Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 2.

Oktober 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

Analisis Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi Di Kabupaten
Lombok Utara (KLU)

Abdul Muttalib1, Mashur2


Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Program Studi Ekonomi Islam

Abstrak. Penelitian ini di dasari atas peristiwa besar yang menimpa masyarakat Lombok
khususnya masyarakat Kabupaten Lombok Utara, yakni terjadinya gempa dengan kekuatan 7 skala
ritcher pada tanggal 5 agustus 2018 yang menyebabkan lumpuhnya kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat kabupaten Lombok Utara. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menggambarkan
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Kabupaten Lombok Utara dan mengkaji strategi apa saja
yang bisa dilakukan untuk memulihkan kembali kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di KLU,
metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yakni berusaha
menggambarkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat dengan ungkapan kata, yang didukung oleh
dokumentasi. Melalui data tersebut nantinya akan digambarkan kondisi sebenarnya dilapangan.
Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan documentary analysis atau analisis
dokumen karena metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk
dokumentasi, baik untuk memahami isinya secara substansi atau untuk menjelaskan makna yang
lebih dalam dari dokumen-dokumen tersebut. Bahan dokumenter berbentuk buku atau catatan
harian, laporan dari media, surat resmi, autobiografi, surat-surat pribadi, memorial, kliping,
dokumen pemerintah atau swasta, data di website, dan seterusnya. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pasca terjadinya gempa bumi di Kabupetn Lombok Utara bahwa kondisi sosial ekonomi
masyarakat mengalami kelimpuhan total, baik dari sisi produksi, distribusi dan konsumsi, sehingga
kebanyakan masyarakat bertahan dengan mengandalkan bantuan dari beberapa sumber. Terkait
dengan strategi pemulihan pasca bencana gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara bisa dilakukan
dengan beberapa cara sebagai berikut: Pemberian Bantuan Pasca terjadinya bencana,
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Pengembangan kemampuan dalam permodalan dan
Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Rakyat.

Kata kunci : Kondisi Sosial-Ekonomi, Strategi pemulihan kondisi Sosial-Ekonomi masyarakat

1
Ketua Peneliti

Jurnal Ilmiah Mandala Education 84


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 2. Oktober 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

PENDAHULUAN b. Bagaimana strategi pemulihan kondisi


Sistem Perencanaan Pembangunan sosial-ekonomi masyarakat pasca gempadi
Pada Gempa Bumi 5 Agustus 2018, gempa KLU ?
terpusat di wilayah utara Lotim dan KLU. TUJUAN PENELITIAN
Sebagaimana terjadi di Lotim, gempa di KLU Sesuai dengan permasalahan di atas,
juga menimbulkan kerugian bagi kabupaten penelitian ini bertujuan untuk:
KLU, bahkan bencana gempa di KLU jauh a. Mendeskripsikan dampak sosial ekonomi
lebih besar dari pada di Lombok Timur. masyarakat pasca gempa Bumi di
Bahwa apapun jenis bencana alam selalu kabupaten Lombok utara (KLU) provinsi
berdampak terhadap kehidupan masyarakat, di NTB.
mana bencana tersebut terjadi. Bukan hanya b. Menghasilkan strategi yang tepat untuk
korban jiwa tetapi juga kerusakan dan mengembalikan situasi dan kondisi social
kerugian yang dirasakan efeknya bagi suatu ekonomi masyarakat di Kabupaten
wilayah di mana tempat terjadinya musibah Lombok Utara (KLU).
gempa bumi tersebut baik di bidang politik LANDASAN TEORI
dan ekonomi, dan dampak sosial serta a. Pengertian Bencana
ekonomi. Sulit terpenuhinya kebutuhan Pengertian Bencana dalam kamus
ekonomi, aktivitas jual beli barang dan jasa Bahasa Indonesia memberikan pengertian
untuk kebutuhan hidup tidak berjalan akibat mengenai suatu kejadian yang menimbulkan
rusaknya berbagai infrastruktur dan faktor kesusahan, kerugian datau penderitaan.
hambatan lain membuat roda ekonomi di pasar Menurut Undang-undang No. 24 Tahun 2007
lumpuh. Segala usaha masyarakat dalam upaya tentang Penanggulangan Bencana adalah
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
kebutuhan primer, sekunder dan kebutuhan mengancam dan mengganggu kehidupan dan
tersier sehingga tercapainya kemakmuran tidak penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
terpenuhi maksimal. Indikator umumnya yang oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
digunakan dalam usaha-usaha tersebut maupun faktor manusia, sehingga
meliputi kegiatan produksi: hasil transformasi mengakibatkan timbulnya korban jiwa
berbagai faktor produksi (Rahardja, dkk, manusia dan kerusakan.
2008:3), distribusi dan konsumsi yang Dijelaskan United Nations International
merupakan kegiatan dari tujuan produksi. Hal Strategy for Disaster Reduction (2004)
ini, menimbulkan ekses buruk yang akhirnya bencana merupakan suatu gangguan serius
menurunkan tingkat kesejahteraan ekonomi terhadap keberfungsian suatu masyarakat,
masyarakat. Dampak sosial antara lain sehingga menyebabkan kerugian yang meluas
berkurangnya sumber mata pencaharian, pada kehidupan manusia dari segi materi,
kurangnya ketersediaan air, sekolah libur, dan ekonomi atau lingkungan dan melampaui
lainnya. (www.tribunnews.com). Akibat dari kemampuan masyarakat yang bersangkutan
bencana gempa bumi yang menimpa untuk mengatasi dengan menggunakan
Kabupaten KLU kegiatan-kegiatan sosial dan sumberdaya masyarakat itu sendiri.
ekonomi terhenti untuk beberapa saat. Dalam Dari sejumlah penjelasan mengenai
bidang sosial, berbagai kegiatan positif yang bencana tersebut di atas, dapat dinyatakan
selama ini telah terlaksana dengan baik, bahwa pada dasarnya bencana adalah sesuatu
mengalami perubahan drastis akibat gempa yang alami (sunnatullah) meskipun dari segi
yang terjadi agama terjadinya sebuah bencana masih
RUMUSAN MASALAH terdapat penjelasan mengenai sebab dan akibat
a. Bagimana dampak sosial ekonomi mengapa sebuah bencana terjadi dalam
masyarakat pasca gempa bumi di kehidupan manusia.
kabupaten KLU? a. Bencana Gempa Bumi
Salah satu jenis bencana yang
disebabkan oleh faktor alam adalah gempa

Jurnal Ilmiah Mandala Education 85


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 2. Oktober 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

bumi. Bencana gempa termasuk bencana Merauke. Namun demikian, kenyataan


geologis. Selain itu sulit diprediksi sehingga tersebut harus diakui bahwa Indonesia disebut
bisa datang kapan saja secara mendadak dan sebagai negara yang rawan terjadi bencana
tidak teratur. gempa bumi dan tsunami. Terbukti dengan
Badan Koordinasi Nasional Penanganan banyaknya daerah-daerah yang dilanda oleh
Bencana (2017) menjelaskan bahwa gempa bencana alam. Hal ini dikarenakan letak
bumi merupakan peristiwa pelepasan energi geografis dan geodinamika yang dimiliki
yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) Indonesia sangat berpotensi menimbulkan
pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. aktivitas vulkanik dan kegempaan yang tinggi
Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran pada daerah-daerah tertentu yang menjadi
yang disebut gelombang seismik. Gelombang pusatnya. Selain itu, dipengaruhi juga oleh
ini menjalar menjauhi fokus gempa ke segala bentuk relief Indonesia yang bervariasi, mulai
arah di dalam bumi. Ketika gelombang ini dari pengunungan hingga pantai yang
mencapai permukaan bumi, getarannya bisa kesemuanya rentan akan terjadinya bencana
merusak atau tidak tergantung pada kekuatan alam seperti gempa bumi dan tsunami
sumber dan jarak fokus, disamping itu juga (Emrizal, 2015).
mutu bangunan dan mutu tanah dimana b. Sosial Ekonomi
bangunan berdiri. Untuk memperjelas istilah sosial
Menurut Joko (2011:12) gempa bumi ekonomi, perlu dikemukakan makna dari
adalah gerakan atau getaran pada kulit bumi masing-masing kata, yakni ‘sosial’ dan
yang disebabkan oleh tenaga endogen. Tenaga ‘ekonomi’. Istilah sosial menurut arti kata
endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam memiliki arti mengenai hubungan
bumi yang disebabkan oleh perubahan pada kemasyarakatan dalam usaha menunjang
kulit bumi. Tenaga endogen memiliki sifat pembangunan.
yang membentuk permukaan bumi menjadi Keith Jacobs mendefinisikan makna
tidak rata (http://www.portal-gallery.com). sosial sebagai sesuatu yang dibangun dan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat terjadi dalam sebuah situs komunitas
diungkapkan bahwa Gempa Bumi adalah (https://buntokhacker.wordpress.com/materi-
kejadian yang sulit diprediksi. Peristiwa pemelajaran/sosial/pengertian-dan-definisi-
hentakan bergetarnya bumi akibat pelepasan sosial-menurut-para-ahli/).
energi terjadi dan datang tiba-tiba dan tidak Menurut Dalyono, (2012) kondisi
teratur. Akumulasi energi penyebab terjadinya sosial adalah semua orang atau manusia
gempabumi dihasilkan dari pergerakan lain yang mempengaruhi kita. Lingkungan
lempeng-lempeng tektonik. Energi yang sosial juga mempengaruhi tercapainya
dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa pendidikan anak. Kondisi sosial yang
gelombang gempa bumi sehingga mempengaruhi individu melalui dua cara
menimbulkan efek sampai ke permukaan yaitu secara langsung dan secara tidak
bumi. langsung. Pengaruh secara langsung seperti,
Getaran gempa juga dapat memicu keluarga, lingkungan sosial, lingkungan
terjadinya bencana ikutan berupa tanah pekerjaan, organisasi dan sebagainya.
longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan tanah Menurut Linton (dalam Basrowi dan
lainnya yang merusak permukiman penduduk. Juariyah) (2010) kondisi sosial masyarakat
Efek dari peristiwa ikutan dari bencana, dapat dilihat dari lima indikator yaitu
menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan Umur dan jenis kelamin, pekerjaan,
sosial kemasyarakatan. keluarga, prestise dan keanggotaan dalam
Indonesia adalah salah satu dari negara kelompok. Dari kelima indikator tersebut
beberapa wilayahnya sangat rawan untuk hanya indikator umur dan jenis kelamin
terjadi gempa, selain memang dikenal sebagai yang tidak mempengaruhi oleh proses
negara kepulauan dan maritim juga terkenal pendidikan sehingga tinggal empat indicator
akan keindahannya dari Sabang sampai yang perlu di ukur tingkat perbaikannya,

Jurnal Ilmiah Mandala Education 86


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 2. Oktober 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

guna mengetahui tingginya manfaat sosial akan merubah perilaku dan tindakan sosial
bagi masyarakat. kehidupan masyarakat. Akibat dari
Sosial adalah sesuatu yang dicapai, beragam faktor tersebut, menyebabkan
dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam
sehari-hari antara warga negara dan kondisi terpuruk termasuk jika siklus
pemerintahannya pergerakan bumi yang dalam beberapa
Sedangkan kata ekonomi menurut asal tahun terakhir menyebabkan sering
katanya berarti aturan rumah tangga. Dalam terjadinya bencana alam, sebagaimana
pengertian yang lebih luas, maka, ekonomi dialami kabupaten Lombok Utara
menjelaskan aktivitas-aktivitas manusia dalam METODE PENELITIAN
memenuhi kebutuhan praktis hidupnya Penelitian ini adalah penelitian
(Samuelson, 1985). kualitatif. Menurut Moleong (2008:6)
Lebih jauh bisa dijelaskan bahwa penelitian kualitatif yakni penelitian yang
Menurut Zunaidi (2013) kondisi social bermaksud untuk memahami fenomena
ekonomi merupakan segala sesuatu yang tentang apa yang dialami oleh subjek
berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat penelitian misalnya perilaku, persepsi,
untuk melihat kondisi social ekonomi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara
menurut Melly G.Tan dapat dilihat dari holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
pemenuhan hidup dalam rumah tangga. konteks khusus yang alamiah dan dengan
Menurut Sastropradja (2000) dalam memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Basrowi dan Juariyah (2010), kondisi social a. Waktu dan Tempat Penelitian
ekonomi adalah keadaan atau kedudukan Penelitian ini dilakukan pada bulan
seseorang dalam masyarakat. Adapun ciri-ciri Maret 2019 sampai dengan September 2019
keadaan sosial ekonomi adalah: yang berlokasi di Kabupaten Lombok Utara
a. Lebih berpendidikan. dengan mengambil 2 sampel desa yeng
b. Mempunyai status sosial yang ditandai terdampak parah oleh gempa di KLU. yakni
dengan keluarga, kesehatan, pekerjaan, Tanjung dan Kayangan. Dipilihnya lokasi ini
pendapatan dan pengenalan karena lokasi terjadinya gempa berada di
terhadaplingkungan. KLU.
c. Mempunyai tingkat mobilitas keatas lebih b. Data dan Sumber Data Penelitian
besar. Data yang akan digunakan adalah data
d. Mempunyai ladang yang luas. primer yang akan diperoleh langsung dari
e. Pekerjaan yang lebih spesifik. sumber pertama atau sumber aslinya yaitu
Manusia adalah mahluk sosial. dengan menggunakan teknik observasi dan
Kehadirannya dalam kehidupan, satu sama lain wawancara. Sementara data sekunder yang
saling berhubungan dan membutuhkan antar akan peneliti gunakan ialah data yang
sesamanya. Artinya, ada keterkaitan antara bersumber dari dokumen desa dan kecamatan
individu satu dengan individu yang lainnya dan dokumen-dokumen yang mendukung
dalam kehidupan. Dalam kaitan ini, teori lainnya.
tindakan sosial menurut Max Weber memiliki c. Teknik Pengambilan Data
relevansi untuk menjelaskan istilah ‘sosial’. 1) Observasi
Tindakan sosial Weber menjelaskan Di dalam penelitian ini jenis observasi
bagaimana suatu tindakan individu (personal), yang akan digunakan ialah observasi langsung.
dapat memiliki makna dan arti jika memiliki Alasan digunakan teknik observasi ini karena
tujuan (objek) yakni keberadaan orang lain. berkaitan dengan pendekatan yang digunakan
1. Dalam kaitan di atas, jika terjadi dan untuk mengungkap informasi terkait
perubahan sosial akibat berbagai faktor, dengan realita masyarakat.
baik yang berasal dari dalam (internal) dan
dari luar (eksternal) dalam waktu singkat

Jurnal Ilmiah Mandala Education 87


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 2. Oktober 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

2) Wawancara 3. Penyajian Data


Jenis wawancara yang akan digunakan Setelah dilakukannya reduksi data, maka
ialah wawancara mendalam. Digunakan teknik langkah selanjutnya yang akan peneliti
wawancara ini untuk mengungkap data atau lakukan adalah melakukan penyajian data.
informasi tentang dampak gempa bumi di Data yang akan peneliti sajikan berupa data
masyarakat agar lebih komprehensif dan hasil dari preduksian yang berupa laporan
akurat. tertulis dari hasil observasi, wawancara dan
3) Dokumentasi dokumentasi.
Dokumen yang digunakan pada 4. Verifikasi Data/Kesimpulan
penelitian ini adalah dokumen yang diambil Langkah terakhir yang akan peneliti
dari hasil penelitian di lapangan, dokumen lakukan adalah melakukan verifikasi data
yang diambil dari desa dan kecamatan, untuk dilakukan pembuatan kesimpulan
disamping itu juga menggunakan dokumen- sehingga bisa dilakukan interpretasi data.
dokumen pendukung lainnya. Terakhir data yang dibuat kesimpulan oleh
4) Keabsahan Data peneliti berupa data yang sudah dianalisis dan
Pengecekan keabsahan data yang merupakan jawaban dari rumusan masalah
didapatkan di lapangan akan menggunakan yang telah disusun untuk dicari jawabannya.
triangulasi sumber dan metode. Hal ini HASIL DAN PEMBAHASAN
disebabkan karena kedua triangulasi tersebut 1. Dampak sosial ekonomi masyarakat
peneliti anggap cukup untuk mengecek pasca gempa bumi di Kabupaten
keabsahan data. Triangulasi sumber yang akan Lombok Utara.
peneliti lakukan yakni dengan mengecek data Bencana gempa bumi yang terjadi di
yang diperoleh dari informan satu ke informan Lombok Nusa Tenggara Barat pada hari
lainnya. Begitu juga dengan triangulasi metode Minggu, 5 Agustus 2018 menyebabkan banyak
yang peneliti lakukan dengan mengecek kerusakan, seperti tempat ibadah, bangunan
keabsahan atau kebenaran data dari hasil perumahan dan jalan, kemudian menelan
wawancara dengan hasil observasi, begitu juga korban jiwa. Kabupaten Lombok Utara
sebaliknya. merupakan daerah yang mengalami kerusakan
d. Teknik Analisis Data terparah akibat gempa bumi. Bisa di katakan
Teknik yang digunakan pada penelitian ini kerusakan yang terjadi di Kabupaten Lombok
adalah penelitian kualitatif,, sehingga teknik Utara sebesar adalah 90%.
analisis data yang akan peneliti gunakan Berdasarkan data Badan Nasional
berupa teknik analisis data dari Sugiyono Penanggulangan Bencana (BNPB) korban jiwa
(2012) yaitu reduksi data, penyajian data, dan di Kabupaten Lombok Utara sekitar 467 jiwa
verifikasi data. atau lebih dari 80% dari total korban jiwa
1. Pengumpulan Data gempa Lombok tersebar di Kabupaten
Pengumpulan data dalam penelitian ini Lombok Utara.
menggunakan tiga teknik, pertama, observasi., Dampak langsung akibat bencana
wawancara, dan dokumentasi. gempa bumi yang terjadi di Kabupaten
2. Reduksi Data Lombok Utara memberikan dampak kerugian
Data yang akan didapat dari lapangan secara langsung, salah satunya adalah kerugian
melalui beberapa teknik yang akan digunakan ekonomi. Kerugian ekonomi yang secara
oleh peneliti tentunya sangat banyak sekali dan langsung teramati adalah kerugian rusak dan
data tersebut tidak semuanya sesuai dengan hancurnya perumahan dan sektor usaha tidak
data yang peneliti harapkan. Sehingga hanya berakibat pada kerugian output yang
diperlukan pemilihan dan pengklarifikasian tidak bisa dihasilkan, tetapi juga munculnya
data berdasarkan fokus penelitian yang telah kemiskinan sebagai akibat dari penyesuaian
disusun sebelumnya. kondisi struktural masyarakat yang berubah.
Bencana gempa bumi tersebut
menyebabkan kerusakan langsung yang

Jurnal Ilmiah Mandala Education 88


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 2. Oktober 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

melibatkan penghancuran yang menyeluruh 2. Strategi pemulihan kondisi sosial-


atau aset fisik secara parsial baik di sektor ekonomi masyarakat pasca gempa di
publik dan swasta. Contohnya seperti Kabupaten Lombok Utara
infrastruktur, bangunan, instalasi, mesin, Untuk memperbaiki kondisi pasca
barang jadi, bahan baku, peralatan, terjadinya bencana gempa bumi, diperlukan
transportasi, pertanian, tanaman dipanen dan suatu dukungan pemerintah melalui distribusi
irigasi. Selain itu, kematian dan cedera juga sumber daya. Tepat setelah berakhirnya fase
merupakan dampak langsung dari bencana darurat, Pemerintah Kabupaten dan provinsi
gempa bumi tersebut. melalui BPBD dan bekerja sama dengan Dinas
Kondisi sosial-ekonomi masyarakat terkait lainnya langsung memberikan bantuan
Kabupaten Lombok Utara mengalami kepada korban barupa, makanan, pakaian dan
perubahan yang cukup signifikan, artinya uang meskipun bantuan tersebut dalam jumlah
ketika sebelum gempa bumi terjadi kondisi yang sangat terbatas dan itu bersifat membantu
sosial ekonomi-masyarakat berjalan seimbang, bukan mengganti pembiayaan bangunan yang
seperti, kegiatan kemasyarakatan dan sosial rusak. Alhasil, sebagian dana yang diterima
masyarakat lainnya saling mengisi satu sama dari bantuan keuangan ini digunakan oleh
lain, akan tetapi hal tersebut berubah drastis mereka sebagai pemenuhan kebutuhan-
semenjak terjadinya gempa bumi tersebut, kebutuhan sehari di lokasi hunian sementara
dimana kehidupan sosial masyarakat dan tabungan yang dapat menjadi modal
kebanyakan menghabiskan waktu untuk finansial untuk mengeksplorasi atau
membersihkan dan membangun kembali mengembalikan mata pencaharian di kemudian
puing-puing bangunan rumahnya yang hancur, hari.
sehingga waktu berkumpul dan melaksanakan Walaupun secara praktis bantuan ini dapat
kegiatan yang sifatnya sosial tidak bisa sama membantu korban bencana untuk bertahan
sekali. hidup di masa krisis.
Sedangkan dari sisi ekonomi setelah Pemberdayaan masyarakat grass root
terjadinya gempa mengalami kondisi merupakan pengganti program pembinaan
perekonomian yang lumpuh total, karena masyarakat yang kurang berhasil.
semua aktifitas perekonomian mengalami Pemberdayaan masyarakat menjadi new
kelumpuhan, yang diakibatkan oleh terjadi mainstream dalam pembangunan dan
penurunan yang signifikan dari sisi pertumbuhan ekonomi desa melalui kelompok
perekonomian, dimana pada saat sebelum masyarakat.
terjadinya gempa masyarakat masih sempat Pemberdayaan kelompok di masyarakat
melakukan aktifitas ekonomi, baik itu dari sisi adalah program keterlibatan dan meningkatkan
produksi, dan konsumsinya, dan dalam partisipasi dalam pertumbuhan ekonomi desa
aktiifitas mencari sumber perekonomian yang sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
lainnya. dan mengentas kemiskinan. Aksi
Dampak langsung dari bencana yaitu pemberdayaan kelompok dalam upaya
meliputi kerugian finansial dari kerusakan- memperkuat basis ekonomi desa dapat
kerusakan dari aset ekonomi yaitu berupa dilakukan dengan cara “Penguatan
rusaknya bangunan seperti tempat tinggal dan kapasitas”.
tempat usaha, serta infrastruktur. Kedua, Penguatan kapasitas yang dimaksud
dampak tidak langsung yaitu berupa meliputi :
terhentinya proses produksi, hilangnya a. Pengembangan Sumber Daya Manusia
pemasukan dan sumber penerimaan. Ketiga, (SDM).
dampak lanjutan yaitu bisa berwujud Merupakan pembinaan manusia atau
terhambatnya pertumbuhan ekonomi, kelompok masyarakat desa sehingga
terganggunya rencana-rencana pembangunan terwujud SDM yang berkualitas melalui
yang telah di susun dan lain sebagainya peningkatan kesadaran dan percaya diri,
peningkatan pendapatan, peningkatan

Jurnal Ilmiah Mandala Education 89


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 2. Oktober 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

kesejahteraan, peningkatan sosial, politik, pembentukan kelompok, maka akan tumbuh


dan budaya agar mampu dan dapat kerjasama yang baik dan serasi sehingga
menjangkau akses sumber daya alam, mampu meningkatkan kewaspadaan dan
permodalan, teknologi, dan pasar sehingga kemandirian
mampu memenuhi kebutuhan dasar SIMPULAN
sandang, pangan, papan, pendidikan, Beradasarkan hasil temuan diatas
kesehatan, hukum, lingkungan, dan sosial kesimpulan dari penelitian ini bahwa kondisi
politik. Wujud pengembangan SDM harus sosial-ekonomi masyarakat Kabupaten
didukung dengan tersedianya lahan Lombok Utara mengalami perubahan yang
pertanian, kehutanan, dan bentuk kekayaan cukup signifikan, artinya ketika sebelum
alam lain yang dapat diolah dengan tujuan gempa bumi terjadi kondisi sosial ekonomi-
untuk mencari dan mendapatkan potensi masyarakat berjalan seimbang, seperti,
bahan baku lokal. kegiatan kemasyarakatan dan sosial
b. Pengembangan kemampuan dalam masyarakat lainnya saling mengisi satu sama
permodalan lain, akan tetapi hal tersebut berubah drastis
Pemberdayaan diharapkan masyarakat semenjak terjadinya gempa bumi tersebut,
mampu menghilangkan ketergantungan dan dimana kehidupan sosial masyarakat
tumbuh kewaspadaan dalam mendapatkan kebanyakan menghabiskan waktu untuk
dan pengelolaan modal yang salah, serta membersihkan dan membangun kembali
berusaha dalam sistem pasar untuk puing-puing bangunan rumahnya yang hancur,
mendapat dan mengelola modal. Penguatan sehingga waktu berkumpul dan melaksanakan
modal usaha dapat diberikan dalam bentuk kegiatan yang sifatnya sosial tidak bisa sama
hibah atau pinjaman dari berbagai sumber, sekali.
misalnya : Dinas Koperasi dan UMKM Sedangkan dari sisi ekonomi setelah
yang setiap tahun memberikan dana hibah terjadinya gempa mengalami kondisi
dalam bentuk kegiatan pemberian pinjaman perekonomian yang lumpuh total, karena
ringan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), semua aktifitas perekonomian mengalami
dan pengembangan dari bantuan kelumpuhan, yang diakibatkan oleh terjadi
permodalan tersebut bisa diperluas kembali penurunan yang signifikan dari sisi
dan lebih merata. Dana ini diharapkan perekonomian, dimana pada saat sebelum
mampu dikelola kelompok masyarakat terjadinya gempa masyarakat masih sempat
untuk digunakan secara bersama dengan melakukan aktifitas ekonomi, baik itu dari sisi
tujuan membauat lahan usaha sehingga produksi, dan konsumsinya, dan dalam
menjadi penopang untuk ekonomi rumah aktiifitas mencari sumber perekonomian yang
tangga yang terkenak banjir. Permodalan lainnya.
menjadi kendala utama maka apabila ada Terkait dengan strategi pemulihan pasca
kemudahan yang diberikan Kepada korban bencana gempa bumi di Kabupaten Lombok
Bencana ini akan lebih baik dalam upaya Utara bisa dilakukan dengan beberapa cara
mendorong pemulihan ekonomi. sebagai berikut :
c. Pengembangan Kelembagaan Ekonomi 1. Pemberian Bantuan Pasca terjadinya
Rakyat bencana
Pengembangan kelembagaan ekonomi 2. Pengembangan Sumber Daya Manusia
rakyat tumbuh dari oleh dan untuk (SDM)
kepentingan rakyat berdasarkan asa 3. Pengembangan kemampuan dalam
kekeluargaan yang dapat dilakukan melalui permodalan
pembinaan kepada masyarakat desa di 4. Pengembangan Kelembagaan Ekonomi
bidang ekonomi secara berkelompok. Rakyat
Kegiatan ini diharapkan masyarakat saling
mengenal, percaya, dan mempunyai
kepentingan yang sama melalui

Jurnal Ilmiah Mandala Education 90


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 2. Oktober 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif


Christanto, Joko. 2011. Gempa Bumi, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Kerusakan Lingkungan, dan Strategi Alfabeta.
Pengelolaan. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta
Edy Wibowo, Agung. 2012. Aplikasi SPSS
dalam penelitian. Yogyakarta: Gava
Media
http://adelnriripunya.blogspot.com/2018/09/kl
asifikasi-gempa. html.diakses pada
tanggal 10 April 2019.
http://friends.smansakra.sch.id/blogs/entry/PE
NGERTIAN- GEMPA-dan-letak-
ndonesia//diakses pada tangal 10 April
2019
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi.diak
ses pada tanggal 28 Mei 2019
Katili, J.A dan P. Marks. 1963. Geologi.
Bandung : Kiat Madju. Klaten Dalam
Angka Tahun 2009. Badan Pusat
Statistik Kabupaten Klaten.
Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi, Cetakan
keduapuluh dua, Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Nurjanah. 2012. Manajemen Bencana.
Bandung: Alfabeta. Pawirodikromo,
Widodo. 2012. Seismologi Teknik
Rekayasa Kegempaan.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PB, Bakornas. 2007. Pengenalan Karakteristik
Bencana Dan Upaya Mitigasinya di
Indonesia. Jakarta Pusat: Direktorat
Mitigasi Lakhar Bakornas PB.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No 20
pasal 1 ayat 4. Jakarta: Sekretariat
Negara.
Sabarno, Hari. 2003. Keptusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 131 Tahun
2003 Tentang Pedoman
Penanggulangan Bencana Dan
Penanganan Pengungsi di Daerah.
Menteri Dalam Negeri RI : Jakarta
Sudibyakto. 2011. Manajemen Bencana di
Indonesia ke Mana? Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press

Jurnal Ilmiah Mandala Education 91

Anda mungkin juga menyukai