Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIK IBISNIS IDAN IKEWIRAUSAHAAN

I“KOPI MASEWE”

DISUSUN IOLEH
Limbong (220905502022)

JURUSAN KEWIRAUSAHAAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
BAB I1
PENDAHULUAN
1.1 Latar IBelakang I
Kopi adalah minuman yang diseduh dari biji kopi yang telah disangrai dan digiling
menjadi bubuk. Prosesnya dimulai dari panen biji kopi yang berasal dari tanaman kopi yang
tumbuh di berbagai wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Setelah dipanen, biji kopi
melewati serangkaian tahap pemrosesan, termasuk penjemuran, pengupasan kulit, fermentasi,
pencucian, dan penjemuran lagi. Kemudian, biji kopi dipanggang hingga mencapai tingkat
kegelapan yang diinginkan oleh pemanggang kopi. Ada beberapa jenis biji kopi yang
dominan di pasaran, di antaranya adalah kopi Arabika dan kopi Robusta. Kopi Arabika
dikenal memiliki rasa yang lebih halus dan kompleks, sementara kopi Robusta memiliki rasa
yang lebih kuat dan pahit. Selain itu, ada juga jenis kopi lainnya seperti Kopi Liberika dan
Kopi Excelsa, meskipun kurang umum. Kopi memiliki beragam rasa dan aroma tergantung
pada faktor-faktor seperti jenis biji kopi, daerah asal, proses pemanggangan, dan metode
penyeduhan. Beberapa rasa umum yang dihasilkan oleh kopi adalah coklat, buah-buahan,
bunga, rempah-rempah, dan kacang-kacangan.
Kafein adalah senyawa yang terdapat dalam kopi yang memberikan efek penyegar dan
merangsang. Konsumsi kafein dalam jumlah sedang telah dikaitkan dengan beberapa manfaat
kesehatan, termasuk peningkatan fungsi kognitif, peningkatan metabolisme, dan
perlindungan terhadap penyakit tertentu seperti penyakit Parkinson dan diabetes tipe. Kopi
juga telah menjadi bagian penting dari budaya di banyak negara di seluruh dunia. Ritual
minum kopi, baik yang sederhana maupun rumit, seringkali merupakan momen sosial yang
penting dalam berbagai budaya. Industri kopi adalah industri global yang bernilai miliaran
dolar, meliputi produksi, perdagangan, dan penjualan biji kopi, serta industri kafein yang
mencakup kafe, restoran kopi, dan penjualan kopi bubuk dan kemasan.
Di era modern, tren kopi berkembang dengan cepat, termasuk minat yang meningkat
dalam kopi kelas atas, minuman kopi dingin, kopi organik, kopi bersertifikasi, dan metode
penyeduhan alternatif seperti pour-over, French press, dan aeropress. Kopi tetap menjadi
salah satu minuman yang paling dicintai dan menarik di dunia, dengan warisan sejarah yang
kaya dan terus menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan budaya global
Visi
Memperkenalkan kopi Masewe kepada seluruh rakyat Indonesia
Misi
 Melakukan kerja sama dan memperkenalkan kopi terbaik dari masewe kepada kepada
pabrik kopi
 Selalu Imengutamakan Idan Imenjaga Ikualitas Iproduk
 Mengikuti kompetisi kopi tingkat lokal, regional, atau nasional. Kemenangan atau
penempatan yang baik dalam kompetisi tersebut dapat membantu meningkatkan
reputasi petani kopi dan produk mereka di mata konsumen.
 Menghadiri pameran dan festival kopi yang diadakan di berbagai kota di Indonesia.
Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk memamerkan produk mereka langsung
kepada konsumen dan pemangku kepentingan industri kopi.I
 Aktif Idalam Imelakukan Ipromosi Ipada Ikhalayak Iramai.
1.2 ITujuan I
Adapun Itujuan Idari Idibuatnya Imakalah Iini Iadalah Isebagai Iberikut:
1. Agar kopi Masewe ini dikenal oleh orang luar, karna kopi dari Masewe ini dikenal
oleh orang luar sebagai kopi Toraja
BAB I11
PENELITIAN IPASAR
A. SEGMENTASI IPASAR I
1. Preferensi Rasa: Segmentasi berdasarkan preferensi rasa kopi, seperti kuat,
halus, atau kompleks.
2. Jenis Kopi: Segmentasi berdasarkan jenis kopi, seperti Arabika, Robusta, atau
kopi spesialitas.
3. Metode Penyeduhan: Segmentasi berdasarkan metode penyeduhan kopi,
seperti pour-over, French press, atau espresso.
4. Kemasan dan Kualitas: Segmentasi berdasarkan preferensi terhadap kemasan
produk dan kualitas, seperti kemasan biji kopi utuh, kopi bubuk sachet, atau
kopi kapsul.
5. Kebutuhan Kesehatan: Segmentasi berdasarkan kebutuhan kesehatan, seperti
kopi rendah kafein, organik, atau dengan tambahan herbal.
6. Gaya Hidup: Segmentasi berdasarkan gaya hidup, seperti konsumen yang aktif
atau yang menikmati kopi sebagai pengalaman sosial.
7. Demografi: Segmentasi berdasarkan karakteristik demografis, seperti usia,
jenis kelamin, pendapatan, atau lokasi geografis. I

B. DAURAN IPEMASARAN
Penelitian Pasar: Tahap awal dari dauran pemasaran kopi adalah penelitian
pasar untuk memahami pasar target, tren konsumen, dan kebutuhan serta
preferensi konsumen potensial.
Pengembangan Produk: Berdasarkan hasil penelitian pasar, produsen kopi
mengembangkan produk kopi baru atau memperbarui produk yang sudah ada
untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen.
Penentuan Harga: Penentuan harga kopi yang memperhitungkan biaya
produksi, permintaan pasar, dan harga pesaing, serta menciptakan nilai yang
sesuai bagi konsumen.
Pemasaran dan Promosi: Melakukan kegiatan pemasaran dan promosi untuk
memperkenalkan produk kopi kepada konsumen, seperti iklan, promosi penjualan,
kampanye media sosial, dan sponsor acara atau festival kopi.
Distribusi: Membangun saluran distribusi yang efisien untuk menyebarkan
produk kopi ke berbagai lokasi penjualan, seperti supermarket, toko kopi, kafe,
atau platform e-commerce.
Penjualan dan Penawaran Khusus: Melakukan kegiatan penjualan langsung
kepada konsumen dan menawarkan penawaran khusus, seperti diskon, paket
bundel, atau program loyalitas, untuk meningkatkan minat konsumen.
Pelayanan Pelanggan: Memberikan pelayanan pelanggan yang baik, seperti
dukungan pelanggan, layanan pengiriman yang cepat, atau kebijakan
pengembalian barang, untuk mempertahankan kepuasan konsumen.
Evaluasi dan Penyesuaian: Melakukan evaluasi terhadap hasil pemasaran kopi,
memonitor kinerja penjualan dan respon konsumen, dan melakukan penyesuaian
strategi pemasaran jika diperlukan berdasarkan umpan balik dan analisis pasar.
Dengan mengikuti dauran pemasaran kopi ini dengan baik, produsen dan
pemasar kopi dapat meningkatkan kesadaran merek, memperluas pangsa pasar,
dan meningkatkan penjualan produk kopi mereka.
1. Harga I
Kopi yang di jual di pasaran sebesar biasa mulai dari Rp 35.000-Rp 40.000 per
liter dipasaran, pada saat musim kopi.
C. STRATEGI IPEMASARAN
Untuk petani kopi di Mamasa, strategi pemasaran yang efektif dapat membantu
mereka meningkatkan visibilitas dan penjualan kopi mereka. Berikut adalah beberapa
strategi pemasaran yang bisa diterapkan oleh petani kopi di Mamasa:
1. Penguatan Citra Merek: Petani kopi dapat fokus membangun citra merek kopi
Mamasa yang berkualitas tinggi dan memiliki karakteristik rasa yang unik. Hal ini
dapat dilakukan dengan memberikan perhatian khusus terhadap proses budidaya,
panen, dan pengolahan kopi yang berkualitas.
2. Pemasaran Melalui Kelompok Petani: Petani kopi di Mamasa dapat membentuk
kelompok atau koperasi untuk memasarkan kopi mereka secara bersama-sama.
Dengan demikian, mereka dapat memiliki kekuatan tawar yang lebih besar dalam
bernegosiasi dengan pembeli dan mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas.
3. Partisipasi dalam Pameran dan Festival: Mengambil bagian dalam pameran atau
festival kopi lokal atau regional untuk memperkenalkan kopi Mamasa kepada
konsumen potensial. Hal ini dapat menjadi kesempatan untuk membangun
hubungan langsung dengan konsumen dan memperluas jaringan distribusi.
4. Penawaran Langsung kepada Pembeli: Petani kopi dapat menjalin hubungan
langsung dengan roastery atau perusahaan kopi kecil yang tertarik dengan kopi
lokal. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan harga yang lebih baik
dan meningkatkan keuntungan dari penjualan kopi mereka.
5. Penggunaan Media Sosial: Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan
kopi Mamasa kepada konsumen lokal maupun luar daerah. Posting foto atau video
tentang proses pertanian kopi, cerita tentang petani kopi, dan informasi tentang
produk kopi dapat membantu membangun kesadaran merek secara online.
6. Kemitraan dengan Kafe atau Restoran: Membangun kemitraan dengan kafe atau
restoran lokal untuk menyediakan kopi Mamasa langsung kepada konsumen. Ini
dapat memberikan akses langsung ke pasar lokal dan meningkatkan visibilitas
produk kopi.
7. Kegiatan Edukasi dan Wisata Kebun Kopi: Mengadakan sesi edukasi tentang kopi
atau tur kebun kopi untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini tidak
hanya meningkatkan pemahaman konsumen tentang proses budidaya kopi, tetapi
juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi petani kopi.
8. Sertifikasi Kopi: Mendaftarkan kebun kopi untuk mendapatkan sertifikasi kopi
tertentu, seperti Organik, Fair Trade, atau Rainforest Alliance. Sertifikasi ini dapat
membantu meningkatkan citra produk dan menarik minat pembeli yang peduli
dengan keberlanjutan dan etika produksi.
Dengan menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan karakteristik pasar lokal
dan potensi sumber daya yang ada, petani kopi di Mamasa dapat meningkatkan daya
saing mereka di pasar kopi dan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar untuk
produk kopi mereka.

KESIMPULAN
Kopi adalah minuman yang diseduh dari biji kopi yang telah disangrai dan digiling
menjadi bubuk. Prosesnya dimulai dari panen biji kopi yang berasal dari tanaman
kopi yang tumbuh di berbagai wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Setelah
dipanen, biji kopi melewati serangkaian tahap pemrosesan, termasuk penjemuran,
pengupasan kulit, fermentasi, pencucian, dan penjemuran lagi. Untuk petani kopi di
Mamasa, strategi pemasaran yang efektif dapat membantu mereka meningkatkan
visibilitas dan penjualan kopi mereka

Anda mungkin juga menyukai