KEHIDUPAN KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA Deden Arif Solehuddin,S.Pd A. KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU- BUDDHA DI INDONESIA • Kerajaan Kutai • Kerajaan Tarumanegara • Kerajaan Mataram Kuno • Kerajaan Sriwijaya • Kerajaan Singhasari • Kerajaan Kediri • Kerajaan Janggala • Kerajaan Majapahit • Kerajaan Sunda • Kerajaan Bali. Lahirnya kerajaan-kerajaan yangbercorak Hindu- Buddha merupakan salahsatu perubahan yang penting denganmasuknya pengaruh tradisi Hindu-Buddhadi Indonesia. Kerajaan-kerajaan itu antaralain Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara,Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan MataramLama (Berpusat di Jawa Tengah), KerajaanMataram Lama (Berpusat di Jawa Timur),Kerajaan Singhasari, Kerajaan Majapahit,Kerajaan Sunda, dan Kerajaan di Bali. 1. Kerajaan Kutai Kehidupan politik Kerajaan Kutai terletak di dekatSungai Mahakam, Kalimantan Timur.Keberadaan kerajaan ini dapat diketahuidari tujuh buah prasasti (Yupa) yangditemukan di Muarakaman, tepi SungaiMahakam. Prasasti yang berbentuk yupaitu menggunakan huruf Pallawa dan bahasaSanskerta. Menurut para ahli, diperkirakankerajaan Kutai dipengaruhi oleh kerajaanHindu di India Selatan. Perkiraan itudidasarkan dengan membandingkan hurufdi Yupa dengan prasasti-prasasti di India.Dari bentuk hurufnya, prasasti itu diperkirakanberasal dari abad ke-5 M. Apabiladibandingkan dengan prasasti di Tarumanegara,maka bentuk huruf di kerajaanKutai jauh lebih tua. Berdasarkan salah satu isi prasasti Yupa, kita dapat mengetahui nama-nama raja yang pernah memerintah di Kutai, yaitu Kundungga, Aswawarman dan Mulawarman. Prasasti tersebut adalah: “Srinatah sri-narendrasya, kundungasyamahatmanah, putro svavarmmovikhyatah, vansakartta yathansuman,Tasya putra mahatmanah, tryas trayaivagnayah, tesn traynam prvrah, tapobala- damanvitah, sri mulavarmmarajendro,yastva bahusuvarunakam,tasya yjnasya yupo ‘yam, dvijendaraissamprakalpitah. (Sang maharaja Kundungga, yang amatmulia, mempunyai putra yang masyhur, sang Aswawarman yang seperti ansuman,sang Aswawarman mempunyai tiga putrayang seperti api yang suci. Yang palingterkemuka ialah sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat,dan kuasa. Dia melaksanakan selamatan dengan emas yang banyak. Untukitulah Tugu batu ini didirikan) Kehidupan ekonomi (Tugu ini ditulis untuk (peringatan) dua (perkara) yang telah disedekahkan oleh sang Mulawarman yakni segunung minyak, dengan lampu dan malai bunga) Dari Isi Yupa di atas, kita dapat menemukan beberapa benda yangdisedekahkan yaitu minyak, lampu, dan malai bunga. Sedekah dari raja kepadaBrahmana pasti dalam jumlah yang besar. Untuk itu, diperlukan jumlah minyak,lampu dan malai bunga yang banyak. Benda-benda itu didapatkan dalamjumlah yang banyak jika ada upaya untuk memperbanyaknya. Adanya minyakdan bunga malai, kita dapat menyimpulkan bahwa sudah ada usaha dalambidang pertanian yang dilakukan oleh masyarakat Kutai. Sementara itu, lampulamputersebut dihasilkan dari usaha dibidang kerajinan dan pertukangan.Hal ini menunjukkan bahwa kedua bidang usaha tersebut sudah berkembangdi lingkungan masyarakat Kutai. Begitu pula pada prasasti yang lain, berisikan sebagai berikut. Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api. Bertempat didalam tanah yang sangat suci Waprakeswara, buat peringatan akan kebaikan didirikan Tugu ini) Kehidupan ekonomi yang dapat disimpulkan dari prasasti tersebut adalahkeberadaan sapi yang dipersembahkan oleh Raja Mulawarman kepada Brahmana.Keberadaan sapi menunjukkan adanya usaha peternakan yang dilakukan olehrakyat Kutai. Arca-arca yang ditemukan oleh para arkeolog menunjukkanbahwa arca tersebut bukan berasal dari Kalimantan, tetapi berasal dari India.