Anda di halaman 1dari 25

KIMIA BAHAN

ALAM I
Dosen Pembimbing : Apt. Haiyul Fadhli, M. Si.

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


2020
TANIN
Ira Fazira Kelompok 15 Widia Wulandari
1801056 S1-4B 1801077

Meet irafazira@stifar-riau.ac.id
IG : irafazira__
widiawulandari@stifar-riau.ac.id

Our
IG : widia_wulandarii

Team
POKOK BAHASAN
01 Pengenalan 05 Sifat Senyawa Tanin

02 Pengertian Tanin 06 Biosintesis Tanin

03 Struktur Tanin 07 Pemanfaatan Tanin

04 Penggolongan tanin 08 Contoh Tanaman yg


Mengandung Tanin
Fenolik merupakan kelompok senyawa metabolit sekunder yang memiliki
struktur sekurangnya 1 unit fenol

Tanin Lignan Stilben

Koumarin Quinon
Flavonoid

Sub kelompok senyawa fenolik berdasarkan struktur kimia


Pengertian
Tanin Tanin adalah senyawa polifenol berukuran
besar yang mengandung cukup banyak
gugus hidroksil dan gugus lain yang sesuai
untuk membentuk perikatan kompleks
yang kuat dengan protein dan
makromolekul yang lain.

Tanin mampu mengikat protein, sehingga


protein pada tanaman dapat resisten
terhadap degradasi oleh enzim protease di
dalam silo ataupun rumen (Kondo et al.,
2004).

Tanin berasal dari bahasa inggris yaitu Tanin selain mengikat protein juga bersifat
“tannin” dan dari bahasa Jerman Hulu melindungi protein dari degradasi enzim
Kuno ”tanna” yang berarti “pohon ek” mikroba maupun enzim protease pada
atau “pohon berangan”. tanaman sehingga tanin sangat bermanfaat
dalam menjaga kualitas silase (Oliveira et
al., 2009).
Pengertian
Tanin
Tanin mempunyai kemampuan Tanin memberikan warna pada
mengendapkan protein, karena air, warna larutan tanin
tanin mengandung sejumlah bervariasi dari warna terang
kelompok ikatan fungsional yang sampai warna merah gelap
kuat dengan molekul protein yang atau coklat, karena setiap
selanjutnya akan menghasilkan tanin memiliki warna yang
ikatan silang yang besar dan khas tergantung sumbernya
komplek yaitu protein tanin.

Tanin mempunyai berat Tanin alami larut dalam


molekul 0,5-3 KD. air
Struktur Senyawa Tanin

a) Struktur inti senyawa tanin b) Struktur asam tanat, salah satu tipe dari tanin
Penggolongan Tanin
Tanin
terkondensasi
Tanin
terhidrolisis

Tanin terkondensasi
banyak terdapat pada
buah-buahan, biji-bijian
Tanin terhidrolisis dan tanaman pangan.
terdapat pada
bahan non-pangan.
Tanin Terhidrolisis (Hydrolisable
Tannins)
Tanin terhidrolisis merupakan
jenis tanin yang mempunyai 01
struktur poliester yang mudah Tanin ini biasanya berikatan dengan
karbohidrat dengan membentuk
dihidrolisis oleh asam atau jembatan oksigen, maka dari itu tanin
enzim, dan sebagai hasil 02 ini dapat dihidrolisis dengan
hidrolisisnya adalah suatu asam Apabila tanin mengalami menggunakan asam sulfat atau asam
klorida.
polifenolat dan gula hidrolisis, akan
sederhana. 03 terbentuk fenol polihidroksi
yang sederhana, misalnya
Tanin terhidrolisiskan berupa
senyawa amorf, higroskopis, piragalol.

04 berwarna cokelat kuning yang


larut dalam air panas membentuk
Makin murni tanin makin larutan koloid.
kurang kelarutannya dalam
air dan makin mudah
diperoleh dalam bentuk
kristal.
Tanin Tannin-terhidrolisiskan terutama terdiri atas dua kelas, yang paling sederhana

Terhidrolisi adalah depsida galoilglukosa. Pada senyawa ini, inti yang berupa glukosa

s dikelilingi oleh lima gugus ester galoil atau lebih. Pada jenis kedua, inti

molekul berupa senyawa dimer asam galat, yaitu asam heksahidroksidifenat,

disini pun berikatan dengan glukosa. Bila dihidrolisis elagitanin ini

menghasilkan asam elagat.

Tannin terhidolisiskan ini pada pemanasan dengan asam klorida atau asam

sulfat menghasilkan gallic atau ellagic. Hydrolyzable tanin yang terhidrolisis

oleh asam lemah atau basa lemah untuk menghasilkan karbohidrat dan asam

fenolat.

Contoh gallotannins adalah ester asam gallic glukosa dalam asam tannic

(C76H52O46), ditemukan dalam daun dan kulit berbagai jenis tumbuhan.


Tanin Terhidrolisis (Hydrolisable Tannin)
Insert Your Images
Contoh tanin terhidrolisis adalah
gallotanin dan Ellagitanins. Gallotanin
merupakan senyawa gabungan dari
karbohidrat dengan asam galat dengan
BM 1000-1500. Sedangkan ellagitanins
adalah gabungan dari dua asam galat
dengan BM 1000-3000. Ellagitanin
sederhana disebut juga ester asam
hexahydroxydiphenic (HHDP). Senyawa
ini dapat terpecah menjadi asam galic jika
dilarutkan dalam air. Asam elagat
merupakan hasil sekunder yang terbentuk
pada hidrolisis beberapa tanin yang
Struktur HHDP Struktur Gallotanin
sesungguhnya merupakan ester asam
heksaoksidifenat.
Tanin Tannin-terkondensasi atau flavolan secara biosintesis dapat

Terkondensas dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal yang

membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih


i tinggi. Ikatan karbon-karbon menghubungkan satu satuan flavon

dengan satuan berikutnya melalui ikatan 4-8 atau 6-8. Kebanyakan

flavolan memiliki 2 sampai 20 satuan flavon. Nama lain untuk tanin

terkondensasi adalah proantosianidin karena bila direaksikan

dengan asam panas, beberapa ikatan karbon-karbon penghubung

satuan terputus dan dibebaskanlah monomer antosianidin.

Kebanyakan proantosianidin adalah prosianidin, ini berarti bila

direaksikan dengan asam akan menghasilkan sianidin.


Tanin Terkondensasi (Condensed
Tannins)
Tanin terkondensasi sering
disebut proantosianidin yang 01
merupakan polimer dari katekin Tanin jenis ini kebanyakan terdiri dari
dan epikatekin. Tanin polimer flavonoid yang merupakan
senyawa fenol. Oleh karena adanya
terkondensasi akan 02 gugus fenol, maka tanin akan dapat
menghasilkan asam klorida. Tanin terkondensasi berkondensasi dengan formaldehida.
merupakan senyawa tidak
03 berwarna yang terdapat pada
tumbuhan terutama pada
Salah satu contohnya adalah tumbuhan berkayu.
Sorghum procyanidin,
04 senyawa ini merupakan
trimer yang tersusun dari
epiccatechin dan catechin.

Epicatechin Catechin
Sifat Senyawa Tanin
Sifat utama tanin pada tanaman
tergantung pada gugus fenolik-OH yang
terkandung dalam tanin. Sifat tanin scr
umum,
• Tanin secara umum yaitu : gugus fenol dan bersifat koloid.
memiliki
• Tanin dapat larut air terutama air panas dan dalam pelarut organik.
• Tanin dapat memberikan reaksi warna dengan garam besi.
• Tanin mulai terurai pada suhu 98,8 0C.
• Tanin dapat dihidrolisis oleh asam, basa dan enzim.
• Ikatan kimia yang terjadi antara tanin-protein atau polimer lainnya
terdiri dari ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan ikatan kovalen.
• Tanin mempunyai berat molekul tinggi dan cenderung mudah
dioksidasi menjadi suatu polimer, sebagian besar tanin amorf (tidak
berbentuk) dan tidak mempunyai titik leleh.
• Warna tanin akan menjadi gelap apabila terkena cahaya atau
dibiarkan di udara terbuka.
• Tanin mempunyai sifat bakteristatik dan fungistatik.
Sifat Senyawa Tanin
Sifat kimia tanin (Risnasari,2002) :

1 Tanin memiliki sifat umum, yaitu memiliki gugus phenol dan bersifat koloid. T
Semua jenis tanin dapat larut dalam air, metanol, etanol, aseton dan pelarut organik
2 lainnya. Kelarutannya besar, dan akan bertambah besar apabila dilarutkan dalam air
panas.
A
Dengan garam besi memberikan reaksi warna. Reaksi ini digunakan untuk menguji
3 klasifikasi tanin, karena tanin dengan garam besi memberikan warna hijau dan biru
kehitaman.
N
4 Tanin akan terurai menjadi pyrogallol, pyrocatechol dan phloroglucinol bila dipanaskan
sampai suhu (99 -102o C). I
5 Tanin dapat dihidrolisa oleh asam, basa dan enzim.
N
Sifat Senyawa Tanin
Sifat fisik tanin (Risnasari,2002) :
05 01

Tanin mempunyai sifat atau daya Umumnya tanin mempunyai berat


bakterostatik, fungistatik dan molekul tinggi dan cenderung mudah
merupakan racun dioksidasi menjadi suatu polimer,
sebagian besar tanin bentuknya amorf
dan tidak mempunyai titik leleh.

