Kelompok 2:
1. Ranu Putra Adi Surya (052191010)
2. Ika Hidayanti (052191016)
3. Aulia Yulfi (052191017)
4. Desry Yolanda Laiskodat (052191018)
5. Ade Riyanto (052191019)
Obat generik masih sering dianggap
mempunyai mutu yang lebih rendah daripada obat
paten. Untuk itu diperlukan penelitian guna
meyakinkan bahwa mutu obat generik tidak lebih
rendah daripada obat paten. Salah satu obat yang
terdapat dalam sediaan generic dan paten adalah
Allopurinol. Oleh karena obat ini sering digunakan,
maka obat ini dipilih sebagai sampel dalam
penelitian.
Tujuan Pengujian Bioavaibilitas dan Bioekivalensi
Untuk menjamin efikasi, keamanan dan mutu produk obat yang beredar.
Untuk melihat persentase dan kecepatan zat aktif sediaan Allopurinol generik
maupun paten yang tercapai dalam sirkulasi sistemik.
Bioavaibilitas (ketersediaan hayati)
adalah jumlah relatif (persentase) dari
obat yang masuk ke sirkulasi sistemik
sesudah pemberian obat dalam sediaan
tertentu, serta kecepatan peningkatan
kadar obat dalam sirkulasi sistemik
dalam bentuk aktif atau utuh.
Pada tabel 1, tampak bahwa kadar zat aktif Alopurinol sediaan paten
yang terlarut lebih tinggi dibandingkan dengan Alopurinol sediaan
generik. Dari profil disolusi juga dapat dilihat bahwa kadar zat aktif
terlarut pada Alopurinol sediaan paten pada titik puncak pengambilan
(menit ke-45) berada di atas sediaan generiknya.
Kesimpulan