DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
SANTIKA (PO7120319025)
RISTI DEWI (PO7120319048)
RHARA A’NNA MARDJUKU (PO7120319006)
DINA WAHYU INAYAH (PO7120319084)
RUKNI (PO7120319037)
KINANTI (PO7120319043)
KHUSNUL KHATIMAH (PO7120319008)
ARDIANTO (PO7120319069)
NURUL NAZIRA (PO7120319034)
WANDA (PO7120319058)
BESSE MEGA UTAMI (PO7120319045)
AHMAD Z. ISMAIL (PO7120319036)
HYGAYON ALDRIK G. K. (PO7120319001)
MOH. RIFKI (PO7120319050)
MAYA DININGGRAT (PO7120319004)
SITI AISYAH (PO7120319026)
DELIA (PO7120319081)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah yang berjudul “Bencana Tanah Longsor” ini dapat tersusun hingga selesai.
Pembuatan makalah ini bertujuan guna memenuhi tugas Mata kuliah Management
Bencana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan sebagai
refrensi tambahan dalam mempelajari mata kuliah Management Bencana.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
A. Management Bencana...................................................................................................
B. Definisi Tanah Longsor.................................................................................................
C. Jenis Jenis Tanah Longsor.............................................................................................
D. Siap Siaga Menghadapi Tanah Longsor.........................................................................
E. Evaluasi.........................................................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses geologi yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun dari luar bumi
(eksogen) dapat menimbulkan bahaya bahkan bencana bagi manusia. Bencana-bencana
tersebut diantaranya merupakan tanah longsor. Tanah longsor merupakan satu peristiwa
dikarenakan adanya gerakan tanah. Dampak dari bencana-bencana tersebut dapat
menimbulkan berbagai kerugian dan dampak bagi aktivitas manusia di berbagai wilayah
muka bumi.
Di banyak negara-negara di dunia yang daerahnya bergunung-gunung atau
berbukit- bukit seperti di Indonesia, Jepang, Norwegia, Swiss, Yugoslavia dan lain-
lainnya, longsoran sering terjadi dan merupakan problem yang serius yang harus
ditangani. Di Indonesia, semenjak tahun 2000 banyak tempat di daerah yang berbukit-
bukit mengalami longsoran, terutama pada musim hujan.
Tanah longsor yang terjadi perlu diperhatikan oleh masyarakat luas terlebih lagi
tentang dampak yang dapat ditimbulkan, usaha mencegah bencana tanah longsor dan
mitigasi bencana tanah longsor. Tanah longsor dapat memakan korban jiwa yang banyak
dan proses evakuasi yang berjalan dengan lama. Bencana tersebut menganggu aktvitas
manusia dan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia. Kejadian tanah longsor perlu
diwaspadai mengingat Indonesia merupakan wilayah yang memiliki rawan longsor dan
berbagai bencana lainnya. Masyarakat luas perlu mewaspadai adanya bahaya longsor
dengan terus memperhatikan keseimbangan alam dan menjaga alam supaya bahaya
bencana tersebut tidak terjadi.
Berdasarkan catatan, bencana geologi yang terjadi di berbagai belahan dunia
meningkat secara tajam, baik dalam tingkat dan skala kejadiannya dan berdasarkan
statistik jumlah korban jiwa dan harta benda juga meningkat. Ketidakpastian dalam
menghadapi bencana, pencegahan dan mitigasi bencana merupakan isu-isu yang sangat
penting pada saat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen bencana?
2. Apa itu tanah longsor?
3. Apa saja jenis jenis tanah longsor?
4. Bagaimana siap siaga menghadapi tanah longsor?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu manajemen bencana
2. Mengetahui apa itu tanah longsor
3. Mengetahui apa saja jenis jenis tanah longsor
4. Mengetahui bagaimana siap siaga menghadapi tanah longsor
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN BENCANA
1. Pra Bencana
2. Saat Bencana Tahapan paling krusial dalam sistem manajemen bencana adalah
saat bencana berlangsung atau terjadi. Kegiatan yang dilakukan adalah tanggap
darurat atau respon.
3. Pasca Bencana Tahapan yang dilakukan setelah bencana terjadi dan setelah
proses tanggap darurat dilewati, antara lain:
a) Rehabilitasi, yaitu perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat.
b) Rekonstruksi, yaitu pembangunan kembali semua sarana dan prasarana,
kelembagaan pada wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban,
dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan.
B. Tanah Longsor
Gerakan massa (mass movement) tanah atau sering disebut tanah longsor
(landslide) merupakan salah satu bencana alam yang sering melanda daerah
perbukitan di daerah tropis basah. Gerakan massa, umumnya disebabkan oleh gaya-
gaya gravitasi dan kadang-kadang getaran atau gempa juga menyokong terjadinya
tersebut. Gerakan massa yang berupa tanah longsor terjadi akibat adanya
reruntuhan geser disepanjang bidang longsor yang merupakan batas bergeraknya
massa tanah atau batuan.
