Setelah menyelesaikan GBP Modul ini kamu-kamu memahami dan mampu menjelaskan
gambaran umum tentang gelombang mekanik serta berbagai hal yang berhubungan dengan
gelombang mekanik.
Setelah menuntaskan modul pembelajaran ini seseorang memahami dan mampu menjelaskan
tentang :
Lebih lanjut setelah menuntaskan modul ini sesorang mampu melakukan analisa dan
membangun gagasan cerdas sistematis dan terukur dalam menyelesaikan persoalan terkait
dengan gelombang mekanik. Sebagai contoh adalah rekaya teknik pemanfaatan gelombang
mekanis untuk transfer energi. Analisis gelombang seismik dalam pertambangan dan mitigasi
bencana akibat gempa dsb.
10.1 GELOMBANG MEKANIK
Gelombang adalah satu peristiwa alam yang kita temukan disekitar kita seperti gelombang air
di telaga atau danau, gelombang laut. Gelombang adalah peristiwa penjalaran energi.
Gelombang yang dalam peristiwa di atas dikenal sebagai gelombang mekanik dimana proses
penjalarannya memerlukan medium. Gelombang bunyi sebagai contohnya adalah penjalaran
energi dari sumber bunyi sebagai akibat peristiwa getaran berulang yang selanjutnya
diteruskan oleh medium penghantar sehingga tertangkap oleh telinga. Dalam peristiwa
gelombang mekanik tidak ada trasnport materi dari medium, materi dari medium berosilasi
terbatas dan tidak bergerah jauh dari posisi kesetimbangannya. Jadi gelombang mekanik
adalah adalah bentuk transport energi melalui medium dari sumber getar hal ini sangat
kontras dengan gelombang elektromagnet yang tidak memerlukan medium namun tetap dapat
bergerak sendiri. Gelombang mekanik hanya dapat diteruskan melalui medium yang
memiliki elastisitas dan inersia. Gelombang mekanik memerlukan energi awal sebagai input.
Sekali energi mula-mula ini diberikan, gelombang akan menjalar melalui medium sampai
semua energi ditransfer.
Satu sifat yang penting dari gelombang mekanik adalah behwa amplitudonya memiliki
bentuk yang tidak umum, perpindahan dibagi dengan penurunan panjang gelombang. Ketika
ini mencapai kesatuan yang komparabel, maka terjadi pengaruh nonlinear yang signifikan
sebagai contoh adalah gelombang harmonik, dan jika cukup besar akan menimbulkan efek-
efek chaotik. Sebagai contohnya adalah gelombang pada permukaan tubuh air pecah ketika
amplitudonya melampaui nilai 1, dan menghasilkan buih-buih pada permukaan dan
bercampur dengan turbulensi. Secara garis besar ada 3 jenis gelombang mekanik yakni
gelombang transversal, gelombang longitudinal dan gelombang permukaan.
Gelombang longitudinal
adalah gelombang yang
arah simpangannya
sejajar dengan arah
rambat gelombang.
Contoh gelombang ini
adalah gelombang bunyi.
Gelombang permukaan
bergerak atau menjalar
sepanjang pemukaan atara
dua media. Sebagai
contohnya adalah
gelombanh dikolam atau
gelombang laut, danau atau
lainnya yang terjadi pada
tubuh air.Ada dua jenis
gelombang permukaan
yaitu Gelombang Rayleigh
(Rayleigh waves) dan
Gelombang Love(Love Gambar 10.3 Gelombang permukaan air
waves).
