Anda di halaman 1dari 59

STUDI FISHBONE DIAGRAM PADA FAKTOR-FAKTOR

PENYEBAB KENDALA PENGOLAHAN DI PT. PULAU


LEMON KABUPATEN MANOKWARI SELATAN PROVINSI
PAPUA BARAT

TUGAS AKHIR

KAROLINA PIRNADI SYUFI


201840021

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2022
STUDI FISHBONE DIAGRAM PADA FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KENDALA PENGOLAHAN SIRTU DI PT.
PULAU LEMON KABUPATEN MANOKWARI SELATAN
PROVINSI PAPUA BARAT
Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Teknik Bidang Pertambangan Dari Universitas Papua

KAROLINA PIRNADI SYUFI


201840021

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2022

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : Studi Fishbone Diagram Pada Faktor-faktor Penyebab


Kendala Pengolahan Sirtu Di PT.Pulau Lemon
Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat
Nama : Karolina Pirnadi Syufi
Nim : 201840021
Jurusan : Teknik Pertambangan
Program Studi : D3 Teknik Pertambangan

Disetujui

Pembimbing I

Ceni Febi Kurnia Sari, S.T., M.T (……………………………)

Pembimbing II

Supardi, S.Hut., M.Si (…………………………....)

Penguji I

Bambang Triyanto, S.T.,M.T (……………………………)

Penguji II

Arif Setiawan,ST.,MT. (…………………………...)

Diketahui,

Dekan Ketua Jurusan


Fakultas Teknik Pertambangan Teknik Pertambangan
danPerminyakan

Dr. Ir. Endra Gunawan, MP., IPU Dr.Hendri P Perangin-angin,


ST.,M.T.

iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya bawah Tugas Akhir dengan


judul Studi Fishbone Diagram Pada Faktor-faktor Penyebab Kendala
Pengolahan Sirtu Di PT.Pulau Lemon Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat
yang dibuat guna melengkapi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Teknik pada program D3 Teknik Pertambangan Jurusan Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Universitas Papua, sejauh yang
saya sudah dipublikasi dan atau pernah dipakai untuk mendapat gelar
kesarjanaan dilingkungan Universitas Papua maupun diperguruan tinggi lain
atau instansi manapun, kecuali bagian tertetu yang sumber informasinya
dicantumkan sebagaimana mestinya. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa
tidak sesuai dengan yang saya katakan, maka saya bersedia menerima
pembatalan karya ilmiah ini.

Manokwari 08 Oktober 2022

Karolina Pirnadi Syufi

201840021

iv
ABSTRAK

Karolina Pirnadi Syufi. Studi Fishbone Diagram Pada Faktor-Faktor Penyebab


Kendala Pengolahan Sirtu. Dibimbing oleh Ceni Febi Kurnia Sari dan Supardi.
Fishbone diagram merupakan sebuah diagram sebuah diagram yang
menyerupai tulang ikan yang dapat menunjukan sebab akibat dari suatu
permasalahan (John. Bark,1992). Faktor-faktor penyebab kendala pengolahan
sirtu yaitu faktor Manusia, Materi, Alat/Mesin dan Lingkungan. Upaya
pengendalian terhadap faktor- faktor kendala pengolahan sirtu dapat dengan
memperhatikan dan meguranggi faktor-faktor yang sering terjadi pada kegiatan
pengolahan sirtu.
Kata kunci : Studi Fishbone Diagram, Faktor-Faktor Kendala Pengolahan.

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada semua pihak yang
telah mendukung secara mteri, informasi, dan motivasi, terlebih khusus kepada
kedua orang tua saya. Untuk itu tidak lupa pada kesempatan ini saya ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Keluarga tercinta yang selalu mendukung saya dari semester pertama hingga
semester akhir.
2. Para dosen yang sudah membimbing saya dari semester awal hingga tahap
akhir ini.
3. Pihak perusahaan PT. Pulau Lemon Manokwari selatan yang boleh menerima
saya untuk melakukan pengambilan data tugas akhir saya diperusahan.
4. Teman-teman angkatan 2018 Teknik Pertambangan.
5. Celine dan reti sentiawati yang sama-sama turut membantu dalam
pengambilan data.
6. Serta seluruh pihak yng tidak dapat disebutkan nama satu persatu. Terima
Kasih

vi
RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis Karolina Pirnadi Syufi lahir di Sorong pada


tanggal 17 Juni 2000 merupakan anak kedua dari 2 bersaudara dari pasangan
Bapak Donatus Syufi dan Ibu Edita Rumbrawer. Penulis beragama Kristen
Katholik. Riwayat pendidikan penulis yaitu tahun 2006 penulis tamat Taman
Kanak-kanak dan melanjutkan Sekolah dasar dan lulus pada tahun 2012, masuk
Sekolah Menengah pertama lulus ditahun 2015 dan melanjutkan Sekolah
Menengah Atas dan lulus pada tahun 2018 dan melanjutkan Kuliah di
Universitas Papua mengambil Jurusan Teknik Pertambangan Diploma III,
penulis pernah mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan aktif sebagai Anggota
Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan. Pada semester akhir ini
penulis telah menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Studi Fishbone
Diagram Pada Faktor-Faktor Penyebab Kendala Pengolahan Sirtu Di PT. Pulau
Lemon Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat”.

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas
segala karunia-Nya sehingga Tugas Akhir berhasil diselesaikan. Judul dalam
Tugas Akhir yang akan dilaksanakan pada bulan April 2022 adalah “Studi
Fishbone Diagram pada Faktor-faktor Penyebab Kendala Pengolahan Sirtu Di
PT.Pulau Lemon Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat.”
Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan
Tugas Akhir pada program Diploma Teknik Pettambangan, Universitas Papua
Manokwari.
Pada kesempatan ini penulis ucapkan Terima kasih kepada Ibu Ceni Febi
Kurnia Sari, S.T., M.T selaku dosen pembimbing I dan Bapak Supardi, S.Hut.
M.Si. selaku dosen pembimbing II, dan kepada pemimpin PT. Pulau Lemon
serta seluruh dosen teknik pertambangan Universitas Papua yang telah memberi
saran. Penulis juga menyampaikan terima kasih untuk kedua orang tua yang
telah memberikan dukungan secara moral, dan juga ucakan terima kasih kepada
teman-teman jurusan teknik pertambangan angkatan 2018 yang selalu ada untuk
memberi semangat kepada penulis.
Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan nama
dan tempat. Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih belum sempurna untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk digunakan sebagai
mestinya bagi yang membutuhkan.

