Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK II

1.Soleha Arip
2.Dwiki Nur Febrianto
3.Amalia Yunita
4.Mariza Dwie Putri
5.Kiki Nindriani
6.Rama Adhitya
7.Nailul Autor
*KERAJAAN KUTAI*
-Sejarah Kerjaan Kutai
Kerajaan Kutai (Kutai Martadipura) adalah kerajaan bercorak hindu yang
terletak di muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai
Mahakam. Kerajaan Kutai berdiri sekitar abad ke-4. Nama kerajaan ini
disesuaikan dengan nama daerah tempat penemuan prasasti, yaitu daerah
Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap prasasti yang ditemukan tidak ada
yang menyebutkan nama dari kerajaan tersebut. Wilayah Kerajaan Kutai
mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh
wilayah Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayaannya Kerajaan
Kutai hampir manguasai sebagian wilayah Kalimantan.
- DAERAH KERAJAAN KUTAI
• Nama Kutai diberikan oleh
para ahli mengambil dari
nama tempat ditemukannya
prasasti yang menunjukkan
eksistensi kerajaan
tersebut. Tidak ada prasasti
yang secara jelas
menyebutkan nama
kerajaan ini dan memang
sangat sedikit informasi
yang dapat diperoleh.
-SEJARAH YUPA
• Informasi yang ada diperoleh dari Yupa /
prasasti dalam upacara pengorbanan yang
berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah
yupa yang menjadi sumber utama bagi para
ahli dalam menginterpretasikan sejarah
Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu
yang berfungsi sebagai tugu peringatan
yang dibuat oleh para brahman atas
kedermawanan raja Mulawarman. Dalam
agama hindu sapi tidak disembelih seperti
kurban yang dilakukan umat islam. Dari
salah satu yupa tersebut diketahui bahwa
raja yang memerintah kerajaan Kutai saat
itu adalah Mulawarman
Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi
kepada kaum brahmana. Dapat diketahui bahwa menurut Buku Sejarah Nasional Indonesia
II: Zaman Kuno yang ditulis oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho
Notosusanto yang diterbitkan oleh Balai Pustaka halaman 36, transliterasi prasasti diatas
adalah sebagai berikut:
“śrīmatah śrī-narendrasya; kuṇḍuṅgasya mahātmanaḥ; putro śvavarmmo vikhyātah;
vaṅśakarttā yathāṅśumān; tasya putrā mahātmānaḥ; trayas traya ivāgnayaḥ; teṣān
trayāṇām pravaraḥ; tapo-bala-damānvitaḥ; śrī mūlavarmmā rājendro; yaṣṭvā
bahusuvarṇnakam; tasya yajñasya yūpo ‘yam; dvijendrais samprakalpitaḥ.
“artinya”: Sang Mahārāja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang
mashur, Sang Aśwawarmman namanya, yang seperti Angśuman (dewa Matahari)
menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aśwawarmman mempunyai putra
tiga, seperti api (yang suci). Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang
Mūlawarmman, raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Sang Mūlawarmman
telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk
peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.
Mulawarman
Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kundungga. Nama Mulawarman dan
Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara
penulisannya. Kundungga adalah pembesar dari Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke
Indonesia. Kundungga sendiri diduga belum menganut agama Hindu.
Aswawarman
Aswawarman adalah Anak Raja Kudungga.Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan
Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk keluarga. Aswawarman
memiliki 3 orang putera, dan salah satunya adalah Mulawarman.
Putra Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan
Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi
hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
Kerajaan Kutai seakan-akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena kurangnya komunikasi
dengan pihak asing, hingga sangat sedikit yang mendengar namanya .
P R A S A S T I K E R A J A A N K U TA I
MUSEUM MULAWARMAN
K E H I D U PA N P O L I T I K S A AT M A S A
K E R A J A A N K U TA I
Raja-raja yang berhasil diketahui pernah
memerintah kerajaan Kutai adalah
sebagai berikut.
· Raja Kudungga, merupakan raja
pertama yang berkuasa di kerajaan Kutai.
Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya
adalah seorang kepala suku. Dengan
masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah
struktur pemerintahannya menjadi
kerajaan dan menganggap dirinya
menjadi raja, sehingga pergantian raja
dilakukan secara turun temurun.
· Raja Aswawarman, prasasti Yupa
menyatakan bahwa Raja Aswawarman
merupakan seorang raja yang cakap dan
kuat.
KEHIDUPAN SOSIAL SAAT MASA
KERAJAAN KUTAI
Dari berbagai peninggalan yang ditemukan diketahui
bahwa kehidupan masyarakatnya Kutai sudah cukup
teratur. Walau tidak secara jelas diungkapkan, diperkirakan
masyarakat Kutai sudah terbagi dalam pengkastaan
meskipun tidak secara tegas. Dari penggunaan bahasa
Sansekerta dan pemberian hadiah sapi, disimpulkan bahwa
dalam masyarakat Kutai terdapat golongan brahmana,
golongan yang sebagaimana juga di India memegang
monopoli penyebaran dan upacara keagamaan. Di samping
golongan brahmana, terdapat pula kaum ksatria. Golongan
ini terdiri dari kerabat dekat raja. Di luar kedua golongan
ini, sebagian besar masyarakat Kutai masih menjalankan
adat istiadat dan kepercayaan asli mereka. Jadi, walaupun
Hindu telah menjadi agama resmi kerajaan, namun masih
terdapat kebebasan bagi masyarakat untuk menjalankan
kepercayaan aslinya
KEBUDAYAAN KERAJAAN KUTAI
1 Yupa merupakan salah satu hasil kebusayaan Kutai
Karena itu Yupa merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia

dari Zaman Megalitikum yaitu Menhir


2 Ketopong Sultan Kutai

Ketopong atau mahkota Sultan Kutai ini terbuat dari emas dengan berat hampir 2 kg.

