Anda di halaman 1dari 4

Diare Non Infeksi

Seorang pasien anak, usia 10 tahun dirawat disuatu rumah sakit karena mengalami diare non
infeksi dengan TTV : TD 100/60 mmHg, suhu 39⁰C dan kondisi pasien terlihat lemas karena
mengalami diare 6x sehari. Ibu pasien datang ke instalasi farmasi datang ke instalasi farmasi
untuk menebus resep dokter sebagai berikut :
R/ Oralit Sach no.XX
S.Prn
R/ Loratadin Syr 5mg/mL 1 fls.
S.1.dd 1 Cth
R/ New Diatab no.XX

R/ Dumin Syr 1 fls


S.3.dd 3Cth
R/ Zink Syr 10mg/5mL 1 fls
S.2.dd 1 Cth

1. Jelaskan pengertian dan jenis diare?


Diare adalah kondisi di mana seseorang mengalami seringnya buang air besar dengan tinja
yang cair. Penyebab diare bisa bermacam-macam, termasuk infeksi virus, bakteri, atau
parasit; konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi; reaksi terhadap obat-obatan
tertentu; intoleransi makanan; atau kondisi medis tertentu. Jenis diare dapat dibagi menjadi
akut dan kronis. Diare akut biasanya berlangsung singkat, beberapa hari hingga seminggu,
dan biasanya disebabkan oleh infeksi. Diare kronis, di sisi lain, berlangsung lebih lama,
biasanya lebih dari empat minggu, dan bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih
serius.
2. Jelaskan tujuan terapi pada kasus di atas?
Tujuan dari terapi pada kasus diare tersebut dengan diberikanya Oralit untuk mencegah dan
mengatasi kehilangan cairan dan elektrolit yang berlibih dimana pada kasus pasien
mengalami diare sehari sebanyak 6x, diberikan New Dilatab (Antalpugit) untuk adsorbant
dan membentuk feses, diberikan Dumin Syrup (Paracetamol) untuk menurunkan suhu tubuh
dimana pasien tersebut mengalami demam dengan susu tubuh 39 C, diberikan Zinc untuk
menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc yang akan
membantu menyembuhkan diare serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat
mencegah resiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.
3. Jelaskan konsep terapi pada kasus diare non infeksi?
-ORS (oral rehidration solution), Oralit sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang akibat
diare.
-Zink untuk mencegah kambuh dan memperbaiki motilitas usus.
- Absorben seperti attapulgit ( New Diatab) untuk menyerap racun
4. Lakukanlah wawancara pembuka dengan keuarga pasien ketika menerimaresep untuk
menggali informasi tentang penyakit pasien! (setingansatu orangmenjadi apoteker, satu orang
menjadi pasien)
Apoteker : memanggil pasien ( atas nama An Dian )
Pasien : (maju kedepan )
Apoteker : memastikan identifikasi pasien benar / tidak ( Nama , Alamat, TTL )
Pasien :Menjawab ( Dian, jln perjuangan , 10 februari 2014 )
Apoteker :Untuk keluhan yang dialami pasien nya apa ibu?
Pasien : Demam 39˚C, lemas, mengalami diare 6x sehari
Apoteker : Baik ibu teimakasih atas informasinya, mohon ditunggu untuk disiapkan
obatnya
5. Apakah terdapat DRP’s pada resep dokter untuk pasien ini? Jika ada bagaimana cara
pengatasannya? Jika perlu, lakukanlah komunikasi dengan dokter penulis resepuntuk mencari
solusi dalam mengatasi DRP’s
Pada resep dokter tersebut terdapat DRP’s, cara untuk mengatasinya yaitu dengan
mengkonfirmasi dengan dokter letak DRP’s nya. Pada resep tersebut DRP’s yang terjadi
adalah obat tanpa indikasi dan dosis berlebih. Obat tanpa indikasi terdapat pada pemberian
Loratadin, yang dimana pasien tidak mengalami gejala alergi apapun, jadi pasien tidak
perlu diberikan Loratadin. Pemberian dosis yang berlebih terdapat pada pemberian Dumin
syrup, pada resep pemberian dumin diberikan sebanyak 3kali sehari sebanyak 3 sendok
makan, pemberian sekali minum sebanyak 3 sendok termasuk pemberian dosis yang
berlebih dan tidak wajar untuk pasien anak 10 tahun. Kemudian dosis berlebih juga terjadi
pada pemberian Zink syrup, pada resep pemberian Zink diberikan sebnayak 2 kali sehari,
seharusnya Zink syrup untuk pasien 10 tahun cukup diberikan sebanyak 1 kali saja dalam
sehari.
6. Siapkan dan serahkan obat kepada pasien serta lakukan pemberian informasi obat
Apoteker : Selamat siang ibu
Pasien : Selamat siangg
Apoteker : Perkenalkan saya selaku apoteker di apotek ini ya bu. Disini saya akan
menjelaskan bagaimana cara penggunaan obat untuk anak ibu ya bu. Disini obat yang
sudah di tesepkan yang pertama ada oralit ya bu, oralit ini fungsinya sebagai pengganti
cairan tubuh ya bu. Penggunaannya yaitu apabila setiap kali setelah anak ibu diare seduh 1
sachet oralit ya bu. Di seduhnya menggunakan air matang. Kemudian ini pada resep ada
loratadine ya bu, untuk obat ini saya sudah konfirmasi kedokter bahwa loratadin tidak jadi
digunakan karena pbat ini berfungsi sebagai antihistamin, sedangkan anak ibu kan tidak
ada alergi. Kemudian selanjutnya ini ada newdiatab untuk mengurangi diarenya bu,
diminumnya satu hari sekali setelah BAB. Kemudian selanjutnya disini ada dumin sirup
ya bu, dumin ini untuk meredakan demam dan nyeri. Diminum satu kali sehari satu
sendok teh setelah makan. Kemudian yang terakhir ini ada zink ya bu, diminumnya satu
kali sehari satu sendok teh. Di minumnya 1 sakpai 2 jam sebelum makan. Ada yang ingin
di tanyakan bu ?
Pasien : tidak bu
Apoteker : baik kalo ibu sudah mengerti, ini obatnya ya bu (sambil menyerahkan obat).
Semoga lekas sembuh ya hu untuk anaknya
Pasien : Baik ibu terimakasihh.