Manokwari, 08 Oktober 2022

Karolina Pirnadi Syufi

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN TUJUAN..........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN......................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................vi
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL..........................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xiv
I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan masalah............................................................3
1.4.1 Ruang Lingkup.....................................................................................3
1.4.2 Batasan Masalah..................................................................................3
1.5 Metode Penelitian...........................................................................................3
1.5.1 Waktu Dan Tempat..............................................................................3
1.5.2 Tahapan Penelitian..............................................................................3
1.6 Sistematik Penulisan......................................................................................4
1.6.1 Pendahuluan................................................................................................4
1.6.2 Tinjauan Umum...................................................................................5
1.6.3 Tinjauan Pustaka..................................................................................5
1.6.4 Hasil Dan Pembahasan........................................................................5
1.6.5 Penutup.................................................................................................5
II TINJAUAN UMUM.........................................................................................6
2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah......................................................................6

ix
2.2 Morfologi........................................................................................................8
2.3 Litologi...........................................................................................................8
2.4 Vegetasi..........................................................................................................9
2.5 Waktu Kerja Perusahaan..............................................................................10
2.6 Sejarah Singkat Perusahaan.........................................................................11
2.7 Struktur Organisasi Perusahaan...................................................................11
III TINJAUAN PUSTAKA................................................................................13
3.1 Definisi pertambangan..................................................................................13
3.2 Pengertian Sirtu............................................................................................13
3.3 Pengertian Diagram......................................................................................14
3.4 Fishbone Diagram.......................................................................................20
3.5 Faktor Penyebab Kinerja Yang Buruk..........................................................23
IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................26
4.1 Faktor-Faktor Penyebab Kendala Pengolahan Sirtu.....................................26
4.2 Upaya Pengendalian Faktor-Faktor Kendala Pengolahan mengunakan
Diagran Fishbone Pada PT. Pulau Lemon...........................................................30
V PENUTUP......................................................................................................33
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………33
5.2 Saran………………………………………………………………………..33
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................34
LAMPIRAN…………………………………………………………………….35

x
DAFTAR GAMBAR

1.1 Bagan Alir


Penelitian………………………………………………………...4

2.1 Peta Kesampaian


Daerah…………………………………………………….7

2.2 Morfologi Daerah Penambangan Pada PT. Pulau


Lemon…………………....8

2.3 Litologi Daerah Penambangan Pada PT. Pulau


Lemon……………………....9

2.4 Peta Geologi Daerah


Penelitian……………………………………………...9

2.5 Vegetasi Derah Penambangan PT. Pulau


Lemon…………………………...10

2.6 Struktur Organisasi PT. Pulau Lemon (Site Andibet)………………………


12

3.1 Diagram
Garis……………………………………………………………....15

3.2 Diagram Lingkaran…………………………………………………….


…...16

xi
3.3 Diagram Kotak Garis…………………………………………………….…
16

3.4 Diagram Batang…………………………………………………….………


17

3.5 Diagram Gambar…………………………………………………….……..20

3.6 Fishbone Diagram…………………………………………………….……21

4.1 Penyangkutan Material pada alat crushing Plant…………………..


……….26

4.2 Belt pada alat crushing plant putus……………………………………..


…..27

4.3 Perbaikan alat dump


truck..............................................................................27

4.4 Jalan daerah pengolahan sirtu…………………………………….


………...28

4.5 Diagram Fishbone pada kendala produksi PT. Pulau Lemon………..


……...31

xii
DAFTAR TABEL

2.1 Waktu kerja PT. Pulau Lemon………………………………………….…


10

3.1 Jumlah Siswa Menurut Tingkat Sekolah dan Jenis


Kelamin…………….19

3.2 Batang Daun………………………………………………………………


19

4.1 Penyebab Akibat Kendala Produksi PT. Pulau Lemon……………………


30

4.2 Pengendalian Fakto-faktor Kendala Produksi PT. Pulau


Lemon………….33

xiii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan/ Nama Satuan Pemakaian


Simbol Pertama Kali
Pada Halaman
Singkatan

BT Bujur Timur 6
CV Commanditaire Vennootschap 11
LS Lintang Selatan 6
PT Perseroan Terbatas i
WIT Waktu Indonesia Timur 10
M Meter 6
Simbol
° Derajat 6
̓ Menit 6
" Detik 6
± Kurang Lebih 6

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Menyelesaikan Penelitian……………………………….36


2. Jurnal Lapangan…………………………………………………………….37
3. Dokumentasi………………………………………………………………..40

xv
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pertambangan, setiap kegiatan yang dilakukan bertujuan


untuk menghasilkan barang produksi sesuai dengan jumlah yang direncanakan
dan tepat pada waktu yang diinginkan. Proses pengolahan sirtu yang dilakukan
sudah dibuat sedemikian rupa sehingga hasilnya bisa mencapai target dengan
efektif dan juga efisien. Hasil pengolahan sirtu juga memperhatikan kualitas
yang dihasilkan untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Peningkatan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Manokwari Selatan,


berdampak pada peningkatan pemenuhan dalam pembangunan infranstruktur
atas barang dan jasa. Hal inilah yang mendorong PT. Pulau Lemon membuka
cabang site Andibet pada Distrik Ransiki Manokwari Selatan agar
mempermudah konsumen dan perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan dan
pemasaran.

PT. Pulau Lemon merupakan perusahaan yang bergerak di bidang proyek


pengaspalan dan pembangunan infranstruktur. PT. Pulau Lemon pada dasarnya
merupakan perusahaan yang bergerak pada penambangan Sirtu. PT. Pulau
Lemon tidak hanya menerima proyek maupun pembangunan infranstruktur,
melainkan juga menerima pesanan dari customer eksternal.

PT. Pulau Lemon dalam melaksanakan kegiatan pengolahan sirtu tidak


terlepas dari kendala/masalah yang menyebabkan pengolahan sirtu tidak berjalan
lancar maka, dari itu perlu dilakukan analisis yang menyeluruh terhadap
kegiatan pengolahan yang terjadi. Faktor faktor tersebut kemudian akan
dibuatkan pengelompokkan berdasarkan penyebab-penyebab dari kendala
pengolahan sirtu, yang mengunakan fishbone diagram.

Proses pengolahan sirtu di PT. Pulau Lemon sering kali tidak berjalan
dengan baik, dikarenakan kendala-kendala yang sering terjadi pada proses
pengolahan sirtu dengan memiliki beberapa faktor-faktor penyebab kendala

1
pengolahan sirtu tidak berjalan baik.

