Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... I


DAFTAR ISI......................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. LatarBelakang ..................................................................................... 1
B. RumusanMasalah ............................................................................... 1
C. TujuanPenulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2


A. Pengertian batuan dan mineral ......................................................................... 2
B. Klasifikasi mineral .............................................................................. 2

BAB III PENUTUP .............................................................................................. ...9


A. Kesimpulan ............................................................................................. ...9
B. Saran ...................................................................................................... ....9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................III

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu.


Bisa terdiri dari satu atau lebih mineral. Sedangkan mineral adalah
substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang
memiliki komposisi fisik dan kimia. Dan ilmu yang mempelajari mineral
adalah mineralogi. Secara jelas mineralogi adalah ilmu pengetahuan
tentang mineral, yaitu suatu zat padat yang terdapat dialam sebagai
elemen-elemen dan senyawa-senyawa serta merupakan penyusun atau
pembentuk bagian padat alam semesta. Hal ini tidak berarti bahwa
mineralogi hanya terbatas pada material-material kerakbumi saja, dan
material-material yang terdapat dibawahnya yang dapat diindikasi
melalui pengukuran-pengukuran geofisika, tetapi meliputi juga meteorit-
meteorit, yaitu benda-benda mineral yang berasal dari luar bumi.
Pengertian mineral secara jelas adalah suatu benda padat homogen yang
terbentuk dialam secara anorganik, mempunyai komposisi kimia
tertentu dan susunan atom yang teratur. Berdasarkan susunan kimia
dan struktur kristalnya, maka mineral-mineral yang terdapat di alam
dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelas, yaitu : elemen nativ, sulfida,
oksida dan hidroksida, halida, karbonat, sulfat, fosfat, dan silikat.

B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimakasud dengan mineral dan batuan ?
2. Apa saja klasifikasi mineral di alam berdasarkan susunan kimia dan struktur
kristalnya ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari mineral dan batuan
2. Untuk mengetahui penjelasan mengenai pengklasifian mineral yang ada di alam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. pengertian mineral dan batuan

Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa


terdiri dari satu atau lebih mineral. Sedangkan mineral adalah substansi yang
terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi fisik
dan kimia. Dan ilmu yang mempelajari mineral adalah mineralogi. Secara jelas
mineralogi adalah ilmu pengetahuan tentang mineral, yaitu suatu zat padat
yang terdapat dialam sebagai elemen-elemen dan senyawa-senyawa serta
merupakan penyusun atau pembentuk bagian padat alam semesta.

B. Klasifikasi mineral

1.Elemen nativ
Elemen nativ atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan
dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada
kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya.
Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika
ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan
dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika
dilepaskan. Kelas mineral elemen nativ ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Logam/Metal, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini
adalah : Cooper (Cu), Gold (Au), Silver (Ag), Platinum (Pt), Nicel-Iron (Ni-Fe),
Mercury (Mg).
Unsur-unsur bersifat sangat padat, lunak, dapat ditempa.
Perawakannya (yang umum ditemui) berbentuk masif-dendritik; bidang
belahan yang jelas jarang ditemui; merupakan penghantar listrik yang baik.
Pada umumnya sistem kristal adalah isometrik.
b. Semi Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah
Arsenic (As), Antimony (Sb), Bismuth (Bi).
Merupakan penghantar listrik yang kurang baik; biasanya terdapat pada
massa nodular. Pada umumnya sistem kristal adalah Heksagonal.
c. Non Logam, mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini adalah
: Sulfur (S), dan Carbon (C), Diamond (C), Graphite (C)
Tidak dapat menghantarkan arus listrik; berwarna transparant (jernih
dan jelas) hingga transculent (tembus cahaya) dan cenderung mempunyai
nidang belahan kristal yang jelas. Sistem kristalnya dapat berbeda-beda,
seperti sulfur sistem kristalnya orthorhombik, intan sistem kristalnya
isometrik, dan graphite sistem kristalnya adalah hexagonal. Pada umumnya,
berat jenis dari mineral-mineral ini tinggi, kisarannya sekitar 6.

