Anda di halaman 1dari 35

RESUME LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

MK ALAT DAN MESIN PERTANIAN PASCAPANEN

Nama : Ikmal Maulana Ishaq

NIM : 201710201035

Kelas : TEP-C

BAGIAN A
1. Deskripsi Pascapanen dan Pengolahan Kopi
Pengertian pasca panen dan pengolahan kopi
 Pasca panen kopi adalah kegiatan yang dilakukan setelah proses pemanenan atau penanganan
hasil kopi yang terdiri atas pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan,
dan pengemasan.
 Pengolahan kopi adalah suatu proses dimana setelah pasca panen kopi terus dilakukan
pengolahan dan dijadikan sebagai sebuah produk.
Pasca Panen primer kopi
Cara Basah :
1. Sortasi : Buah kopi yang baru selesai dipanen harus segera disortasi/dipisahkan antara buah
yang superior dan buah yang inferior, serta kotoran dibuang. Sortasi buah kopi dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu Perambangan cara manual (Dilakukan dengan merendam buah kopi dalam
air, buah yang mengapung diambil dan dipisahkan dan biasanya diproses dengan pengolahan
kering. Sedangkan buah yang terendam (yang bagus) digunakan untuk proses pengolahan
selanjutnya dengan cara basah). Perambangan cara semi mekanis (Buah kopi dimasukkan ke
dalam tangki yang dilengkapi dengan air untuk memindahkan buah kopi yang mengambang,
sedangkan buah kopi yang terendam langsung masuk menuju bagian alat pemecah kulit).
2. Pengupasan kulit buah kopi : Pengupasan bertujuan untuk memisahkan biji kopi dari kulit
terluar dan bagian daging. Pengupasan ini dapat dilakukan baik secara manual maupun
menggunakan mesin. Proses pengupasan kulit yang dilakukan dengan menggunakan mesin
disebut pulper. Buah kopi setelah dipanen, dipecah dengan pulper, sehingga diperoleh biji kopi
yang telah terpisah dari kulit buahnya.
3. Fermentasi : Fermentasi bertujuan untuk membantu melepaskan/menghilangkan lapisan lendir
yang masih tersisa di permukaan kulit tanduk biji kopi setelah proses pengupasan. Fermentasi
juga bertujuan untuk mengurangi rasa pahit dan mendorong terbentuknya kesan mild pada cita
rasa seduhannya. Lamanya proses fermentasi dipengaruhi oleh jenis kopi, suhu dan kelembaban
lingkungan serta ketebalan tumpukan biji kopi. Akhir fermentasi ditandai dengan
mengelupasnya lapisan lendir yang menyelimuti kulit tanduk. Fermentasi kering dilakukan
dengan cara menumpuk kopi yang baru keluar dari mesin pengupas kulit di tempat yang teduh
selama 2-3 hari. Tumpukan kopi ditutup dengan goni agar tetap lembab sehingga proses
fermentasi berlangsung dengan baik.
4. Pencucian Lendir : Pencucian bertujuan untuk menghilangkan sisa lendir hasil fermentasi yang
masih menempel pada kulit tanduk. Setelah kulit buah kopi terkupas dilakukan proses
pencucian. Kapasitas besar menggunakan mesin pencuci, sedangkan untuk kapasitas kecil,
pencucian secara sederhana dapat dilakukan di dalam bak/ember, segera diaduk-aduk dengan
tangan/dinjak-injak dengan kaki. Bagian yang terapung berupa sisa lapisan lendir.
5. Pengeringan : Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam biji kopi yang
semula 60-65% menjadi 20%. Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran atau
pengeringan dengan alat pengering. Hal ini dilakukan agar dapat mempermudah dalam proses
berikutnya yaitu pengupasan kulit tanduk. Penjemuran dapat dilakukan di atas para-para atau
lantai penjemuran. Pembalikan dilakukan setiap jam pada waktu kopi masih basah. Rata-rata
pengeringan antara seminggu sampai 10 hari. Pengeringan secara mekanis dapat dilakukan jika
cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan penjemuran. Pengeringan mekanis dilakukan
dengan alat pengering yang hanya memerlukan waktu 18 jam. Kadar air yang dihasilkan masih
tinggi yaitu 20 %.
6. Pengupasan Kulit Tanduk : Biji kopi yang dihasilkan dari proses di atas masih dilapisi oleh
kulit tanduk. Untuk menghilangkan kulit tanduk pada biji kopi dilakukan pengupasan kulit
tanduk. Pengupasan kulit tanduk dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin
pengelupas. Pada pengupasan kulit tanduk dengan huller, biji kopi hasil pengeringan
didinginkan dulu selama min 24 jam. Biji kopi yang dihasilkan pada tahap ini dikenal dengan
kopi beras.
7. Pengeringan Kopi Beras : Pengeringan kopi beras bertujuan untuk memperoleh kadar air biji
kopi sekitar 11%, untuk menjaga stabilitas penyimpanan. Hal ini dilakukan 2 – 3 hari di bawah
sinar matahari dengan menggunakan tempat pengeringan/lantai jemur/ para-para. Pengeringan
tahap ini dapat juga dilakukan secara mekanis dengan pemanasan pada suhu 50-60ºC selama 8-
12 jam sampai kadar air 11%.
8. Pengemasan dan Penyimpanan : Pengemasan biji kopi yang sudah dikeringkan dan telah
mencapai kadar air 11% dilakukan dalam karung-karung plastik/karung goni yang bersih dan
jauh dari bau-bau asing. Penyimpanan dilakukan hanya sementara sebelum biji kopi dijual ke
eksportir atau sebelum diolah selanjutnya. Penyimpanan harus dilakukan di ruang yang bersih,
bebas dari bau asing dan kontaminasi lainnya. Atur tumpukan karung kopi di atas landasan
papan/kayu setinggi 10 cm sehingga tidak langsung bersentuhan dengan lantai.
Cara Kering :
Pengolahan kering dilakukan setelah buah kopi dipanen langsung dikeringkan (pengupasan daging
buah, kulit tanduk dan kulit ari dilakukan setelah kering). Kopi dikatakan kering apabila waktu
diaduk terdengar bunyi gemerisik. Pengeringan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin
pengering. Penjemuran dilakukan pada cuaca cerah, sampai memperoleh kadar air 11-12%.
Pengeringan memerlukan waktu 2 – 3 minggu dengan cara dijemur. Pada awal pengeringan buah
kopi yang masih basah harus sering dibalik dengan alat penggaruk. Pengeringan dengan mesin
pengering dilakukan apabila sering hujan. Pengupasan kulit buah pada cara kering bertujuan untuk
memisahkan biji kopi dari kulit buah, kulit tanduk, dan kulit ari. Pengupasan kulit buah dengan
menggunakan mesin pengupas (huller). Pengupasan kulit dengan cara menumbuk tidak dianjurkan
karena mengakibatkan banyak biji yang pecah. Hasil pengupasan akan diperoleh biji kopi beras,
yang siap untuk disimpan atau diolah lebih lanjut.

