Anda di halaman 1dari 7

PLAN

TUJUAN TERAPI

1. Mengobati dan mencegah komplikasi penyakit hernia


2. Mengurangi rasa nyeri dengan kriteria menunjukkan
perilaku/ketrampilan relaksasi dan aktivitas terapeutik, tampak
rileks,tidur dan istirahat dengan tepat.
3. Pasien dapat beraktivitas dengan nyaman
4. Menghilangkan rasa nyeri karena hernia dan rasa nyeri pasca operasi
HTHR
5. Mengontrol gula darah pasien
6. Mengontrol tekanan darah pasien
7. Mengatasi infeksi yang dialami pasien dimana hal tersebut
ditunjukkan oleh kadar leukosit yang tinggi
Terapi Farmakologi
• Pemberian oksigen ditujukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien dan segera
dihentikan jika kadar O2 pasien sudah kembali normal. Oksigen diberikan sejak awal
pasien berobat, ketika masuk ke UGD, pre OP, post OP, hari ke 4dan ke 5. Pada data
pemeriksaan gas darah di dapatkan kadar untuk pO2 rendah, pO2 adalah tekanan gas
O2 dalam darah, kadar yang rendah mengindikasikan perlunya pemberian oksigen
tambahan, selain itu data O2 saturated pasien dibawah rentang normal yakni 85,4 %.
Saturasi oksigen ini adalah persentase oksigen yang diikat oleh hemoglobin di dalam
aliran darah. saturasi oksigen normal adalah antara 95 – 100 % , dan kadar pCO2
pasien masih rentang normal.
• Pemberian infus D5 dihari pertama pasien masuk rumah sakit bertujuan untuk
mengganti cairan tubuh yang hilang karena pasien sendiri mengalami mual dan
muntah. infus D5 mengandung Dextrose Anhydrate adalah sumber utama energi dalam
metabolisme sel, hari ke 2 penggunaan infus D5 sudah di hentikan.
• Ranitidin diberikan untuk mencegah gangguan saluran cerna/profilaksis terutama
setelah pasien menjalani operasi dan dikarenakan pasien mengonsumsi cukup banyak
obat.
Terapi Farmakologi
 Metoklorpamid diberikan untuk mengatasi mual dan muntah yang dialami
pasien. Diberikan sejak hari pertama masuk rumah sakit dan dilanjutkan sampai
hari ke 3, pada hari ke 4 pasien tidak lagi mengalami mual ataupun muntah,
maka pemberiannya di hentikan, karena gejala sudah teratasi dengan baik
 Mitimazole Na diberikan untuk mengatasi demam serta rasa nyeri yang dialami
pasien akibat hernia dan juga pasca operasi HTHR dimana dari data dapat dilihat
bahwa pasien merasakan nyeri yang cukup kuat (+++). Diberikan secara IV 3x
sehari, sejak awal masuk rumah sakit hingga hari ke 6, pada hari ke 7 atau hari
terakhir tidak lagi diberikan karena ambange nyeri sudah berkurang.
 Captopril dan bisoprolol diberikan guna mengatasi tekanan darah pasien yang
berada di atas normal Captopril diberikan secara peroral 3x sehari 12,5 mg pada
hari ke 2 dan 4. 3x sehari dosis 25 mg diberikan pada hari ke 5,6, dan ke 7.
dikombinasikan dengan bisoprolol dosis tunggal 1,25 mg pada hari ke 4 dan 5,
juga dosis tunggal 2,5 mg pada hari ke 6 dan 7
 Infus ringer laktat diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang pada
hari preOP dan postOP
Antibiotik
Sebelum Operasi
Disarankan pemberian antibiotik cefotaxim 30 menit sebelum operasi HTHR.
Pemilihan antibiotik cefotaxim yang termasuk ke dalam golongan sefalosporin
karena antibiotik tersebut meiliki spektrum aktifitas yang luas dan efektif untuk
abses jaringan lunak. Pada pasien hernia inguinalis, terdapat perlukaan pada daerah
operasi sehingga rentan terhadap infeksi staphylococcus atau sterptococcus, oleh
karena itu antibiotik golongan ini merupakan pilihan obat yang tepat untuk kasus
potensial infeksi.
Pemberian cefotaxim 30 menit sebelum operasi dirasa tepat karena waktu cefotaxim
untuk mencapai kadar puncak di serum sendiri adalah 30 menit, sehingga dapat
mencegah terjadinya infeksi selama operasi berlangsung.

Sesudah operasi
Disarankan pemberian kombinasi dari 2 antibiotik yakni cefotaxim
(sefalosporin) dan metronidazol (antibiotik anaerob). Tujuan kombinasi kedua obat
ini sendiri untuk meningkatkan efek sinergis dalam membunuh agen penginfeksi
Terapi Non Farmakologi
1. Konsumsi secara rutin dan teratur buah-buahan dan sayuran. Makanan yang sangat
bermanfaat untuk penderita hernia adalah buah manggis, buah sirsak, apel, daun sirsak
(rebus) dan juga ekstrak manggis
2. Kurangi merokok, minum-minuman alkohol dan perbanyak minum air putih. Jika sakit
tersebut berada dibawah pusar cobalah terapi non farmakologi berikut.
3. Urut atau pijat pada daerah yang sakit. Bisa meminta bantuan tukang urut yang sudah
berpengalaman dalam mengatasi turun berok.
4. Kurangi angkat beban yang berat-berat. Hal ini bertujuan agar penyakit hernia tidak
semakin parah, jika memang sudah pekerjaannya angkat beban yang berat. Usahakan
lutut di tekuk ketika mengangkat beban dari bawah, lakukan seperti atlit angkat besi.
5. Konsumsi makan makanan berserat.
6. Biasakan menggunakan celana dalam atau segitiga pengaman (sampaque). Bisa juga
menggunakan celana dalam khusus penderita penyakit hernia.
7. Biasakan setiap pagi kaki diletakkan diatas. Dengan cara disandarkan pada dinding
dengan kepala dibawah sambil di urut dari bagian perut kearah dada selama 10-15
menit setiap hari.
8. Sebelum sarapan cobalah untuk memasukkan seluruh bagian jari tangan kedalam mulut
sedalam-dalamnya Maka Anda akan merasakan ingin muntah, hal ini bertujuan agar
usus menarik keatas bagian organ yang telah turun yang menyebabkan penyakit hernia
ini sendiri.
Monitoring dan Follow Up
•Memantau rasa nyeri yang dialami pasien terutama sesudah menjalani operasi
• Memantau kadar gula darah dan juga tekanan darah pasien
• Memantau frekuensi BAB pasien
• Memastikan pasien mengonsumsi obat tepat waktu, terutama awasi penggunaan
antibiotik pada pasien
• Memonitoring pola makan pasien
• Monitoring efek samping obat yang mungkin terjadi
• Monitoring interaksi obat yang mungkin terjadi
• Memastikan perban di area operasi diganti secara rutin

Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


• Edukasi mengenai hernia penanganan awal i nyeri akibat hernia
•Mengedukasi penggunaan antibiotik
• Memberitahu pasien untuk menjaga pola makan dan lebih banyak mengonsumsi
makanan yang mengandung serat
• Memberitahu pasien untuk banyak meminum air putih
• Memberitahu pasien untuk tidak melakukan olahraga berat terlebih dahulu dan lebih
baik menjalankan olahraga ringan seperti jalan kaki
• Mengedukasi pasien untuk lebih memperhatikan kadar gula darah dan tekanan
darahnya

Anda mungkin juga menyukai