2
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Elemen nativ
Tidak ada anion

Contoh : Emas Au

2. Sulfida
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini
terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang) (S2-).
Pada umumnya unsur utamanya adalah logam (metal).
Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar
wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses
mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur.
Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma,
kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan
mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur
sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat
pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas).
Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih
(ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis
yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah
logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses
untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya.
Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena
unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat
atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur
pembentuknya yang bersifat logam.
Rumus umum mineral ini adalah AmXp. Contoh :
a. AX = PbS (Galena)
b. A2X = Ag2S (Argentit)
c. AX2 = FeS2 (Pirit)
d. AX3 = (Co,Ni)As3 (Skuterudit)
e. A3X2 = Cu5FeS4 (Bornit).

3
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Sulfida
S

Contoh : Galena PbS

3. Oksida dan Hidroksida


Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk
dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O2-) dan gugus
hidroksil hidroksida (OH-).
a. OKSIDA
Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara
oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat.
Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat.
Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam
oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral
oksida yang paling umum adalah, korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan
kassiterit (SnO2).
Jenis X2O = Kuprit (Cu2O)
Jenis AX = Zincite (ZnO)
Jenis XO2 = Rutil (TiO2), Pirolusit (MnO2)
Jenis X2O3 = Hematit (Fe2O3), Korundum (AL2O3)
Jenis XY2O4 = Spinel (MgAl2O4), Magnetite (Fe3O4)

b. Hidroksida
Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat
pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida
(OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan
air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada
umumnya adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida
adalah Manganite MnO(OH), Bauksit [FeO(OH)] dan limonite (Fe2O3.H2O).
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik

Oksida O2-

Contoh : Magnetite Fe3O4

Hidroksida OH-

Contoh : Brucite Mg(OH)2

4
4. Halida
Adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur-unsur logam bersenyawa
dengan unsur-unsur Halogen (Chlorine, Bromine, Flourine dan Iodine)
Umumnya ditemui dalam sejumlah Lingkungan Geologi. Beberapa
diantaranya ditemui dalam sequen evaporite, seperti Halite (NaCl), hal ini
merupakan alterasi dari Lapisan-lapisan batuan sedimen yang mengandung
evaporite seperti Gypsum, Halite dan Batuan Potash (batuan berkalium-
Karbonat) dalam sebuah sequen yang sempurna antara lapisan dengan
batuan-batuan seperti Marl dan Limestone. Halides yang lainnya seperti
Flourite terbentuk lapisan-lapisan hidrothermal. Golongan Halides bersifat
sangat lunak (Kekerasannya antara 2 – 4,5), mempunyai sumbu simetri kristal
yang berbentuk kubik, Berat Jenis cenderung rendah. Contoh mineral-mineral
golongan Halides antara lain Sylvite (KCl), Cryolite (Na3AlF6), Atacamite
[Cu2ClC(OH)5].
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Halida
Cl-, F-, Br-, I-

CaF2
Contoh : Fluorite

Contoh : Halite NaCl

5. Karbonat
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”,
umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”,
CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan
utama yang membentuk batuan sedimen.
Karbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai
plankton. karbonat juga terbentuk pada daerah evaporitic dan pada daerah
karst yang membentuk gua (caves), stalaktit, dan stalagmite. Dalam kelas
karbonat ini juga termasuk nitrat (NO3) dan juga Borat (BO3).
Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini
adalah dolomite (CaMg(CO3)2, calcite (CaCO3), dan magnesite (MgCO3). Dan
contoh mineral nitrat dan borat adalah niter (NaNO3) dan borak
(Na2B4O5(OH)4.8H2O).