Pasca Panen sekunder kopi


1. Penyiapan Bahan Baku : Biji kopi merupakan bahan baku untuk minuman, sehingga aspek
mutu harus diawasi dengan baik, karena menyangkut cita rasa, kesehatan konsumen, daya hasil
dan efisiensi produksi. Hasil pengolahan optimal akan didapatkan dengan syarat bahan baku
utama yang digunakan adalah biji kopi yang telah diolah secara baik dan benar (yang
memenuhi SNI 01- 2907-1992 – Rev.1998).
2. Penyangraian (Roasting) : Penyangraian adalah proses dimana aroma, keasaman, dan
komponen rasa lainnya diciptakan, diseimbangkan, atau diubah dengan tujuan untuk
meningkatkan atau memperkuat rasa, tingkat keasaman, dan kekuatannya sebagaimana yang
dinginkan. Penyangraian dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin. Setelah
proses penyangraian selesai, biji kopi didinginkan agar proses sangrai tidak berlanjut. Selama
pendinginan, biji kopi sangrai diaduk agar proses sangrai menjadi rata dan tidak berlanjut. Biji
kopi sangrai diaduk sambil dikipas menggunakan kipas angin, sehingga sisa kulit ari yang
terlepas dari biji kopi saat proses sangrai akan terbuang dan biji kopi sangrai lebih bersih.
3. Penghalusan/Penggilingan : Proses penggilingan biji kopi sangrai bertujuan untuk
mempermudah dalam pengkonsumsian kopi, karena pada tahapan ini akan dihasilkan kopi
dalam bentuk bubuk. Proses ini dapat dilakukan secara manual dan menggunakan mesin. Biji
kopi sangrai yang dihaluskan dengan alat penghalus sudah dilengkapi dengan alat pengatur
ukuran partikel kopi sehingga secara otomatis bubuk kopi yang dihasilkan berukuran seperti
yang diinginkan atau sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan kehalusan tertentu agar
mudah diseduh dan memberikan sensasi rasa dan aroma yang lebih optimal.
4. Penyimpanan : Kopi bubuk yang disimpan ditempat terbuka akan kehilangan aroma dan
berbau tengik setelah 2-3 minggu. Kehilangan aroma ini disebabkan oleh menguapnya zat
caffeol yang beraroma khas kopi. Sementara ketengikan disebabkan oleh reaksi antara lemak
yang terdapat dalam kopi dengan oksigen diudara. Penurunan mutu kopi yang telah direndang
selama penyimpanan dapat dihindari dengan menyimpan kopi sebelum digiling. Hal ini
disebabkan kopi rendang sebelum digiling mempunyai daya simpan 2-3 kali kopi yang telah
digiling. Kopi yang sudah digiling sebaiknya segera dikemas dengan kemasan kedap udara
seperti plastik/alumunium foil.
5. Pengemasan : Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan aroma dan cita rasa kopi
bubuk selama di distribusikan ke konsumen dan selama dijual di toko, di pasar tradisional dan
swalayan. Jika tidak dikemas secara baik, kesegaran, aroma dan cita rasa kopi bubuk akan
berkurang secara signifikan setelah satu atau dua minggu. Beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap keawetan kopi bubuk selama dikemas adalah kondisi penyimpanan tingkat sangrai,
kadar air kopi bubuk, kehalusan bubuk dan kandungan oksigen di dalam kemasan.

2. ALSIN Pascapanen Kopi


a. Mesin Pengupas Kulit Buah Kopi Basah (Pulper)
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Pertama, hidupkan mesin bensinnya terlebih dahulu untuk menggerakkan roda atau
kumparan pada mesin pulper.
2. Setelah menyala, masukkan buah kopi basah ke dalam corong penampungan mesin dengan
ditambahkan air secukupnya.
3. Tunggu beberapa saat sampai biji kopi yang sudah dikupas keluar melalui
lubang output yang disediakan.
4. Pada sisi yang berlawanan juga terdapat lubang output untuk jalur keluar kulit kopi. Jadi,
mesin ini memiliki dua lubang output. Satu untuk jalur keluar biji kopi, satunya lagi untuk
kulit kopi.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 250-368 Kg/Jam.

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Hopper 1. Unit Keseluruhan : 727 x 475 x 1110 mm
2. Engkol penggerak 2. Bagian Pengeluaran Biji Kopi : 50 x 30 mm
3. Sumbu rotor 3. Bagian Pengeluaran Kulit Kopi : 275 x 150 mm
4. Stator 4. Jenis : Motor Bensin
5. Tuas ayakan 5. Daya : 5.5 HP
6. Ayakan 6. Kapasitas : 250 – 368 Kg/Jam
7. Penggerak ayakan 7. Efisiensi Pengupasan : 93%
8. Motor penggerak 8. Presentase Biji Utuh: 88,7%
9. Pully 9. Presentase Biji Pecah: 0.8%
10. V-Belt
11. Saluran Keluar
12. Rangka Pengupas

Foto mesin
b. Mesin Pencuci Biji Kopi (Washer)
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Nyalakan mesin dieselnya untuk menggerakkan mesin pencuci.
2. Alirkan udara secukupnya menggunakan selang ke dalam tabung mesin melalui corong
tempat masuknya kopi.
3. Kemudian sambil dialiri air, orde kopi sesuai kebutuhan melalui corong tersebut.
4. Pastikan di ujung mesin ini ada wadah untuk menyimpan kopi yang selesai.
5. Mesin ini bekerja untuk mencuci kopi secara otomatis di dalam tabung pencucian.
6. Apabila kopinya selesai melewati proses pencucian, maka akan keluar dengan sendirinya
melalui lubang keluarandi ujung mesin ini dan mengarah ke wadah penampungan.
7. Di bawah mesin terdapat kran yang dapat dibuka untuk mengeluarkan udara kotor dari
tabung pencucian.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 500 Kg/Jam.

