I. Tujuan :
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat larutan Reagen Benedict, Fehling dan Biuret
2. Mahasiswa dapat mengetahui bahan dan alat-alat yang digunakan untuk pembuatan
Reagen Benedict, Fehling dan Biuret
3. Mahasiswa mampu melakukan uji kualitas reagen di laboratorium
4. Mahasiswa terampil melakukan identifikasi mutu kualitas reagen di laboratorium
5. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pengujian kualitas reagen di laboratorium
II. Teori
Reagen disebut juga pereaktan, dalam bahasa inggris disebut (reactant atau reagent).
Kata reagen dan reaktan dapat digunakan secara bergantian. Reaksi kimia terjadi ketika dua
atau lebih reaktan digabungkan secara bersama-sama. Reaktan harus hadir untuk
menciptakan reaksi kimia, tanpa reaktan maka tidak akan terjadi suatu reaksi kimia.
Reagen adalah larutan atau zat dalam konsentrasi tertentu dan berfungsi sebagai alat
bantu untuk memperoleh kejelasan dari bahan-bahan yang tidak diketahui (proses analisis).
Reagensia kualitatif adalah reagen yang dalam proses pembuatannya tidak memerlukan
ketelitian tinggi, baik dari kemurnian bahan, pengukuran hingga proses pembuatannya.
Sedangkan reagensia kuantitatif merupakan jenis reagensia yang memerlukan ketelitian
tinggi baik dari bahan, pengukuran hingga proses pembuatannya.
Agar dapat digunakan dalam suatu proses analisis, reagen harus memenuhi standar
mutu yang ditentukan. Untuk mengetahui standar kualitas suatu reagen, maka diperlukan
sutau tahapan atau proses penbgujian yang dikenal dengan istilah uji kualitas reagen. Uji
kualitas reagen merupakan salah satu upaya dalam menjamin hasil suatu pemeriksaan.
Jaminan mutu atau kualitas adalah seluruh rangkaian kegiatan laboratorium untuk
meyakinkan hasil-hasil yang dikeluarkan dengan mempertimbangkan segi-segi reabilitas,
kecepatan, biaya dan relevansinya terhadap klinis serta lingkungan. Sebagai komponen
penting dalam pelayanan kesehatan, hasil laboratorium digunakan untuk penetapan
diagnosis, pemberian pengobatan, serta penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil
pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya. Kualitas reagen dipengaruhi oleh
tingkat kemurnian, proses pembuatan, serta penyimpanannya.
Terdapat beberapa tingkatan kemurnian reagen, antara lain:
(1) Reagen tingkat analitis (Analitical Reagent/AR, Pro Analysa/PA)
Reagen tingkat analitis adalah reagen yang terdiri atas zat-zat kimia yang mempunyai
kemurnia yang sangat tinggi. Kemurnian zat-zat tersebut di analisis dan dicanyumkan
pada botol/wadahnya. Penggunaan bahan kimia AR pada laboratorium klinik tidak
dapad digunakan dengan zat kimia tingkat lain.
(2) Zat kimia tingkat lain
Zat kimia lain tersedia dalam tingkatan dan penggunaan yang berbeda yaitu:
(a) Tingkat kemurnian kimiawi ( Chemically Pure Grade )
Beberapa bahan kimia organik berada pada tingkat ini, tetapi penggunaannya
sebagai reagen laboratorium klinik harus melewati tahap pengujian yang teliti
sebelum dipakai untuk analisis rutin. Tidak adanya zat-zat pengotor pada satu lot
tidak berarti lot-lot yang lain pada tingkat ini cocok untuk analisis.
(b) Tingkat praktis ( Practical Grade )
(c) Tingkat komersial ( Commercial Grade )
Pereaksi Fehling dapat menunjukkan adanya gula pereduksi, yaitu monosakarida dan
disakarida (kecuali sukrosa). Gula pereduksi bereaksi dengan peraksi Fehling menghasilkan
endapan merah bata (Cu2O). Selulosa dan amilum adalah suatu polisakarida yang terdapat
pada tumbuh-tumbuhan, bila kedua senyawa tersebut dihidrolisis sempurna menghasilkan
glukosa. Adanya glukosa ini dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling.
Reagen Biuret digunakan untuk mengetahui adanya kandungan protein dalam sampel.
Reagen Biuret dapat menunjukkan adanya ikatan peptida dalam sampel protein. Adanya
ikatan peptide dalam sampel akan ditunjukkan dengan perubahan warna sampel. Hasil
positif ditunjukkan dengan munculnya warna merah muda hingga ungu akibat adanya reaksi
yang terjadi antara ion Cu2+ dari Reagen Biuret dengan gugus -NH dari ikatan peptide dan
gugus O dari air.
V. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Uji Reagen Fehling
Sebelum Reaksi Sesudah Reaksi
Larutan Warna Warna Saat Pemanasan Warna
Interpretasi
Uji larutan Reagen dikocok Seharusnya
Uji
Glukosa
0,1%
Glukosa
0,8%
Glukosa
1,5%
Glukosa
5,0%
Glukosa
10%
Tabel 2. Uji Reagen Benecdict
Sebelum Reaksi Sesudah Reaksi
Larutan Warna Warna Saat Pemanasan Warna
Interpretasi
Uji larutan Reagen dikocok Seharusnya
Uji
Glukosa
MATERI VI
STOIKIOMETRI
I. Tujuan:
V. Hasil Pengamatan
Massa Gelas kimia :……………
Massa gelas kimia + larutan Pb(NO3)2 :……………
Massa Pb(NO3)2 :…………….
Massa erlenmeyer :…………..
Massa erlenmeyer + NaI :…………..
Massa NaI :……………
Massa erlenmeyer + NaI + Pb(NO3)2 :…………..