5
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Karbonat
(CO3)2-

Contoh : Dolomite CaMg(CO3)2

6. Sulfat
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO4)2- . Mineral sulfat adalah kombinasi
logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya
terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya, kemudian
perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.
Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat, kromat, dan
tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut juga terbentuk
dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-masing.
Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah barite
(barium sulfate), celestite (strontium sulfate), anhydrite (calcium sulfate),
angelsit dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya
mineral chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral
tungstate.
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Sulfat
(SO4)2-

Contoh : Anhydrite Ca(SO4)

7. Fosfat
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan
Phospate(PO4)3-. Ribuan species dari golongan ini dapat dikenali, namun
keberadaannya tidaklah berlimpah. Beberapa Phospates, seperti Arsenic
merupakan mineral yang utama, tetapi kebanyakan anggota-anggotanya
secara keseluruhan membentuk kelompok-kelompok dari oksidasi sulfides.
Sifat dari golongan ini : berubah-ubah, tetapi umumnya cenderung
lunak, rapuh, sangat berwarna dan kristalisasinya baik, kekerasan berkisar
antara 1,5 – 5 dan 6.
Mineral-mineral radioaktif termasuk dalam golongan Phospates seperti :
Torbenite [Cu(UO2)2(PO4)2.8-12H2O], Autunite [Ca(UO2)2(PO4)2.10-12H2O],
Lazulite [(Mg,Fe)Al2(PO4)2(OH)2], Turquoise [CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O.

6
Contoh mineral-mineral lain dalam golongan Phospates adalah Vivianite
[Fe+2(PO4)2.8H2O], Wavellite [Al3(PO4)2(OH,F)3.5H2O], Apatite
[Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)].
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Fosfat
(PO4)3-

Contoh : Apatite Ca5(PO4)3(OH)

8. Silikat
Adalah persenyawaan kimia antara unsur-unsur logam dengan salah
satu dari Si – O tetrahedra (SiO4)4- tunggal atau berantai. Silikat adalah
golongan mineral yang paling besar dan sangat berlimpah-limpah
keberadaannya, dalam hal ini silikat adalah unsur pokok penyusun batuan
beku dan batuan metamorf.
Mineral-mineral silikat cenderung bersifat : keras, berwarna transparant
(jernih dan tembus cahaya) hingga translucent (tembus cahaya) dan
mempunyai Berat Jenis rata-rata sama. Pada umumnya dalam semua
struktur silicat, silicon berada diantara 4 atom oksigen (kecuali yang terbentuk
pada tekanan yang ekstrim).
Dari strukturnya (sudut bangunnya) silikat dibagi menjadi 6 kelas, yaitu :
1. Nesosilicate
- Mempunyai (SiO4)4- tetrahedra yang benar-benar terpisah (tetra hedra
silikon-oksigen benar-benar terpisah), komposisi berupa SiO4.
- Mineral khasnya Forsterit (Mg2SiO4), mineral lainnya seperti : Olivine
[(Mg,Fe)2SiO4], Zircon (ZrSiO4), Sillimanite (Al2SiO5).
2. Sorosilicate
- Mempunyai 2 tetrahedra yang dihubungkan oleh 1 atom oksigen yang
merupakan milik bersama (dipakai bersama-sama), komposisi berupa Si2O7.
- Mineral khasnya Akermonite (Ca2MgSi2O7), mineral lainnya seperti :
Heminorphite [Zn4Si2O7(OH)2.H2O], Zoisite [Ca2Al3(Si3O12)OH]
3. Cyclocilicate
- Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan membentuk struktur
lingkaran tertutup dengan komposisi berupa SinO3n.
- Bila mempunyai lingkaran 3 tetrahedra, misalnya mineral Benitoite
(BaTiSi3O9), Bila mempunyai 6 mineral 3 tetrahedra, mineral Beryl
(Be3Al2Si6O18). Mineral lainnya seperti Cordierite [Mg2Al4Si5O18], Ferroxinite
[Ca2FeAl2Bsi4O15(OH)], Manganaxinite [Ca2MnAl2BSi4O15(OH)].