1.2 Perumusan Masalah


Dalam penelitian ini, dapat dilihat permasalahan mengenai seberapa besar
tingkat faktor-faktor penyebab kendala pengolahan sirtu pada PT.Pulau Lemon,
Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat. Penyebab kendala
pengolahan sering terjadi yang akan menjadi hambatan untuk pencapaian target
perharinya. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis strategi untuk menggurangi
kendala-kendala yang akan menyebabkan hambatan dalam pengolahan sirtu di
PT. Pulau Lemon sehingga mampu mencapai target perusahaan dengan
menganalisis masalah yaitu analisis faktor-faktor penyebab kendala pengolahan
sirtu dengan mengunakan fishbone diagram.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka pertanyaan penelitian dalam


penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Apa kendala pengolahan pada proses penambangan?


2. Apakah faktor penyebab terjadinya kendala produksi sirtu pada proses
pengolahan sirtu?
3. Apa yang perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadi penyebab terjadi
kendala pengolahan sirtu?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tujuan serta kegunaan yang berguna bagi
berbagai pihak, baik perusahaan dan penulis. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mencapai target perusahaan dan mengurangi kesalahan-kesalahan kecil
yang masih sering terjadi sehingga dapat mengurangi kendala serta
meningkatkan target produksi. Pada dasarnya tujuan penelitian sebagai berikut :

1. . Mengumpulkan data dan menjelaskan penyebab kendala pengolahan


sirtu pada PT. Pulau Lemon.
2. Menjelaskan dan mengupayakan pengendalian terhadap penyebab
kendala pengolahan sirtu pada PT. Pulau Lemon.
3. Mengindentifikasi Sebab Akibat Faktor-faktor penyebab Kendala

2
pengolahan sirtu dengan mengunakan diagram fishbone.

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan masalah

1.4.1 Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengindetifikasi faktor-faktor yang dapat


menimbulkan penyebab kendala pengolahan sirtu di PT.Pulau Lemon
manokwari selatan provinsi papua barat. Faktor-faktor yang akan diteliti adalah
sumber daya manusia, metode yang digunakan, cara produksi, dan lain
sebagainya. Sehingga dapat mengindetifikasi masalah penyebab yang kendala
dalam pengolahan sirtu PT.Pulau Lemon Manokwari Selatan Provinsi Papua
Barat.

1.4.2 Batasan Masalah

Pada penelitian ini batasan masalah dilakukan dengan membuat diagram


dari faktor-faktor penyebab kendala pengolahan sirtu yang mengunakan
fishbone diagram di PT. Pulau Lemon Manokwari Selatan - Provinsi Papua
Barat yang akan ditinjau dari aspek manusia, mesin, metode dan material dari
pengolahan sirtu.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk memberikan


gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki dengan
mengunakan fishbone diagram.

1.5.1 Waktu Dan Tempat

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yaitu


dimulai pada tanggal 05 April 2022 dan selesai pada tanggal 07 Mei 2022,
bertempat di PT. Pulau Lemon Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat.

3
1.5.2 Tahapan Penelitian

Berikut tahapan-tahapan penelitian pada pada PT. Pulau Lemon:

Gambar 1. 1 Bagan Alir Penelitian

4
1.6 Sistematik Penulisan

1.6.1 Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan, ruang
lingkup dan batasan masalah, metode penelitian, sistematik penulisan.

1.6.2 Tinjauan Umum

Pada tinjauan umum membahas tentang PT. Pulau Lemon secara umum
meliputi lokasi dan kesampaian daerah penelitian, morfologi , vegetasi, waktu
kerja perusahaan, sejarah singkat perusahaan, dan struktur organisasi
perusahaan.

1.6.3 Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini memuat tentang landasan teori meliputi: definisi


pertambangan, pengertian sirtu, pengertian diagram, fishbone diagram,

1.6.4 Hasil Dan Pembahasan

Bab ini berisi hasil dan pembahasan dari pengamatan faktor-faktor


penyebab kendala produksi penambangan sirtu dan upaya mengidentifikasi
sebab akibat mengunakan fishbone diagram.

1.6.5 Penutup

Bab penutup berisi kesimpulan dan saran dari pengamatan faktor-faktor


penyebab kendala pengolahan sirtu.

5
II TINJAUAN UMUM

2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Lokasi penambangan PT. Pulau Lemon atau daerah pengambilan data


penelitian secara administratif terletak di Distrik Ransiki, Kabupaten
Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat. Secara astronomis lokasi PT. Pulau
Lemon terletak pada 1°29’29,93”-1°29’31,93”LS dan 134°7’45,83”-
134°7’47,83” BT dan dibatasi oleh:

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan pusat Kota Ransiki


 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Distrik Momiwaren
 Sebelah Selatan : Bebatasan Distrik Nenei
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kali Mati
Untuk mencapai lokasi penelitian, dapat melalui jalan darat sejauh 12 km
dari pusat kota ransiki dan dapat ditempuh dalam waktu ± 20 menit, sedangkan
dari pusat kota manokwari jarak yang dapat ditempuh dalam waktu ± 3 jam
dengan mengunakan transportasi darat yaitu kendaraan roda dua dan kendaraan
roda empat.

6
7
Gambar 2.1 Peta Kesampaian Daerah

7
2.2 Morfologi

Daerah penelitians berada pada ketinggian elevasi 130 meter diatas


permukaan laut (mdpl) dan daerah pengolahan dan penambangan berada pada
pinggiran sungai kali mati dengan memiliki pola aliran sungai dendritik yang
terdapat endapan alluvial dan di bawah daerah perbukitan bergelombang.

Gambar 2.2 Morfologi Daerah Pengolahan Pada PT.Pulau Lemon

2.3 Litologi

Litologi daerah penelitian pengolahan dan penambangan PT. Pulau


Lemon meliputi dataran alluvial yang terbentuk sebagai hasil pengendapan
yang merupakan endapan residu berupa material bongkah dan pasir dari hasil
proses diagenesa pegunungan arfak.

8
Gambar 2.3 Litologi Daerah penambangan PT. Pulau Lemon

Gambar 1.4 Peta Geologi Daerah Kerja Praktek

2.4 Vegetasi

Daerah penambangan sirtu PT.Pulau Lemon memiliki vegetasi yang


meliputi pohon cemara, pohon gersen, bamboo, alang-alang serta semak beluar
di sekitarnya

9
Gambar 2.4 Vegetasi Daerah Penambangan Sirtu

2.5 Waktu Kerja Perusahaan

Jam kerja perusahaan PT.Pulau Lemon dimulai pada pukul 08.00 WIT
sampai dengan 17.00 WIT. Dalam selang waktu tersebut atau 12.00 WIT adalah
jam istirahat dan sholat bagi karyawan muslim, Kemudian lanjut kerja pada
13.00 WIT sampai selesai. Jadi untuk mencapai target perusahaan yang optimal
perusahaan melakukan 7,5 jam kerja pada pengolahan sirtu perhariannya.
Adapun waktu kerja perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Waktu Kerja PT. Pulau Lemon


Hari Jam kerja Waktu Keterangan Lama Kerja
08:00 - 12:00 4 Jam
Waktu Kerja
Senin – Pagi - Sore 12:00 - 1,5 Jam
Sabtu 13:30 Istrirahat
13:30 - 3,5 Jam
17:00 Waktu Kerja
Total 9 jam

10
2.6 Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan PT. Pulau Lemon didirikan Pada Tahun 2007, dengan awal
berdirinya usaha ini adalah perdagangan eceran atau campuran barang-barang
dagang dengan nama kios Umega Putra pada tahun 1996. Pada tahun 1997
mencoba untuk mengembangkan usaha dengan membuka usaha di bidang
kontraktor yang di beri nama CV. Pulau Lemon. Mengingat adanya kemajuan
pembangunan dan banyaknya kebutuhan di bidang transportasi, maka pada
tahun 1998 perusahaan membuka usaha transportasi angkutan darat yang khusus
bergerak dalam bidang penjualan material lokal di kota manokwari.
Pada tahun 2000 perusahaan membeli alat berat : Excavator dan wheel
Loader untuk membantu atau memperlancarkan usaha-usaha di bidang
kontraktor maupun leveransir material lokal. Hal ini dilakukan mengingat
permintaan material yang semakin banyak dalam usaha pembangunan di kota
Manokwari, baik dari pemerintahan daerah maupun masyarakat setempat.
Berkat Kepercayaan Pemerintahan daerah, masyarakat setempat sehingga
perusahaan berkembang lebih besar dalam bidang usaha perdagangan maupun
kontraktor, maka status perusahaan CV. Pulau Lemon ditingkatkan
kualifikasinya menjadi PT.Pulau Lemon Pada tahun 2007.
Untuk memperluas, mengembangkan dan memudahkan usaha dalam
bidang penambangan sirtu untuk cabang perusahaan PT.Pulau Lemon yang
terletak di Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan maka pada tahun
2014 dimulailah penambangan sirtu untuk cabang perusahaan PT. Pulau Lemon
yang terletak di Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua
Barat.

2.7 Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Pulau Lemon mempunyai organisasi perusahaan Struktur Organisasi


(Site Andibet) PT.Pulau Lemon sebagai berikut.

11
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT.Pulau Lemon (Site Andibet)

12
III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Definisi pertambangan

Pertambangan merupakan suatu industri dimana bahan galian mineral


diproses dan dipisahakan dari material pengikut yang tidak diperlukan. Dalam
industri mineral, proses untuk mendapatkan mineral-mineral yang ekonomis
biasanya mengunakan metode ekstraksi, yaitu proses pemisahan mineral-
mineral pengikut yang tidak diperlukan. Mineral-mineral yang tidak diperlukan
akan menjadi limbah industri pertambangan dan mempunyai kontribusi yang
cukup signifikasi pada pencemaran dan degradasi lingkungan industri hulu yang
memnghasilkan sumberdaya mineral dan merupakan sumber bahan baku bagi
industri hilir yang diperlukan oleh umat manusia diseluruh dunia.
Sementara sumber daya mineral itu sendiri dapat diartikan sebagai
sumberdaya yang diperoleh dari hasil ekstraksi batuan-batuan yang ada di bum.
Adapun jenis dan manfaat sumberdaya mineral bagi kehidupan manusia modern
semakin tinggi dan semakin meningkat sesuai tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan suatu negara.
Sedangkan penamnbangan pasir adalah rangkaian kegiatan dalam upaya
pencarian, penambangan (penggalian), pemanfaatan dan penjualan bahan galian.
Penambangan pasir bisa diartikan sebagai mengambil dari dangkal untuk
dinaikan ke atas dengan mengunakan alat manual atau mesin. Usaha
penambangan ini termasuk dalam usaha penambangan non logam (pasir dan
batu) yang bertujuan untuk memproduksi mineral ikutannya dan mempunyai arti
ekonomis.

3.2 Pengertian Sirtu

Sirtu merupakan singkatan dari pasir diambil sir dan batu diambil tu
sehingga singkatannya menjadi sirtu. Istilah sirtu telah dikenal oleh orang teknik
terutama yang berkecimpung dan bidang fisik jalan maupun pembangunan
gedung. Sirtu biasanya diambil dari endapan sungai atau yang terdapat digunung
tetapi materialnya sudah berkomposisi seperti sirtu dari sungai.

13
Sirtu terjadi karena akumulasi pasir dan batuan yang terendapkan di
daerah-daerah relatif rendah atau lembah. Sirtu biasanya merupakan bahan yang
belum terpadukan dan biasanya tersebar di daerah aliran sungai. Sirtu juga bisa
diambil dari satuan konglomerat atau breksi yang tersebar di daerah daratan
(daerah yang tinggi).
Sirtu berasal dari dua bagian yang yang berukuran besar merupakan
material dari batuan beku, metamorf dan sedimen. Sedangkan berukuran halus
terdiri pasir dan lempung. Seluruh material tersebut tererosi dari batuan
induknya bercampur menjadi satu dengan material halus. Kuatnya proses ubahan
atau pelapukan batuandan jauhnya transportasi sehingga material batuan
berbentuk elip atau bulat dengan ukuran mulai kerikil sampai bongkah.
Penggunaan sirtu terbatas sebagai bahan bangunan terutama untuk
campuran beton, sedang penggalian sering dilakukan dengan secara tradisional
tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Sirtu yang lepas sangat baik untuk
bahan pengeras jalan biasa maupun jalan tol, dan airport. Selain itu dapat pula
dipergunakan dalam campuran beton, aspal/hotmix, plester, bahan bangunan dan
tanah urug.

3.3 Pengertian Diagram

Secara umum Pengertian Diagram adalah gambar atau grafik yang berisi
keterangan dan menjelaskan sarana, prosedur, atau kegiatan yang biasa
dijalankan suatu sistem. Diagram juga dapat berarti gambaran (sketsa, buram)
yang menggunakan garis dan simbol untuk menerangkan atau memperlihatkan
sesuatu. 

