Disusun Oleh:
Kelompok 3
2021
KASUS DIARE
Seorang ibu datang ke apotek untuk membeli obat untuk anaknya umur 2 tahun
dengan keluhan BAB cair lebih dari 5 kali dalam sehari. BAB cair dirasakan sejak 1 hari
sebelum datang ke apotek. BAB yang dialami sebanyak 1 gelas belimbing setiap BAB dan
berwarna kekuningan. BAB cair juga disertai lendir dan sedikit ampas. Saat BAB cair yang
pertama kali, BAB cair juga disertai darah, namun saat BAB cair berikutnya, BAB cair sudah
tidak disertai darah.
Selain itu pasien juga mengalami demam 2 hari sebelum keluhan BAB cair dirasakan.
Demam yang terjadi tidak terlalu tinggi dan tidak dipengaruhi oleh waktu.Ibu pasien
mengatakan pasien terkadang rewel dan hanya sedikit makan dan minum. Sebelum muncul
keluhan BAB cair, pasien mengkosumsi es kelapa muda milik ibunya. Didalam keluarga,
tidak ada yang mengalami keluhan serupa, ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak
diberikan ASI sejak lahir karena ASI tidak keluar sehingga pasien mengkonsumsi susu
formula sejak lahir.
Pasien sering mengkonsumsi makanan yang diberikan oleh tetangganya. Pasien juga
terlihat sering bermain bersama teman-teman sebaya di lingkungan rumahnya tanpa memakai
alas kaki. Sejak mengalami BAB cair, ibu pasien belum mencoba mencari pengobatan. Ibu
pasien hanya memberikan susu dan makanan yang lunak serta memberikan kompres hangat
ketika badan pasien terasa demam.
1. Penyelesaian Kasus
a. Penggalian informasi :
A : anak umur 2 Thn
S : ibu pasien (orang lain)
M:-
E : Ibu pasien hanya memberikan susu dan makanan yang lunak serta memberikan
kompres hangat ketika badan pasien terasa demam.
T : 1 hari
H : Didalam keluarga, tidak ada yang mengalami keluhan serupa, pasien
mengkosumsi es kelapa muda milik ibunya. , ibu pasien mengatakan bahwa pasien
tidak diberikan ASI sejak lahir karena ASI tidak keluar sehingga pasien
mengkonsumsi susu formula sejak lahir.
O : keluhan BAB cair lebih dari 5 kali dalam sehari. Saat BAB cair yang pertama
kali, BAB cair juga disertai darah, namun saat BAB cair berikutnya, BAB cair
sudah tidak disertai darah. pasien juga mengalami demam 2 hari sebelum keluhan
BAB cair dirasakan.
D : Saat BAB cair yang pertama kali, BAB cair disertai darah.
Tepat Obat
Nama Obat Alasan Pemilihan Obat Keterangan
Oralit Untuk mengganti elektrolit yang hilang Tepat obat
akibat diare
Zinc Sebagai terapi tambahan pada kasus diare Tepat Obat
dan untuk memenuhi kebutuhan mineral.
Dan untuk menjaga sistem kekebalan
tubuh
Paracetamol Untuk mengatasi demam pasien Tepat obat
Lacto B Untuk pengobatan diare pasien Tepat obat
Tepat Dosis
Nama Obat Dosis Pemeliharaan Dosis yang Diberikan Keterangan
Oralit Anak 1 - 5 tahun: 3 jam Bila BAB cair saja Tepat dosis
pertama 3 gelas,
selanjutnya 1 gelas tiap
kali mencret.
Zinc Anak 6 bulan - 5 tahun: 1 x 20 mg Tepat dosis
1 tab/hari (20 mg)
Paracetamol Anak-anak usia 1-5 Sirup 3 x 1 cth (5 ml). Tepat dosis
tahun 120–250 mg, Paracetamol 60 ml,
dapat diulangi setiap 4–6 tiap 5 ml mengandung
jam jika diperlukan paracetamol 120 mg
(maksimum 4 kali
dosisdalam 24 jam)
Lacto B Anak 1-12 tahun : 3 3 x 1 sachet Tepat dosis
sachet/hari.
Tepat pasien
Nama Obat Kontraindikasi Keterangan
Oralit Penderita gangguan fungsi ginjal, Tepat pasien
malabsorpsi glukosa, serta dehidrasi
parah
Zinc Hindari penggunaan pada penderita Tepat pasien
dengan defisiensi Tembaga (Copper)
Paracetamol Gangguan fungsi hati berat, Tepat pasien
hipersensitivitas.
Lacto B Hipersensitif terhadap produk probiotik. Tepat pasien
4. Pemberian Informasi
Pada pasien ini diberikan informasi tentang faktor risiko yang mendukung terjadinya
diare, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan dimana mencuci tangan
dengan sabun sebelum menyentuh makanan, saat pasien bermain bersama teman-temannya di
lingkungan rumah, pasien juga jarang memakai alas kaki dan pasien pun sering
mengkonsumsi makanan yang diberikan tetangga maupun teman sebayanya yang belum tentu
terjamin kebersihannya. Pasien juga tidak mengkonsumsi ASI sejak lahir, hal ini dapat
meningkatkan risiko terjadinya diare. ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi dari
berbagai macam infeksi. Dan mengedukasi pasien tentang perilaku hidup bersih dan sehat.