04 02

Warna tanin akan menjadi gelap Tanin berwarna putih kekuning-


apabila terkena cahaya langsung kuningan sampai coklat terang,
atau dibiarkan di udara terbuka. tergantung dari sumber tanin
tersebut.

03 Tanin berbentuk serbuk atau


berlapis-lapis seperti kulit
kerang, berbau khas dan
mempunyai rasa sepat (astrigent).
Biosintesis Tanin
Biosintesa dari Tanin secara umum :
Biosintesa asam galat
dengan precursor senyawa fenolpropanoid.

Asam galat merupakan hasil hidrolisa tanin


Dapat pula Dari jalur asam shikimat melalui
asam 5-D-hidroksisiklimat
Pemanfaatan Tanin
Dalam dunia kesehatan :

01 02 03 04
Astrigensia Antibacteria Antioksidan Antidotum
(Pengelat dan Efek antibakteri tanin antara Ketekin dalam tanin Tanin akan
Antidiare) lain melalui reaksi dengan mempunyai sifat mengeluarkan asam
membran sel. Flavonoid antioksidatif yang tamak yang tidak
Tanin dapat menciutkan dalam tanin akan berperan dalam larut dan bereaksi
(astrigensia) dan mendenaturasi dan melawan radikal dengan alkaloida
mengeraskan dinding usus, mengkoagulasi protein serta bebas yang membentuk tanat
sehingga dapat merusak membran dinding berbahaya bagi yang mengendap.
mengurangi keluar sel. tubuh.
masuknya cairan dalam
usus. Tanin juga dapat
digunakan untuk
menciutkan pori-pori kulit.
Pemanfaatan Tanin
Bagi tumbuhan :

01 02
Menghasilkan energi, dari proses oksidasi Tanin bersifat antiseptik -> mencegah serangan
tanin, untuk proses metabolisme, untuk serangga dan jamur.
pertumbuhan. Buah muda banyak tanin, buah
tua tanin hilang.

Pada tingkat pertumbuhan tertentu -> Sebagai Pada beberapa pohon ada yang menggugurkan

03 pelindung tanaman. Pada tumbuhan muda banyak


tanin (buah, daun) -> setelah tua dirusak / disimpan
dalam jaringan mati / dibuang -> gabus, batang,
04 daunnya dan di dalam daun yang digugurkan
tadi mengandung tanin, ini mungkin
dimaksudkan untuk membuang tanin yang
gallae, daun tua. berlebih.
Contoh Tanaman Mengandung Tanin

Alpukat Daun Sidaguri Simplisia Gambir


Hasil Skrining fitokimia yang
Diketahui mengandung tanin Simplisia gambir (Uncaria gambir
dilakukan oleh Zuhrotun (2007)
terhadap simplisia dan ekstrak cukup tinggi dan telah Roxb.) telah dikenal luas sebagai
etanol biji alpukat menunjukkan digunakan sebagai pestisida penghasil tanin dengan kandungan
bahwa biji alpukat mengandung nabati pembunuh ulat tanin masing-masing sebesar 26,6%
polifenol, flavonoid, triterpenoid, (larvasidal) (Kusuma et al., dan 30-40% (Pambayun, 2007;
kuinon, saponin, tanin dan 2009; Islam et al., 2003). Hadad et al., 2007).
monoterpenoid dan seskuiterpenoid.
Contoh Tanaman Mengandung Tanin

Sirih Merah Jambu Biji Ciplukan


Tanaman sirih merah (Piper crocatum) Buah, daun, dan kulit batang pohon Ciplukan (Physalis minina)
tumbuh merambat dengan bentuk jambu biji (Psidium guajava) mempunyai kandungan kimia
daun menyerupai hati dan bertangkai, mengandung tanin. Daun jambu biji berupa chlorogenik acid, asam
yang tumbuh berselang-seling dari juga mengandung zat lain kecuali citrun, fisalin, flavonoid, saponin,
batangnya dan berwarna merah tanin, seperti minyak atsiri, asam polifenol. Buah mengandung asam
keperakan dan mengkilap. Dalam ursolat, asam psidiolat, asam
daun sirih merah terkandung senyawa
malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin,
kratogolat, asam oleanolat, asam vitamin C dan gula. Biji
fitokimia yakni alkoloid, saponin, guajaverin dan vitamin.
tanin dan flavonoid mengandung elaidic acid.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai