1. Varian rasa kopi yang beragam Pengembangan fruit coffee dilakukan untuk
memberikan variasi rasa kopi yang berbeda dari yang biasanya. Dengan
menggunakan buah-buahan yang berbeda, maka kopi buah dapat
menghadirkan rasa yang unik dan beragam yang dapat menggugah selera
para penikmat kopi.
2. Permintaan pasar yang meningkat Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan
pasar terhadap kopi yang berbeda dari yang biasanya semakin meningkat. Hal
ini didorong oleh minat konsumen untuk mencoba sesuatu yang baru dan
berbeda, serta peningkatan kesadaran akan kesehatan dan kelestarian
lingkungan.
3. Ketersediaan bahan baku yang melimpah Sebagian besar buah-buahan yang
digunakan untuk membuat fruit coffee merupakan buah yang tumbuh dengan
melimpah di berbagai daerah. Dengan begitu, pengembangan fruit coffee
dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengurangi limbah buah-buahan yang
tidak terpakai dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
4. Potensi ekonomi yang menjanjikan Dengan semakin berkembangnya pasar
fruit coffee, maka potensi ekonomi dari pengembangan produk ini juga
semakin menjanjikan. Hal ini dapat menjadi peluang usaha baru bagi para
petani dan pengusaha kopi untuk mengembangkan bisnis mereka.
1. Konsumen yang ingin mencoba sesuatu yang baru Konsumen yang senang
mencoba hal baru dan berbeda dalam mengonsumsi kopi dapat menjadi
pasar potensial untuk fruit coffee. Rasa yang unik dan berbeda dari fruit coffee
dapat menarik minat konsumen untuk mencobanya.
2. Konsumen yang peduli dengan kesehatan Konsumen yang peduli dengan
kesehatan dan mencari alternatif minuman kopi yang lebih sehat dapat
menjadi pasar potensial untuk fruit coffee. Kandungan nutrisi dari buah-
buahan yang digunakan dalam pembuatan fruit coffee dapat memberikan
manfaat kesehatan yang lebih banyak dibandingkan dengan minuman kopi
biasa.
3. Konsumen yang peduli dengan lingkungan Konsumen yang peduli dengan
lingkungan dan mencari alternatif minuman kopi yang ramah lingkungan
dapat menjadi pasar potensial untuk fruit coffee. Penggunaan bahan baku
buah-buahan yang ditanam secara organik dan pengurangan limbah buah-
buahan yang tidak terpakai dapat menjadi daya tarik bagi konsumen yang
peduli dengan lingkungan.
4. Konsumen lokal di daerah penghasil buah-buahan Konsumen lokal di daerah
penghasil buah-buahan dapat menjadi pasar potensial untuk fruit coffee. Hal
ini karena buah-buahan yang digunakan dalam pembuatan fruit coffee dapat
ditemukan dengan mudah di daerah tersebut dan dapat memberikan nilai
tambah pada produk pertanian lokal.
1. Bahan baku buah-buahan Sumber daya utama dari fruit coffee adalah buah-
buahan yang digunakan sebagai bahan baku. Buah-buahan seperti blueberry,
cherry, blackcurrant, dan lain sebagainya, dapat dihasilkan oleh petani di
berbagai daerah dan dapat diolah menjadi berbagai jenis produk fruit coffee.
2. Teknologi pengolahan Sumber daya teknologi juga sangat penting dalam
pengolahan buah-buahan menjadi produk fruit coffee. Teknologi pengolahan
yang baik dapat membantu menghasilkan produk fruit coffee yang berkualitas
dan aman untuk dikonsumsi.
3. Tenaga kerja Tenaga kerja yang terampil juga merupakan sumber daya
penting dalam pengolahan buah-buahan menjadi produk fruit coffee. Tenaga
kerja yang terampil dapat membantu menghasilkan produk fruit coffee yang
berkualitas dengan proses pengolahan yang efisien.
4. Modal usaha Modal usaha juga merupakan sumber daya yang penting dalam
pengembangan produk fruit coffee. Modal usaha dapat digunakan untuk
membeli bahan baku, peralatan dan teknologi pengolahan, serta untuk
memasarkan produk fruit coffee ke pasar.
5. Ketersediaan pasar Ketersediaan pasar juga merupakan sumber daya penting
dalam pengembangan produk fruit coffee. Adanya pasar yang membutuhkan
produk fruit coffee dapat memotivasi petani dan pengusaha untuk
mengembangkan produk fruit coffee dengan kualitas yang baik dan
memenuhi permintaan pasar.
Pendapatan:
Biaya:
Laba:
Total pendapatan per bulan - Total biaya per bulan = Laba bersih per bulan
Rp 30.000.000 - Rp 23.000.000 = Rp 7.000.000
Proyeksi keuntungan:
Jika produk fruit coffee laris terjual dan penjualan meningkat, keuntungan
yang dihasilkan per bulan bisa bertambah
Misalnya, jika penjualan meningkat menjadi 1.500 produk per bulan, maka
pendapatan per bulan menjadi Rp 45.000.000 dan laba bersih per bulan
menjadi Rp 22.000.000.