Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis ke pasien, pasien dikonsulkan pada bagian


anak dengan keluhan BAB cair disertai muntah dan juga demam. Dari hasil
pemeriksaan fisik sudah ditemukan tanda dehidrasi dimana pada pasien mulai
rewel terlalu aktif, peningkatan rasa haus, turgor yang kembali lambat, mata
cekung serta CRT yang kembali lebih dari dua detik. Kondisi ini menandakan
bahwa diare dan muntah yang terjadi pada pasien sudah menyebabkan dehidrasi
ringan sedang pada pasien. Dari hasil pemeriksan laboratorium, dijumpai sedikit
peningkatan kadar leukosit pasien.
Pada pasien diberikan terapi IVFD Ringer Laktat 532 cc dalam 3 jam
pertama  710 cc habis 24 jam berikutnya, Zinc Syr 1x20 mg, L Bio 2x1 Sachet,
Oralit 1 Sachet tiap BAB cair dan Domperidone Syr 1x2 mg. Semua terapi yang
diberikan pada pasien sudah sesuai teori. Berdasarkan rekomendasi dari WHO,
pada dasarnya untuk kasus diare terdapat lima tatalaksana utama yakni rehidrasi
(Ringer Laktat 532 cc dalam 3 jam pertama  710 cc habis 24 jam berikutnya dan
oralit 1 sachet), supplement zink (Zinc Syr 1x20 mg). L Bio yang diberikan pada
pasien dalam hal ini merupakan probiotik yang termasuk ke dalam penanganan
diare tambahan pada pasien. Probiotik sendiri adalah organisme hidup dengan
dosis yang efektif untuk menangani diare akut pada anak. Probiotik memberikan
manfaat untuk mengurangi durasi diare.4,5,8
Pemberian oralit pada pasien ini sudah sesuai dengan teori, dimana oralit ini
sebenarnya merupakan campuran garam elektrolit seperti natrium klorida (NaCl),
Kalium Klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat,
digunakan untuk meningkatkan keseimbangan elektrolit serta pencegahan
komplikasi akibat kadar cairan yang tidak normal. Oralit sendiri diberikan untuk
menganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang hilang oleh karena diare.
Walaupun air penting untuk mencegah dehidrasi, air minum biasa yang
dikonsumsi tidak mengandung garam dan elektrolit yang diperlukan saat diare
dengan dehidrasi, untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh
maka diberikan oralit. Mengenai dosis oralit yang diberikan pada pasien,

20
21

sebenarnya secara teori ialah untuk kasus diare dengan dehidrasi ringan sedang
sebanyak 75 ml/kgbb untuk tiga jam pertama dilanjutkan ¼-setegah gelas tiap
BAB. Pemberian oralit pada kasus pasien ini seharusnya 500 ml dalam 3 jam
pertama lalu dilanjutkan 50-100 ml atau ¼-1/2 gelas tiap kali BAB.5
Sementara itu, pemberian Zinc yang berfungsi untuk proses pertumbuhan
dan diferensiasi sel, sintesis DNA serta menjaga stabilitas pada dinding sel.
Beberapa penelitian di Bangladesh, India, Brazil dan juga Indonesia melaporkan
pemberian suplementasi zinc menurunkan prevalensi diare serta menurunkan
morbiditas dan mortalitas penderita diare. Pada pasien ini sesuai dengan teori
karena, feses yang keluar dapat berubah dari konsistensi sangat cair menjadi cair
lalu berampas dan yang awalnya BAB lebih dari 5 kali sehari sekarang menjadi
sangat jauh berkurang. Mekanismenya adalah memperbaiki atau meningkatkan
absorbsi air dan elektrolit dengan cara mengurangi kadar air dalam lumen usus
yang menghasilkan perbaikan pada konsistensi feses. Perbaikan konsistensi feses
sendiri akan dapat mengurangi frekuensi BAB yang timbul sehingga hal tersebut
dapat mempersingkat lama diare.4
Edukasi pada orangtua juga merupakan hal yang sangat penting dilakukan,
terkait pemantuan status dehidrasi, pemberian pengobatan yang tidak perlu
bahkan tidak dianjurkan, cara pemberian zink dan oralit yang benar dan baik serta
edukasi mengenai nutrisi pada anak seperti tetap memberikan asi, atau tetap
makan namun dalam jumlah yang sedikit serta porsi yang lebih sering.4,5,8,9

Anda mungkin juga menyukai