Kerajaan Shangrila
Sumber :
Ki Tunggul Jati Jaya Among Raga
Disusun Oleh :
Tim
Turangga Seta
www.lakubecik.org
2013
Pendahuluan
Keberadaan kerajaan Shangrila saat ini masih misterius, beberapa arkeologi dan sejarawan
memperkirakan kerajaan tersebut berada di Tibet, namun ada beberapa kejanggalan kalau Tibet
adalah posisi kerajaan Shangrila, karena:
1. Pada tahun 2011 penduduk Tibet sekitar 3 juta jiwa, itu berarti 500 tahun lalu
penduduknya tidak mencapai 1 juta jiwa, sehingga jelas Tibet bukan merupakan
pusat peradaban tetapi hanya merupakan tempat pelarian ketika kerajaan pusat
Shangrila menutup peradabannya; yang menyebabkan masyarakat di negara yang
menginduk ke Shangrila waktu itu (sekitar 500 tahun yang lalu) menjadi tidak ada
perlindungan dan berbondong-bondong menyelamatkan diri ke daerah yang tinggi
serta jauh dari peradaban awal (Shangrila).
2. Tata cara para Biksu di Tibet sangat menunjukkan keadaan yang mencari
ketentraman, ini berarti di sana bukan pusat kerajaan tetapi memang hanya sebagai
tempat pelarian, karena kalau pusat kerajaan tentu bukan berada di tempat yang
sepi dan terisolir. Tibet cenderung lebih cocok dikatakan tempat untuk orang
menyepi.
3. Bangunan-bangunan besar di Tibet bisa dihitung, jumlahnya sangat sedikit; sehingga
sangat tidak mungkin untuk membuktikan dan menunjukan peninggalan sebuah
peradaban yang sangat besar, bahkan lebih pas disebut menghilang.
Beberapa kecurigaan tersebut membuat team Turangga Seta mulai mencari posisi asli dari
kerajaan Shangrila.
Dalam mencari jejak kerajaan Shangrila maka langkah pertama adalah mengkaji cerita turun-
temurun yang ada di Jawa dalam bentuk cerita ketoprak tentang kerajaan “Ngatas Angin” dari
China. Kerajaan ngatas angin menunjukkan posisi kerajaan berada di daerah tinggi yang tidak
pernah terkena angin besar karena berada di atas posisi lapisan angin, itu artinya kerajaan
harus ada di posisi yang tidak pernah terjadi badai, sehingga posisi Shangrila tidak mungkin
berada di Himalaya.
Dari Satelit cuaca kita bisa melihat posisi daerah yang sering dilanda badai dan tidak pernah
terkena badai, dari data satelit tersebut menunjukan bahwa posisi yang tidak pernah terkena
badai adalah pegunungan di perbatasan China, Rusia, dan Mongolia
Dalam sejarah diceritakan bahwa Mongolia merupakan kerajaan yang sering menimbulkan
perang-perang besar, maka dapat dipastikan posisi Shangrila di sekitar daratan China dan
berbatasan dengan Mongolia, karena posisi pasukan Mongolia pasti sangat menginginkan
merebut peradaban besar yang kemudian menghilang, karena kehilangan jejak maka pasukan
mongolia secara turun-temurun berkemah menunggu kemunculan kerajaan yang akan mereka
serang, sehingga sangat bisa dipastikan Shangrila ada di dekat Mongolia dan di daerah tinggi.
Wayang Potehi selalu menunjukkan pakaian yang sangat tebal dan wajah putih bukan kuning
seperti kulit orang China. Karena jejak wayang Potehi ada di China, maka kerajaan Shangrila
pasti tidak jauh dari China.
Data decoy adalah data pengalih perhatian yang mengandung petunjuk tersembunyi di
dalamnya; Data decoy disekeliling mitos Kerajaan Shangrila berarti mengandung informasi
tentang posisi asli kerajaan Shangrila.
1. Petunjuk Mitos kerajaan di Himalaya, petunjuk ini bisa digunakan untuk memahami
bahwa kerajaan ada di ketinggian, karena Himalaya daerahnya sering ada badai, jadi
bertentangan dengan pernyataan yang ada di Jawa “Negri Ngatas Angin”, dalam
bahasa Sansekerta “Hima” : gunung dan “laya” dari kata “pralaya” : kematian
sehingga Himalaya berarti gunung kematian, jadi bukan tempat peradaban
2. Petunjuk mitos di Tibet, petunjuk ini menunjukkan bahwa masyarakatnya juga ada di
ketinggian, dan Tibet bukan posisi asli mengingat suatu kerajaan besar pasti
rakyatnya sangat banyak bukan hanya seperti sekarang, sehingga dapat dikatakan
Tibet adalah daerah pelarian
4. Keberadaan batu menhir di Ukok, batu tersebut terlihat dari jaman batu purba yang
sangat primitif, sehingga tidak menyambung dengan sarkofagus yang ada muminya,
dan kalau diceritakan Shangrila adalah kerajaan yang sangat maju maka
peninggalannya tidak mungkin berupa menhir seperti pada gambar ini, sehingga
menhir ini justru bisa dgunakan untuk patokan kalau Shangrila bukan di Ukok
Dalam tradisi Jawa dikenal gunungan Wayang, dimana akhiran “an” menunjukkan keberadaan
gunung-gunung palsu, atau sesuatu yang menyerupai gunung tetapi sebenarnya merupakan
bangunan besar yang ditimbun
Bisa dilihat bentuk gunungan selalu berbentuk melancip, dan menunjukkan gunung gundul
namun tidak pernah longsor dan didalamnya terdapat bangunan istana.