Diagram adalah suatu gambaran data yang telah diolah sedemikian rupa
menjadi sebuah grafik, garis atau tabel. Diagram merupakan sebuah sarana
untuk mempermudah pengguna dalam menganalisis data dengan tampilan yang
menarik dan mudah dipahami. Isi dari diagram biasanya berupa nominal, skala
ataupun data-data statistik

Adapun Jenis-Jenis Diagram sebagi berikut. terbagi atas beberapa jenis


baik bentuk dan gambar yang berbeda:

14
1. Diagram Garis

Diagram garis merupakan diagram yang penyajian datanya  menggunakan


garis. Baik itu garis lurus, kurva ataupun garis putus-putus. Diagram ini biasanya
dipakai untuk menyajikan data statistik yang diperoleh melalui pengamatan dari
waktu ke waktu secara berurutan. Dalam pengaplikasiannya biasanya
menggunakan sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X digunakan menunjukkan waktu
pengamatan, sedangkan sumbu Y digunakan untuk menunjukkan hasil nilai-nilai
pengamatan pada suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan hasil pengamatan
membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya tiap kolom dari dua titik
yang berdekatan dihubungkan dengan garis lurus sehingga terciptalah diagram
garis atau disebut juga dengan grafik garis.

Gambar 3.1 Diagram Garis

2. Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran merupaka sebuah diagram yang penyajian datanya


menggunakan lingkaran sebagai gambarnya. Biasanya data yang disajikan dalam
diagram lingkarang berupa persen data. Dalam pembuatan diagram lingkaran,

15
hal pertama yang harus anda lakukan adalah menentukan besaran presentase tiap
objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.

Gambar 3.2 Diagram Lingkaran


3. Diagram Kotak Garis

Diagram kotak garis merupakan sebuah diagram yang datanya disajikan


menggunakan persegi panjang disertai garis. Data statistik yang digunakan
dalam menggambarkan diagran kotak garis berupa Statistik Lima Serangkai,
yang terdiri dari data paling kecil dan data paling besar (ekstrim), Q1, Q2, dan
Q3.

G
ambar 3.3 Diagram Kotak Garis

4. Diagram Batang

16
Diagram batang merupakan sebuah diagram yang menggunakan persegi
panjang sebagai alat untuk menyajikan datanya. Umumnya diagram ini dipakai
untuk menggambarkan perkembangan nilai dari suatu objek penelitian dalam
jangka waktu tertentu. Diagram ini menyajikan berbagai macam keterangan
secara tegak ataupun mendatar dan sama lebar dengan batang-batang yang
terpisah.

Gambar 3.4 Diagram Batang


Penyajian dalam bentuk gambar grafik atau diagram dapat lebih
menjelaskan lagi persoalan secara visual. Diagram batang (histogram) adalah
gambaran mengenai suatu distribusi frekuensi, dimana untuk setiap kelas
dinyatakan dalam skala horizontal (datar) dan frekuensinya dalam skala vertical
(tegak); atau sebaliknya. Data yang variabelnya berbentuk kategori atau atribut
sangat tepat disajikan dengan diagram batang. Jika diagram dibuat tegak, maka
sumbu datar dipakai untuk menyatakan atribut. Kuantum atau nilai data
digambar pada sumbu tegak. 

Sebuah histogram adalah representasi grafis dari distribusi data numerik.


Ini adalah perkiraan distribusi probabilitas dari variabel kontinu (variabel
kuantitatif) dan pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson. Untuk
membangun histogram, langkah pertama adalah untuk "bin" rentang nilai-yaitu,
membagi seluruh rentang nilai menjadi serangkaian interval-dan kemudian
menghitung berapa nilai jatuh ke dalam setiap interval. Sampah biasanya
ditetapkan sebagai berturut-turut, interval non-tumpang tindih variabel. Sampah
(interval) harus berdekatan, dan ukuran biasanya sama. 

17
Jika sampah adalah ukuran yang sama, persegi panjang yang didirikan di
atas bin dengan tinggi sebanding dengan frekuensi, jumlah kasus di setiap bin.
Secara umum, bagaimanapun, sampah tidak perlu lebar sama; dalam kasus itu,
persegi panjang didirikan memiliki wilayah sebanding dengan frekuensi kasus di
tempat sampah [3] Sumbu vertikal tidak frekuensi tetapi kepadatan: jumlah
kasus per unit dari variabel pada sumbu horisontal. Histogram juga dapat
dinormalisasi menampilkan frekuensi relatif. Ini kemudian menunjukkan
proporsi kasus yang jatuh ke dalam masing-masing beberapa kategori, dengan
jumlah dari ketinggian menyamai 1. Contoh lebar bin variabel ditampilkan pada
data Biro Sensus bawah.

Histogram memberikan rasa kasar dari kepadatan distribusi yang


mendasari data, dan sering untuk estimasi kepadatan: memperkirakan fungsi
kepadatan probabilitas dari variabel yang mendasarinya. Luas total dari
histogram digunakan untuk kerapatan probabilitas selalu dinormalisasi ke 1. Jika
panjang interval pada sumbu x semua 1, maka histogram identik dengan plot
frekuensi relatif.

Sebuah histogram dapat dianggap sebagai estimasi kepadatan kernel


sederhana, yang menggunakan kernel untuk kelancaran frekuensi atas sampah.
Ini menghasilkan fungsi kepadatan probabilitas halus, yang pada umumnya lebih
akurat mencerminkan distribusi variabel yang mendasarinya. Estimasi kepadatan
bisa diplot sebagai alternatif untuk histogram, dan biasanya digambarkan
sebagai kurva daripada satu set kotak.

Alternatif lain adalah rata-rata bergeser histogram, yang cepat untuk


menghitung dan memberikan perkiraan kurva mulus kepadatan tanpa
menggunakan kernel.Histogram adalah salah satu dari tujuh alat dasar kontrol
kualitas. Histogram sering bingung dengan grafik bar. Sebuah histogram
digunakan untuk data kontinu, di mana sampah mewakili rentang data, dan
bidang persegi panjang yang bermakna, sementara grafik bar adalah plot
variabel kategori dan diskontinuitas harus ditunjukkan dengan memiliki
kesenjangan antara persegi panjang, dari mana hanya panjang bermakna.

18
Seringkali hal ini diabaikan, yang dapat menyebabkan bar chart yang bingung
untuk histogram.

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Menurut Tingkat Sekolah dan Jenis Kelamin

TINGKAT JUMLAH SISWA


SEKOLAH JUMLAH
LAKI – LAKI PEREMPUAN

SD 875 687 1.562


SMP 512 507 1.019
ST 347 85 432
SMA 476 342 818
SMK 316 427 743
TOTAL 2.526 2.048 4.574

5. Diagram Batang Daun

Diagram batang daun merupakan diagram yang penyajian datanya


memakai tabel yang telah dikelompokkan dengan kolom batang dan kolom
daun. Dalam diagram ini, data yang telah didapatkan dikelompokkan dan
diurutkan dari ukuran yang paling kecil sampai ukuran yang paling besar.
Diagram ini mempunyai dua bagian yaitu batang dan daun. Bagian batang berisi
angka puluhan dan bagian daun berisi angka satuan.

Tabel 3.2 Diagram Batang Daun

Batang Daun

19
1 05666

2 011167

3 12689

4 227

5 1118

6 1
6. Diagram Gambar

Pengertian Diagram Gambar - Diagram gambar atau piktogram adalah


diagram dimana datanya disajikan dalam bentuk gambar atau lukisan untuk
mewakili benda yang menampilkan banyak benda sesungguhnya.

Fungsi Diagram adalah untuk mempermudah dalam memperinci data yang


berisi angka. Diagram biasa digunakan dalam meringkas dan memperpendek
informasi dalam setiap presentasi data atau hal lainnya. 

Gambar 3.5 Diagram Gambar

20
3.4 Fishbone Diagram

Fishbone diagram sering disebut Cause and Effect diagram adalah sebuah
diagram yang menyerupai tulang ikan yang dapat menunjukkan sebab akibat
dari suatu permasalahan (John Bank, 1992). Fishbone diagram juga merupakan
salah satu tool dari 7 basic quality tools. Fishbone diagram digunakan ketika kita
ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama
ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama yang mempengaruhi kualitas

pada fishbone diagram terdiri dari 5M + 1E yaitu machine (mesin), man


(manusia), method (metode), material (bahan produksi), measurement
(pengukuran), dan environment (lingkungan). Faktor-faktor tersebut berguna
untuk mengelompokkan jenis akar permasalahan ke dalam sebuah kategori.

Gambar 3. Fishbone Diagram

Fishbone diagram pada Gambar diatas menunjukkan faktor-faktor yang


mengakibatkan sebuah masalah. Enam buah faktor yakni 5M + 1E dituliskan
pada Bagian tulang dari pada diagram tulang ikan dan permasalahan yang ingin
diketahui penyebabnya terletak pada bagian kepala ikan. Setiap faktor pada
tulang memiliki akar permasalahannya masing-masing, melalui Fishbone
diagram maka akar-akar permasalahan dengan mudah untuk diketahui. Berikut
ini langkah-langkah untuk membuat Fishbone:
1. Tulis permasalahan utama pada bagian kanan (kepala ikan). Gambar garis

21
panah dari kiri ke kanan mengarah ke permasalahan.
2. Identifikasi semua kategori utama penyebab masalah mulai dari man,
method, machine, material, measurement, dan environtment.
3. Gunakan panah yang lebih kecil untuk menjelaskan akar permasalahan
sehingga menjadi lebih detail.
4. Ulangi langkah (3) berulang-ulang sehingga menemukan akar permasalahan
yang paling mendasar.
Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode
untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi. Sering juga
diagram ini disebut dengan diagram sebab-akibat atau cause effect diagram.
Penemunya adalah Professor Kaoru Ishikawa, seorang ilmuwan Jepang yang
juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo, pada tahun 1943. Sehingga sering
juga disebut dengan diagram Ishikawa.
Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram ini dipergunakan untuk :
1. Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan

2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahaan


suatu masalah

3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut

Fungsi  dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan


Akibat)/ Ishikawa adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi
penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan
kemudian memisahkan akar penyebabnya. Fishbone Diagram sendiri banyak
digunakan untuk  membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu
masalah dan membantu menemukan ide-ide untuk solusi suatu masalah.
Dalam membuat Fishbone Diagram, ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan, yakni :
1. Mengidentifikasi masalah Identifikasikan masalah yang sebenarnya sedang
dialami. Masalah utama yang terjadi kemudian digambarkan dengan bentuk
kotak sebagai kepala dari fishbone diagram. Masalah yang diidentifikasi yang
akan menjadi pusat perhatian dalam proses pembuatan fishbone diagr
2. Mengidentifikasi faktor-faktor utama masalah Dari masalah yang ada, maka
ditentukan faktor-faktor utama yang menjadi bagian dari permasalahan yang

22
ada. Faktor-faktor ini akan menjadi penyusun “tulang” utama dari fishbone
diagram. Faktor ini dapat berupa sumber daya manusia, metode yang
digunakan, cara produksi, dan lain sebagainya. Menemukan kemungkinan
penyebab dari setiap faktor
3. Dari setiap faktor utama yang menjadi pangkal masalah, maka perlu
ditemukan kemungkinan penyebab. Kemungkinan-kemungkinan penyebab
setiap faktor, akan digambarkan sebagai “tulang” kecil pada “tulang” utama.
Setiap kemungkinan penyebab juga perlu dicari tau akar penyebabnya dan
dapat digambarkan sebagai “tulang” pada tulang kecil kemungkinan
penyebab sebelumnya. Kemungkinan penyebab dapat ditemukan dengan cara
melakukan brain storming atau analisa keadaan dengan observasi.
4. Melakukan analisa hasil diagram yang sudah dibuat Setelah
membuat fishbone diagram, maka dapat dilihat semua akar penyebab
masalah. Dari akar penyebab yang sudah ditemukan, perlu dianalisa lebih
jauh prioritas dan signifikansi dari penyebabnya. Kemudian dapat dicari tau
solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan menyelesaikan akar
masalah.

3.5 Faktor Penyebab Kinerja Yang Buruk

Saat  ini  Pasar sudah menjadi sangat Customer Centris. Disatu sisi
Kompetisi sudah  sangat ketat dan ekspektasi  para pelanggan sudah semakin
meningkat. Disisi lainnya masih saja ada Perusahaan yang terus bekerja atau
memproduksi produk dengan kualitas buruk (poor quality).

Yang menjengkelkan didalam berbagai model manajemen kualitas, proses-


proses pengelolaan Bisnis/Organisasi, ISSUE tentang kualitas buruk masih ada
disana. Mengapa hal ini seperti itu ?

Penyebab kualitas/kinerja buruk dikelompokkan dalam 6 faktor utama yaitu :

1. Faktor Manusia

 Kurangnya motivasi/minat, rasa takut, stres


 Kekurangan tenaga kerja
 Kurangnya pelatihan/keterampilan.