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Masukan Hopper 1. Tipe: Silinder horisontal
2. Tabung Proses 2. Penggerak : Motor diesel 10PK-12PK
3. Pipa Masukan Udara 3. Bagian Pemasukan (Hopper) : plat besi
4. Output Hoper 4. Silinder Luar: Plat besi
5. Motor penggerak 5. Silinder dalam pencuci : Plat baja berlubang
6. Pully 6. Corong pengeluaran: 2 saluran biji dan kotoran
7. V-Belt 7. Rangka : Besi UNP
8. Saluran Keluar 8. Dilengkapi pompa air sentrifugal dengan
9. Motor Penggerak transmisi dan sabuk karet V
10. Rangka 9. Dimensi keseluruhan P × L × T mm: 1925 ×
745 × 1210
10. Berat Volume / Shipping: PxLxT/4000

Foto mesin
c. Mesin Pengering Biji Kopi (Box Dryer)
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Menyiapkan bahan bakar pada tangki.
2. Memasukkan bahan yang akan dikeringkan ke dalam mesin.
3. Lalu mengalirkan bahan bakar pada tengki menuju kompor dengan cara membuka keran
bahan bakar.
4. Menyalakan burner dengan korek api.
5. Setelah api di dalam kompor/ burner membesar/ kemudian menghidupkan motor listrik.
6. Motor listtrik akan memutar blower sehingga akan menghembuskan udara panas ke mesin
pengering.
7. Pada saat proses pengeringan berlangsung bahan pertanian harus dibolak-balik supaya hasil
pengeringannya lebih merata.
8. Setelah selesai proses pengeringan kran bahan bkar di tutup supaya tidak mengalir ke
minyak tanah. bahan bakar ke kompor.
9. Setelah api diburner mengecil, jagan lupa untuk mematikan blower dengan cara mematikan
motor listrik tersebut.
10. Mengeluarkan bahan melalui pintu pengeluaran.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 500 - 3000 Kg/Batch

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Box dalam box dryer 1. Bahan Bakar: Gas, Briket Batu Bara, Kayu
2. Saringan bakar, Sekam Padi dll.
3. Tangki bahan bakar/penyimpanan 2. Sistem Pemanasan: In - Direct
4. Selang bahan bakar 3. Dimensi Kotak (PxLxT) : 6000 x 2400 x 1200
5. Kran mm
6. Pipa saluran udara panas 4. Dimensi Dapur (PxLxT) : 1600 x 650 x 2250
7. Blower mm
8. Pully penggerak 5. Dimensi Ruang Blower (PxLxT): 750 x 650 x
9. Motor listrik 650 mm
10. Burner 6. Dimensi Ruang Bakar (PxLxT) : 700 x 650 x
11. 2 pintu untuk mengeluarkan bahan 650 mm
yang telah dikeringkan 7. Bahan : Plat: Besi Baja 1-2 mm
8. Layar : Besi Baja 1-3 mm
9. Siku : Besi Baja 4 x 4 x 4 - 5 x 5 x 5 mm
10. Kekuasaan: Dinamo 5,5HP / 3Ph / 380V
11. Blower : Aksial

Foto mesin

d. Mesin Pengupas Kulit Tanduk/Mesin Pengupas Kulit Kopi Kering (Huller)


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin terlebih dahulu.
2. Selanjutnya, Masukkan biji kopi kering kedalam mesin.
3. Kemudian buah tersebut digiling dengan putaran searah jarum jam.
4. Hasil pengolahan (biji) akan keluar dari bagian depan mesin dan (kulit) akan keluar dari
bagian belakang mesin. Mesin ini bisa menggunakan proses manual dan dengan
menggunakan penggerak
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 100 Kg/Jam

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Hopper 1. Penggerak : Motor bensin
2. Penggilas 2. Power : 6,5 Hp
3. Pully 3. Putaran : 3600 Rpm
4. V-Belt 4. Transmisi : Pulley Belt
5. Motor listrik 5. Kapasitas Masukan 288,54 kg / jam
6. Rangka 6. Penyetelan Mudah
7. Blower 7. Penyalaan Mudah
8. Lubang pengeluaran 8. Mudah Dalam Pengoperasian
9. Tabung pemisah 9. Ada Pelindung Puli Dan Belt
10. Rol pengupas 10. Efisiensi Pengupasan : 90,32%
11. Outlet kulit dan biji kopi 11. Dimensi Keseluruhan (PxLxT) : 1070 x 620 x
1170 (mm)

Foto mesin

e. Mesin Penyangraian (Roasting)


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Menyiapkan bahan dan mesin.
2. Hidupkan mesin terlebih dahulu.
3. Masukkan kopi yang akan disangrai kedalam tabung.
4. Untuk cara pengoperasian mesin roasting kopi ini sendiri dengan cara biji kopi dipanaskan
dengan menggunakan control suhu secara otomatis.
5. Kopi dipanaskan dalam ruang sangrai yang berputar dengan suhu tertentu, sehingga
pemanasan bisa merata.
6. Lama penyangraian 10 menit merupakan waktu terbaik dalam proses penyangraian.
Jika lama penyangraian lebih dari 10 menit maka akan mengalami penurunan mutu.
7. Setelai penyangraian selesai, angkat kopi dari mesin kemudian dinginkan.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 100 kg/proses

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Hopper 1. Dimensi : 213×106×148 cm
2. Roda gigi kecil 2. Bahan Bakar : LPG
3. Rangka 3. Listrik : 1200watt, 220 V
4. Kompor 4. Bahan : Full Stainless Steel
5. Saluran gas 5. Tipe Drum : Datar Berputar
6. Poros 6. Material Drum : Solid Ss 304, T 4mm
7. Tabung 7. Tipe Pemanasan : Indirect Roast
8. Roda gigi besar 8. Tipe Burner : Solid Pipe Burner
9. Bearing 9. Sistem Transmisi : Gear Rantai
10. LPG 10. Pelengkap : Kaca Pengintai, Stick Kontrol,
Lampu
11. Roda : Besi
12. Panel : Manual Bottom

Foto mesin

f. Mesin Penghalusan/Penggilingan
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan penggerak atau diesel giling kopi.
2. Masukkan biji kopi yang akan digiling kedalam corong input gilingan kopi.
3. Kemudian bahan baku akan digiling oleh mesin.
4. Tepung hasil gilingan akan keluar pada corong pengeluaran mesin.
5. Selanjutnya menyediakan tempat penampung hasil pada corong output mesin sehingga
tepung mudah diambil.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 50-100 Kg/Jam

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Corong pemasukan 1. Type : AM-DM100
2. Corong pengeluaran 2. Material body : Stainless Steel
3. Ruang penggilingan 3. Pemukul : Stainless Steel
4. Dinding penutup dan cakram 4. Material rangka : Stainless Steel
5. Motor penggerak 5. Penggerak : Motor listrik 2 HP

Foto mesin

g. Mesin Pengayak Bubuk Kopi


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin terlebih dahulu.
2. Masukkan bubuk kopi yang akan diayak untuk memisahkan bubuk yang hasil dan kasar.
3. Mesin tersebut otomatis akan bergetar dan bubuk kopi akan terayak dengan sendirinya.
4. Bubuk hasil ayakan tersebut akan jatuh dibawah saringan dan akan keluar ke corong
pengeluaran.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 100 kg/Jam
Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya
Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Ruang ayakan 1. Type : RH 100 PGS
2. Ayakan (1 layer, 2 layer, dan 3 layer) 2. Dimensi : Ø 60 x 120cm
3. Motor listrik 3. Contac produk : Stainless Steel
4. Corong pengeluaran 4. Bahan body : MS cat menggunakan pegas
5. Corong pemasukkan 5. Penggerak : Motor 1hp/220V/RPM
1500/1Phase
6. Screen : 2 screen
7. Bahan screen : SS 304

Foto mesin

h. Mesin Pengemas Sachet Bubuk Dan Butiran Otomatis


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin kemasan kopi.
2. Setting plastik kemasan pada tempat yang disediakan.
3. Atur suhu pengemasan sesuai dengan jenis plastik yang digunakan.
4. Masukkan kopi yang akan dikemas pad corong input kemasan kopi.
5. Tekan tombol start pada panel kontrol untuk memulai proses pengemasan produk.
6. Selanjutnya produk kopi akan dikemas secara otomatis.
7. Output kopi yang telah dipacking akan keluar pada tempat yang tersedia
8. Hentikan mesin dengan menekan tombol pada panel kontrol yang tersedia, jika proses
pengemasan sudah selesai.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 400 gram

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Kecepatan pengemasan : 15-45
2. Corong mesin pembungkus otomatis kemasan/menit
3. Tombol start 2. Ukuran kemasan 17x26cm
4. Rangka 3. Material pengemas : AL+PE, OPP+PE,
5. Roll plastik NY+PE dan bahan kertas pengemas lain
6. Hopper 4. Dimensi mesin : 75x100x180 cm
7. Tombol suhu pengemasan 5. Daya listrik : 1800 Watt
6. Berat Mesin : ±400kg

Foto mesin
BAGIAN B
1. Deskripsi Pascapanen dan Pengolahan Kakao
Pengertian pasca panen dan pengolahan kakao
 Pasca panen kakao adalah kegiatan yang dilakukan setelah proses pemanenan atau penanganan
hasil kakao yang terdiri atas pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran,
penyimpanan, dan pengemasan.
 Pengolahan kakao adalah suatu proses dimana setelah pasca panen kakao terus dilakukan
pengolahan dan dijadikan sebagai produk.
Pasca Panen primer kakao
1. Sortasi : Proses sortasi sangat berperan penting dalam menghasilkan biji kakao dengan kualitas
yang baik. Digunakan untuk memisahkan buah kakao yang sehat dari buah kakao yang rusak
karena penyakit, busuk maupun cacat. Hal ini perlu dilakukan agar buah yang sehat tidak ikut
tercemar karena ditimbun di satu tempat.
2. Pemeraman : Pemeraman bertujuan untuk membantu pembentukan cita rasa dan aroma kakao.
Di samping itu juga mempermudah proses fermentasi karena pemeraman akan menyebabkan
pulp lebih mudah terlepas dari biji kakao. Waktu pemeraman berkisar antara 6-9 hari sebelum
buah tersebut dipecah.
3. Pengupasan : Setelah pemeraman, buah segera dikupas atau dipecahkan baik dengan pisau
maupul lainnya. Pemecah biji harus dilakukan secara hati-hati supaya tidak melukai biji yang
kemudian diikuti dengan pemisahan biji dari buah dan sekaligus disortasi agar diperoleh ukuran
biji yang seragam.
4. Fermentasi : Fermentasi bertujuan untuk membentuk cita rasa coklat serta mengurangi rasa
pahit dan sepat yang ada dalam biji kakao. Selain itu untuk melepaskan pulp dari keping biji,
dan mempermudah lepasnya kulit biji dari keping biji pada proses pengeringan/penyangraian
biji kakao. Beberapa hal penting untuk kesempurnaan proses fermentasi adalah berat biji yang
akan difermentasi, pengadukan (pembalikan), lama fermentasi dan rancangan kotak fermentasi.
Proses fermentasi biasanya berlangsung 4-6 hari, namun waktu fermentasi yang sempurna
dianjurkan adalah selama 5 hari. Biji-biji yang difermentasi secara penuh ditandai dengan
adanya warna coklat gelap pada 80% kulit luar biji dan terbentuknya pori-pori kecil di dalam
biji. Apabila fermentasi gagal warna biji sebagian besar ungu dan tidak ada pori-pori di dalam
biji.
5. Pengeringan : Kadar air yang tinggi pada akhir proses fermentasi harus diturunkan menjadi
sekitar 6-7% sebelum biji kakao tersebut diolah lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar pada biji
kakao tidak mudah tumbuh kapang maupun jamur yang dapat mengurangi kualitas dari biji
kakao. Ada berbagai cara pengeringan yang dapat dilakukan yaitu pengeringan secara alami
(penjemuran/sun drying) dan pengeringan secara buatan (menggunakan alat/artificial drying)
(Mulato dan Widyotomo, 2003).
6. Penentuan Mutu Biji Kakao : Standar mutu diperlukan sebagai sarana untuk pengawasan mutu.
Standar mutu biji kakao Indonesia diatur dalam Standar Nasional Indonesia Biji Kakao. Standar
ini meliputi definisi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat
penandaan, cara pengemasan dan rekomendasi. Standar mutu terbagi atas dua syarat mutu,
yaitu syarat umum dan syarat khusus. Syarat umum merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh
setiap partai biji kakao yang akan diekspor dan syarat khusus merupakan syarat yang harus
dipenuhi untuk setiap klasifikasi jenis mutu.