7. Jelaskan mekanisme aksi obat yang anda berikan kepada pasien !

 Oralit Sach

mekanisme ko-transpor antara natrium dan glukosa. Reseptor ion natrium dalam
membran selberdekatan dengan reseptor glukosa. Ion natrium yang sudah melekat
pada reseptornya belum bisa melakukan transpor ke dalam sel/plasma apabila glukosa
belum melekat pada reseptor glukosa tersebut, sehingga pemberian tambahan glukosa
dapat membantu meningkatkan reabsorpsi ion natrium dari dalam lumen usus menuju
sel/plasma yang dapat mengurangi kadar ion natrium di dalam lumen usus.

 Loratadin Syr
Mekanisme kerja loratadine yaitu bersaing dengan histamin bebas dan menunjukkan
aktivitas antagonis yang spesifik (dimana antihistamin tidak mengeluarkan efek
khasnya sendiri melainkan dengan menghambat kerja histamin) dan selektif terhadap
reseptor H1.
 New Diatab
mekanisme kerja menghambat diare golongan adsorbensia yaitu dapat menyerap zat-
zat beracun yang dihasilkan oleh bakteri atau toksin yang menyebabkan diare,
attapulgit bertindak sebagai mucilagines yaitumembentuk suatu lapisan pelindung
(lendir) pada permukaan usus dan luka-lukanya
 Dumin S
Mekanisme kerja obat ini adalah menghambat sintesis prostaglandin di otak sehingga
efek analgesik dan antipiretik yang lebih baik.
 Zink syr
Menghambat induksi cAMP dan sekresi cairan tergantung pada klorida dengan
menghambat saluran kalium basolateral.

8. Berikanlah edukasi kepada pasien untuk mencegah penyakit diare!


- Kebersihan Tangan: Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun secara teratur,
terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, guna mengurangi risiko
penularan penyakit.
- Kebersihan Makanan dan Air: Pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak
bersih dan aman. Hindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang, serta
pastikan air minum yang digunakan sudah terjamin kebersihannya.
- Imunisasi: Pastikan anak mendapatkan imunisasi yang sesuai dengan jadwal yang
direkomendasikan oleh dokter. Imunisasi dapat membantu melindungi anak dari
penyakit yang dapat menyebabkan diare.
- Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan: Jaga kebersihan rumah dan lingkungan
sekitarnya untuk mencegah kontaminasi. Pastikan tempat tidur dan area bermain anak
tetap bersih.
- Pengelolaan Stres: Pertahankan lingkungan yang mendukung kesejahteraan emosional
anak, karena stres dapat mempengaruhi sistem pencernaan. Beri dukungan dan
komunikasi positif.
- Diet Seimbang: Sediakan diet seimbang yang mencakup serat, vitamin, dan mineral
esensial untuk mendukung kesehatan pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai