Anda di halaman 1dari 6

BIOFARMASETIKA-FARMAKOKINETIKA

“ BIOAVAILABILITAS “

OLEH :

IRA FAZIRA

1801056

S1-5B

DOSEN PENGAMPU : apt. Nesa Agistia, M. Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

2020
1. Jurnal 1
 Judul : Perbandingan Bioavailabilitas Alopurinol dalam Sediaan Generik dan
Paten secara In Vitro
 Metode : Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmasi Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang dan BPOM Jawa Tengah. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dengan sampel satu
jenis tablet Alupurinol 100 mg dari sediaan generic dan sediaan paten, masing-
masing sediaan 6 tablet.
 Hasil :
Profil disolusi Alopurinol dari tablet dalam sediaan generik dan paten pada menit
ke 15, 30, 45, 60.

Melalui perhitungan, rata-rata kadar zat aktif yang terlarut dari tablet Alopurinol 100 mg
sediaan generik dan paten dapat dilihat dari tabel berikut.
Dari grafik, didapatkan bahwa pada titik ke-3 (menit ke-45), kadar zat aktif yang
terlarut pada tablet Alopurinol 100 mg dari sediaan paten berada di atas sediaan
generik.
 Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui uji in vitro
didapatkan perbedaan bermakna antara kadar zat aktif yang terlarut pada
Alopurinol sediaan paten dengan zat aktif yang terlarut pada Alopurinol sediaan
generik. Dimana kadar zat aktif yang terlarut pada Alopurinol sediaan paten lebih
besar daripada zat aktif yang terlarut pada Alopurinol sediaan generik. Dengan
implikasi bahwa bioavailabilitas Alopurinol paten berbeda dengan bioavailabilitas
sediaan generik, sehingga kedua obat dikatakan tidak bioekivalen.

2. Jurnal 2
 Judul : Perbandingan Bioavailabilitas Pirazinamid Dalam Sediaan Generik dan
Paten Secara In Vitro
 Metode : Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmasi Fakultas Kedokteran
UNDIP dan BPOM Jawa Tengah, dengan jenis penelitian analitik observasional.
Sampel adalah Pirazinamid 500 mg sediaan generik dan Pirazinamid 500 mg,
dalam bentuk sediaan tablet, masing-masing sebanyak 6 buah. Data diambil dari
hasil pengukuran kadar zat aktif obat menggunakan spektofotometer, terhadap
hasil disolusi obat yang diambil setiap 15 menit kemudian diolah dengan SPSS
13,00 for Windows untuk melihat bioavailabilitas dan bioekivalensi antara kedua
obat tersebut.
 Hasil :
Profil disolusi Pirazinamid 500 mg sediaan generik dan paten pada gambar
berikut.

Melalui hasil perhitungan, kadar rata-rata zat aktif yang terlarut dari tablet
Pirazinamid 500mg sediaan generik dan paten dapat dilihat dari table berikut.
 Kesimpulan : Ditinjau dari daya kelarutan zat aktif, secara in vitro obat generik
Pirazinamid memiliki bioavailabilitas yang tidak berbeda dengan obat paten
Pirazinamid.

3. Jurnal 3 (skripsi)
 Judul : Perbandingan Bioavailabilitas Tablet Pyrexin® dan Tablet Progesic®
dengan Tablet Parasetamol (Generic) Pada Kelinci Putih Jantan
 Metode : penelitian perbandingan bioavailabilitas tablet Pyrexin® dan tablet
Progesic® dengan tablet Parasetamol (generic) pada kelinci putih jantan termasuk
ke dalam jenis penelitian eksperimental murni, rancangan eksperimental silang
dengan desarin cross over.
 Hasil :
Parameter-parameter bioavailabilitas tablet Pyrexin® dan tablet Progesic®
dibandingkan dengan parameter bioavailabilitas tablet generic. Hasil
perbandingan tersebut disajikan pada table XVII. Dari hasil perhitungan pada
tablet parasetamol bermerk dagang terhadap tablet parasetamol generic ternyata
diluar rentang nilai 0,800-0,125. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kedua
tablet merk dagang yang diuji, yaitu tablet Pyrexin® dan tablet Progesic®,
ternyata tidak bioekivalen dengan tablet parasetamol generic.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah parameter Cmax dan tmax antara
ketiga tablet berbeda bermakna, sedangkan parameter AUC(0-inf) antara tablet
Progesic® dengan tablet generic berbeda bermakna dan antara tablet Pyrexin®
dengan tablet generic berbeda tidak bermakna. Hasil perbandingan parameter
bioavailabilitas tidak memenuhi syarat yang ditentukan sehingga kedua tablet
bermerk dagang, yaitu tablet Progesic® dan tablet Pyrexin® yang diuji tidak
dapat dikatakan bioekivalen dengan tablet generic.

 Kesimpulan : bioavailabilitas tablet parasetamol generic, tablet Pyrexin® dan


tablet Progesic® tidak sama, serta tablet Pyrexin® dan tablet Progesic® yang
diuji tidak bioekivalen dengan tablet parasetamol generic.

Anda mungkin juga menyukai