Pasca Panen sekunder kakao


1. Penyangraian : Penyangraian bertujuan untuk mengembangkan rasa, aroma, warna,
memudahkan pelepasan kulit dari biji, mengurangi kadar air dan mengendorkan kulit sehingga
dengan mudah dapat dipisahkan kulitnya dari proses pemisahan kulit biji. Rasa dan aroma yang
didapat dari proses penyangraian ditentukan oleh beberapa faktor yaitu suhu dan lama
penyangraian, panas spesifik biji, bentuk biji, jenis varietas biji, cara pengolahan serta cara dan
lama proses penyimpanan biji coklat. Waktu sangrai berkisar 15-50 menit tergantung pada
jumlah biji kakao yang disangrai dan kadar airnya. Waktu pendingin optimum berkisar antara
8-10 menit dan sudah cukup untuk mencegah biji kakao menjadi gosong.
2. Pemisahan Kulit Biji : Proses pemisahan kulit dilakukan karena hanya biji kakao saja yang
digunakan untuk proses pengolahan selanjutnya. Kulit biji kakao tidak cocok untuk dikonsumsi
oleh manusia karena memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi yang dapat
mengakibatkan rasa pedih. Proses pemisahan dari biji dilakukan setelah biji disangrai dan
mengalami proses tempering. Biji kakao ini dimasukkan ke dalam mesin pemecah kulit. Mesin
ini digunakan untuk proses pemisahan kulit biji kakao
3. Proses pemastaan merupakan proses penghancuran menjadi ukuran tertentu sehingga dapat
dihancurkan menjadi passta cair kental. Penghancuran tersebut bertujuan juga memperbesar
luas permukaan kakao, sehingga pada saat perlakuan pengempaan dengan bantuan pemanasan
massa kakao akan memberikan pengaruh semakin banyaknya kakao yang akan diekstrak.
4. Pengempaan : Pengempaan bertujuan untuk memisahkan lemak kakao dari pasta kasar yang
telah dihasilkan. Inputnya adalah pasta kakao yang dikemas dalam kantong kain sedangkan
outputnya berupa lemak dan bungkil kakao. Rendemen pengempaan sangat dipengaruhi oleh
kondisi pasta seperti kadar air pasta, suhu, ukuran partikel pasta, dan tekanan kempa dan waktu
pengepresan. Lemak kakao akan relatif mudah dikempa pada suhu antara 40-45°C, kadar air
<4% dan ukuran partikel <75mµ. Sisa hasil keempaan adalah bungkil padat dengan kandungan
lemak berkisar antara 10-22%.

2. ALSIN Pascapanen Kakao


a. Mesin Pemecah Buah Kakao dan Pemisah Biji (Pod Breaker)
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Pertama tama, nyalakan mesin pod breaker terlebih dahulu.
2. Masukkan buah kakao kedalam mesin.
3. Prinsip kerja didalam mesin tersebut yaitu memecah buah kakao lalu memisahkan biji
kakao dari dagingnya.
4. Setelah proses tersebut selesai, selanjutnya pemisahan antara biji dan daaging menggunakan
ayakan.
5. Selanjutnya biji dan buah akan keluar pada corong pengeluaran yang berbeda.
6. Stelah selesai mesin dimatikan dan kemudian dibersihkan.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 500 kg/Jam dengan syarat bahan baku yakni buah kakao yang masih segar dan telah
disortasi

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Hopper 1. Silinder bergerigi
2. Pemecah 2. Besi beton
3. Pengurai 3. Besi pipa berbentuk silinder besar bergerigi
4. Pengeluaran 4. Besi pipa berbentuk silinder kecil bergerigi
5. Meja Ayakan 5. Plat aluminium
6. Penggerak 6. Kawat stainless steel dengan dinding kayu dan
7. Transmisi corong output plat aluminium
8. Rangka 7. Motor bakar 5,5 PK GX 160 atau motor listrik
9. Unit Keseluruhan 2-3 HP 220/380 Volt
8. Pulley dan sabuk karet V belt
9. Besi kotak dan besi siku
10. P x L x T (mm) = 1410 x 1100 x 1565

Foto mesin
b. Mesin Pemeras Lendir Biji Kakao (Depulper)
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Masukan kakao kedalam mesin tersebut.
2. Salurkan air untuk membantu proses pemerasan lendir.
3. Hidupkan mesin, lalu mesin akan berputar 360° sehingga lendir yang menempel pada biji
kakao tersebut akan hilang/terlepas.
4. Setelah proses tersebut selesai, biji kakao akan keluar melalui corong pengeluaran.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 500 kg/jam

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Hopper 1. Silinder
2. Pemeras lendir 2. Plat aluminium
3. Pengeluaran 3. Saringan silinder yang terdapat sirip SS
4. Penggerak 4. 2 buah corong plat aluminium untuk biji dan
5. Transmisi lendir
6. Rangka 5. Motor bakar 5,5 PK Honda GX 160
7. Unit Keseluruhan 6. Pulley dan sabuk karet V belt
7. Besi kotak
8. P x L x T (mm) = 1660 x 530 x 1430

Foto mesin
c. Mesin Pengering Kakao (Dryer)
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Masukan kakao kedalam mesin pengering terlebih dahulu.
2. Panaskan mesin dengan menggunakan tungku kayu bakar.
3. Pengeringan dilakukan dengan suhu dan waktu tertentu, apabila melebihi maka mutu kakao
akan berkurang.
4. Setelah proses pengeringan selesai, angkat kakao dan dinginkan di suhu ruang.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 750 kg/Batch

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Hopper 1. Tipe: Bak datar [flat bed]
2. Bak pengering 2. Bak pengering berbentuk kotak persegi
3. Blower panjang, bahan rangka : Baja profil kotak,
4. Pulley bahan ayakan : Plat aluminium berlubang
5. V-Belt 3. Sumber pemanas : Tungku kayu bakar dan
6. Termometer tunggu bata tahan api
7. Rangka 4. Tersedia 1 kipas aksial / blower yang
8. Ayakan digerakkan oleh motor diesel 6 - 7,5 PK ber
SNI atau motor listrik 0,5 HP 220 Volt 1 buah
dan kipas sentrifugal digerakkan motor listrik
0,5 HP 220 Volt
5. Sistem transmisi : Pulley dan sabuk karet V
6. Sistem yang biji : Tidak langsung, lewat pipa
pemindah panas
7. Dilengkapi termometer untuk mengukur suhu
8. Dimensi keseluruhan [P x L x T] mm : 4870 x
1460 x 3830

Foto mesin

d. Mesin Sortasi Biji Kakao (Grader)


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Pastikan kabel untuk aliran listrik sudah terhubung.
2. Tekan tombol On untuk menghidupkan mesin ayakan biji coklat.
3. Setelah itu masukkan bahan berupa bij kakao yang akan diproses kedalam hooper yang
telah disediakan pada mesin pengayak kakao.
4. Setelah kita memasukkan bahan, secara otomatis akan keluar output yang bebeda, antara
biji kakao yang bagus dan tidak.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 400-500 kg/Jam
Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya
Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Hopper 1. Tipe : Meja getar
2. Corong pengeluaran 2. Meja sortasi terdiri atas 3 buah meja ayakan
3. Ayakan disusun bertingkat, bahan : Kawat stainless
4. Meja sortasi steel
5. Rangka penopang 3. Dimensi ayakan 710x820x220x290x70mm,
6. Rangka ayakan 4. Dimensi saringan 620x755x300x360mm,
7. Motor penggerak 5. Keluaran bahan ayakan ke-3 125x30mm.
8. Saringan 6. Jarak antar saringan 152 mm
7. Ukuran diameter ayakan : 14 mm (atas), 11
mm (tengah) dan 9 mm (bawah)
8. Rangka ayakan : Kayu kamper atau bengkirai
atau kruing, dirangkai dengan plat baja dan mur
baut
9. Corong pengeluaran : 4 buah, bahan plat
aluminium
10. Rangka penopang : Besi profil kotak
11. Penggerak : Motor bensin 5,5 PK
12. Dimensi keseluruhan (P x L x T) :
1550x900x1195 mm

Foto mesin
e. Mesin Sangrai Kakao (Roaster)
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin sangrai terlebih dahulu.
2. Masukkan kakao yang akan disangrai kedalam tabung.
3. Kakao dipanaskan dalam ruang sangrai yang berputar dengan suhu tertentu, sehingga
pemanasan bisa merata.
4. Lama penyangraian 50 menit merupakan waktu terbaik dalam proses penyangraian.
Jika lama penyangraian lebih dari 50 menit maka akan mengalami penurunan mutu.
5. Suhu penyangraian yaitu 95-145°C. Suhu penyangraian diatas 100oC menyebabkan
kehilangan flavanol 10%.
6. Setelai penyangraian selesai, angkat kopi dari mesin kemudian dinginkan.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 5 kg/batch [1 batch = 15-20 menit ]

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Rangka besi 1. Tipe : Silinder datar berputar
2. Silinder sangrai/ruang sangrai 2. Silinder sangrai : Plat stainless steel tebal 2
3. Corong pengumpan mm, dimensi [Diameter x Panjang] mm : 360
4. Corong pengeluaran x 520
5. Cerobbong asap 3. Pengaduk dalam silinder : Plat stainless steel
6. Motor penggeraak 4. Corong pengumpan dan pengeluaran biji
7. Termometer : Stainless Steel
8. Koppel 5. Cerobong asap : Pipa baja
9. Gear box 6. Sumber pemanas : Kayu bakar/burner LPG,
10. Rantai dan gear 7. Sistem pemanasan : Tidak langsung (indirect)
11. Hopper 8. Dilengkapi dengan indikator suhu
[thermometer] tipe analog
9. Penggerak : Motor listrik ¼ PK, 220 Volt
10. Sistem transmisi: Koppel, gear box, rantai dan
gear
11. Rangka : Besi profil kotak, besi siku
12. Dimensi keseluruhan [P x L x T]mm : 1240 x
660 x 1970

Foto mesin

f. Mesin Pemecah Kulit dan Pemisah Biji Kakao Sangrai


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Nyalakan mesin terlebih dahulu.
2. Masukkan biji kakao yang sudah disangrai kedalam mesin.
3. Prinsip kerja didalam mesin tersebut yaitu memecah kulit lalu memisahkan biji kakao
sangrai.
4. Setelah proses tersebut selesai, selanjutnya pemisahan antara kulit dan biji kakao sangrai.
5. Selanjutnya biji dan kulit akan keluar pada corong pengeluaran yang berbeda.
6. Setelah selesai mesin dimatikan dan kemudian dibersihkan.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 25 kg

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Hopper 1. Tipe : Silinder Berputar
2. Pemecah 2. Penggerak : Motor listrik 0.5 PK, 220 Volt
3. Corong Pengeluaran 3. Tramsisi : Pulley & Sabuk Karet V-Belt
4. Meja Ayakan 4. Rangka : Besi Siku dan Besi Kotak
5. Motor Penggerak 5. Dimensi keseluruhan (P x L x T) mm = 1030 x
6. Pulley 730 x 1360
7. V-Belt
8. Rangka

Foto mesin

g. Mesin Pemasta Kasar Biji Kakao


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Siapkan mesin pemasta dan kebutuhan penggerak mesin.
2. Siapkan biji kakao yang telah dikupas dan disangrai untuk diolah menjadi hasil pasta.
3. Siapkan wadah lalu taruh ditempat dimana hasil pasta akan jatuh.
4. Nyalakan mesin.
5. Masukkan bahan tadi kedalam hooper secara berkala. Karena setiap kita memasukkan
bahan otomatis mesin akan bekerja dan hasilnya langsung keluar.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 20 Kg/Jam

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Rangka besi 1. Tipe : Ulir horisontal
2. Pulley 2. Corong pengumpan :
3. V-Belt Bahan Pelat stainless steel
4. Corong pemasukan Dimensi mulut atas 200x200 mm,
5. Corong pengeluaran Dimensi mulut bawah 65x60 mm, tebal 2 mm ,
6. Corong pengumpan kemiringan 42, Tinggi 185 mm
7. Saringan 3. Bagian pemasta : Stainless steel berbentuk ulir,
8. Meja pemastaan ruang pemasta : stainless steel berbentuk
9. Motor penggerak silinder datar, panjang ruang pemasta 300mm,
diameter luar 111 mm, diameter dalam 97 mm
4. Saringan (screen) : Plat stainless steel
berbentuk vlingkaran dan berpori
5. Corong pengeluaran : Stainless steel
6. Meja pemastaan : plat aluminium
7. Penggerak : motor listrik 1 PK, 220 Volt
8. Sistem transmisi : Pulley dan sabuk karet V
9. Rangka : Besi siku dan besi kotak
10. Dimensi keseluruhan (P x L x T): 870 x 560 x
1240 mm

Foto mesin
h. Mesin Pengempa Lemak Manual
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Pertama, nyalakan heater atau pemanas dan tunggu lebih kurang 10-15 menit.
2. Masukkan partikel kakao yang telah di haluskan ke dalam tabung pemasukan.
3. Setelah heater panas, lakukan proses pengepresan dengan cara naikkan dongkrak
menggunakan tangan yang ada di bagian bawah tabung, lakukan secara perlahan hingga
lemak /minyak kakao keluar melalui corong output di bagian samping tabung wadah bahan
baku.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 500 gram / batch (1 batch = 15 menit)

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Rangka besi 1. Tipe : Manual vertikal
2. Pemanas (heater) 2. Unit pengempa terdiri dari tabung pengempa
3. Saluraan pengeluaran lemak hidrolik manual dilengkapi piring pengempa
4. Tabung pengempa stainless steel
5. Piring pengempa 3. Saluran pengeluaran lemak: plat berlubang
6. Meja pengempa 4. Ada pemanas (heater) di bawah flendes
7. Tabung saringan penampung
8. Tuas pengepresan 5. Rangka : Besi profil U, besi siku dan besi kanal
9. Dongkrak 6. Dimensi keseluruhan [P x L x T] mm : 735 x
730 x 1545