Gambar 10.5 Rekaman seismograph peristiwa gempa dekat Papua Nugini dan kepulauan
Salomon di Pacific Selatan
“A seismogram of Sunday's quake, recorded at an earthquake station in California.” Berkeley
Seismological Lab. University Berkeley California,CA-USA
“A Race Across the Pacific Ocean
It was the middle of Sunday night in the South Pacific nation of Papua New Guinea. One of
its islands, New Britain, is known for its striking natural beauty, its active volcanoes and its
powerful earthquakes. But only rarely is the island hit by two strong earthquakes within 30
minutes of each other, as happened on Sunday. So far, no major damage has been reported,
even though the two quakes had magnitudes of 6.9 and 7.3, respectively. Their foci were both
more than 40 miles beneath the surface, in an area where the Solomon Sea Plate is subducted
under the Bismarck Plate. For each of these quakes, the first waves traveled halfway around
the world within 20 minutes, but the vibrations of the first masked many of the arrivals from
the second. That made it rather difficult for seismologists to determine the exact location and
magnitude of the second earthquake.”
Gambar 10.6 Profil tiga bentuk gelombang mekanik, (a) gelombang transversal pada tali,
(b) gelombang longitudinal dalam fluida dan (c) gelombang permukaan pada zat cair.
λ
λ=v .T ; v=
T
f =1/T ; maka v=λ . f
λω
ω=2 π . f ;maka v=
2π ... Gambar 10.8 Perioda gelombang (T)
(10.1)
Gambar 10.9 Profil gelombang dengan bebarapa variabel dasarnya.
y=f(x,t) ...(10.2)
Pada peristiwa gelombang denyut pada tali, gelombang menjalar sepanjang tali dalam arah
(katakan) sumbu x, posisi partikel dalam tali hanya bergerak dalam arah vertikal ( sumbu y).
Kejadian tersebut dapat dilihat pada gambar 10.11 (a) dan (b) di bawah ini.
Gambar 10.11 Partikel P pada tali bergerak vertikal ketika gelombang denyut melintas.
Fungsi gelombang untuk gelombang berjalan dalam arah sumbu (+x) , persamaan (10.2)
ditulis dalam bentuk :
Fungsi gelombang untuk gelombang berjalan dalam arah sumbu (-x) , persamaan (10.2)
ditulis dalam bentuk :
Sekarang kita perhatikan bagian domain ruang f(x) dari persamaan (10.2) .
Gambar 10.12 Gelombang sinus dalam domain ruang
y= A sin ( 2λ π x)
2π
untuk =k dim ana k adalah bilangan gelombang , maka :
λ (10.3)
y= A sin( kx ) (10.4)
Fungsi gelombang dari persamaan (10.2) untuk domain waktu f(t) adalah :
Kombinasi fungsi gelombang dalam domain ruang y=f(x) dan dalam domain waktu y=f(t)
menghasilkan persamaan y=f(x,t) yaitu persamaan (10.2) yang dari hasil penurunannya
diperoleh dari persamaan-persamaan (10.4 ) dan (10.5), dengan demikian persamaan (10.2)
dapat ditulis sebagai :
dimana
A= Amplitudo
2π
k= =bilangan gelombang
λ
ω=2 πf =frekuensi sudut
t=waktu
f =frekuensi
λ=panjang gelombang
Bilamana tali yang di tegangkan dalam gambar 10.13 mendapat usikan dari GHS akibat gaya
F yang bekerja pada pegas, maka laju rambat gelombang tali dapat di hitung dengan
persamaan :
F m
v=
μ
T
√dim ana μ= dan F=T =tegangan tali
L
TL
μ √
v = dapat juga di tulis dalam bentuk : v=
(10.7)
m √
dimana μ adalah rapat massa persatuan panjang tali L.
y= A sin ( kx −ωt )
Pilih penjalaran gelombang dalam arah sumbu –x negatif atau positif dengan fasa tertentu
maka dapat dinyatakan :
dx ω 2 πf
kx± ωt =kons tan v= , v= = = λf
dt k 2π /λ
y ( x , t )= A sin ( kx+ωt )
Untuk penjalaran ke kanan sumbu (+x)
y( x, t )= A sin ( kx−ωt )
Jika y ≠ 0 pada x = 0 dan t = 0,
y( x, t )= A sin ( kx−ωt +φ )
φ=phasa kons tan (10.8)
Seutas tali massanya 0,65 kg ditarik diantara dua titik, berjarak 30 m. Dari ujung yang satu
diberi usikan sehingga terjadi gelombang denyut. Jika tegangan tali 120 N, berapakah waktu
yang diperlukan gelombang denyut menjalar ke ujung yang lain?
