Anda di halaman 1dari 36

Anatomi Fisiologi Manusia

DOSEN PENGAMPU :Dr.Meiriza Djohari,M.Kes, Apt

Adinda Putriyani (1801042)


Alfiony De Valin (1801044)
OLEH
Fintolin Jaya Putri (1801053)
KEL 3 Ira Fazira (1801056)
Putri Zahra (1801066)
Riza Dwi Oktaviani (1801071)
Sistem endokrin

Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia


yang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang
dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan “endokrin” karena
tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya.

Hormon yang diproduksinya itu dihasilkan dalam jumlah sedikit pada saat
dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah
bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui
pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.
(Daniel S. Wibowo, 2013)
Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dari

1. kelenjar hipofise atau pituitari (hypofisis


atau pituitary gland) yang terletak
didalam rongga kepala dekat dasar otak,
2. kelenjar tiroid (thyroid gland) atau
kelenjar gondok yang terletak dileher
bagian depan,
3. paratiroid (parathyroid) dekat kelenjar
tiroid,
4. kelenjar uprarenal (suprarenal gland) yang terletak di
kutub atas ginjal kiri kanan,

5. Kelenjar pineal (terletak di garis tengah otak)

6. pulau langerhans (islets of langerhans) didalam jaringan


kelenjar pancreas,

7. kelenjar kelamin (gonad) laki ditestis dan indung telur


pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai
kelenjar endokrin karena menghasilkan hormone juga.
(Daniel S. Wibowo, 2013)
Kelenjar Adrenal
• Kelenjar suprarenalis atau adrenal memiliki bentuk
ceper dan terdapat pada bagian atas ginjal. Kelenjar
ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar yang
berwarna kekuningan dan menghasilkan kortisol
( disebut korteks ), serta bagian medula yang
menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan
noradrenalin ( norapinefrin ). Bagian korteks
menghasilkan hormon-hormon yang dikategorikan
sebagai hormon steroid, sedangkan bagian medula
menghasilkan katekolamin. (Kirnanoro, Maryana,
2016)
Noradrenalin menaikkan tekanan darah dengan jalan
merangsang serabut otot didalam dinding pembuluh
darah untuk berkontraksi.

Adrenalin membantu metabolisme karbohidrat


dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari
hati. (Pearce, Evelyn C, 2017)
Kelenjar adrenal terdiri dari dua lapis
yaitu bagian korteks dan bagian medulla.
Keduanya menunjang dalam ketahanan
hidup dan kesejahteraan, namun hanya
korteks yang esensial untuk kehidupan.
(Manurung R.dkk,2017)
1. Korteks adrenal

Bagian luar korteks ini berwarna kekuning-


kuningan dan menghasilkan kortisol. Korteks
adrenal terdiri dari sel-sel epitel besar dan
berisi lipoid yang disebut foam cells.
Beberapa hormon penting yang
disekresikan oleh korteks adrenal adalah
hidrokortison, aldosteron, dan
kortikosteron. Semua hormone tersebut
berhubungan dengan metabolisme serta
pertumbuhan fungsi ginjal dan otot.
(Kirnanoro, Maryana, 2016)
Glukokortikoid dibentuk dalam zona
fasikulata. Kortisol merupakan
glukokortikoid utama pada manusia.

Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara


lain dalam: metabolisme glukosa
(glukosaneogenesis) yang meningkatkan
kadar glukosa darah; metabolisme protein;
keseimbangan cairan dan elektrolit; inflamasi
dan imunitas; dan terhadap steroid. Hormon
seks.
2. Medula

Medula terdiri dari sel-sel yang menghasilkan hormon


epinefrin dan hormon norepinefrin. Noradrenalin
menaikkan tekanan darah dengan cara merangsang
serabut otot didalam dinding pembuluh darah, untuk
kemudian berkontraksi. (Kirnanoro, Maryana, 2016)
Fungsi epinefrin dan norepinefrin
adalah :

Terhadap sistem kardiovascular ( jantung ).


Epinefrin : sebagai stimulus untuk aksi jantung, menambah
frekuensi dan kontraksi otot jantung serta memperbesar curah
jantung.

