Oleh
Kelompok 1
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur untuk Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Konsep Dasar.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Bencana. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan
adanya penyusunan makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang Konsep
Dasar.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini mengalami kesulitan
dan hambatan, namun berkat kemauan, usaha, disertai kerja keras serta
bantuan dari berbagai sumber, makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan terima kasih.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
3.1 Simpulan.................................................................................................... 13
3.2 Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana Adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Bencana merupakan suatu situasi dan
kondisi yang terjadi akibat kejadian alam dan non alam (buatan manusia yang
terjadi secara tiba-tiba yang menimbulkan dampak yang hebat sehingga
komunitas masyarakat yang terkena atau terpengaruh harus merespon dengan
tindakan yang luar biasanya (Carter, 2008). Bencana adalah suatu gangguan
serius yang merugikan dalam kehidupan, kesehatan, mata pencaharian, harta
benda yang bisa terjadi pada komunitas tertentu atau sebuah masyarakat
selama beberapa waktu yang ditentukan di masa depan. Berdasarkan data
BNPB terdapat 10.021 bencana yang terjadi di Indonesia tahun 1990-2010 pada
33 provinsi. Bencana dikategorikan menjadi 17 yaitu aksi teror, banjir, banjir dan
tanah longsor, gelombang pasang, tsunami, gempa bumi, gempa bumi dan
tsunami, kejadian luar biasa (klb), tanah longsor, kecelakaan industri, kecelakaan
transportaasi, kebakaran hutan, hama tanaman, konflik, kekeringan, puting
beliung, dan letusan gunung merapi. Lima bencana yang sering terjadi di
Indonesia adalah banjir, kekeringan, puting beliung, tanah longsor, dan gempa
bumi. Sementara itu bencana terbanyak terjadi pada tahun 2008 yaitu 1849.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Jenis Bencana
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
menyebutkan bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Definisi tersebut
menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan
manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga
mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana
sosial. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi. dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana
yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang di akibatkan
oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atauantar komunitas
masyarakat, dan teror
a. Tahap Pra-Disaster
Tahap ini dikenal juga sebagai tahap pra bencana, durasi waktunya mulai
saat sebelum terjadi bencana sampai tahap serangan atau impact. Tahap
ini dipandang oleh para ahli sebagai tahap yang sangat strategis karena
pada tahap pra bencana ini masyarakat perlu dilatih tanggap terhadap
bencana yang akan dijumpainya kelak. Latihan yang diberikan kepada
3
petugas dan masyarakat akan sangat berdampak kepada jumlah
besarnya korban saat bencana menyerang (impact), peringatan dini
dikenalkan kepada masyarakat pada tahap pra bencana.
b. Tahap Serangan atau Terjadinya Bencana (Impact phase)
Pada tahap serangan atau terjadinya bencana (Impact phase) merupakan
fase terjadinya klimaks bencana. Inilah saat-saat dimana, manusia sekuat
tenaga mencoba ntuk bertahan hidup. Waktunya bisa terjadi beberapa
detik sampai beberapa minggu atau bahkan bulan. Tahap serangan
dimulai saat bencana menyerang sampai serang berhenti.
c. Tahap Emergensi
Tahap emergensi dimulai sejak berakhirnya serangan bencana yang
pertama.Tahap emergensi bisa terjadi beberapa minggu sampai beberapa
bulan. Pada tahap emergensi, hari-hari minggu pertama yang menolong
korban bencana adalah masyarakat awam atau awam khusus yaitu
masyarakat dari lokasi dan sekitar tempat bencana. Karakteristik korban
pada tahap emergensi minggu pertama adalah : korban dengan masalah
Airway dan Breathing (jalan nafas dan pernafasan), yang sudah ditolong
dan berlanjut ke masalah lain, korban dengan luka sayat, tusuk, terhantam
benda tumpul, patah tulang ekstremitas dan tulang belakang, trauma
kepala, luka bakar bila ledakan bom atau gunung api atau ledakan pabrik
kimia atau nuklir atau gas. Padaminggu ke dua dan selanjutnya,
karakteristik korban mulai berbeda karena terkait dengan kekurangan
makan, sanitasi lingkungan dan air bersih, atau personal higiene. Masalah
kesehatan dapat berupa sakit lambung (maag),diare, kulit, malaria atau
penyakit akibat gigitan serangga.
d. Tahap Rekonstruksi
Pada tahap ini mulai dibangun tempat tinggal, sarana umum
sepertisekolah, sarana ibadah, jalan, pasar atau tempat pertemuan warga.
Pada tahap rekonstruksi ini yang dibangun tidak saja kebutuhan fisik
tetapi yang lebih utama yang perlu kita bangun kembali adalah budaya.
Kita perlu melakukan rekonstruksi budaya, melakukan re-orientasi nilai-
nilai dannorma-norma hidup yang lebih baik yang lebih beradab. Dengan
melakukan rekonstruksi budaya kepada masyarakat korban bencana, kita
berharap kehidupan mereka lebih baik bila dibanding sebelum terjadi
4
bencana. Situasi ini seharusnya bisa di jadikan momentum oleh
pemerintah untuk membangun kembali Indonesia yang lebih baik, lebih
beradab, lebihsantun, lebih cerdas hidupnya lebih memiliki daya saing di
duniainternasional
6
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana.