23
 Unqualifide personil
 Orang mengambil jalan pintas

2. Faktor Mesin/perangkat

 Kurang kapabel
 Kurang maintenance
 Suku Cadang tidak cukup tersedia
 Keausan (aus)
 Pengaturan yang tidak tepat/kalibrasi
 Teknologi yang sudah usang

3. Faktor material/Suku cadang

 Material/suku cadang kelasnya rendah


 Materil/suku cadang yang tidak sesuai spesifikasi.
 Penggunaan material yang bervariasi

4. Faktor manajemen

 Lack of vision, mission, value system


 Kesalahan mengidentifikasi dan memahami kebutuhan/persyaratan pelanggan
 Perencanaan hanya jangka pendek
 Perencanaan yang buruk yang tidak memadai
 Indikator kinerja yang tidak tepat
 Kurangnya supervisi / monitoring
 Sikap terhadap perubahan
 Kurangnya keterampilan memutuskan dan komunikasi
 Kurannya pemahaman proses
 Pengambilan keputusan tidak berdasarkan fakta dan data

5. Faktor Metode

 Kurangnya/tidak ada prosedur/mekanisme kerja/approach yang sistematis.


 Metode/mekanisme kerja tidak diikuti

24
 Persyaratan yang bertentangan
 Metode/mekanisme kerja tidak dikomunikasikan
 Persyaratan yang terlalu kaku atau terlalu longgar.

6. Faktor Lingkungan

 Kelembaban
 Suhu
 Pencahayaan
 Argonomis

Itulah 6 faktor utama yang menyebabkan timbulnya kinerja atau kualitas yang
buruk, mudah-mudah 6 faktor tersebut bisa menjadi acuan dalam sebuah
perusahaan atau organinasi.

25
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Faktor-Faktor Penyebab Kendala Pengolahan Sirtu

Secara umum penyebab faktor kendala pengolahan sirtu pada PT.Pulau


Lemon dikarenakan minimnya pengawasan terhadap beberapa faktor-faktor
yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Manusia
Kurangnya pengawasan terhadap karyawan yang bekerja dengan begitu
karyawan bebas dalam bekerja sehingga sering terjadinya kerusakan alat
yang mengakibatkan waktu kerja tertunda bisa memakan waktu 2 sampai 3
jam bahkan bisa sampai 1 hari waktu kerja tertunda dan juga kesehatan
operator dan sopir, selain itu minimnya karyawan yang bekerja sehingga satu
orang mempunyai 2 profesi.
2. Faktor Material
Material yang diangkut kadang memiliki ukuran yang sangat besar sehingga
mengakibatkan alat pengolahan crushing plant tidak dapat meremukan
material dan menyebabkan material tersebut tersangkut pada alat Crusshing
Plant.

26
Gambar 4.1 Penyangkutan Material Pada Alat Crushing Plant

3. Faktor Alat/Mesin
Alat yang digunakan dalam proses penambangan dan pengolahan sering
mengalami kerusakan dikareakan umur alat yang sudah lama digunakan
selain itu kurangnya pergantian alat yang digunakan.

Gambar 4.2 Karet Belt pada alat Crushing Plant Putus

27
Gambar 4.3 Perbaikan Alat Dumb Truck

4. Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan dapat diartikan sebagai faktor cuaca yang tidak menentu
sehingga menjadi salah satu penyebab kendala dalam proses penambangan
dan pengolahan sirtu dan juga jalan tempat aktivitas produksi tergenang air.

28
Gambar 4.4 Jalan Tempat Pengolahan sirtu

5. Faktor Metode/Proses
Faktor metode/proses adalah cara perusahaan dalam memproduksi sirtu
namun yang mejadi kendala dalam metode/proses yaitu srategi penyediaan
bahan bakar, strategi dalam penyediaan bahan bakar kurang sehingga kadang
kala pasokan bahan bakar habis dan harus menunggu dikarenakan bahan
bakar yang digunakan habis dipasaran sehingga harus menunggu pasokan
bahan bakar berikutnya.

Berikut tabel faktor-faktor kendala produksi berdasarkan pengambilan


data di lapangan.

Tabel 4.1 Penyebab Akibat Kendala Produksi PT. Pulau Lemon


No Penyebab Kendala Akibat Kendala

29
Mengulur-ulur waktu yang Mengakibat
waktu kerja tertunda dan membuat gagal
1. Alat Rusak produksi sesuai dengan target produksi
perharinya.

Cuaca yang dimaksud yaitu hujan, hujan


sering terjadi sehinnga tidak dapat
melakukan proses penambangan dan proses
2. Cuaca pengolahan sirtu dikarekan daerah
penambangan tergenang air dan pada alat
pengolahan tidak bekerja karena akan
mengakibatkan lengketnya material pada
alat crushing plant.
Keterbatasan genset dikarenakan
dikarenakan genset yang dimiliki
perusahaan hanya bisa /mampu dipakai satu
3. Keterbatasan alat yang mengakibatkan pemakaian genset
Pemakaian Genset harus secara bergantian biasanya
pergantian antara alat crushing plant dan
alat aspal mixing plant
Material yang sangat besar dan juga alat
umur alat crusher yang pemakaian sudah
lama sehingga membuat material
4. Material berukuran tersangkut pada alat crusher dan harus
sangat besar memberhentikan alat pengolahan sebelum
waktu istirahat.
Keterlambatan pasokan bahan bakar yang
5. Pasokan Bahan Bakar tidak tepat waktu dapat mengakibatakan
Habis kegiatan pengolahan tidak berlangsung
selama 1 hari.

30
Faktor-faktor kendala pada produksi penambangan dan pengolahan sirtu
merupakan suatu permasalahan perusahaan yang harus ditinjau kembali oleh
pihak perusahaan sebagai mana, agar kendala/hambatan yang sering terjadi
dapat diupayakan agar meminimkan kendala-kendala yang sering terjadi.

Secara umum faktor-faktor kendala produksi penambangan dan


pengolahan sirtu pada PT.Pulau Lemon didasarkan pada faktor-faktor yaitu :
faktor manusia, faktor material, faktor mesin, faktor lingkungan dan faktor
metode/ proses.

Upaya pengendalian terhadap kendala harus ada agar proses produksi


berjalan dengan baik dan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur)
perusahaan, dan juga upaya pengendalian faktor-faktor penyebab kendala
produksi sangat diperlukan untuk menghindari kerugian-kerugian yang timbul
serta untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Ada berbagai upaya untuk
mencegah faktor-faktor penyebab kedala produksi antara lain : upaya
pencegahan dengan membuat pembinaan dan pengawasan yang baik, dan juga
upaya pencegahan melalui sistem manajemen.

Dengan adanya upaya pengendalian yang dibuat oleh perusahaan maka


kemungkinan akan meminimkan faktor-faktor kendala produksi yang sering
terjadi dan menguranggi tingkat kerugian pada perusahaan.

4.2 Upaya Pengendalian Faktor-Faktor Kendala Produksi mengunakan


Diagran Fishbone Pada PT. Pulau Lemon
Upaya pengendalian faktor-faktor penyebab kendala produksi pada PT.
Pulau Lemon Manokwari Selatan bagaimana perusahaan memperhatikan hal-
hal yang akan menjadi kendala pada kegiatan produksi sirtu dengan
memperhatikan faktor-faktor yaitu: faktor manusia, faktor material, faktor
mesin, faktor lingkungan dan faktor metode.

Berikut ini merupakan diagram sebab akibat (fishbone) yang dibuat


berdasarkan analisis penulis untuk mengetahui faktor-faktor utama yang
berpengaruh dalam kendala proses produksi sirtu

31
Gambar 4.5 Diagram fishbone Pada kendala produksi PT. Pulau Lemon

Faktor -faktor inilah yang harus diperhatikan oleh pihak perusahaan


bagaimana upaya pengendalian untuk meminimkan kendala-kendala yang sering
terjadi, berikut tabel pengendalian Pada Kendala-kendala yang sering terjadi.

Tabel 4.2 Pengendalian Faktor-faktor kendala Pengolahan Di PT. Pulau Lemon.

Faktor

32
No Penyebab Masalah Tindakan Perbaikan
Sebaiknya perusahaan lebih
1. Kurang Pengawasan teliti dalam pengawasan
1. Manusia 2. Minim Tenaga Kerja kerja, membuka lowongan
3. Kesehatan Tenaga kerja untuk merekrut tenaga
Kerja kerja baru dan mengadakan
evaluasi kerja.
Mengecek kembali material
yang dimuat dump truck
sebelum dimasukan ke
2. Material 1. Ukuran material dalam hopper untuk
2. Jenis Material dipecahkan sehinnga proses
pengolahan berjalan dengan
baik.
Sebaiknya pihak Perusahaan
1. Umur Alat menganti alat baru dan
2. Perawatan Alat melakukan pengawan pada
3. Mesin 3. Kurang Pengawasan saat perbaikan alat dan
Alat perawatn alat sehingga
4. Minim peralatan mengguranggi waktu kerja
tertunda.
Perbaikan jalan atau
membuat jalan sehinnga
4. Lingkunga 1. Cuaca jalan yang digunakan tidak
n tergenang air saat hujan.
pihak perusahaan membuat
strategi dalam penyediaan
bahan agar tidak menunggu
5. Metode 1. Penyediaan bahan dengan waktu lama pada
bakar saat bahan bakar habis
dipasaran .

33
V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor penyebab kendala pengolahan sirtu PT. Pulau Lemon yang


sering terjadi pada proses penambangan dan produksi sirtu pada perusahaan
yaitu faktor manusia, faktor material, faktor mesin, faktor lingkungan dan
faktor metode.

2. Dari beberapa faktor penyebab kendala yang ada perusahaan dapat


mengupaya pengendalian terhadap faktor-faktor penyebab kendala tersebut
agar dapat menguranggi waktu kerja tertunda sehingga target perusahaan
dapat tercapai semaksimal munkin.

3. Diagram Fishbone merupakan diagram yang digunakan untuk


mengidentifikasi sebab akibat pada suatu permasalahan yang menyerupai
tulang ikan dengan bagian kepala ikan merupakan masalah utama yang
mendasari dan penyebabnya sebagai tulang kerangka. Sedangkan tulang
rusuk bercabang menunjukan penyebab utama dan sub-cabang merupakan
kemungkinan juga akar penyebab.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah:

Perusahaan lebih mengoptimalkam waktu kerja dengan mengupayaengendalian


faktor-faktor penyebab kendala pada proses penambangan dan produksi
perusahaan sehingga meningkatkan hasil produksi perusahaan.

34
DAFTAR PUSTAKA

Andiawanpradana.(2016). Makala Sirtu.


http://id. Scribd. Com.(May.01 2016)

Dixi Bella Agustin, (2018), Skripsi, Analisis Pengawas Kualitas Produk Pada
Temu Kangen, Yogkarta,Universitas Islam Indonesia.
https//dspace.uii.ac.id >handle.

Hilapok Agus,Perangin-angin,H.(2021), Tahapan Pengolahan Sirtu Crushing


Plant PT.Pusaka Dewa Kresna Kabupaten Nabire Provinsi
Papua,Intan Penelitian Tambang, Volume 4, Nomor 1, 2021

Kandenapa Y. Karunila. 2018. Kegiatan Pengolahan Batuandesit Pada PT.


Akam Kota Madya Sorong Provinsi Papua Barat. Laporan Kerja
Praktek, Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan
Dan Perminyakan, Universitas Papua. Manokwari

Keley Kamaria Siti,(2007), Evaluasi Kerja Crushing Plant Terhadap


Pencapaian Produksi Batu Andesit Pada PT. Bintang Timur Lestari
Kota Sorong, Skripsi, S1 Teknik Pertambangan, Universitas Papua,
Manokwari.

Novita, 2017. Identifikasi Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan


Kerja Pada Kegiatan Penambangan Batu Gamping di CV. Gunung
Karang Thiak. Tugas Akhir. Universitas Papua, Manokwari.

Saskhia, D. (2017). Fishbone diagram.

http://sis.binus.ac .id >2017/05/15

WQA. (2016). Faktor Penyebab Kinerja Yang Buruk.

http://wqa.co.id . Desember 6, 2016

35
LAMPIRAN

36
Lampiran 1

SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN No:


102/S-Ke1/PL/V/2022

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama . A. Syarkiman
Jabatan • HRD PT. Pulau Lemon Group
Alamat : Jalan trikora wosi taman ria rendani
Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa yang beridentitas:
No Nama NIM
1 Celine Loiuske Kesaulya 2018 400 01
2 Reti Sentiawati 2018 400 25
3 Karolina P. Syufi 2018 400 21
Jurusan • D3 Teknik Pertambangan
Fakultas Pertambangan dan Perminyakan
: Universitas Papua
Telah melakukan pengambilan data kerja praktek tugas akhir di perusahaan
PT. Pulau Lemon Group Site Andibeth Ransiki selama I (Satu) bulan terhitung
tanggal 05 April 2022 sampai dengan 05 Mei 2022 dengan penilaian ”Cukup"
Demikian surat keterangan ini dibuat dan diberikan kepada yang
bersangkutan untuk jadi pegangan sebagaimana perlunya. Atas kerja samanya
kami ucapkan terima kasih

Manokwari, 17 Mei 2022

PT. PU

37
Lampiran 2

38
39
40
Lampiran 3. Dokumentasi

41
42
43

Anda mungkin juga menyukai