Digambarkan bahwa dalam gunungan tersebut ada pola penyangga tanah gundul tersebut
supaya tidak longsor berupa dahan dan ranting pohon, sehingga dapat diperkirakan bahwa
sebenarnya adalah batu bronjongan yang disusun miring dengan sudut tertentu
Gurun Gobi adalah gurun di daerah Mongolia, Tibet dan China. 60% Wilayah gurun Gobi ada di
daerah Mongolia.
Terbentuknya gurun Gobi sangat misterius, karena keberadaan uranium dan pasir yang sangat
luas seolah-olah pernah tenggelam oleh lautan, padahal gurun ini ada di tengah benua Asia dan
di sekitar gurun Gobi tidak menunjukkan keadaan pernah terendam air laut. Gurun ini terkenal
karena jalur sutra yang melalui gurun Gobi.
Namun yang aneh adalah kandungan uranium 10 terbesar di dunia ada di Mongolia terutama di
gurun Gobi, dengan urutan penghasil uranium terbesar ada di Indonesia.
Mayoritas uranium di gurun Gobi dikuasai perusahaan Canada, selain itu China dan Rusia.
Sedangkan untuk Kazakhtan GDP dari uranium mencapai angka 35%. Sehingga patut diduga
kandungan uranium di Gurun Gobi dan Kazakhtan cukup besar.
Keberadaan Uranium yang cenderung menyebar di daerah gurun Gobi dan Kazakhtan
menunjukkan bahwa di daerah tersebut pernah terjadi ledakan sangat besar dan Uranium
merupakan salah satu jenis material peledaknya.
Sehingga kalau sebaran Uranium ada di Kazakhtan dan gurun Gobi menunjukkan dahulu
kerajaan Shangrila mendapat serangan dari arah Kazakhtan dan gurun Gobi, dan pasukan
penyerang terdiri 2 gelombang, dimana gelombang serangan pertama terhadap Kerajaan
Shangrila dipukul balik dengan serangan sejenis nuklir yang mampu membuat daerah subur
menjadi tandus di gurun Gobi, lalu kerajaan Shangrila menutup diri sehingga tidak terlihat.
Kuda merupakan salah satu hewan peliharaan yang juga bisa digunakan untuk tunggangan, olah
raga dan hewan peliharaan. Kuda mempunyai banyak jenisnya maka untuk mencari kuda yang
paling awal bisa dilakukan dengan penelitian genetik.
Uji genetik dengan membandingkan gen dalam mitokondria sel yang di dapat dari kuda saat ini
dan kuda yang sudah memfosil, dan dari fosil-fosil tersebut bisa diextract mitokondria dan
diteliti gen-nya, sehingga bisa dicari cetak biru kuda berasal dari daerah mana.
Gen terdapat dalam mitokondria seperti untaian benang yang mengandung jutaan kode tiap
mahluk hidup.
Para ilmuwan menggunakan komputer dan teknik baru untuk mengambil DNA dari bagian
fragmen fosil berukuran 12 cm, yang sebagian besar terkontaminasi oleh bakteri-modern dan,
mereka pun berhasil mendapatkan gambaran genetik yang baik dari kuda prasejarah. Temuan
Kuda yang dianggap mempunyai gen tertua adalah Kuda Przewalski (Equus przewalskii atau
Equus caballus przewalskii) adalah spesies hewan yang berasal dari keluarga kuda. Di alam
spesies hewan ini hampir lenyap, namun masih dapat ditemukan di Mongolia. Pada tahun 2002
jumlah spesies ini mencapai sekitar 1000 ekor. Panjang hewan ini 2,2-2,6 m dan tingginya 80-
110 cm serta beratnya 200-300 kg .Spesies ini dinamai menurut nama seorang penjelajah Rusia
Nikolai Mikhailovich Przhevalsky.