Penyelesaian :
TL 120 N ×30 m
Kecepatan gelombang denyut,
v=
√ √
m
=
0 ,65 kg
=√ 5538 , 46=74 , 42 m/s
Waktu yang diperlukan denyut tali dari satu ujung ke ujung lainnya adalah :
Penyelesaian :
(a) merujuk fungsi gelombang pada persamaan (10.7), maka dari soal ini diperoleh :
A = 0,05, k = 5π, ω = 20π, ϕ = π/4, λ = 2/5, f = 10, dan T = 0,1
(b) kecepatan partikel dalam arah vertikal ( sb y) maka : v = dy/dt, sehingga di dapat :
dy π π
v=
dt [
=−π cos 2 (10 x−40 t )− 4 =2, 22 m/s ]
2
d y π π
a= 2
=−20 π 2 sin [ 20
(10 x−40 t ) 4 ]=140 m/s 2
dt
Energi yang dibawa gelombang besarnya sebanding dengan pangkat dua amplitudonya yaitu :
1
E= 2 kA 2
(10.9)
Lebih nyaman menyatakan kekuatan energi gelombang dalam bentuk intensitas gelombang
yang didefinisikan sebagai :
1
I∝
r2 (10.11)
Intensitas gelombang berhubungan dengan amplitudo dan frekuensi nya. Berkenaan dengan
hal tersebut, mari perhatikan gambar (10.16) di bawah ini. Gelombang transversal menjalar
dengan kecepatan v menembus satu blok medium S dengan tebal L dalam waktu t.
P
I= =2 π 2 vρf 2 A 2
S
(10.14)
Karena itu intensitas gelombang berbanding lurus dengan pangkat dua frekuensi dan pangkat
dua amplitudo gelombang.
Dari peristiwa gambar 10.18 dimengerti bahwa laju penjalaran gelombang denyut ditentukan
oleh densitas medium.
Perhatikan gambar 10.19, dari hukum ke dua Newtom diperoleh :
2
mv
2 F sin θ=
R
(10.15)
massa di segmen AB adalah m=μΔs=2 μRθ
(10.16)
dimana μ adalah rapat massa persatuan panjang (densitas linear). Untuk pergeseran sudut θ
F
yang kecil kita dapatkan persamaan (10.6) yaitu :
2
v
v=
√ μ ; dari gambar 10.19 (a)
ar =
diperoleh percepatan radial R
Penyelesaian : untuk menyelesaikan soal ini kita menggunakan persamaan (10.13) dan
menuliskannya kembali dalam bentuk :
2 2 2 F
E 2 π mf A
P= =
Δt Δt
tali, maka :
=2 π 2 vμf 2 A 2
; karena
v=
√
μ , dimana F= gaya tegangan
Penyelesaian
Tegangan tali sama dengan gaya beban
yaitu : T=F= m.g = 2,0 kg x 9,8 m/s2 =
19,6 N
densitas linear tali adalah :
μ = mt/L = 0,02kg/1,6 = 0,0125kg/m
Gelombang-gelombang dua atau tiga dimensi dapat dinyatakan dalam bentuk muka
gelombang (front gelombang). Muka gelombang ini merupakan kurva lengkung atau
melingkar diatas medium setiap gelombang memiliki fasa yang sama.
Garis-garis yang tegak lurus muka gelombang disebut dengan pancaran (rays) yang
merupakan arah rambat gelombang (gambar 10.21 a).
