Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. (UU No.24 tahun 2007). Bencana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian peristiwa yang mengancam kehidupan manusia sehingga menimbulkan adanya kerugian dan korban jiwa. Bencana dapat terjadi dikarenakan adanya bahaya dan kerentanan. Tanah longsor merupakan jenis bencana terbesar ke 3 (tiga) di Indonesia setelah bencana banjir dan puting beliung.Tanah longsor adalah proses perpindahan atau pergerakan massa tanah dengan arah miring atau vertikal dari kedudukan semula, hal tersebut merupakan akibat dari adanya gaya dorong. Tanah longsor dapat pula diartikan sebagai proses perpindahan suatu massa batuan/tanah akibat gaya gravitasi. Intensitas kejadian longsor dan tingkat bahaya longsor sangat dipengaruhi oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan terjadi terus menerus, kondisi lereng yang miring hingga terjal, penggunaan lahan yang kurang sesuai dengan kemampuan lahan di daerah tersebut, tanah yang tebal, serta batuan dan strukur geologi yang bervariasi. Bencana tanah longsor telah terjadi di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 1 April 2017. Lokasi tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terletak pada wilayah yang tinggi.tanah longsor berupa longsoran dari pusat ketinggian yang hancur akibat tekanan tanah atau perubahan pergersakan dari dalam mengakibatkan hancurnya tanah turun dan menimpah wilayah tersebut, akibat dari bencana longsor menimbulkan banyak kerugian dan kesulitan bagi masyarakat wilayah tersebut, dari bencana tanah longsor memakan banyak korban dan beberapa korban di evakuasi akibat terjadinya bencana tanah longsor. a.Komunikasi Bentuk komunikasi yang dilakukan adalah adanya kerjasama antara kepala desa setempat dengan masyarakat dalam mengurangi potensi-potensi bahaya yang akan terjadi serta menghimbau masyarakat agar bisa lebih paham dengan system SPGDT.
b.Pra rumah sakit
Kepala seleksi pelayanan kesehatan rujukan dinas kesehatan wilayah Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur beserta tim melakukan rankaingan kunjungan dalam rangka monitoring dan evaluasi system pelayanan gawat darurat terpadu (SPGDT) seperti tersedia nya ambulance di setiap wilayahnya agar mempermudah dalam penanganan bencana pada masyarakat .
c.Transportasi Tersedianya kendaraan seperti mobil siaga untuk penanganan korban yang terkena dampak bencana atau untuk korban yang membutuhkan pelayanan lebih untuk dibawa ke rumah sakit
a)Melakukan perbaikan dan pembersihan saluran air setiap memasuki
musim hujan . b) Melakukan pengalihan saluran air jika saluran sudah air tidak layak. c)Melakukan pembangunan TPT ( Tembok Penahan Tebing ),denga memasang batu atau beronjong kawat. d)Pindah sementara ke tempat yang lebih aman ( Saudara atau tetangga) e)Melakukan penutupan empeng . f) Melakukan penutupan retakan – retakan tanah sebelum musim hujan datang. a)Mewaspadai adanyalongsor susulan akan terjadi b)Mendirikan dapur umum dan posko-posko untuk korban bencana c)Menyediakan air bersih dan barang yang di butuhkan untuk korban bencana. d)Melakukan evakuasi terhadap korban untuk di pindah kan ke tempat yang lebih aman . Intensitas kejadian longsor dan tingkat bahaya longsor sangat dipengaruhi oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan terjadi terus menerus, kondisi lereng yang miring hingga terjal, penggunaan lahan yang kurang sesuai dengan kemampuan lahan di daerah tersebut, tanah yang tebal, serta batuan dan strukur geologi yang bervariasi. Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan massa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.