Anda di halaman 1dari 3

2 Maret

2020
Investment Note

Penyebaran virus Corona memberikan tekanan pada pasar finansial dunia, perekonomian global, dan memperburuk
sentimen dari investor. Volatilitas dan penurunan pasar finansial global sempat mencapai level yang belum pernah
terlihat sejak masa krisis finansial global tahun 2008. Bagaimana investor harus menyikapi kondisi ini? Berikut paparan
dari Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist Manulife Investment Indonesia.

Stimulus dan Respon Cepat Global


COVID-19: Disruption,
not Destruction Setelah memotong suku bunga acuan pada bulan Februari,
kami memperkirakan Bank Indonesia untuk kembali
memotong suku bunga dalam waktu 1-2 bulan ke depan.
Dampak Wabah Virus Terhadap Ekonomi Pemerintah juga memberikan stimulus sejumlah IDR10 triliun
untuk sektor pariwisata, sektor transportasi udara, sektor
Dampak dari wabah virus ini terhadap pertumbuhan ekonomi properti, serta menambah manfaat jaminan sosial bagi 15,2
global diperkirakan akan lebih besar daripada dampak SARS juta penerima manfaat. Yang terkini, BI memangkas reserve
pada tahun 2003, karena besaran nilai tambah dari ekspor requirements ke 4% dari 8% mulai 16 Maret serta memangkas
China telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak 2003. reserve requirements untuk bank ekspor impor sebanyak 50
Penyebaran virus ini memberikan dampak negatif terhadap bps mulai April untuk sembilan bulan.
aktivitas perdagangan, pariwisata dan ritel secara global.
Namun dampak terbesar terhadap perekonomian global Di tengah kondisi ini, pemerintah China berkomitmen
adalah dari disrupsi terhadap supply chain dengan ditutupnya mengeluarkan stimulus sebesar sekitar USD10 miliar untuk
pabrik-pabrik di China, karena sudah sedemikian membatasi penyebaran virus, dan sekitar USD243 miliyar
terintegrasinya global supply chain secara global dan karena untuk stabilisasi pasar modal, serta memangkas suku
penerapan just-in-time inventory management yang bunganya.
menyebabkan rendahnya tingkat persediaan secara umum.
Kami juga melihat meningkatnya kemungkinan The Fed untuk
Sejak muncul pada akhir Desember 2019, jumlah kasus memotong suku bunga pada bulan Juni. Faktor-faktor yang
COVID-19 di China telah semakin berkurang, sehingga mendukung antara lain: Lemahnya pertumbuhan ekonomi AS,
pemerintah China menginstuksikan normalisasi produksi ekonomi global dan resesi ekonomi di Jepang dan Jerman,
untuk dilakukan sejak 10 Februari 2020. Dampak terhadap deflasi, dan inversi pada kurva imbal hasil di Amerika Serikat.
perekonomian global ditentukan oleh seberapa cepat Ditambah lagi, mulai menyebarnya virus ke Amerika Serikat
normalisasi produksi di China akan terjadi. Jika aktivitas dianggap dapat menimbulkan confidence shock, yang dapat
produksi kembali normal secara bertahap, maka dampak berakibat semakin melambatnya perekonomian Amerika
terhadap pertumbuhan ekonomi global pada kuartal pertama Serikat.
tahun 2020 diperkirakan sebesar 0.35-0.50%, untuk
kemudian terjadi perbaikan bertahap.
Dampak Wabah Virus Terhadap Pasar Finansial
Pada 1Q20 kami memperkirakan perekonomian Indonesia
akan bertumbuh sekitar 4,9%, sedikit melambat dibandingkan
pertumbuhan pada kuartal sebelumnya, terutama disebabkan Dalam dua bulan pertama tahun ini pasar finansial global,
lemahnya perdagangan dan investasi. Negara-negara lain di Asia dan Indonesia menurun tajam. MSCI World turun
Asia kemungkinan akan membukukan pelambatan 7.68%, MSCI Asia ex Japan turun 8.82% dan IHSG 13.44%.
pertumbuhan yang lebih dalam. Karena perekonomian Ketidakpastian yang ditimbulkan penyebaran virus
Indonesia sangat berorientasi domestik, dampak terhadap menyebabkan investor menjual aset-aset yang dianggap
Indonesia akan relatif terbatas dibandingkan dengan negara– berisiko tinggi seperti saham. Kepanikan pasar
negara lain yang jauh lebih tergantung terhadap ekspor dan menyebabkan indeks volatilitas meningkat tajam,
pariwisata. Untuk Indonesia, net export hanya sekitar 1% dari walaupun tidak setajam peningkatan indeks volatilitas
total PDB dan pariwisata menyumbang kurang dari 2% dari pada waktu terjadi devaluasi mata uang Yuan dan pada
total PDB, jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara lain di waktu terjadi ketegangan perdagangan AS-China. Kami
Asia Tenggara seperti Singapore, Malaysia dan Thailand. melihat dari pengalaman di masa lalu bahwa kepanikan
biasanya hanya berlangsung sesaat, dengan berjalannya
waktu pasar dapat menganalisa dengan lebih baik dampak
sesungguhnya dari suatu event terhadap pasar.
Investment Note

Di tengah ketidakpastian dan risk aversion (keengganan Kami turut prihatin terhadap korban dari coronavirus serta
terhadap risiko), IHSG turun tajam ke level terendah dalam 3 terus memonitor perkembangan dari penyebaran virus ini.
tahun terakhir. IHSG bahkan terkoreksi lebih dalam Tidak dapat dipungkiri bahwa virus ini mendatangkan
dibandingkan negara-negara di Asia Utara yang seharusnya risiko tinggi bagi perekonomian China tahun ini dan
terdampak lebih parah dari disrupsi di supply chain, dari merupakan sumber risiko dan volatilitas bagi pasar
finansial global saat ini. Namun seperti terlihat di masa
lemahnya perdagangan serta dari kelesuan sektor pariwisata.
lalu, setiap epidemi selalu mengikuti tiga tahap, yaitu
Valuasi IHSG pada akhir Februari menjadi lebih rendah sekitar
eskalasi (jumlah kasus meningkat tajam), stabilisasi
dua standar deviasi di bawah rata-rata tujuh tahun terakhir. (jumlah peningkatan kasus stabil dan mulai menurun) dan
de-eskalasi (jumlah kasus menurun tajam). Yang berbeda
VALUASI PASAR SAHAM INDONESIA adalah jangka waktu dari tahap eskalasi sampai de-
IHSG PERIODE 7 TAHUN (X) eskalasi. Sejak muncul pada akhir Desember 2019,
19 jumlah kasus COVID-19 meningkat pesat di China,
kemudian ke berbagai negara. Pada perkembangannya,
17 jumlah kasus di China semakin berkurang, namun jumlah
kasus baru di luar China menunjukkan peningkatan,
15 terutama di Korea Selatan dan Italia. Secara total, sampai
akhir Februari, jumlah kasus baru harian secara global
13 telah menurun, dan total kasus aktif menunjukkan
penurunan.
11
Nov-13

Nov-17
Jul-18

Nov-19
Jul-14

Nov-15
Jul-16
Mar-13

Mar-15

Mar-17

Mar-19

P/E F12M
Sumber: Bloomberg, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, per 28 Februari 2020

Secara historis terlihat bahwa penurunan tajam ke level


tersebut biasanya berlangsung sangat singkat, diikuti
dengan kenaikan, bahkan kenaikan drastis setelahnya.
Kali ini berbagai stimulus dan kebijakan fiskal serta
moneter yang akomodatif diharapkan akan membantu
Sumber: WHO, John Hopkins University, per 1 Maret 2020
IHSG untuk rebound. Dampak forced seling saham terkait
kasus gagal bayar dari beberapa institusi keuangan di Walaupun belum pasti, beberapa perkiraan menyebutkan
Indonesia kemungkinan mereda sebelum akhir kuartal bahwa penyebaran virus akan memuncak sekitar bulan
kedua tahun ini berakhir, dengan telah selesai dijualnya April, lalu mereda setelahnya, seperti yang terjadi pada
saham-saham yang dimiliki institusi-institusi tersebut. kasus coronavirus yang lain yaitu SARS (Januari-April
Setelah kepanikan terhadap wabah virus mereda, dan 2003) dan MERS (Januari-April 2014). Dampak negatif
pasar menganalisa dengan lebih tenang dampak riil terhadap perekonomian akan terlihat pada kuartal
terhadap ekonomi Indonesia serta menyadari valuasi yang pertama tahun ini. Setelah itu, jika penyebaran virus
menarik, maka pasar saham Indonesis berpotensi besar mereda dan aktivitas produksi mengalami normalisasi,
untuk naik. maka perekonomian dan pasar finansial global akan
membaik.
Pasar obligasi berhasil mempertahankan kinerja di area
positif, dalam dua bulan pertama tahun ini BINDO masih Kebijakan fiskal dan moneter global yang tetap akomodatif
naik 2,5%. Risk aversion mendorong beberapa investor akan membantu memitigasi dampak negatif dari
institusi untuk mengalihkan investasi dari saham ke penyebaran virus terhadap ekonomi dan pasar finansial.
obligasi. Menariknya real yield obligasi Indonesia, Kami berpendapat bahwa dampak negatif dari virus
berkurangnya penerbitan surat utang pemerintah tahun ini corona ini adalah sementara, merupakan short-term
dibandingkan tahun lalu serta kebijakan moneter global disruption, not destruction..
dan domestik yang akomodatif masih akan membuat
obligasi menarik di mata investor asing maupun domestik.
Investment Note

RESPON KEBIJAKAN FISKAL & MONETER - CHINA

Sumber: Bloomberg, Reuters, Xinhua, Februari 2020

Sumber: Bloomberg, Reuters, Strait Times, FT, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, 2020

PENGUNGKAPAN DAN SANGGAHAN:

Informasi di dalam dokumen ini disusun berdasarkan sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia namun PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin keakuratan, kecukupan, atau
kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Baik PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, maupun direksi, pejabat atau pegawainya tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan yang
timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini.
Dokumen ini disusun untuk tujuan pemberian informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi, nasihat professional, penawaran, penjualan atau ajakan oleh atau atas nama PT Manulife Aset Manajemen
Indonesia kepada siapa pun untuk melakukan pembelian atau penjualan efek. Dokumen ini tidak memuat nasihat investasi, hukum, akuntansi, perpajakan atau pernyataan bahwa suatu investasi atau strategi sesuai atau
cocok untuk kondisi Anda, atau merupakan rekomendasi personal untuk Anda. Analisa trend ekonomi di dalam dokumen ini tidak mengindikasikan hasil kinerja investasi masa depan. Dokumen dan pendapat yang
disampaikan di dalam dokumen ini dibuat oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia pada tanggal publikasi dokumen, dan dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar atau lainnya. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan
kinerja masa datang. Investasi mengandung risiko, termasuk risiko berkurangnya nilai awal investasi. Dalam melakukan investasi, apabila ada keraguan, disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat profesional.
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi dengan izin dari Bapepam No. Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. Seluruh informasi terkini mengenai PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia serta produk-produk dan layanannya dapat diakses di www.reksadana-manulife.com. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Investment Management. Informasi
selengkapnya mengenai Manulife Investment Management dapat ditemukan di www.manulifeinvestmentmgt.com. Manulife Investment Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merk terdaftar dari
Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.

Anda mungkin juga menyukai