KELOMPOK 3
Nama Anggota :
1. I GUSTI PUTU BAGUS ARYA DARMA (07)
2. I KETUT SAMBA RADITYA (10)
3. I KOMANG ADIT ARYA MAHARDIKA (11)
4. KADEK SATRYA ADISWARA (14)
5. NI NYOMAN THALIA SARASWATI DEWI (24)
Slime adalah mainan berlendir yang terbuat dari bahan baku lem dan
campuran activator kimia. Slime ditemukan pada tahun 1928 oleh ilmuwan,
Meyer dan Mark. Dan mulai dipasarkan pada tahun 1950. Slime biasa dimainkan
oleh anak-anak maupun remaja. Kegunaan slime selain sebagai mainan
penghilang stress, slime bisa juga digunakan sebagai pembersih sela-sela kecil
seperti sela-sela keyboard laptop. Karena teksturnya cukup lengket maka slime
dapat menganggakat debu-debu dari barang yang ditempelkan. Mainan dengan
tekstur elastis yang berwarna-warni itu bisa membuat hati penyukanya senang,
hanya dengan dipegang-pegang dan ditarik ulur.
Awalnya mainan ini hanya seperti tanah liat yang bisa dibentuk. Wujud dari
mainan ini terus berubah dan dimodifikasi seiring berjalannya waktu, seperti
penemuan Silly Putty pada tahun 1950-an.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan mainan clay dan slime ini, agar kita menjadi lebih kreatif
dan bisa berinovasi dalam hal kreativitas. Clay ataupun slime ini, biasanya dijual
dengan harga yang cukup mahal. Daripada kita membeli mainan ini di pabriknya
secara langsung, kita lebih baik membuatnya sendiri. Selain bisa menghemat
uang, membuat slime ataupun clay sendiri dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
bisnis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Slime dan clay merupakan media bermain bagi anak yang memberikan
aktivitas banyak manfaat untuk meningkatkan kreativitas dan juga daya pikir
anak. Orangtua bisa membeli produk slime dan clay buatan pabrik dengan
berbagai warna.
1. Pengertian Slime
2. Pengertian Clay
Clay dalam artian luas berarti tanah liat. Namun saat ini istilah clay bisa juga
diartikan sebagai mainan anak-anak yang terbuat dari berbagai adonan atau bahan
yang memiliki sifat seperti clay dapat dibentuk dan dicetak dengan berbagai
warna. Salah satu contoh kerajinan clay adalah flour clay. Menurut Muntaha dan
Sudarti dalam jurnal Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Clay
Tepung kepada Mahasiswa Semester Empat Pendidikan Guru PAUD Universitas
Muhammadiyah Pontianak (2015), flour clay dalam bahasa Indonesia lebih
dikenal dengan nama clay tepung. Flour clay atau clay tepung merupakan
kerajinan tangan yang terbuat dari bahan tepung. Bahan yang digunakan ini
sifatnya lebih aman dan tidak mengandung racun. Untuk jenis tepungnya, bisa
memakai tepung terigu, tepung tapioka, tepung beras, atau semacamnya.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Bahan untuk membuat clay sangat mudah untuk kita temukan. Bahannya
adalah :
- Tepung terigu
- Tepung tapioka / Tepung Kanji
- Tepung beras
- Cat
- White Glue (Lem Fox/lem kayu)
B. Langkah-langkah percobaan
Pembuatan slime dan clay dapat dilakukan dengan bahan dan peralatan yang
sederhana dari sekitar kita. Jadi tidak terlalu sulit dan berbahaya seperti yang
dipikirkan sebelumnya. Slime dan Clay yang dihasilkan aman untuk dimainkan,
selama tidak dikonsumsi. Slime dan Clay yang dihasilkan ini tentunya tidak kalah
bagusnya dari yang dijual di toko ataupun pabrik pembuatnya. Slime yang kita buat
dengan bahan-bahan diatas sayangnya tidak akan bertahan lama/tidak permanen. Jika
slime didiamkan terbuka di ruangan, maka slime akan mengeras. Begitu pula jika
kita mendiamkan slime di wadah tertutup, slime akan menjadi cair dan berbau tidak
sedap jika kita tidak memainkannya.
BAB V
PENUTUP
Dari kegiatan percobaan yang kita lakukan, dapat kita simpulkan bahwa slime
dan clay ini sangat mudah untuk dikerjakan. Perbedaan clay dan slime terletak dari
konsistensi adonannya, clay lebih padat, bersifat mudah dibentuk seperti tanah liat,
sementara slime lebih cair dan tetap bisa dibentuk tapi tidak bisa mempertahankan
bentuknya dalam waktu lama. Dengan membuat slime dan clay, kita dapat
menjadikan teknik pembuatan slime sebagai waktu kebersamaan yang produktif.
Serta, kita juga dapat menjadikan membuat membuat slime ataupun clay sebagai
hobi yang menghasilkan uang.
DAFTAR PUSTAKA
Rezaharahap. 2019. “Laporan Hasil Percobaan Membuat Slime dan Clay dari
Berbagai Bahan Sederhana Sekitar Kita”.
https://www.kosngosan.com/2019/08/hasil-laporan-membuat-slime.html, diakses
pada 23 Agustus 2022 pukul 15.42.
Mahanani, Rahwiku. 2020. “Cara Membuat Clay dari Tepung Bisa Awet sampai 2
Bulan”. https://kids.grid.id/read/472376451/cara-membuat-clay-dari-tepung-
bisa-awet-sampai-2-bulan?page=all, diakses pada 23 Agustus 2022 pukul 16.14.
Ganteng, Mimin. 2019. “Cara Membuat Slime Tanpa Borax”. https://slime.id/cara-
membuat-slime-tanpa-borax/, diakses pada 23 Agustus 2022 pukul 16.28.
Wade, Lois. 2021. “How to Make Slime with Borax”. https://www.wikihow.com/Mak
e-Slime-with-Borax?_gl=1*1sj6d4p*_ga*YW1wLXJ mclJLdk5xWTJhWm5VY0dC
WU5Cd3c, diakses pada 25 Agustus 2022 pukul 15.39.
Aisyah, Nyimas. 2017. “Cara Membuat Original Slime – How To Make Original
Slime || KL12”. https://youtu.be/lqv5dMwnpjk, diakses pada 25 Agustus 2022
pukul 15.50.
Kumparan.com. 17 Mei 2017. Sejarah dan Bahaya Mainan Slime yang Digandrungi
Para Bocah. Diakses pada 25 Agustus 2022 pukul 16.27, dari
https://kumparan.com
/mill ennial/sejarah-dan-bahaya-mainan-slime-yang-digandrungi-para-bocah/2