1706070066
A. Latar Belakang
Feronikel merupakan suatu logam paduan yang terdiri dari besi dan nikel. Feronikel dihasilkan
dari peleburan reduksi bijih nikel oksida atau silikat yang mengandung besi. Kandungan nikel dalam
paduan ini bervariasi, dari 25 sampai 45 persen. Feronikel umumnya digunakan segabai bahan
campuran yang terdapat pada stainless steel. Di indonesia, feronikel diproduksi di Unit Nikel
Pomalaa, Sulawesi Selatan, yang merupakan salah satu unit produksi PT Aneka Tambang, peleburan
nikel ini menghasilkan feronikel dengan kandungan nikel sekitar 22% dan memiliki kapasitas
produksi sebesar 5.000 ton setiap tahunnya.
Untuk memproduksi feronikel, bijih nikel feronikel yang memiliki kadar nikel minimum 1,8%
dan kadar besi maksumum 25%, diolah untuk menjadi calcine melalui proses penghancuran,
pengeringan, pemanasan, dan penambahan beberapa material untuk mengurangi tingkat keasaman
melalui beberapa alat. Bijih nikel yang telah diolah kemudian dilebur dengan rasio antara 70-80 wmt
bijih nikel, tergantung dari kadar bijih nikel, untuk setiap ton feronikel yang dihasilkan. Teknologi
pyrometalurgi yang digunakan membutuhkan energi yang besar dan suplai listrik yang konsisten.
Terak feronikel sendiri berasal dari hasil samping dari pengolahan bijih nikel laterit dengan jenis
saprolite. Umumnya nikel saprolite mengandung nikel sebesar (1,5-3)%, yang prosesnya diawali
dengan proses reduksi ukuran. Dilanjutkan dengan reduksi untuk memurnikan bijih dengan cara
memasukan pada mesin Rotary Klin. Lalu dilanjutkan dengan proses kalsinasi yang bertujuan untuk
memisahkan kandungan tertentu di dalam bijih. Hasil akhir dari proses ini adalah logam mentah yang
kemudian dapat dilanjutkan dengan proses pengecoran. Sementara hasil sampingnya adalah terak
feronikel.
Terak feronikel sebagai produk samping ini dapat mencemari lingkungan jika langsung dibuang
ke lingkungan karena mengandung logam berat, yaitu besi dan nikel. Namun terak feronikel ini
sebenarnya masih bisa diolah kembali menjadi barang yang memiliki value yang lebih baik selain
hanya sebagai produk samping, yang tentunya dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan
meningkatkan efisiensi dari proses ekstraksinya.
D. Daftar Pustaka
https://www.calderaengineering.com/industries-served/high-pressure-acid-leach-and-
pressure-oxidation/high-pressure-acid-leach
Crundwell, Frank K. (2011). Extractive Metallurgy of Nickel, Cobalt and Platinum
Group Metals. Chapter 4 – Overview of The Smelting of Nickel Laterite to
Ferronickel.
https://www.totalmateria.com/page.aspx?
ID=CheckArticle&site=ktn&LN=TR&NM=372
https://www.tib.eu/en/search/id/tema%3ATEMA20100103021/Future-of-Rotary-
Kiln-Electric-Furnaces-RKEF-processing/
http://www.antam.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=30&Itemid=36&lang=id