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sudah ada hubungan antara Kutaidan India, terutama hubungan dagang. Kehidupan sosial-budaya Pada Yupa diketemukan sebuah nama yaitu Kundungga yang tidak dikenaldalam bahasa India. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa namatersebut merupakan nama asli daerah tersebut. Namun masih dalam yupayang sama dijelaskan bahwa Kundungga mempunyai anak yang bernamaAswawarman yang mempunyai putra pula bernama Mulawarman. Dua namaterakhir merupakan nama yang mengandung unsur India, berbeda dengannama Kundungga. Baik Kundungga, Aswawarman maupun Mulawarmanmerupakan raja-raja di Kutai, namun dari nama mereka dapat menunjukkanbahwa pengaruh Hindu pada keluarga kerajaan itu sudah mulai masuk padamasa Kundungga, meskipun baru menguat pada masa Aswawarman. Bukti kebudayaan Hindu sudah mulai masuk pada masa Kundungga dapatdibuktikan dengan diberikannya nama Hindu kepada anaknya. Namun pendapatitu bisa saja tidak tepat, jika Aswawarman yang mengganti namanya sendiri,dan bukan oleh ayahnya melalui upacara vrtyastoma. Vrtyastoma adalahupacara penyucian diri dalam agama Hindu. Upacara vrtyastoma digunakanoleh orang-orang Indonesia yang terkena pengaruh Hindu untuk masuk kedalam kasta tertentu sesuai dengan kedudukan asalnya, dan setelah upacaraini diadakan, biasanya disusul dengan pergantian nama. Kepercayaan Berdasarkan isi prasasti itu pula dapat diketahui bahwa masyarakat diKerajaan Kutai memeluk agama Hindu. Hal itu dapat dilihat dari prasastiyang menyebutkan tempat suci yaitu Waprakeswara, yaitu tempat suci yangdihubungkan dengan Dewa Wisnu. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkanbahwa agama Hindu merupakan kepercayaan yang dianut oleh masyarakatKutai. Agama yang dianut di Kutai yaitu agama Hindu aliran pemuja Siwayang diduga berasal dari India Selatan, dengan bukti adanya huruf Pallawayang digunakan di India Selatan, serta penggunaan nama Warman yang merupakankebiasaan dari India Selatan. 2. Kerajaan Tarumanegara Pulau Jawa memasuki catatan sejarah sejak abad ke-2 Masehi. Dalamcatatan India yang ditulis pada awal abad ke-2, berjudul Mahaniddesa, sudahtercantum nama Yawadwipa (Pulau Jawa). Claudius Ptolemeus, ahli geografiYunani, menyebutkan bahwa Pulau Labadiou ketika menguraikan daerah AsiaTenggara dalam bukunya Geographike Hyphegesis, yang ditulisnya padasekitar tahun 150 M. Sejak pertengahan abad ke-3, catatan Cina sudah menyebutShe-po (Jawa). Kehidupan politik Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa yang dipengaruhi agama dan kebudayaan Hindu. Letaknya di Jawa Barat dan diperkirakan berdiri kurang lebih abad ke 5 M. Raja yang memerintah pada saat itu adalah Purnawarman. Ia memeluk agama Hindu dan menyembah Dewa Wisnu. Sumber sejarah mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dariprasasti-prasasti yang ditinggalkannya dan berita-berita Cina. Prasasti yangtelah ditemukan sampai saat ini ada 7 buah. Berdasarkan prasasti inilah dapatdiketahui bahwa kerajaan ini mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan Hindu.Prasasti itu menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Dengan demikian,Kerajaan Tarumanegara seperti halnya Kerajaan Kutai mendapat pengaruhdari Kerajaan Hindu yang ada di India Selatan. Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara berdasarkan tempatpenemuannya, antara lain sebagai berikut. 1) Prasasti Ciaruteun (Ciampea), ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun (Bogor)dekat muaranya dengan Cisadane.2) Prasasti Pasir Jambu (Koleangkak), ditemukan di daerah perkebunanJambu sekitar 30 km sebelah barat Bogor.3) Prasasti Kebon Kopi, ini terletak di Kampung Muara Hilir, Cibungbulang(Bogor). Ditulis dalam bentuk puisi Anustubh.4) Prasasti Pasir Awi dan Prasasti Muara Cianten. Kedua prasasti inimenggunakan aksara yang berbentuk ikal yang belum dapat di baca,ditemukan di Bogor.5) Prasati Tugu, ditemukan di daerah Tugu (Jakarta). Prasasti ini merupakanprasasti terpanjang dari semua prasasti peninggalan Raja Purnawarman.Prasasti ini berbentuk puisi Anustubh. Tulisannya dipahatkan pada sebuahbatu bulat panjang secara melingkar.6) Prasasti Cidanghiang atau Prasasti Lebak, ditemukan di tepi SungaiCidanghiang, Kecamatan Munjul, Lebak (Banten). Sumber lain yang menerangkan tentang Kerajaan Tarumanegara dapatdilihat dari berita Cina berupa catatan perjalanan seorang penjelajah Cinabernama Fa-Hien pada awal abad ke-5 M. Dalam bukunya Fa-Kuo-Chi,ia membuat catatan bahwa di Ye-Po-Ti banyak dijumpai orang-orang Brahmanadan mereka yang beragama kotor atau buruk dan sedikit sekali dijumpaiorang yang beragama Buddha. Menurut para ahli yang dimaksud Ye-Po- Tiadalah Jawadwipa atau Pulau Jawa atau Tarumanegara. Berita Cina lainnyaberasal dari catatan Dinasti Sui, yang menerangkan bahwa telah datang utusandari To-lo-mo (Taruma) untuk menghadap Kaisar di negeri Cina pada tahun528, 535, 630, dan 669. Sesudah itu, nama To-lo-mo tidak terdengar lagi. Kehidupan ekonomi Berdasarkan sumber-sumber sejarah tersebut, baik prasasti maupun beritaberitadari Cina, dapatlah diperoleh gambaran bahwa kehidupan kerajaanTarumanegara pada masa itu. Berdasarkan prasasti Tugu dapat diketahuimata pencaharian penduduknya, yaitu pertanian dan perdagangan. Begitupula berdasarkan berita dari Fa-Hien awal abad ke 5, diketahui bahwa matapencaharian penduduk Tarumanegara adalah pertanian, peternakan, perburuanbinatang, dan perdagangan cula badak, kulit penyu dan perak. Prasasti Tugu,ditemukan di daerah Tugu (Jakarta) merupakan prasasti terpanjang dari semuaprasasti peninggalan Raja Purnawarman. Dulu kali candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dankuat buat mengalirkannya ke laut, setelah sampai di istana yangtermasyhur, didalam tahun keduapuluh duanya dari takhta rajaPurnawarman yang berkilau-kilau karena kepandaian dan kebijaksanaannyaserta menjadi panji segala raja. Sekarang beliaumenitahkan menggali sungai yang permai dan jernih, gomati namanya,setelah melewati kediaman sang pendeta nenkda, pekerjaan ini dimulaipada tanggal 9 paro petang bulan, pulaguna dan disudahi tanggal13 paro terang bulan citra, jadi hanya 21 saja, sedangkan galianpanjangnya 6.122 tumbak. Selamatan baginya oleh para Brahmanadisertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan” Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan bahwa Raja sangat memperhatikan kondisi perekonomian masyarakatnya. Penggalian sungai Chandrabhaga sepanjang 12 km yang berlangsung selama 21 hari itu dimaksudkan untuk kepentingan pengairan pertanian, pencegah banjir, dan sebagai sarana transportasi dari pesisir pantai ke pedalaman. Kehidupan sosial-budaya Berdasarkan sumber yang ada, diperkirakan masyarakat Tarumanegara terdiri atas golongan istana dan masyarakat biasa. Termasuk ke dalam golongan istana, yaitu para Brahmana, raja dan keluarganya, para ksatria (prajurit), dan para pegawai kerajaan. Adapun yang termasuk ke dalam golongan rakyat biasa, yaitu para pedagang, petani, dan peternak. Hubungan antara raja dan rakyat sangat harmonis. Hal ini tampak pada perhatian raja terhadap ekonomi masyarakatnya. Kepercayaan Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, bahwa kepercayaan Hindu- Buddha sangat berakar kuat di kerajaan ini. Perkembangan agama Hindu sangat baik, hal ini ditandai dengan hubungan yang erat antara raja dan Brahmana. Dengan demikian, agama Hindu memberikan nilai-nilai terhadap kehidupan kerajaan. Sementara itu, berita dari Fa Hsien dijelaskan bahwa penganut agama Buddha sangat sedikit dibanding dengan agama Hindu