2, Desember 2013
Pusat Pene1itian dan Pengembangan Tekno1ogi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS"
J1. Ci1edug Raya Kav 109, Cipu1ir, Kebayoran Lama, Jakarta Se1atan 12230, Indonesia
Emai1: novieardhyarini@yahoo.com
65
JKTI, Vol. 15 No.2, Desember 2013
66
JKTI, Vol. 15 No.2, Desember 2013
E II H H H H a HHH HHHH
l I I I I I I Heat I I j I I I I
H-C-C~C-C-C-C-C-~ ~=~.-~ll-C-C-C-H .j. C=C-C-C-H
I I I I I [ I CraCkmg I I ~ I I l
H H n H. H H fI HUH 11 HH
H H H H H H H H
I I 1 I 1 I 1 I
C=C-C-C-H H-C-C-C-C-H .•Heat
Hydrogenation
I I I I I j I
H H H H H H 11.
67
JKTI, Vol. 15 No.2, Desember 2013
68
/, Vol. 15 No.2, Desember 2013
Uj i Karakterisasi :
dalam reaktor autoclave. Alirkan gas bumi konvensional. Kadar nitrogen tar
hidrogen ke dalam reaktor kemudian batubara 1,74% berat dan nilai ini lebih
pemanas reaktor dihidupkan. Penelitian ini tinggi dibandingkan dengan kadar nitrogen
dilakukan pada kondisi operasi temperatur dalam minyak bumi konvensional yakni
tetap 450°C dan variasi tekanan (80, 100 0,2% berat. Kadar oksigen tar batubara
dan 120 bar). Waktu yang dibutuhkan juga lebih tinggi yaitu 10,87% berat
untuk menaikkan temperatur dari dibanding kadar oksigen di minyak bumi
temperatur ruang ke temperatur reaksi konvensional yaitu < 0,5%. Kadar sulfur
adalah 30 menit dan tar batubara 0,38% berat masih masuk ke
penghidrorengkahannya dilakukan selama dalam kisaran kadar sulfur minyak bumi
1 jam.Uji karakterisasi sifat fisika dan konvensional yaitu < 2% berat.
kimia produk penghidrorengkahan Rasio mol H/C dari tar batubara lebih
menggunakan metode berikut analisa kecil dibandingkan dengan minyakbumi.
elemen (karbon, hidrogen, nitrogen), Rasiomol H/C ini biasa digunakan untuk
ASTM D5291; analisa SG 601600p , memperkirakan kadar aromatik pada
ASTM D 1298; total sulfur, ASTM D4294 umpan. Hasil karakterisasi tar batubara
dan simulasi distilasi, ASTM D2887. memiliki kadar aromatik yang tinggi
terutama kadar poliaromatik sebesar 63,6
HASIL DAN PEMBAHASAN %berat. Nitrogen, sulfur dan oksigen
terikat di dalam struktur heterosiklik
Hasil uji karakterisasi sifat fisika dan aromatik tar batubara. Sehingga
kimia tar batubara dapat dilihat pada Tabel dibutuhkan proses perengkahan struktur
2. Tabel tersebut membandingkan hasil uji aromatik terlebih dahulu untuk dapat
karakterisasi tar batubara terhadap mengurangi kadar tersebut.
karakterisasi minyak bumi konvensional. Kadar pengotor yang tinggiakan
Berdasarkan Tabel terse but terlihat menjadi masalah dalam pemanfaatan tar
bahwa tar batubara memiliki sifat fisika batubarasebagai bahan bakar minyak,
dan kimia yang hampir mirip dengan sehingga perlu dilakukan peningkatan
minyak bumi, namun tar batubara mutu tar batubara dengan
memiliki kadar specific gravity 601600p penghidromumian yaitu
1,1081 dan nilai ini lebih tinggi dari kadar penghidrorengkahan. Proses ini digunakan
specific gravity 601600P minyak bumi karena penghidrorengkahan memiliki
konvensional. Kadar pengotor (impurity) keuntungan dapat memecah struktur
seperti nitrogen dan oksigen yang lebih poliaromatik, menghidrogenasi pengotor
tinggi jika dibandingkan dengan minyak yang terkandung pada tar batubara dan
69
JKTI, Vol. 15 No.2, Desember 2013
Tabel 2. Hasil KarakterisasiSifat Fisik dan Kimia Tar Batubara dan Minyak Bumi
MinyakBumi
Parameter Satuan Tar Batubara
K onvensiona
. 110
Specific Gravity 60/60 of - 1,1081 0,85 - 0,90
Analisis Elemen
Karbon %-berat 79,05 86,00
Hidrogen %-berat 7,96 13,5
Nitrogen %-berat 1,74 0,20
Sulfur %-berat 0,38 <2,0
oksigen perhitungan %-berat 10,87 <0,5
Rasio molHiC - 1,21 1,88
Kadar Polisiklik Aromatik %-berat 63,6
Kadar Air %-berat 3
70
JKTI, Vol. 15 No.2, Desember 2013
71
JKTI, Vol. 15 No.2, Desember 2013
Tabel5. Hasil Simulasi Distilasi Produk penghidrorengkahan Tar Batubara (450°C, 120 Bar)
Hasil (% vol)
Fraksi Titik Didih (oC) Umpan Produk
Fraksi Ringan < 80 0 2.2
Nafta 80 - 200 3.1 33.8
Distilat Tengah 200 - 350 42.3 48
Distilat Vakum 350 - 520 30.3 14
Residu Vakum > 520 24.2 2
Total 100 100
72
JKTI, Vol. 15 No.2, Desember 2013
73