Kegiatan-kegiatan pra-bencana ini dilakukan secara lintas sector
danmulti stakeholder, oleh karena itu fungsi BNPB/BPBD adalah
fungsikoordinas
2. Tahap Tanggap Darurat
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak
buruk yang di timbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan
evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan, pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan
prasarana dan sarana. Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada
saat tanggap darurat meliputi :
a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan
sumber daya dilakukan untuk mengidentifikasi cakupan lokasi bencana,
jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap
fungsi pelayanan umum serta pemerintahan, dan kemampuan sumber
daya alam maupun buatan
b. Penentuan status keadaan darurat bencana. Penetapan status darurat
bencana di laksanakan oleh pemerintah sesuai dengan skala bencana.
c. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana,
dilakukandengan memberikan pelayanan kemanusiaan yang timbul
akibat bencana yang terjadi pada suatu daerah melalui upaya
pencarian dan penyelamatan korban, pertolongan darurat, dan/atau
evakuasi korban.
d. Pemenuhan kebutuhan dasar, meliputi bantuan penyediaan
kebutuhanair bersih dan sanitasi, pangan, sandang, pelayanan
kesehatan, pelayanan psikososial; dan penampungan dan tempat
hunian.
e. Perlindungan terhadap kelompok rentan, dilakukan dengan
memberikan prioritas kepada kelompok rentan berupa penyelamatan,
evakuasi, pengamanan, pelayanan kesehatan, dan psikososial.
Kelompok rentan yang dimaksud terdiri atas bayi, balita, anak-anak, ibu
yang sedang mengandung atau menyusui, penyandang cacat,
7
danorang lanjut usia
f. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital
Tahap tindakan dalam tanggap darurat di bagi menjadi dua fase yaitu
fase akut dan fase sub akut. Fase akut, 48 jam pertama sejak
bencanaterjadi disebut fase penyelamatan dan pertolongan medis darurat
sedangkan fase sub akut terjadi sejak 2-3 minggu
3. Pasca Bencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana
meliputi :
a. Rehabilitasi. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua
aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai
pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi
atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.
b. Rekonstruksi. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua
prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pasca bencana,
baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran
utama tumbuh dan berkembang nya kegiatan perekonomian, sosial dan
budaya, tegaknya hukum dan ketertiban,dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada
wilayah pascabencana.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Indonesia merupakan salah satu yang rawan bencana sehinggadiperlukan
manajemen atau penanggulangan bencana yang tepat danterencana.
Manajemen bencana merupakan serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Manajemen
bencana dimulai dari tahap prabecana, tahap tanggap darurat, dan tahap
pascabencana.Pertolongan pertama dalam bencana sangat diperlukan
untukmeminimalkan kerugian dan korban jiwa. Pertolongan pertama pada
keadaan bencana menggunakan prinsip triage.
3.2 Saran
Masalah penanggulangan bencana tidak hanya menjadi beban pemerintah
atau lembaga-lembaga yang terkait. Tetapi juga diperlukandukungan dari
masyarakat umum. Diharapkan masyarakat dari tiap lapisandapat ikut
berpartisipasi dalam upaya penanggulangan bencana.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2011. Indonesia negara rawan
bencana.http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/08/110810_indon
esia_tsunami.shtml. Diakses tanggal 24 Oktober 2023.
Ledysia, Septiana. 2013. Januari 2013, Indonesia Dirundung 119 Bencana.
http://news.detik.com/read/2013/02/02/002615/2159288/10/januari-2013-
indonesia-dirundung-119-bencana. Diakses tanggal 24 Oktober 2023.
Pusat Data, Informasi dan Humas. 2010. Sistem Penangulangan
Bencana.http://bnpb.go.id/page/read/7/sistem-penanggulangan-bencana.
Diakses tanggal 24 Oktober 2023.
Pasal 1 Undang-Undang No. 24 Tahun 2007. Jakarta: DPR RI danPresiden RI6.
Sudiharto. 2011. Manajemen
Disaster.http://bppsdmk.depkes.go.id/bbpkjakarta/wp-content/uploads/
2011/06/ManajemenDisaster.pdf. Diakses tanggal 24 Oktober 2023
Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana. 2007. Pengenalan
Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya Di Indonesia. (2th
ed).Jakarta: Direktorat Mitigasi.
Sinurat, Hulman., & Adiyudha, Ausi. 2012. Sistem ManajemenPenanggulangan
Bencana Alam Dalam Rangka Mengurangi DampakKerusakan Jalan Dan
Jembatan. Jakarta: Puslitbang Jalan dan Jembatan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008. Peraturan Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana. Jakarta:
BNPB.
Kamus Kesehatan. http://kamuskesehatan.com/arti/triage/. Diakses tanggal 24
Oktober 2023
Udiyana, Nyoman Dwi Maha. Bencana datang Tanpa Rencana, Namun
Penanggulangan Harus
14
terencana.http://www.academia.edu/3716116/Bencana_datang_Tanpa_R
encana_Namun_Penanggulangannya_Harus_Terencana. diakses tanggal
11 Januari2014
15