Anda di halaman 1dari 3

MENGENAL MACAM-MACAM PROSES PENGOLAHAN KOPI DI INDONESIA

Meminum secangkir kopi sambil memahami perjalanannya hingga sampai di cangkir kita merupakan
salah satu cara untuk menghargai kenikmatannya. Seperti yang diketahui, biji kopi memang menempuh
proses yang panjang sebelum akhirnya bisa Anda nikmati. Mulai dari proses panen,
penjemuran, roasting, hingga penyeduhan. Tentu saja proses pengolahan kopi akan memengaruhi
bahkan bisa dan memberikan efek dramatis kepada hasil akhir macam-macam kopi yang diseduh.

Sebelum mengetahui proses pengolahan kopi, sudahkah Anda mengenal struktur dan lapisan dari buah
kopi? Struktur buah kopi terdiri dari kulit daging terluar (atau biasa disebut dengan pericarp) dan biji
kopi itu sendiri. Bagian pericarp terdiri dari beberapa lapisan, seperti kulit, daging kulit, lapisan getah
dan perkamen.  Lapisan pericarp ini berpengaruh terhadap hasil cita rasa kopi, oleh karena itu bagian ini
adalah bagian yang paling sering dilakukan pembersihan.

Baca Juga: Macam-macam Kopi Espresso-Based yang Perlu Diketahui

Setelah buah kopi dipanen, mereka kemudian dibawa ke tempat pengolahan atau penggilingan untuk
dilakukan pemisahan antara biji dengan kulit dagingnya. Biji inilah yang kemudian akan dikeringkan
sebelum didistribusikan ke pasar. Idealnya, biji kopi memiliki tingkat kelembapan alami sekitar 60%,
namun setelah dikeringkan, kelembapannya hanya berkisar sekitar 11-12 % saja. Pengeringan ini
dilakukan agar biji kopi tersebut tidak terlalu lembab dan mudah membusuk ketika “menunggu” untuk
didistribusikan.

Itu hanyalah proses pengolahan kopi secara garis besar. Pada kenyataannya, terdapat beberapa macam
proses pengolahan kopi yang bisa dilakukan, antara lain:

Proses Natural (Dry Process)


Proses natural merupakan proses pengolahan kopi untuk memisahkan biji kopi yang paling tua. Sesuai
dengan namanya, proses ini tidak melibatkan mesin ataupun air. Buah kopi yang telah melewati proses
pemilihan sesuai kualitasnya akan melalui proses pengeringan atau penjemuran di bawah sinar matahari
langsung. Beberapa orang biasanya melakukan proses penjemuran ini menggunakan permukaan alas
plastik atau meja pengering khusus yang memiliki airflow pada bagian bawah.

Baca Juga: Dari Robusta hingga Ekselsa, Inilah Macam-macam Kopi Beraroma Khas yang Perlu Anda
Cicipi

Buah kopi yang dijemur akan disebar dan tidak dikupas, melainkan dijemur bersama kulit dan daging
buahnya. Selama proses ini berlangsung, hal yang harus dilakukan adalah membolak-balik buah kopi
tersebut secara berkala, agar dapat mengering secara rata dan terhindar dari pembusukan akibat
kelembapan. Selain itu, proses pengolahan kopi ini membuat buah kopi mengalami fermentasi secara
alami dan terkelupas secara otomatis.

Washed Process

Seperti namanya, proses pengolahan kopi pasca panen yang satu ini membutuhkan air dalam jumlah
banyak. Washed process memiliki tujuan yang sama seperti proses natural, yaitu menghilangkan atau
melepaskan kulit dan daging yang melekat pada biji kopi. Hal yang membedakan hanyalah proses
pembersihan buah kopi menggunakan air sebelum mulai dikeringkan.

Pada metode ini, buah kopi akan disortir dengan proses perendaman air. Buah kopi yang mengapung
selama proses perendaman akan diambil dan dipisahkan, sedangkan buah kopi yang tenggelam dalam
air dianggap telah matang dan siap melanjutkan proses pengolahan kopi yang berikutnya. Jika pada
proses natural kulit buah kopi akan mengelupas dengan sendirinya, maka pada washed process buah
dan kulit akan dipisahkan menggunakan mesin depulper. Setelahnya, jika terdapat sisa kulit yang
menempel akan dibersihkan lagi dengan air untuk memastikan bahwa biji kopi benar-benar bersih
sebelum didistribusikan

Penggunaan air bersuhu hangat biasanya akan mempercepat proses pengolahan kopi dengan metode
ini. Kopi-kopi yang sudah terkelupas secara bersih akan dikeringkan dengan cara dijemur. Proses
pengolahan kopi dengan metode ini biasanya akan menghasilkan body kopi yang ringan dan lembut,
karakter yang bersih, ringan cenderung fruity, dan tingkat keasaman yang lebih tinggi.

Semi-Washed

Proses pengolahan kopi dengan metode semi-washed atau “giling basah” adalah metode pengolahan
kopi yang paling sering digunakan di Indonesia, terutama untuk mengolah kopi di daerah Sumatera dan
Sulawesi. Proses pengolahan kopi konon katanya telah diakui sebagai salah satu proses pengolahan kopi
terbaik di dunia. Metode ini mengharuskan buah kopi melewati dua kali proses pengeringan. Buah kopi
yang sudah dipanen akan dikupas dengan menggunakan bantuan mesin depulper untuk memisahkan biji
kopi dari kulitnya.

Kemudian, biji kopi akan mengalami proses pengeringan pertama, untuk mencapai tingkat kelembapan
di angka 11%-12%. Kemudian, akan dilakukan proses semi washed untuk menyisakan kelembapan kopi
di angka 30%-35%. Setelah melewati kedua proses tersebut, selanjutnya buah kopi akan sampai pada
proses pengelupasan kembali untuk mendapatkan green bean atau biji kopi sebelum dijemur hingga
benar-benar kering. Proses pengolahan kopi dengan metode semi washed akan menghasilkan body yang
penuh, sentuhan rasa manis yang intens, serta tingkat keasaman yang lebih rendah.

Itulah tadi penjelasan seputar macam-macam proses pengolahan kopi yang perlu Anda ketahui. Proses
pengolahan yang panjang dan lebih teliti menjadikan setiap tegukan kopi yang Anda minum menjadi
semakin nikmat. Untuk mendapatkan pengalaman macam-macam kopi berkualitas di rumah, Anda
dapat mencoba kopi dari NESCAFÉ Dolce Gusto.

Macam-macam kopi hitam dari NESCAFÉ Dolce Gusto antara lain Espresso Intenso, Americano, Grande
Intenso, Espresso, serta Grande Intenso Americano Rich Aroma. Paduan kapsul pintar dan mesin
berteknologi mutakhir dari NESCAFÉ Dolce Gusto bakal membuat Anda serasa memesan kopi hitam dari
kafe favorit. Sudah siap mencoba?

Anda mungkin juga menyukai