Anda di halaman 1dari 17

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI

KABUPATEN LEMBATA

BAB III
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan di
Kabupaten Lembata adalah praktek BABS dari 84,94 % menjadi 0% pada tahun 2018. Untuk
mengitung kebutuhan kegiatan pada akhir perencanaan maka diasumsikan bahwa tingkat
pertumbuhan BABS setara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yaitu 1.57% pertahun sehingga
praktek BABS pada akhir perencanaan adalah 0 % dari prediksi jumlah penduduk tahun 2018 yaitu
946.150 jiwa atau 473.250 KK.

3.1.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Air Limbah

 Rencana Sistem Setempat (On-site): sistem individual maupun komunal


Sistem individual dan komunal yang akan dibangun meliputi: MCK, MCK++ dan Septiktank
komunal baik yang berbasis masyarakat maupun berbasis kelembagaan.
Pembangunan MCK, MCK++ dan Septiktank Komunal akan difokuskan pada daerah yang
memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.
 Rencana Sistem Terpusat (Off-site): Sistem pembuangan air Limbah dimana air limbah dibuang
serta diolah secara terpusat di instalasi pengelolaan limbah kota. Sebelumnya terlebih dahulu
melalui penyaluran perpipaan air limbah kota. System yang akan dibangun ialah : IPLT

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 1


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

Gambar 3.1 : Lokasi Infrastratruktur Air Limbah existing

Dari gambar peta diatas terlihat bahwa lokasi infrastruktur air limbah yang akan di bangun ialah di kelurahan Lewoleba Utara,kecamatan
Nubatukan.

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 2


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 3


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

Gambar 3.3 Peta Lokasi Air Limbah sampai akhir Perencanaan

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 4


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

3.1.2 Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Air Limbah

 Studi dan Perencanaan Teknis


Kegiatan studi dan perencanaan teknis yang diperlukan dalam rangka
mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan meliputi
masterplan, studi kelayakan, studi lingkungan dan desain rinci. Kebutuhan
dan jenis dari studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan dengan
kebutuhan atau persyaratan yang berlaku
 Kelembagaan, Peraturan, Komunikasi, dll
Kelembagaan, peraturan dan komunikasi merupakan keharusan dalam
rangka mendukung keberlanjutan program sanitasi.
Kelembagaan yang akan dibentuk berupa kelembagaan formal dan
kelembagaan yang bersifat non-formal atau berbasis masyarakat.
Kelembagaan yang akan dibentuk berupa UPTD untuk Pengelola IPLT, KSM
(kelompok Sanitasi Masyarakat) untuk Pengelola MCK, MCK++,Tangki
Septik Komunal dan Pembentukan Kader-kader ditingkat kelurahan.
Peraturan atau regulasi akan mengatur pengelolaan air limbah secara
keseluruhan yang berupa Perda.
Komunikasi yang akan dilakukan berupa kampanye, sosialisasi, edukasi,
pemicuan baik secara langsung melalui kader-kader sanitasi maupun melalui
siaran radio, televisi, leflet dsb
 Hitung Kebutuhan Sarana dan Prasarana untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan sesuai dengan tatacara perhitungan volume yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Contoh :
Pengadaan truk tinja yang melayani 1 kabupaten,akan dilakukan perhitungan
secara matematis mengenai jumlah rumah yg memiliki tanki septic suspect
aman.

