6 Produksi
Produksi hendakah dilaksanakan dengan menngikuti prosedur yang telah ditetapkan
yang dapat menjaminproduksi barang jadi yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan.
1. Bahan Awal
- Semua pemasukan, pengeluaran, dan sisa bahan hendaklah dicatat. Catatan tersebut
hendaklah meliputi keterangan mengenai persediaan, nomor batch atau lot, tanggal
-
yang baik.
Pengeluaran bahan awal untuk penggunaan hendaklah dilakukan oleh petugas yang
berwenang.
Dan lain-lain.
a. Air
1) Air harus mendapat perhatian khusus karena merupakan bahan penting.
Peralatan untuk memproduksi air dan sistem pemasokannya harus dapat
memasok air yang berkualitas. Sistem pemasokan air hendaknya disanitasi
sesuai Prosedur Tetap.
2) Air yang digunakan untuk produksi sekurang-kurangnya berkualitas air
minum. Mutu air yang meliputi parameter kimiawi dan mikrobiologi harus
dipantau secara berkala, sesuai prosedur tertulis dan setiap ada kelainan harus
segera ditindak lanjuti dengan tindakan koreksi.
3) Pemilihan metoda pengolahan air seperti deionisasi, destilasi atau filtrasi
tergantung
dari
persyaratan
produk.
Sistem
penyimpanan
maupun
bahan yang digunakan, keadaan peralatan dan system, serta kemampuan petugas
-
pelaksana.
Sebelum suatu prosedur pengolahan induk diterapkan, hendaklah dialakukan langkahlangkah untuk membuktikan bahwa prosedur bersangkutan cocok untuk pelaksanaan
produksi rutin, dan bahwa proses yang telah ditentukan dengan menggunakan bahan
dan peralatan yang telah ditentukan akan senantiasa menghasilkan produk yang
diinginkan.
Perubahan penting dalam proses, peralatan, atau bahan hendaklah disertai dengan
tindakan validasi ulang.
3. Pencemaran
- Pencemaran kimiawi atau mikroba terhadap suatu kosmetik yang dapat merugikan
kesehatan atau mengurangi daya manfaat atau mempengaruhi kualitas produk, tidak
-
dapat diterima.
Perhatian khusus hendaklah diberikan pada masalah pencemaran silang karea
sekalipun sifat dan tingkatannya tidak berpengaruh langsung pada kesehatan, hal ini
tertulis.
Penimbangan dan Penyerahan hendaklah menggunakan peralatan yang cocok dan
bersih.
- Dan banyak hal-hal lainnya yang perlu ketelitian dan kehati-hatian.
6. Pengembalian
Semua bahan baku, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan yang
dikembalikan ke tempat penyimpanan hendaklah didokumentasikan dan dirujuk
dengan baik.
7. Pengolahan
- Semua bahan yang digunakan dalam pengolahan hendaklah diperiksa lebih dahulu
-
sebelum digunakan.
Peralatan hendaklah dinyatakan bersih secara tertulis sebelum digunakan.
Semua kegiatan pengolahan hendaklah dilaksanakan mengikuti prosedur tertulis yang
telah ditentukan. Tiap penyimpanan hendaklah dilaporkan dengan menyertakan alas
an dan penjelasan.
8. Personalia
- Karyawan yang bekerja khusus di daerah bersih hendaklah dipilih dengan eksama
untuk memastikan bahwa mereka dapat diandalakan untuk bekerja dengan penuh
disiplin serta tidak menderita suatu penyakit atau memiliki kondisi kesehatan yang
dapat menimbulkan pencemaran mikrobiologis terhadap produk.
9. Pengemasan
- Proses pengemasan hendaklah dilaksanakan dibawah pengawasan ketat untuk
menjaga identitas keutuhan, dan kualitas barang yang sudah dikemas.
10. Produk pulihan, sisa produk dan produk jadi yang dikembalikan dari gudang pabrik
- Produk antara dan produk ruahan dapat diolah ulang dan dipulihkan asalkan bahan
tersebut layak untuk diolah ulang dengan prosedur tertentu yang disahkan, serta
hasilnya masih memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan.
11. Kosmetik kembalian
- Produk jadi yang dikembalikan dari peredaran dan sudah lepas dari pengawasan
pabrik pembuatnya dapat dipertimbangkan untuk dijual kembali, diberi label kembali
atau
diolah
kembali
setelah
dievaluasi
secara
cermat.penilaian
hendaklah
dan lain-lain.
Control positif maupun control negative hendaklah digunakan untuk memastikan
ditunjuk.
Bahan pembanding resmi hanya digunakan untuk tujuan seperti diuraikan dalam
peralatan yang ada sebelum prosedur tersebut digunakan dalam pengujian rutin.
Spesifikasi dan prosedur pengujian untuk tiap bahan baku, produk antara, produk
ruahan dan produk jadi hendaklah memuat ketentuan dan cara pemeriksaan dan
pengujian mengenai hendaklah memuat ketentuan dan cara pemeriksaan dan
4. Pengawasan terhadap bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi.
(1) Spesifikasi
- Tiap spesifikasi hendaklah disetujui terlebih dahulu dan disimpan oleh bagian
pengawasan mutu. Hal-hal yang dicakup dalam spesifikasi bahan awal, produk
antara, produk ruahan, dan produk jadi dapat dilihat dalam dokumentasi. Revisi
berkala dari tiap spesifikasi perlu dilakukan dengan memperhatikan edisi terakhir
buku resmi seperti kodeks kosmetik Indonesia, Farmakope Indonesia, dan buku
resmi lainnya.
(2) Pengambilan contoh
- Contoh hendaklah mewakili batch dari bahan yang diambil. Pengambilan contoh
hendaklah dilakukan sesuai dengan rancangan dan metode tertulis yang telah
-
disetujui.
Pengambilan contoh hendaklah dilakukan dilakukan dengan tepat sehingga tidak
terjadi kontaminasi terhadap atau oleh bahan atau produk yang sedang diambil
contohnya. Wadah bahan yang telah diambil contohnya hendaklah ditandai dan
Tujuan infeksi diri adalah untuk melaksanakan penilaian secara teratur tentang
keadaan dan kelengkapan fasilitas pabrik kosmetik dalam memenuhi persyaratan Cara
Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB). Program inspeksi diri dirancang untuk mencari
kelemahan dalam pelaksanaan CPKB dan untuk menetapkan tinndakan perbaikannya.
Metode inspeksi diri ini hendaklah dilaksanakan disemua industry kosmetik untuk
menjamin bahwa setiap pelaksanaan inspeksi diri dipatuhi secara ketat maka perlu ditunjuk
tim inspeksi yang mampu melakukan inspeksi sendiri terhadap pelaksanaan CPKB. Untuk itu
hendaklah ada prosedur yang tertulis dan ditaati pelaksanaannya.
1. Tim Inspeksi Diri
- Terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang yang ahli dibidangnya masing-masing
paham mengenai CPKB dan ditunjuk oleh pimpinan perusahaan. Mereka dapat
berasal dari staf perusahaan atau dari luar perusahaan. Anggota tim hendaklah
memiliki latar belakang pengalaman yang berbeda. Tiap anggota tim hendaklah bebas
dalam memberikan evaluasi atas hasil inspeksi.