Gerakan massa (mass movement) merupakan gerakan massa tanah yang besar
di sepanjang bidang longsor kritisnya. Gerakan massa ini bergerak ke bawah
material pembentuk lereng berupa tanah, batu, timbunan buatan atau campuran dari
material lain.
a. Jatuhan (falls)
b. Robohan (topples)
c. Longsoran (slides)
d. Sebaran (spreads)
e. Aliran (flows)
Gambar 1
Jenis-jenis Gerakan Massa
a. Jatuhan (falls)
Jatuhan (falls) merupakan gerakan jatuh material pembentuk lereng (tanah atau batuan)
di udara dengan tanpa adanya interaksi antara bagian-bagian material yang longsor. Jatuhan
terjadi tanpa adanya bidang longsor dan banyak terjadi pada lereng terjal atau tegak yang
terdiri dari batuan yang mempunyai bidang-bidang menerus (diskontinuitas). Jatuhan pada
tanah biasanya terjadi apabila material mudah tererosi terletak di atas tanah yang lebih tahan
erosi, contohnya di lapisan pasir bersih atau danau berada di atas lapisan lempung.
Jatuhan merupakan satu dari mekanisme erosi utama dari lempung overconsolidated
tinggi (heavily overconsolidated). Longsoran pada lempung terjadi apabila air hujan mengisi
retakan di puncak dari lereng terjal. Jatuhan yang disebabkan oleh retakan yang dangkal
runtuhnya ke depan.
Jatuhan batuan dapat terjadi pada semua jenis batuan dan umumnya terjadi akibat oleh
pelapukan, perubahan temperatur, tekanan air atau penggalian bagain bawah lereng. Di
daerah Tempel, Sleman, Yogyakarta terdapat lereng batuan terjal yang retak dengan lebar
retakannya secara berangsur-angsur bertambah oleh akibat getaran yang ditimbulkan oleh
aliran debris Kali Krasak, ketika terjadi banjir.
b. Robohan (topples)
Robohan (topples) merupakan gerakan material roboh dan biasanya terjadi pada lereng
batuan yang sangat terjal sampai tegak yang mempunyai bidang-bidang ketidakmenerusan
yang relatif vertikal. Tipe gerakan hampir sama dengan jatuhan, hanya gerakan batuan
longsor merupakan mengguling hingga roboh yang berakibat batuan lepas dari permukaan
lerengnya. Faktor utama yang menyebabkan robohan yaitu air yang mengisi retakan.
c. Longsoran (slides)
Berdasarkan geometri bidang gelincirnya, longsoran dibedakan dalam dua jenis antara
lain:
Sebaran yang termasuk longsoran translasional disebut sebaran lateral (lateral spreading)
merupakan kombinasi dari meluasnya massa tanah dan turunnya massa batuan terpecah-
pecah ke dalam material lunak di bawahnya (Cruden dan Varnes, 1992 dalam (Hary C
Hardiyatmo, 2006:27). Longsoran tipe sebaran lateral terjadi pada saat hujan lebat di Algeria,
berupa blok-blok batu gamping (limestone) yang melesak ke dalam lapisan marl yang
berbeda di bawahnya. Lapisan marl ini menjadi lemah oleh pengaruh pelapukan (Drouhin et
al, 1948 dalam Hary C Hardiyatmo, 2006:27)
e. Aliran (flows)
Aliran (flows) merupakan gerakan hancuran material ke bawah lereng dan mengalir
seperti cairan kental. Aliran sering terjadi dalam bidang geser relatif sempit. Material yang
terbawa oleh aliran dapat terdiri dari berbagai macam partikel tanah (termasuk batu-batu
besar), kayu-kayuan, rating dan lain-lain.
Di luar rumah
Jangan panic
Lari ke tempat yang lebih tinggi dan aman
Perhatikan sisi tanah tang mengalami longsor
Hindari jalur longsor
3. Setelah longsor
Tetap waspada terhadap longsor susulan
Periksa kondisi anda dan keluarga. Bila mengalami cedera, pastikan
mendapatkan pertolongan pertama
Tetap bertahan di tempat yang aman
Tunggu informasi dari pihak berwenang dan bertindaklah sesuai himbauan
Jangan kembali ke rumah sebelum keadaan benar-benar aman
Bila belum ada bantuan,segera hubungi pihak-pihak terkait penangana
bencana.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adanya gerakan tanah disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yang dapat menyebabkan terjadinya gerakan tanah adalah daya
ikat (kohesi) tanah/batuan yanglemah sehingga butiran-butiran tanah/batuan dapat
terlepas dari ikatannya dan bergerak ke bawah dengan menyeret butiran lainnya
yang ada disekitarnya membentuk masa yang lebih besar. Lemahnya daya
ikat/batuan dapat disebabkan oleh sifat kesarangan (porositas) dan kelolosan air
(permeabilitas) tanah/batuan maupun rekahan yang intensif dari masa
tanah/batuan tersebut.
B. Saran
Demikianlah tugas ini dibuat, apabila ada kesalahan baik dalam penulisan
ataupun pembahasan serta penjelasan kurang jelas, saya mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Abbott, Patrick L. 2014. Natural Disaster: Ninth Edition. San Diego: McGraw-Hill
International Edition.
Hardiyatmo, Harry Christady. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta.
Gadjah Mada University Press.
Supirin. 2004. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.