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 5


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

Jumlah Tahun Pelaksanaan Jumlah


No. Uraian Kegiatan Detail Lokasi Satuan
Penduduk 2014 2015 2016 2017 2018 Volume
Kegiatan Sasaran BABS 0%
1 Program Pembangunan Kec.Nubatukan,IleApe,Lebatukan,Ome
Tankiseptik Komunal suri,Buyasuri,Nagawutun,WulandoniAta 3.500 KK unit 30 20 20 20 20 100
dei,IleApe Timur
2 Program Pembangunan MCK++ Kec.Nubatukan,IleApe,Lebatukan,Ome
suri,Buyasuri,Nagawutun,WulandoniAta 3.500 KK unit 14 14 14 14 3 100
dei,IleApe Timur
3 Program Pembangunan MCK Kec.Nubatukan,IleApe,Lebatukan,Ome
suri,Buyasuri,Nagawutun,WulandoniAta 800 KK unit 27 24 20 17 20 100
dei,IleApe Timur
4 Kampanye, Pemicuan & Kec.Nubatukan,IleApe,Lebatukan,Ome
Edukasi suri,Buyasuri,Nagawutun,WulandoniAta jiwa paket 1 1 1 1 1 5
dei,IleApe Timur
5 Program STBM Kec.Nubatukan,IleApe,Lebatukan,Ome 10000 KK Jaga
suri,Buyasuri,Nagawutun,WulandoniAta
dei,IleApe Timur
Jumlah penerima manfaat Kec.Nubatukan,IleApe,Lebatukan,Ome 39500 KK
suri,Buyasuri,Nagawutun,WulandoniAta
dei,IleApe Timur
6 Program Revitalisasi IPLT Kec Nubatukan 3.351.048 unit 0 1 1 0 0 2
jiwa
7 Pengadaan Truk Tinja Kab. Lembata 3.351.048 unit 0 0 0 1 1 2
jiwa

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 6


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

3.2 Rencana Kegiatan Persampahan

Rencana kegiatan Persampahan di Kabupaten Lembata lebih cenderung melalui


pemberdayaan masyarakat. Pelibatan masyarakat sengaja dipilih sebagai upaya
menciptakan pengelolaan persampahan, dari level terendah yaitu rumah tangga.
Disamping itu dengan melibatkan peran serta masyarakat, diharapkan kegiatan
pengelolaan persampahan dapat lebih berkelanjutan. Selain melalui kegiatan
peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, kegiatan –
kegiatan lain yang direncanakan sebagai upaya peningkatan pengelolaan
persampahan yaitu kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan
persampahan, penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan persampahan,
sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan,serta peningkatan operasi dan
pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan.
3.2.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Persampahan

Sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Lembata merupakan serangkaian kegiatan


yang terdiri dari pengurangan sampah dan penanganan sampah yang dilakukan oleh
pemerintah daerah bersama- sama dengan masyarakat.
1. Pengurangan sampah dalam hal ini dilakukan melalui :
a. Kegiatan 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) dengan menambah fasilitas
persampahan seperti pembangunan TPST 3R. Sedangkan kegiatan
penanganan sampah dilakukan melaui pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan
b. Sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat tentang 3 R
2. Penanganan sampah yang dilakukan di Kabupaten Lembata antara lain :
a. Pewadahan
Penambahan jumlah tong sampah terpilah.
b. Alat Angkut
 Pengadaan armroll truck
 Pengadaan motor sampah
 Pengadaan gerobak sampah
c. TPS
 Rehabilitasi TPS yang rusak

d. TPA
 Pembangunan TPA Waijarang menjadi Sanitary landfill

Untuk peta infrastruktur pengolahan sampah existing di Kabupaten Lembata


dapat dilihat pada Peta dibawah ini

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 7


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

Gambar 3.3 : Lokasi Infrastruktur Persampahan Existing

Sesuai dengan gambar diatas maka lokasi pembuangan sampah di kabupaten Lembata,khususnya di kecamatan Nubatukan ialah di desa Pada. 5Km arah barat
kota Lewoleba.

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 8


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

Gambar 3.4 : Peta Lokasi Infrastruktur persampahan sampai akhir Perencanaan

Dari gambar diatas terlihat lokasi yang akan di bangun TPA adalah di desa Waijarang kecamatan Nubatukan, luas lokasi ini kurang lebih 10Ha.
Sudah bersertifikat,atas nama pemda Lembata.

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 9


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

3.2.2 Kegiatan Pendukung (Non Fisik) Persampahan

Studi dan Perencanaan Teknis


 FS dan DED Pembangunan TPA Waijarang menjadi Sanitary landfill
 Perda pendukung
 Pembentukan organisasi pengelola

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 10


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Persampahan

Jumlah Tahun Pelaksanaan


No Uraian Kegiatan Detail Lokasi Penduduk Satuan n+1 n+2 n+3 n+4 n+5 Volume
terlayani

1 Penyuluhan, Kampanye dan Edukasi Nubatukan,Ile 441.571 jiwa paket


Persampahan ape,Lebatukan 1 1 1 1 1 5
,
2 Penyusunan Masterplan persampahan Nubatukan 3.351.048 jiwa paket 1 1
3 Pembangunan TPS 3R dan fasilitasnya Nubatukan,Il 93.197 jiwa unit
1 2 2 3 4 12
eape
4 Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi Kec
Nubatukan 4 desa paket 1 1 1 1 1 5
kader desa
5 Pembangunan TPA Ds.Waijarang 3.351.048 jiwa unit 0 0 1 0 0 1
6 Pengadaaan Alat angkut
7 Revisi Perda Pengelolaan Persampahan Kab.Lembata 3.351.048 jiwa paket 0 0 1 0 0 1
8 Rehabilitasi TPS 32 Lokasi 3.351.048 jiwa unit 5 6 7 9 5 32
9 Pengadaan Gerobag Sampah/Motor Kec
Nubatukan 3.351.048 jiwa unit 848 74 76 100 144 1242
Sampah
10 Kec
3.351.048 jiwa unit 0 0 1 2 4 7
Pengadaan ArmRoll Truck Nubatukan

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 11


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

3.3. Rencana Kegiatan Drainase

3.3.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Drainase

 Rencana Pembangunan Saluran Drainase

Untuk sektor drainase permukiman, mengingat pada kondisi eksisting kondisi ketersediaan
jaringan drainase primer belum terinventarisir, maka pada tahun awal perencanaan
ditetapkan asumsi bahwa cakupan layanan eksisting drainase primer di Kabupaten Lembata
masih 0 %. Sebagai target pengembangan jaringan drainase permukiman jangka pendek
hingga tahun 2015, ditargetkan pengembangan jaringan drainase tersier di Kabupaten
Lembata dapat melayani sekitar 12 % rumah tangga di Kabupaten Lembata. Pengembangan
tersebut dilakukan melalaui tiga sistem utama yaitu sistem penanganan oleh
pemerintah,sistem penanganan oleh masyarakat dan sistem penanganan oleh sektor swasta.
Masing - masing persentase pengembangan jangka pendek per sistem penanganan adalah
sebagai berikut:
1. 10 % ditangani oleh Pemerintah Daerah
2. 1 % ditangani oleh masyarakat
3. 1 % ditangani oleh sektor swasta
Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang diharapkan pelayanan drainase lingkungan
di Kabupaten Lembata masing- masing mencapai 30 % dan 50 %. Skema pengembangan
drainase permukiman di Kabupaten Lembata ditunjukkan pada Tabel 2.4. Mengacu pada
skema ini, hingga tahun 2025 diharapkan jaringan drainase yang telah terintegrasi di
Kabupaten Lembata diharapkan dapat mencakup 50 % rumah tangga di Kabupaten Lembata.

 Rencana Pembangunan bangunan Pendukung

Dalam rangka pembangunan berkelanjutan di sector sanitasi khususnya Drainase maka,


dalam tahun anggaran 2016 pemerintah kabupaten Lembata melalui dinas Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat akan membangun bangunan penunjang seperti saluran drainase
Sekunder, pada beberapa titik genangan.

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 12


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

Gambar 3.5 Lokasi Infrastruktur Drainase Existing

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 13


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

Gambar 3.6 Peta lokasi Infrastruktur Drainase sampai akhir perencanaan

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 14


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

3.3.2 Kegiatan Pendukung (Non Fisik) Drainase

 Studi dan Perencanaan teknis


Dalam kegiatan Non Fisik Drainase, dilakukan studi dan perencanaan teknis Drainase. Pada tahun anggaran 2012 pemerintah kabupaten Lembata melalui
 Aspek Kelembagaan,Peraturan, Komunikasi dll.

Instansi
Pengurangan Tahun Pelaksanaan
No Uraian Kegiatan Detail Lokasi Satuan Pengelola
Genangan
2014 2015 2016 2017 2018
1 Penyusunan Masterplan Drainase Kab. Lembata - paket 1 1 0 0 0 PU CK
2 Perda Kab. Lembata - paket 1 Bappeda
3 Sosialisasi Perda Kab. Lembata - paket 1 1 Bappeda
3 Drainase lingkungan 7 Kelurahan - m’ - 3500 3500 3500 3500 PU CK
Tabel 3.3 Rencana Kegiatan Drainase

Dari tabel diatas terlihat bahwa, untuk penyusunan master plan drainase di kabupaten Lembata pada tahun 2014 sudah di anggarkan . begitu juga dengan tahun
anggaran 2015 oleh dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kabupaten Lembata. Sementara itu perda tentang drainase sedang di buat dan dianggarkan
oleh Bappeda . setelah perda selesai dibuat maka selanjutnya dilakukan sosialisasi perda drainase melalui Bappeda,kemudian pada yahun 2015 dialokasikan
anggaran dari Dinas Pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk pembangunan drainase di lokasi 7 kelurahan yang ada di ibu kota kabupaten.

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 15


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

3.4 Rencana Kegiatan PHBS terkait sanitasi

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkugan yang pada
umumnya masih rendah sehingga dirasa perlu untuk ditingkatkan,melalui berbagai upaya program dan
kegiatan yang sesuai. Kondisi kesehatan lingkungan erat kaitannya dengan kondisi keseharian
masyarakat suatu daerah dalam memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitarnya,
dimana dipengaruhi oleh perilaku dan kebiasaan sehari-hari dalam mengelola kesehatan
lingkungannya. Tingkat kualitas kesehatan lingkungan akan mempengaruhi produktifitas sumber daya
manusia dan tentunya berkaitan erat dengan sendi-sendi kehidupan dalam kegiatan di kehidupan
masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam tatanan rumah tangga merupakan pendekatan paling
dasar dalam kehidupan masyarakat dimana rumah tangga merupakan satuan terkecil yang
didalamnya terdapat keluarga dimana anggota keluarga didalamnya memiliki kebiasaan dan
kepribadian yang berbeda-beda. Maka untuk menanamkan suatu kebiasaan yang akan menjadi sikap
dan perilaku hidup bersih dan sehat sebenarnya merupakan hal yang sangat mudah dilakukan
didalam keluarga, dimana pendidikan kebiasaan yang membentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini
dapat ditanamkan sejak usia dini. Adapun peran pendidikan PHBS dalam tatanan rumah tangga ini
banyak diperankan oleh ibu. Sifat dasar seorang ibu dalam memelihara kesehatan lingkungan dalam
tatanan rumah tangganya akan membentuk suatu rumah yang sehat dan mempengaruhi kondisi
kesehatan anggota keluarga didalamnya.
Rumah sehat disini adalah bangunan rumah tangga yang memiliki beberapa kriteria termasuk
didalamnya adalah kepemilikan jamban yang sehat, ketersediaan air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah. Sirkuliasi udara yang baik, kepadatan hunian rumah yang
sesuai, dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Untuk mengetahui kondisi Kesehatan Lingkungan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) maka di kabupaten Lembata,telah dilakukan studi EHRA,dengan mengambil 900
sample yang tersebar di 9 kecamatan yang ada di kabupaten Lembata. Hasil analisa dari
studi ehra ini sudah di tuangkan dalam dokumen EHRA tersendiri. Hasil analisa EHRA kab
Lembata 2013 menggambarkan kondisi sanitasi eksisting.

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 16


MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN LEMBATA

Tabel 3.4 Rencana kegiatan PHBS terkait sanitasi

Jumlah/ Instansi
Pengurangan Tahun Pelaksanaan
No Uraian Kegiatan Detail Lokasi Volume Pengelola
Genangan
kegiatan 2014 2015 2016 2017 2018
1 Program STBM Kab. Lembata - paket 1 1 0 0 0 DINKES
2 Pembuatan media promosi dan Kab. Lembata DINKES
- paket 1
informasi sadar hidup sehat
3 Penyuluhan dan edukasi PHBS kepada Kab. Lembata DINKES
- paket 1 1
sekolah dan PONPES
Penyuluhan, edukasi dan pembentukan DINKES
4 7 Kelurahan - Paket 3500 3500 3500 3500
kader kesling di tingkat kelurahan
Penyuluhan dan kampanye PHBS DINKES
5. 9 Kecamatan - Paket 1 1 1 1
melalui media sosial
Dari tabel diatas terlihat bahwa rencana kegiatan sanitasi sector PHBS ada 5 sasaran yang hendak di capai. Yakni :

1. Program STBM
2. Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.
3. Penyuluhan dan edukasi PHBS kepada sekolah dan PONPES
4. Penyuluhan dan edukasi pembentukan kader kesling di tingkat kelurahan
5. Penyuluhan dan kampanye PHBS melalui media sosial.

POKJA SANITASI KAB LEMBATA 17

Anda mungkin juga menyukai