Saat ini, Ketopong Sultan Kutai disimpan di Museum Nasional Jakarta.

3.Pedang Sultan Kutai

Pedang Kerajaan Kutai ini terbuat dari emas padat. Pada gagang pedang terukir

seekor harimau yang sedang siap menerkam, sementara pada ujung sarung pedang

dihiasi dengan seekor buaya. Pedang Sultan Kutai ini dapat dilihat di

Museum Nasional, Jakarta


P E R TA N YA A N T E N TA N G K E R A J A A N K U TA I

1 . S E J A K A B A D K E B E R A PA K A H K E R J A A N K U TA I
DIDIRIKAN ?
J AWAB: SEJAK ABAD KE-4
2 . T E R D A PAT D I D A E R A H M A N A K A H K E R A J A A N K U TA I
TERSEBUT ?
J AWA B : K A L I M A N TA N T I M U R
3 . A PA YA N G D I M A K S U D D E N G A N Y U PA ?
J A W A B : T U G U B A T U YA N G B E R F U N G S I S E B A G A I
T U G U P E R I N G A T A N YA N G D I B U A T O L E H P A R A
B R A H M A N ATA S K E D E R M AWA N A N R A J A
M U L AWA R M A N
4 . S I A PA K A H N A M A A N A K D A R I A S W A W A R M A N D A N
CUCU KUNDUNGGA ?
J AWA B : M U L AWA R M A N
5 . S I A PA K A H N A M A A N A K D A R I “ R A J A K U N D U N G G U ” ?
J AWA B : A S WAWA R M A N
K E R A J A A N TA R U M A N E G A R A

Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan


yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4
hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua
di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan
sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat
bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu
beraliran Wisnu.
Pada tahun 417 ia memerintahkan
penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga
(Kali Bekasi) sepanjang 6112 tombak (sekitar
11 km). Selesai penggalian, sang prabu
mengadakan selamatan dengan
menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada
kaum brahmana.
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui
dengan tujuh buah prasasti batu yang
ditemukan. Lima di Bogor, satu di Jakarta
dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-
prasasti ini diketahui bahwa kerajaan
dipimpin oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman pada tahun 358 M dan
beliau memerintah sampai tahun 382 M.
Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman
ada di sekitar sungai Gomati (wilayah
Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah
kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
PRASASTI TUGU
 Prasasti Tugu adalah salah satu prasasti yang berasal dari
Kerajaan Tarumanagara. Prasasti tersebut isinya menerangkan
penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan
penggalian Sungai Gomati oleh Purnawarman pada tahun ke-22
masa pemerintahannya. Penggalian sungai tersebut merupakan
gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang
sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan
kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
Prasasti Tugu ditemukan di kampung Batutumbuh, desa Tugu,
tepatnya pada koordinat 0°06’34,05” BT (dari Jakarta) dan
6°07’45,40”LS yang sekarang menjadi wilayah kelurahan Tugu
selatan, kecamatan Koja, Jakarta Utara
PRASASTI CIARUTEUN
Prasasti Ciaruteun ditemukan pada aliran Ci Aruteun,
seratus meter dari pertemuan sungai tersebut dengan Ci
Sadane; namun pada tahun 1981 diangkat dan diletakkan
di dalam cungkup. Prasasti ini peninggalan
Purnawarman, beraksara Palawa, berbahasa Sanskerta.
Isinya adalah puisi empat baris, yang berbunyi:

vikkrantasyavanipateh shrimatah purnavarmmanah


tarumanagararendrasya vishnoriva padadvayam

Terjemahannya menurut Vogel:


Kedua (jejak) telapak kaki yang seperti (telapak kaki)
Wisnu ini kepunyaan raja dunia yang gagah berani yang
termashur Purnawarman penguasa Tarumanagara.
K E H I D U PA N P O L I T I K D I M A S A K E R A J A A N TA R U M A N E G A R A

 Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah


berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal ini
dibuktikan dari prasasti Tugu yang menyatakan raja
Purnawarman telah memerintah untuk menggali
sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar
artinya, karena pembuatan kali ini merupakan
pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar
pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.
K E H I D U PA N S O S I A L D I M A S A K E R A J A A N
TA R U M A N E G A R A
 Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah
teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja
Purnawarman yang terus berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya.
Raja Purnawarman juga sangat memperhatikan
kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting
dalam melaksanakan setiap upacara korban yang
dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan
kepada para dewa
K E B U D AYA A N D I M A S A K E R A J A A N
TA R U M A N E G A R A

 Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-


huruf dari prasasti-prasasti yang ditemukan
sebagai bukti kebesaran Kerajaan
Tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat
kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah
tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya,
keberadaan prasasti-prasasti tersebut
menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan
tulis menulis di kerajaan Tarumanegara.
P E R TA N YA A N T E N TA N G K E R A J A A N
TA R U M A N E G A R A

1.Terletak dimanakah kerajaan Tarumanegara ?


Jawab: Jawa Barat
2.Sebutkan 2 Prasasti yang menjadi ciri Khas dari kerajaan tarumanegara ?
 Jawab: prasasti tugu dan prasasti ciaruteun
3.Dimanakah ditemukannya prasasti Tugu ?
 Jawab: kampung batutumbu,bekasi jawa barat
4.Pada Abad keberapa Kerjaan Tarumanegara ditemukan ?

 Jawab: Ke-4
5.sebutakan 1 Dewa yang menjadi anutan Kerajaan Tarumanegara ?
Jawab: Dewa Wisnu

Anda mungkin juga menyukai