Area 36 adalah area yang mempunyai beda inklinasi 3.6°, dengan perhitungan bahwa di
Katulistiwa posisi kompas akan seperti pada gambar dibawah ini
Hal ini karena jarak kutub utara dan kutub selatan sama, sehingga kekuatan magnet akan
seimbang. Sehingga inklinasi menunjukkan 0°
Sedangkan kalau di kutub Selatan inklinasi akan menunjukkan 90°, karena magnet Bumi tepat di
bawah kaki, sehingga seharusnya kalau kita membawa kompas ke kutub selatan akan terlihat
sebagai berikut.
Maka kalau ada perubahan sudut secara extrem 3.6° seperti yang terjadi di 18 garis di pulau
Jawa maka seharusnya ada ruang selebar 400 km yang hilang di depan kita
Di antara ruang yang tidak terlihat dan tersembunyi dalam daerah yang berinklinasi extrem 3.6°
tersebut sangat mungkin ada peradaban yang tidak mau terlihat. Karena lebar area 400 km
sangat memungkinkan untuk adanya perkotaan yang disembunyikan dengan teknology yang
sangat tinggi.
Sehingga suatu daerah yang terlihat seperti di bawah ini
Seharusnya
Dalam beberapa cerita turun-temurun di Jawa diceritakan “Prabu Ceng Ling ingkang nguwaosi
Nagri Ngatas Angin sak derengipun warsa wirangi, ngagem tetenger gambaripun sawer Naga
andarbeni lidah panjang soho suku mawa dahana, wonten sekawan Naga cacahipun, ingkang
sinebat LIANG-LIANG” yang artinya “ Prabu Ceng Ling yang menguasai negri Ngatas Angin
sebelum tahun yang memalukan, dengan pertanda yang gambarnya ular naga yang mempunyai
lidah panjang dan kaki yang berapi, ada empat Naga jumlahnya, dengan sebutan LIANG-LIANG”
Kerajaan Shangrila dulu mendapat serangan dari arah gurun Gobi dan Kazakhtan, maka
sebagian penduduk yang waktu itu mengadakan aktifitas di Utara ada yang tertinggal saat
peradaban Shangrila menghilang, maka orang-orang di Rusia cenderung lebih cerdas daripada
China dan Kazakhtan.
Sehingga kemunculan UFO akan cenderung berada di selatan Rusia, seperti kasus di daerah
Tunguska. Karena ada
kemungkinan UFO tersebut
adalah pesawat dari kerajaan
Shangrila yang terdeteksi dan
jatuh di Tunguska ketika sedang
menuju Shangrila.
Karena keberadaan kerajaan
Shangrila membuat daerah
tersebut menjadi daerah yang
aman dari bencana Katastropik,
maka meteor yang jatuh akan
cenderung menjauh dari
Shangrila supaya efek kejutnya
tidak mencapai Shangrila.
Dalam pakem wayang kulit purwa, naga yang bisa terbang biasanya bisa menimbulkan badai,
sehingga perwujutan kemunculan naga terbang yang bisa terlihat oleh kita adalah berwujud
badai.
Badai pasir kalau tidak ada unsur semburan bisa naga terbang, maka seharusnya hanya penyakit
infeksi saluran paru-paru dan pernafasan (ispa) yang bisa ditimbulkan akibat terhisapnya debu
pasir halus, namun di Gurun Gobi justru ada penyakit misterius yang bernama Bubonic plague
Dalam wayang Potehi yang sampai sekarang masih terjaga sebagai salah satu kebudayaan China
menunjukkan wayang tersebut selalu digambarkan berkulit muka putih bukannya kuning, maka
dapat diperkirakan berkulit putih seperti orang Eropa namun bermata antara orang Eropa dan
China.
Dalam tata cara berpakaian adat China juga terlihat bahwa wajah selalu diupayakan lebih putih
dengan menggunakan bedak, bukan bedak yang kuning tapi justru yang putih, hal ini
menunjukkan idola bawah sadar akan adanya ras yang hilang.
Maka Turangga Seta sangat yakin kalau bekas kerajaan Shangrila ada di daerah perbukitan di
perbatasan Rusia, China dan Mongolia, dengan petunjuk dari:
1. Pernyataan Mantan Presiden Soekarno tentang Neo Mercusuar dunia (China, Rusia
dan Indonesia)
2. Pernyataan legenda di pulau Jawa tentang negri “Ngatas Angin”
3. Jejak timbunan material laut di daerah pegunungan tersebut
4. Terdapat danau air asin
5. Terdapat sebaran uranium di gurun Gobi dan Kazakhtan
6. Keberadaan perkemahan Mongolia secara turun-temurun dan tidak membuat rumah
permanen seolah menunggu peradaban besar muncul di dekat perkemahan mereka.
7. Di pewayangan China selalu ditunjukkan pakaiannya sangat tebal sehingga
menunjukkan asal dari daerah dingin
8. Adanya temuan gen kuda tertua yang berasal dari daerah antara Tiongkok dan
Mongolia