7
4. Inosilicate
- Mempunyai tetrahedra yang saling berhubungkan membentuk struktur
rantai tunggal/ganda dan saling terikat oleh unsur logam.
- Rantai Tunggal mempunyai komposisi Si : O = 1 : 3, misalnya terlihat pada
mineral-mineral Piroksin Group seperti Diopside (CaMgSi2O6), Hornblende
[CaFeSi2O6], Jadeite [Na(Al,Fe+3)Si2O6].
- Rantai Ganda, dimana 2 rantai tunggal paralel yang posisi tetrahedranya
berselang-seling/terikat menyilang dengan perbandigan komposisi Si : O = 4 :
11 dicirikan oleh mineral-mineral Amphibole group [(Ca,Na)(Mg,Fe)]Silicat-OH,
seperti Tremolite [Ca2Mg5Si8O22(OH)2, Actinolite [Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2],
Hornblende [(Na,K,Ca)3(Mg,Mn)5Si8O22(OH)2]. Mineral lainnya seperti
Wollastonite [CaSiO3], Rhodonite [(Mn, Fe, Mg)SiO3], Neptunite
[Na2Kli(Fe,Mn)2Ti2Si8O24].

5. Phylosilicate
- Mempunyai lapisan yang terbentuk oleh pemakaian secara bersama-sama
oleh 3 ion oksigen dari tiap-tiap tetrahedra yang berbatasan disekitarnya
sehingga membentuk lapisan datar yang luas dengan perbandingan komposisi
Si : O = 2 : 5.
- Dicirikan dengan kelompok mineral Mica [K(Mg,Fe)Al-Silicat OH, seperti
Muscovite [KAl2(AlSi3)O10(OH)2], Biotite [K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2],
Phlogophite [K(Mg,Fe)3(Al,Si)3O10(F,OH)2], Lepidolite [K(Li,Al)3(Si,Al)4O10(F,OH)2].
6. Tectosilicate
- Mempunyai kerangka silicate yang mana setiap atom tetrahedra
silicon/SiO4memakai bersama-sama semua (ke-empat) pojok-pojoknya dengan
atom tetrahedra silicon lainnya yang berdekatan sehingga membentuk
jaringan 3 dimensi dengan perbandingan komposisi Si : O = 1 : 2.
- Dicirikan dengan beberapa bentuk silica seperti Kwarsa (SiO2), Tridimite
(SiO2), Kristobalite (SiO2) à mempunyai susunan 3 dimensi tersebut. Mineral
khas lainnya seperti Feldspar group : Orthoclase (KAlSi3O8), Sanidine
(KAlSi3O8), Microcline (KAl2Si3O8), Albite (NaAlSi3O8), Oligoclase
[(Na,Ca)AlSi3O8].
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral Anionik
Silikat
(SiO4)4-

Contoh : Kuarsa SiO2

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa


terdiri dari satu atau lebih mineral. Sedangkan mineral adalah
substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang
memiliki komposisi fisik dan kimia.
2. Berdasarkan susunan kimia dan struktur kristalnya, maka mineral-
mineral yang terdapat di alam dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelas,
yaitu : elemen nativ, sulfida, oksida dan hidroksida, halida, karbonat,
sulfat, fosfat, dan silikat.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran membangun dari Pak Bambang sardi selaku penampu mata
pelajaran kimia , agar dikemudian hari dapat sesuai dengan yang di harapkan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Manullang, S. (2014, Mei 13). Klasifikasi Mineral berdasarkan Ikatan Senyawa Kimia. Diambil kembali
dari http://sahalageologist.blogspot.co.id: http://sahalageologist.blogspot.co.id/2014/05/klasifikasi-
mineral-berdasarkan-ikatan.html

III

Anda mungkin juga menyukai