Foto mesin
i. Mesin Pengempa Lemak Mekanis
Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Siapkan mesin pengempa minyak mekanis.
2. Siapkan coklat yang sudah menjadi pasta.
3. Masukkan coklat tadi kedalam tabung yang telah disediakan.
4. Selanjutnya nyalakan mesin.
5. Pengepresan membutuhkan waktu 10-15 menit.
6. Terdapat tuas untuk mengatur pengepressan dan pengangkatan alat press.
7. Output akan keluar pada pipa atau melalui saluran yang sudah tersedia.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 1 Kg/Batch

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Tipe : Hidrolik mekanis horizontal
2. Rangka besi 2. Bagian pengumpan (hoper) : Stainless steel
3. Hopper 3. Diameter lubang atas : 200 mm
4. Hidrolik 4. Diameter lubang bawah : 53,4 mm
5. Silinder Piston 5. Tinggi : 320 mm
6. Tabung tempa 6. Tebal : 1 mm
7. Piring pengempa 7. Bagian pengempa : Silinder piston diameter 70
8. Tabung piston mm
9. Meja tempa 8. Tabung piston : Diameter 140 mm bahan SS
10. Tabung saringan 9. Diameter tapak penekan : 300 mm
11. Tapak penahan 10. Diameter tabung saringan : 380 mm
12. Pipa pengeluaran 11. Diameter meja tempa : 1.110 x 910 x 4 mm
13. Tuas pengepresan dan pengangkatan 12. Piring pengempa bahan Teflon : ebal 2 cm
press 13. Tabung tempa : Stainless steel
14. Diameter : 380 mm
15. Elemen pemanas tabung : 400 watt
16. Penggerak motor listrik : 7,5 PK, 380 volt
sistem kopel langsung
17. Rangka : Besi kanal U + meja besi
18. Dimensi keseluruhan (p x l x t) : 1.200 x 870 x
1.870

Foto mesin

j. Mesin Pengayak Bubuk Kakao Mekanis


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin terlebih dahulu.
2. Masukkan bubuk kakao yang akan diayak kedalam wadah pengayakan.
3. Bubuk kakao tersebut akan terayak secara otomatis karena mesin tersebut bergetar.
4. Bubuk kakao yang sudah terayak akan otomatis menuju ke saluran pengeluaran dan
tertampung pada wadah yang sudah disediakan.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 25-30 kg bungkil cokelat/jam

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Tipe : Getar
2. Rangka besi 2. Meja ayakan : Plat SS berbentuk silinder bulat,
3. Pulley ukuran layar ayakan 80 mesh
4. V-Belt 3. Bagian pengeluaran : 2 buah corong plat SS
5. Corong pengeluaran 4. Penggerak : Motor listrik 1 PK, 220 Volt
6. Meja ayakan 5. Sistem transmisi : Pulley dan sabuk karet V belt
7. Wadah penampung 6. Rangka : Besi UNP, penutup / body ruang
8. Ruang pengayakan/tabung motor bahan plat SS
pengayakan 7. Dimensi keseluruhan [P x L x T] mm : 1220 x
1020 x 870

Foto mesin

k. Mesin Pembubuk Kakao


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin pembubuk kakao terlebih dahulu.
2. Masukkan kakao yang sudah melewati proses pemisah bungkil dan lemak kakao.
3. Kakao tersebut akan diproses dan diolah didalam mesin pembubukan.
4. Tunggu sampai mesin tersebut selesai melakukan pembubukan.
5. Angkat bubuk kakao dari mesin tersebut.
6. Jika dirasa sudah selesai, matikan mesin dan kemudian bersihkan mesin.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 2-3 kg/batch (1 batch = 10 menit)

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Kapasitas : 2 Kg
2. Rangka besi 2. Dimensi : 86x71x109Cm
3. Pulley 3. Type : Rool
4. V-Belt 4. Bagian penampung : Plat stainless steel
5. Corong pengeluaran 5. Silinder penghalus : 2 buah rool stainless steel,
6. Tabung pembubuk bagian penganduk bahan plastic agrilik/mika.
7. Bagian penampung 6. Ø luar silinder : 61cm
8. Gigi 7. Ø silinder : 55cm
8. Tinggi silinder : 21,5cm
9. Corong Pengeluaran : Plat Alumunium
10. Penggerak : Motor Listrik
11. Sistem transmisi : Pulley dan sabuk karet V
serta gigi
12. Rangka : Plat strip , besi siku ,penutup rangka
dari plat alumunium

Foto mesin

l. Mesin Penyangrai Bubuk Kakao


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin terlebih dahulu.
2. Masukkan bubuk kakao yang akan disangrai kedalam tabung.
3. Pengoperasian mesin penyangrai bubuk kakao ini sendiri dengan cara bubuk kakao
dipanaskan dengan menggunakan api yang berasal dari burner LPG.
4. Bubuk kakao disangrai dalam ruang sangrai yang berputar dengan suhu tertentu, sehingga
pemanasan bisa merata.
5. Lama penyangraian menentukan kualitas bubuk kakao yang dihasilkan. Jika lama
penyangraian lebih melebihi waktu maka akan mengalami penurunan mutu.
6. Setelai penyangraian selesai, angkat bubuk kakao dari mesin.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 6 kg / batch (1 batch = 12 menit)

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Tipe : Silinder miring bertumpu
2. Rangka besi 2. Silinder sangrai : Plat stainless steel
3. Hopper 3. Sumber pemanas : Burner LPG
4. Tabung penyangrai 4. Sistem pemanas : Tidak langsung
5. Burner LPG 5. Dilengkapi dengan termometer
6. Termometer 6. Rangka : Besi profil kotak, besi siku
7. Saluran gas 7. Dimensi (P x L x T)mm : 1100 x 600 x 105

Foto mesin

m. Mesin Pencampur (Blending)


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin pencampur terlebih dahulu.
2. Campurkan bahan kakao dengan bahan non kakao (gula, susu bubuk, vanilli, lesitin, dan
lainnya) dengan menggunakan suatu wadah tetap atau wadah dengan sistem yang
berkelanjutan.
3. Proses pencampuran dapat dilakukan menggunakan mesin pencampur selama 12-15 menit
pada suhu 40-50ºC.
4. Setelah pencampuran selesai kemudiaan berlanjut ketahap pengemasan bubuk kakao.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 10-25 kg / batch (1 batch = 15-20 menit)

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Tipe: silinder heksagonal
2. Rangka besi 2. Silinder pencampur : Plat steinles steel
3. Hopper berbentuk tabung berpenampang
4. Ruang pencampur/tabung mixer hexagonal yang dapat berputar 360 0
5. Pulley 3. Dilengkapi dengan tuas pengunci pintu
6. V-Belt pemasukan bahan
7. Tuas pengunci pintu pemasukkan 4. Penggerak: Motor listrik 2-3PK, 220/380 Volt
5. Transmisi: Pulley dan sabuk karet Vbelt
6. Rangka: Besi kotak
7. Dimensi keseluruhan [P x L x T] mm: 930 x
1020 x 1220

Foto mesin

n. Mesin Pengemas Sachet Bubuk Dan Butiran Otomatis


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin kemasan kopi.
2. Setting plastik kemasan pada tempat yang disediakan.
3. Atur suhu pengemasan sesuai dengan jenis plastik yang digunakan.
4. Masukkan kopi yang akan dikemas pad corong input kemasan kopi.
5. Tekan tombol start pada panel kontrol untuk memulai proses pengemasan produk.
6. Selanjutnya produk kopi akan dikemas secara otomatis.
7. Output kopi yang telah dipacking akan keluar pada tempat yang tersedia
8. Hentikan mesin dengan menekan tombol pada panel kontrol yang tersedia, jika proses
pengemasan sudah selesai.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 40-100 Pack/Menit

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Sistem pengoperasian : Otomatis Sachet
2. Corong mesin pembungkus otomatis 2. Ukuran kemasan : Menyesuaikan berat bubuk
3. Tombol start dan dimensi kemasan, ukuran dimensi 50-
4. Rangka 160mm
5. Roll plastik 3. Penggerak : Motor listrik 0.75 HP, 220 Volt,
6. Hopper 50-60 Hz
7. Tombol suhu pengemasan 4. Kebutuhan listrik pemanas : 1400 Watt/18
ampere

Foto mesin

o. Mesin Penghalus Cokelat (Refiner) Ball Mill Vertical


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin penghalus cokelat terlebih dahulu.
2. Masukkan kakao yang telah melalui proses dari mesin pemasta kasar ke dalam tabung
pemroes bahan secara berlahan lahan.
3. Mesin akan menggiling pasta kakao tersebut secara otomatis.
4. Jika hasil yang didapatkan kurang maksimal, ulangi proses penghalusan hingga didapat
hasil yang diinginkan.
5. Hentikan mesin dengan menekan tombol pada panel kontrol yang tersedia, jika proses
penghalusan sudah selesai.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 10 Kg / batch (1 batch = 12 - 15 jam)

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Tipe : Ball Mill vertikal
2. Hopper 2. Sistem Pemanas : Elemen pemanas listrik 300
3. Ruang penghalus cokelat watt dengan media udara
4. Pisau penghalus 3. Penggerak Motor : Motor listrik 1 - 2 PK, 220
5. Rangka Volt
6. Thermostat 4. Sistem Transmisi : Gear box dan roda gigi,
7. Indikator suhu Pulley dan V belt
8. Gear box 5. Rangka : Pipa kotak, Plat alumunium
9. Roda gigi 6. Panel kontrol: Thermostat dan Indikator suhu
10. Pulley digital
11. V-Belt 7. Dimensi (P x L x T) mm: 800 x 650 x 1070

Foto mesin

p. Mesin Conching Cokelat


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin penghalus cokelat terlebih dahulu.
2. Prinsip kerja mesin ini hampir sama dengan mesin Penghalus Cokelat (Refiner) Ball Mill
Vertical
3. Mesin tersebut Membuat Dan Memperhalus Bubuk Kakao Atau Coklat Menjadi Pasta
Dengan Proses Giling Dan Mixer.
4. Mesin akan menggiling cokelat tersebut secara otomatis.
5. Jika hasil yang didapatkan kurang maksimal, ulangi proses penghalusan hingga didapat
hasil yang diinginkan.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 10 Kg/Batch (1 batch = 4-6 jam)

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Tipe : Roll
2. Hopper 2. Bagian penampung bahan : Plat stainless steel
3. Gear box 3. Silinder penghalus :2 buah rol stainless steel
4. Gigi 4. Dimensi keseluruhan (PxLxT)mm : 680 x 675 x
5. Pulley 1010
6. V-Belt 5. Dimensi Hopper : Diameter 70Cm, Tinggi
7. Ruang penghalus cokelat 25cm
8. Penampung bahan 6. Bahan : SS
7. Bahan Roll : SS
8. Penggerak : EM 1HP
9. Transmisi : Gear Box, Type 70, gigi, pulley,
sabuk V belt
10. Dilengkapi tombol kontrol panel

Foto mesin

q. Mesin Tempering dan Pencetak Permen Cokelat


Mekanisme dan kapasitas kerja
Mekanisme Kerja :
1. Hidupkan mesin terlebih dahulu.
2. Memasukkan bahan pembuat permen cokelat yaitu pasta cokelat.
3. Mesin Temper mengatur supaya suhu untuk mencairkan cokelat tidak melebihi 49 derajat
celcius, sambil diaduk supaya cokelat menjadi homogen.
4. Pasta cokelat tersebut keluar dari corong pengeluaran dan akan masuk kedalam cetakan
cokelat.
5. Pencetakan tersebut dilakukan diatas meja getar yang berfungsi untuk mengeluarkan
gelembung udara di cokelat yang ada di nampan cetakan.
6. Setelah pencetakan tersebut telah selesai, selaanjutnya memasukkan permen cokelat
tersebut kedalam kabinet tempering yang berguna untuk mendinginkan permen coklat.
Kapasitas Kerja :
Kapasitas : 5 Kg/Batch

Komponen mesin dan spesifikasi teknisnya


Komponen Mesin : Spesifikasi Teknis :
1. Motor penggerak 1. Penampung bahan : 1 buah tabung diameter
2. Hopper 250 mm plat stainless steel pemanas listrik 150
3. Rangka watt
4. Meja getar 2. Pendingin : Refrigerator 200 Watt
5. Penampung bahan 3. Bahan rangka meja berupa pipa kotak 2 x 4
6. Pendingin 4. Rangka alat pencetak : besi kotak 2 x 4
7. Pemanas listrik 5. Dilengkapi meja getar dari bahan plat SS dan
8. Silinder pemanas multiplek
9. Saluran pengeluaran 6. Penggerak : Motor listrik ¼ HP, bahan rangka
meja berupa pipa kotak 2x4

Foto mesin

Anda mungkin juga menyukai