Muka gelombang yang jauh dari pusat usikan pada sudut yang kecil, lengkung kurva dapat
dianggap berupa garis lurus (gambar 10.21 b). Muka gelombang adalah puncak gelombang
atau amplitudo positif dari gelombang yang merambat pada medium (gambar 10.21 c). Jarak
antar muka (front) gelombang adalah λ atau satu panjang gelombang.
Gambar 10.21 Muka (front) gelombang
Prinsip superposisi gelombang adalah jika dua berkas gelombang bergerak dan melintasi titik
yang sama, maka pergeserannya adalah jumlah aritmatik dari setiap gelombang. Gambar
10.22 dibawah ini menjelaskan (a) interferensi konstruktif dan (b) interferensi destruktif.
Peristiwa superposisi dan interferensi gelombang dapat dijelaskan melalui gambar 10.23
dibawah ini. Gambar –gambar ini memperlihat jumlah dua berkas gelombang. Gambar
10.23(a) adalah jumlah dua gelombang yang bersifat konstruktif atau saling menguatkan.
Sehingga menghasilkan superposisi gelombang yang lebih besar amplitudo dari gelombang
resultan. Peristiwa superposisi secara konstruktif terjadi jika kedua gelombang memiliki
fasa yang sama. Gambar 10.23 (b) menunjukkan superposisi gelombang yang destruktif ,
dimana kedua gelombang saling melemahkan sehingga amplitudogelombang lenyap.
Peristiwa ini terjadi bila dua gelombang yang sama besar tetapi berlawanan fasa saling
bertemu. Gambar 10.23 (c) superposisi dua gelombang yang bersifat saling melemahkan
sebagian. Peristiwa ini terjadi bilamana fasa gelombang yang satu lebih dahulu beberapa
derajat dari gelombang yang satunya.
Gambar 10.23 Superposisi dua berkas gelombang menghasilkan (a) interferensi konstruktif,
(b) interferensi destruktif, dan (c) interferensi destruktif sebagian.
Soal latihan
10.1 Seutas tali bermassa 0,75 kg diregangkan diantara dua penopang berjarak 32 m. Jika
tegangan tali sama dengan 124 N, berapakah waktu yang diperlukan gelombang denyut
untuk menjalar dari satu penopang kepenopang lainnya?
10.3 Nova memegang satu ujung tali jemuran dan menggoyangkannya ke atas dan ke bawah
secara sinusoidal dengan frekuensi 2 Hz dan amplitudo 0,080m. Laju gelombang pada
tali jemuran tersebut 12 m/detik. Pada t=0 ujung yang dipegang Dina pada
perpindahan positif maksimum dan berhenti sesaat. Anggap tidak ada gelombang balik
dari ujung yang lain. Ditanyakan : (a) Hitung amplitudo A, frekuensi sudut ω, perioda
T, panjang gelombang λ, dan bilangan gelombang k. (b) Tuliskan sebuah fungsi
gelombang yang meggambarkan gerak gelombang tersebut. (c) Tuliskan persamaan
perpindahan sebagai fungsi waktu dari ujung yang dipegang Nova, dan pada titik 3 m
dari ujung tersebut.
10.5 (a) Dalam soal 10.3, berapakah rate maksimum energi yang diberikan oleh Nova pada
tali jemuran? Yaitu berapakah daya sesaatnya? Densitas linear tali, μ = 0,25kg/m, dan
tegangan yang dilakukan oleh Nova pada tali F= 36 N. (b) Berapakah daya rata-rata
nya? (c) Begitu Nova merasa letih, amplitudo gelombang menurun, berapakah daya
rata-rata ketika amplitudonya 7,5 mm?
Gelombang berjalan dua dimensi
Reference
1. Giancoli, D. C. (2009) Physics for scientists & engineers with modern physics (4th
ed.). Upper Saddle River, N.J.: Pearson Prentice Hall.
2. Serway, R. A. and R.J. Beichner, (2000) Physics for scientists & engineers with
modern physics (5th ed.). Saunders College Publishing, New York-USA.