B. Hydrometallurgy
1. HPAL (High Pressure Acid Leach) yang memproduksi Nickel dan
Cobalt.
A. Pyrometallurgy
Blast
Limonite Sedang -
Furnace Sedang Sedang
Saprolite Besar
NPI
Fe-Ni
Limonite Rendah - Sedang Sedang
DRRK
Saprolite Sedang
Luppen
B. Hydrometallurgy
(DRRK)
Sangat
Invetasi Awal Rendah Rendah Tinggi
Tinggi
Peralatan
Kandungan
Nikel
10 10 11 4-7
Ni %
Sangat Sangat
Unit Cost Rendah Tinggi
Rendah Tinggi
Profit Sangat
Margin Tinggi Tinggi Rendah Rendah
2. Pasokan Listrik
Di wilayah IUP PT SSU dan sekitarnya tidak ada jaringan
listrik PLN, sehingga Pabrik/smelter harus memenuhi sistim
kelistrikannya sendiri. DRRK membutuhkan listrik yang cukup
kecil sehingga pada tahap awal hanya diperlukan Genset Diesel,
dan pada tahap berikutnya adalah pemanfaatan gas buang atau
panas dari pabrik yang diolah menjadi listrik, sehingga membuat
efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional.
7. Sektor Jasa
Di Pulau Kabaena sektor Jasa masih sangat minim
khususnya jasa perbengkelan dan sektor konstruksi sangat tidak
memadai melayani proyek proyek besar seperti pembangunan
smelter. Demikian halnya dengan sektor tenaga kerja, tidak
tersedia pekerja semi skill dan skill untuk keterampilan mekanik,
elektrisian, pertukangan kayu, batu dan lain lain. Sehingga proyek
smelter harus menyediakan sendiri pusat perbengkelan, tenaga
terampilnya, bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
Dari hasil peninjauan dan analisa kondisi tapak yang ada untuk
pembangunan pabrik dan prinsip-prinsip penghematan investasi serta
biaya operasional diperoleh dua opsi lokasi tapak pabrik sebagai berikut :
1. Opsi I, Tapak pabrik berada di luar wilayah IUP/konsesi yaitu di
sebelah Barat.
2. Opsi II, Tapak Pabrik berada di dalam wilayah IUP/konsesi yaitu
sudut Timur laut.
OPSI 2
OPSI 1
Kekurangan Opsi I :
1. Tapak pabrik berada diluar wilayah IUP PT SSU, sehingga
diperlukan biaya tambahan pengadaan atau pembelian tanah.
2. Karena lokasi tidak berada dalam wilayah IUP PT SSU maka
diperlukan legalitas atas lahan tempat berdirinya pabrik.
Kelebihan/Keunggulan Opsi II :
1. Lahan tapak pabrik berada di dalam wilayah IUP PT SSU,
sehingga memiliki kekuatan legalitas dan tidak perlu membeli
lahan tambahan untuk pabrik.
2. Lini produksi lebih dekat ke dermaga, oleh karenanya seluruh
logistik cargo, bahan bakar, bijih nikeldan lain lain dapat dikirim
langsung ke tempat tempat penyaimpanan pabrik.
3. Sehingga mempermudah manajemen persediaan.
1. Opsi I (G1S2)
Posisi tapak pemukiman berada disebelah selatan
menghadap ke utara (G1,S1), dengan pertimbangan bahwa
daerah terhindar dari angin dari area pertambangan dan pabrik,
daerah cukup jauh dari kegiatan operasional sehingga terhindar
dari dampak kebisisngan dan polusi udara, lokasi ini cukup
strategis karena terletak di depan gunung dan dekat dengan
sumber air, cocok dengan Feng Shui Cina untuk bangunan,
kelemahannya adalah jauh dari pabrik, akibatnya kurang
nyaman bagi pekerja, juga perlu pengadaan lahan.
2. Opsi II (G1S2)
Posisi tapak pemukiman pada opsi ini, area pemukiman
berada dekat dermaga, daerah ini datar juga dekat dengan
pabrik, apabila memilih lokasi ini diusahakan agak jauh dari
dampak langsung debu dan kebisingan, apabila harus membeli
lahan diusahakan membeli yang sudah ada/ siap untuk area
pemukiman, sehingga investasinya akan lebih murah.
1. Opsi I (G2S1)
Posisi tapak pemukiman menghindari arah angin dari
operasi pertambangan dan pabrik , didepan gunung dan dekat
dengan sumber air, posisi ini cocok dengan Feng Shui Cina
untuk bangunan dan tidak perlu membeli lahan tambahan,
kekurangannya agak jauh dari pelabuhan dan pabrik.
2. Opsi II (G2S2)
Posisi tapak sama dengan posisi G1S2.