukaan buah kopi yang terlalu kering
(Aspergilus niger, penicillium sp, Rhizopus, sp) beberapa jenis ragi dan
bakteri juga dapat berkembang. Lamanya proses pengeringan tergantung pada
cuaca, ukuran buah kopi, tingkat kematangan dan kadar air dala,m buah kopi,
biasanya proses pengeringan memakan waktu sekitar 3 sampai 4 minggu.
Setelah proses pengeringan Kadar air akan menjadi sekitar 12 %.
b. Pengeringan Buatan (Artificial Drying)
Keuntungan pengeringan buatan ,dapat menghemat biaya dan juga
tenaga kerja hal yang perlu diperhatikan adalah pengaturan suhunya. Menurut
Roelofsen, pengeringan sebaiknya pada suhu rendah yaitu 55°C akan
menghasilkan buah kopi yang bewarna merah dan tidak terlalu keras. Untuk
buah kopi kering dengan KA rendah dikeringkan dengan suhu tidak terlalu
tinggi sehingga tidak akan terjadi perubahan rasa. Peralatan pengeringan yang
biasa digunakan : mesin pengering statik dengan alat penggaruk mekanik,
mesin pengering dari drum yang berputar, mesin pengering vertikal.
 Proses kopi semi basah
Proses ini sangat lazim digunakan di Indonesia dan Brasil. Jadi setelah
buah kopi dipetik dari pohonnya, mereka dimasukkan kealat yang akan
memisahkan kulit dan sebagian dari daging buah kopi sehingga yang
dihasilkan adalah buah kopi yang masih memiliki kulit tanduk dan sebagian
dari daging buah kopi yang masih menempel.Setelah proses ini kopi disimpan
selama sekitar 1 hari bias menggunakan air tambahan atau pun dengan juice
dari sisa-sisa daging buah kopi yang masih menempel. Setelah itu kopi dicuci
kembali untuk melepaskan daging dari buah kopi yang masih menempel,
untuk menghasilkan kopi yang masih dilengkapi dengan kulit tanduknya.
Setelah ini kopi dijemur sebentar sampai kadar air mencapai 30-35% dan
kemudian dimasukkan ke hulling machine dalam keadaan semi basah untuk
dilepaskan kulit tanduknya. Setelah proses hulling / selep selesai, biji kopi /
green bean dijemur sehing gakadar air mencapai 11-14%.
 Metode Pengolahan Basah Proses
a. Metode Pengolahan basah meliputi ; penerimaan, pulping, Klasifikasi,
fermentasi, pencucian, pengeringan, Pengawetan dan penyimpanan a.
Penerimaan Hasil panen harus secepat mungkin dipindahkan ke tempat
pemerosesan untuk menghindari pemanasan langsung yang dapat
menyebabkan kerusakan (seperti : perubahan warna buah, buah kopi menjadi
busuk). Hasil panen dimasukkan kedalam tangki penerima yang dilengkapi
dengan air untuk memindahkan buah kopi yang mengambang (buah kopi
kering di pohon dan terkena penyakit (Antestatia, stephanoderes) dan biasanya
diproses dengan pengolahan kering. Sedangkan buah kopi yang tidak
mengambang (non floating) dipindahkan menuju bagian peniecah (pulper). b.
Pulping Pulping bertujuan untuk memisahkan kopi dari kulit terluar dan
mesocarp (bagian daging), hasilnya pulp. Prinsip kerjanya adalah melepaskan
exocarp dan mesocarp buah kopi dimana prosesnya dilakukan dilakukan
didalam air mengalir. Proses ini menghasilkan kopi hijau kering dengan jenis
yang berbeda-beda. Macammacam alat pulper yang sering digunakan : Disc
Pulper (cakram pemecah), Drum pulper, Raung Pulper, Roller pulper dan Vis
pulper. Untuk di Indonesia yang sering digunakan adalah Vis Pulper dan
Raung Pulper. Perbedaan pokok kedua alat ini adalah kalai Vis pulper hanya
berfungsi sebagai pengupas kulit saja, sehingga hasilnya harus difermentasi
dan dicuci lagi. Sedangkan raung pulper berfungsi sebagai pencuci sehingga
kopi yang keluar dari mesin ini tidak perlu difermentasi dan dicuci lagi tetapi
masuk ke tahap pengeringan.
4. Mengapa produk basah umumnya dilakukan oleh produsen kopi skala besar ?
 Teknik olah basah ini umum terjadi dipabrik pengolahan kopi milik PTPN
milik pemerintah ataupun pabrik pengolahan milik perkebunan swasta.
Mereka menggunakan teknik olah basah untuk menjaga keseragaman citarasa
dari produksi mereka. Teknik full wash, memang dirancang untuk
menghindari adanya fermentasi selama pengolahan. Walau adanya fermentasi
sebenarnya sah-sah saja, tergantung pada tingkat mana fermentasi terjadi.
Setelah kering, barulah kulit gabah yang menempel (parchmen) bisa
dilepaskan dengan menggunakan huller. Tetapi bila biji kopi masih ingin
disimpan, disarankan untuk tidak dilepaskan kulit gabah yang menempel.
Pengolahan secara full wash dilakukan pada kopi arabika dan robusta. Pada
kopi robusta dengan pengolahan basah akan menurunkan bodi asli kopi
robusta yang terkenal tebal. Dengan demikian seorang meminum kopi robusta
dengan lebih ringan.
 Industri besar kopi hampir tidak mau melakukan proses kering, karena
mereka tidak telaten mengolah kopi dalam jumlah yang sangat banyak dengan
waktu yang relatif lebih lama. Terlebih bila tidak telaten untuk membalik
jemuran kopi dalam jumlah banyak. Bila dilokasi pengolahan banyak hujan,
buah kopi proses ini akan berubah menjadi putih karena ditumbuhi jamur.

Anda mungkin juga menyukai