Norepinefrin : menyebabkan tekanan darah meninggi. Hal ini


berguna untuk memperbaiki keadaan syok yang bukan disebabkan
oleh pendarahan
Terhadap otot polos dari visera
Epinefrin menyebabkan relaksasi otot polos gaster, usus, kandung
kemih, dan otot polos bronkus sehingga dapat menjadi terapi
serangan asma brokhial.
Efek metabolik epinefrin
Dalam hepar, menstimulasi pemecahan glikogen dan menaikkan kadar
gula melalui penambahan.
Dalam otot menambah pemecahan glikogen
Dalam jaringan lemak, mempunyai efek lipolisis yang mengakibatkan
pelepasan asam amino dan gliserol dalam darah

Dalam pankreas, menghalangi pelepasan insulin


Dalam keadaan darurat, epinefrin dipakai untuk melepas asam
lemak dari jaringan dan menjadi bahan pembakar otot.
(Kirnanoro, Maryana, 2016)
Pada insufisiensi adrenal (penyakit Addison), pasien
menjadi kurus dan tempak sakit dan makin lemah,
terutama karena tidak adanya hormon ini,
sedangkan ginjal gagal menympan natrium, karena
mengeluarkan natrium dalam jumlah terlampau
besar. Penyakit ini diobati dengan kortison. (Pearce,
Evelyn C, 2017)
Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal berbentuk bola kecil yang kasar,
dengan ukuran diameter berkisar antara 6-
10mm. kelenjar ini berhubungan dengan otak
melalui suatu tangkai pendek yang
mengandung serat saraf. Beberapa diantaranya
berhubungan dengan hipokampus. (Wulandari,
E., Hapsari, Ayu F., 2013)
Kelenjar pineal terdiri dari dua tipe sel:

1. Pinealosit (pineal chief cell)


Pinealosit adalah neuron yang sangat termodifikasi, yang tersusun
dalam suatu kelompok dan korda yang dikelilingi oleh jaringan kaya
akan kapiler fenestrate. Pinealosit mempunyai inti berbentuk bulat
dengan anak inti yang jelas terlihat. Sitoplasma bergranula Sel ini
mempunyai banyak prosesus bercabang, dimana diantaranya berakhir
dekat atau di atas pembuluh darah. Granula sitoplasma pinealosit
mengandung melatonin dan prekursornya serotonin. (Wulandari, E.,
Hapsari, Ayu F., 2013)
 
2. Sel neuroglia
Sel neuroglia adalah sel yang analog dengan
astrosit yang terdapat pada susunan saraf pusat.
Neuroglia ini tersebar di anatara kelompokan
pinealosit, dan berhubungan denga kapiler.
(Wulandari, E., Hapsari, Ayu F., 2013)
Pasir pineal mengandung lapisan konsentris
kalsium dan magnesium fosfat dalam matriks
anorganik. Kelenjar pineal mensintesis hormon
melatonin yang berfungsi sebagai trasduser
endokrin. Melatonin menginduksi perubahan ritmis
aktivitas endokrin hipotalamus, ptiuteri, ovarium,
dan testis, sebagai respon perubahan cahaya yang
diterima oleh retina mata. (Wulandari, E., Hapsari,
Ayu F., 2013)
Produksi melatonin diinduksi oleh keadaan
gelap dan dihambat oleh keadaan terang
(cahaya). Hal ini kemungkinan terjadi karena
saraf simpatik mentransmisi pesan dari mata
melalui nucleus supra kiasma, jalur pusat
simpatik dan ganglion cervical superior. Diduga
efek melatonin pada manusia termasuk
keterlibatannya pada dimulainya masa pubertas
dan bioritme tubuh. (Wulandari, E., Hapsari, Ayu
F., 2013)
Jaringan Sistem Endokrin Lainnya
Kelenjar timus
• Kelenjar timus terletak didalam toraks, kira-kita pada
ketinggian bifurkasi trakea. warnanya kemerah-
merahan dan terdiri atas dua lobus. Pada bayi baru
lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau
lebih sedikit. Ukurannya bertambah, pada masa
remaja beratnya dari 30 sampai 40 gram, dan
kemudian mengerut lagi. (Pearce, Evelyn C, 2017)
• Kelenjar timus merupakan sumber sel yang
memiliki imunologis. Sumber homon timus
mempersiapkan proliferasi dan maturasi sel-
sel yang mempunyai kemampuan potensial
imunologis dalam jaringan tubuh. (Kirnanoro,
Maryana, 2016)
Kelenjar timus mempunyai peran sentral
dalam perkembangan imunitas seseorang. Dalam
kelenjar itulah sel-sel limfosit yang belum dewasa
dari sumsum tulang berkembang lebih dewasa
menjadi limfosit yang disebut limfosit T (T dari
timus).

Limfosit yang masih muda oleh berbagai macam faktor


(di antaranya timosin) bertambah dewasa sehingga mampu
berperan dalam sistem pertahanan tubuh. Limfosit T yang
dilepaskan dari kelenjar timus akan beredar dalam darah
dan sekali-sekali bermukim dalam berbagai kelenjar getah
bening termasuk limpa. (Irianto,kus, 2013 )
Jenis limfosit lain yang dinamakan limfosit B (B
dari Bursa Fabricius) tidak berkembang dalam
kelenjar timus, melainkan di tempat lain. Yang
jelas telah diketahui tempat perkembangan
limfosit B pada keluarga burung, yaitu pada
kelenjar pada dinding kloaka yang dinamakan
Bursa Fabricius. (Irianto,kus, 2013 )
Fungsi kelenjar timus adalah :

• Sumber sel yang memiliki kemampuan imunologis


• Sumber hormon timik yang mempersiapkan proliferasi
dan maturasi sel-sel yang memiliki kemampuan
potensial imunologis dalam banyak jaringan lain
• Mengaktifkan pertumbuhan badan, sehingga
pertumbuhan akan meningkat tajam pada masa bayi
sampai remaja ( namun setelah dewasa pertumbuhan
akan berkurang )
• Mengurangi aktifitas kelamin. (Kirnanoro, Maryana,
2016)
KELENJAR PANCREAS
Pankreas merupakan alat tubuh yang agak panjangan terlatak
retroperitoneal dalam abdomen bagian atas, didepan vertebrae
lumbanis I dan II.

Secara umum, kelenjar pancreas terdiri dari sel alfa


dan beta. Sel alfa memproduksi glucagon menjadi
factor hiperglikemik yang mempunyai anti insulin
aktif, sedangkan sel beta berfungsi sebagai pembuat
insulin. (Kirnanoro, Maryana, 2016)
Insulin merupakan protein kecil yang
terdiri dari dua rantai asam amino yang saling
dihubungan oleh ikatan disulfide. Sekresi
insulin dikendalikan oleh kadar glukosa darah.

Jika kadar glukosa darah berlebih, maka


akan merangsang sekresi insulin, namun jika
kadar glukosa nnormal atau rendah, maka
sekresi insulin akan berkurang. (Kirnanoro,
Maryana, 2016)
Mekanisme kerja insulin :

• Insulin menigkatkan transport glukosa kedalam sel


atau jaringan tubuh, kecuali otak, tubulus ginjal,
mukosa usus halus, dan sel darah merah.
• Meningkatkan transport asam amino kedalam sel
• Meningkatkan sintesis protein di otak dan hati
• Menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap
lipase dan meningkatkan sintesis lipida
• Meningkatkan pengambilan kalsium dan cairan
sekresi
KELENJAR KELAMIN

Kelenjar kelamin mempunyai fungsi endokrin dan


reproduksi, meliputi testis pada pria, dan ovarium pda
wanita. Sebagai kelenjar endokrin, testis menghasilkan
hormone androgen dan sperma, sedangkan ovarium
menghasilkan estrogen, progesterone, dan sel telur.

Pada masa pubertas, sifat kelamin sekunder mulai


tampak dan terjadi peningkatan sekresi gonadotropin
(FSH dan LH) yang merangsang perkembangan produksi
kelenjar gonad. (Kirnanoro, Maryana, 2016)
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai