Anda di halaman 1dari 157

PROGRAM

PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)


TAHUN 2014

BUKU PUTIH SANITASI


KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DISUSUN OLEH
POKJA PPSP KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

ii
RINGKASAN EKSEKUTIF

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

I. PENDAHULUAN
Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor infrastruktur dasar yang mempunyai kaitan erat
dengan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Rendahnya perhatian pemerintah terhadap
pengelolaan sektor ini menjadi salah satu penyebab bagi menurunnya derajat kesehatan masyarakat
dan degradasi kelestarian lingkungan. Hal tersebut hingga saat ini masih menjadi kondisi umum di
semua kabupaten/kota di Indonesia.

Beberapa indikator yang menunjukkan korelasi sebab-akibat buruknya kondisi sanitasi di


Indonesia, antara lain sebagai berikut: i. perencanaan sektor sanitasi masih dilakukan secara parsial,
sektoral, dan kurang terintegrasi, ii. rendahnya anggaran pembangunan yang dialokasikan untuk sektor
sanitasi, iii. masih rendahnya tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan
pengelolaan sanitasi, iv. masih sekitar 40 juta jiwa penduduk Indonesia yang Buang Air Besar
Sembarangan (BABS), v. akibat sanitasi buruk kerugian ekonomi per tahun sekitar Rp 56 Triliun, vi di
ASEAN Indonesia termasuk yang terburuk dalam hal pengelolaan sanitasinya, dan lain-lain.

Gambaran di atas mendorong Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk ikut serta dalam
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang merupakan program lintas sektor
dan yang tergabung dalam Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), yang telah mempersiapkan
skenario besar berupa penyusunan strategi pembangunan sanitasi di 330 kota/kabupaten agar
pembangunan di daerah berjalan dengan efektif, bersifat menyeluruh, dan berkelanjutan dengan
sasaran utamanya yaitu:

1) Menghentikan prilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di perkotaan dan pedesaan;

2) Pengurangan timbulan sampah dari sumbernya dan penanganan sampah yang ramah
lingkungan;

3) Pengurangan genangan air di 100 Kabupaten/kota seluas 22.500 Ha.

Keikutsertaan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam PPSP didahului dengan adanya surat
Pernyataan Minat Mengikuti Program PPSP 2013, Nomor : 050.13/730/BAPPEDA pada tanggal 24 April
2013 yang ditindaklanjuti dengan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Kutai
Kartanegara yang tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Nomor : 363/ SK-BUP / HK / 2013 Tanggal
17 April 2013 Tentang Penetapan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun
2013.

iii
II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Kabupaten Kutai Kartanegara secara geografis terletak pada posisi antara 115 o2628
117o3643 Bujur Timur dan 1o2821 Lintang Utara sampai 1o0806 Lintang Selatan dengan luas
wilayah 27.263,10 km2 dan luas perairan yaitu 4.097 km 2 dengan batasan administratif wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Malinau
Sebelah Timur : Kabupaten Kutai Timur dan Selat Makasar
Sebelah Selatan : Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan
Sebelah Barat : Kabupaten Kutai Barat

Wilayah administrasi Kabupaten Kutai Kartanegara yang terbagi menjadi 18 kecamatan dan 227
desa/kelurahan sebagian besar bergelombang dan berbukit dengan kemiringan landai sampai curam.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara menurut luas wilayah tidak merata. Untuk
Kecamatan Tenggarong memiliki kepadatan penduduk terpadat yaitu 261 Jiwa /km 2, sedangan di
Kecamatan Tabang yang memiliki wilayah terluas di Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 7.764,50
km2 rata rata kepadatan penduduknya 1 jiwa/km2,

III. PROFIL UMUM SANITASI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA


Wilayah Kajian dari Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014 ini
meliputi kawasan permukiman padat di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu di Kecamatan Tenggarong,
Kecamatan Tenggarong Sebrang, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Kota Bangun dan Kecamatan
Muara Badak. Penentuan wilayah kajian di lima kecamatan tersebut didasarkan dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Wilayah Perkotaan berdasarkan RTRW Kabupaten
Kutai Kartanegara tahun 2012-2032, 2. Kawasan dengan kepadatan tinggi di wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara, 3. Sistem Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat
Kegiatan Wilayah Lokal Kabupaten Kutai Kartanegara, 4. Pusat pengembangan Kecamatan di wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara, 5. Hasil Rapat koordinasi Pokja PPSP tanggal 4 Juni 2014

iv
Peta Wilayah Kajian Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Kutai Kartanegara

Wilayah Kajian:
1. Kec. Tenggarong
2. Kec. Tenggarong Sebrang
3. Kec. Loa Janan
4. Kec. Muara Badak
5. Kec. Kota Bangun

2
5 1 4

3.1 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERKAIT SANITASI

Salah satu pilar dalam STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS), yaitu perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan
menggunakan sabun yang terutama dilakukan antara lain pada saat: sebelum makan, sebelum
mengolah dan menghidangkan makanan, sebelum menyusui, sebelum member makan bayi/balita,
sesudah buang air besar/kecil, sesudah memegang hewan/unggas yang diperoleh dari hasil studi EHRA
(Environmental Health Risk Assessment) menunjukkan data sebagai berikut:

Grafik Praktek CTPS


di Kabupaten Kutai Kartanegara

Sumber: EHRA Tahun 2013


v
Hasil analisa survey sanitasi sekolah yang dilakukan pada 30 Sekolah Dasar dan 600 siswa kelas 5 di
wilayah cakupan studi di dapatkan gambaran data-data sebagai berikut:

Kondisi Saranan Sanitasi Sekolah Dasar


Kabupaten Kutai Kartanegara
Sangat Kurang
No Kondisi % Baik % %
Baik Baik
1 Toilet Guru 5 16,67 2 6,67 23 76,67
2 Toilet siswa 2 6,67 1 3,33 27 90,00
3 Fasilitas CTPS 21 70,00 3 10,00 6 20,00
4 Sarana Air Bersih 27 90,00 1 3,33 2 6,67
5 Pengelolaan sampah 7 23,33 0 0,00 23 76,67
6 Drainase 1 3,33 4 13,33 25 83,33
7 Ketersediaan dana 22 73,33 6 20,00 2 6,67
8 Pendidikan HS 17 56,67 5 16,67 8 26,67
Sumber: Survey Sanitasi Sekolah Tahun 2014

3.2 PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK

Pengelolaan Air Limbah Domestik, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegar
Nomor 10 Tahun 2011 diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara pada Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan, Sub Bidang pengelolaan Limbah Domestik
dan Limbah B3.

Berdasarkan hasil studi EHRA didapatkan gambaran bahwa sistem penyaluran pembuangan air
limbah domestik (rumah tangga) pada daerah permukiman yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara
umumnya masih memanfaatkan penggunaan septicktank untuk masing-masing toilet yang ada di
rumah masyarakat dan untuk pembuangan sisa makanan dari dapur, sampai pada pencucian umumnya
menggunakan saluran saluran drainase ataupun badan air seperti sungai, kolam dan lain-lain.
Sedangkan untuk limbah rumah tangga pada daerah perdagangan pada umumnya belum ada
pengolahannya terlebih dahulu sebelum masuk ke badan air sehingga fungsi saluran drainase di
Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi tercampur antara limbah rumah tangga dan limpasan air hujan.
Gambaran lain mengenai kondisi pengelolaan limbah domestik (black water) di Kabupaten Kutai
Kartanegara adalah sebagai berkut:

vi
Persentase Tempat Buang Air Besar di Kabupaten Kutai Kartanegara

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan serta wawancara, responden yang menggunakan


tempat penyaluran tinja menggunakan tangki septik sebesar 58%, disusul yang menggunakan
cubluk/lubang tanah sebesar 7%, yang menyalurkan ke sungai/danau/pantai sebesar 2% dan
responden yang menjawab tidak tahu sebesar 33%.

Sedangkan untuk responden yang menggunakan septik tank sebesar 87,5% tidak pernah melakukan
pengurasan septik tank secara berkala, dengan kondisi 63,4 %, yang digolongkan aman dan
sebaliknya tanki septik yang tidak aman sebesar 36,6 %.

Permasalahan yang dipandang mendesak dalam hal pengelolaan air limbah domestik di
Kabupaten Kutai Kartanegara antara lan sebagai berikut:

Fasilitas sanitasi individual masyarakat belum sepenuhnya terpenuhi (Belum ada layanan
Sanimas, Pelaku BABS 39 %
Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penyedotan tinja. (88% septictank
tidak pernah dikuras) Bahkan ada sebagian kecil masyarakat yang dibuang ke sistem
pembuangan drainase/langsung sungai).
Belum adanya instalasi pengolah air limbah (IPAL) komunal dan kawasan serta IPLT di
Kabupaten Kutai Kartanegara.
Prosentase penggunaan jamban yang memenuhi syarat kesehatan masih rendah, bahkan
masih ada beberapa desa/kelurahan yang rumah tinggalnya belum memiliki jamban yang
memenuhi syarat kesehatan (septict tank tidak kedap)
Sistem pengelolaan air limbah rumah tangga hanya menggunakan sistem sanitasi setempat
(on-site system) (Septic Tank)
Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini baru memiliki 3 unit truk penyedot tinja yang hanya
melayani wilayah perkotaan namun belum memiliki IPLT yang beroperasi (under construction
Process)
vii
Belum adanya dokumen perencanaan terkait dengan pengelolaan air limbah skala perkotaan,
kawasan maupun kabupaten (Masterplan, DED, FS)
Rendahnya skala prioritas penanganan pengelolaan Air Limbah Domestik
Belum terlibatnya sektor swasta dalam pengelolaan limbah domestik
Belum memadainya Regulasi tingkat Kabupaten yang mengatur pengelolaan Air limbah
domestik.

3.3 PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Kutai
Kartanegara secara umum yaitu: dengan dikumpulkan di pekarangan, kemudian dibakar, atau
masyarakat membuat lubang untuk tempat pembuangan sampahnya. Selain dengan cara dibakar atau
dibuang di lubang sampah, ada juga diantaranya yang membuang sampah langsung ke selokan atau
sungai atau bahkan ke laut.

Kondisi di atas masih terjadi dikarenakan frekwensi dan cakupan layaan persampahan yang masih
terbatas yang disebabkan oleh terbatasnya sarana-prasarana pengangkutan yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pesentase Pengelolaan Sampah Rumah Tangga


di Kabupaten Kutai Kartanegara Hasil Studi EHRA 2013

viii
Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri saat ini memiliki 1 TPA eksisting dengan sistem Controlled Landfill
yaitu TPA Bekotok seluas 6 Ha, yang melayani Kecamatan Tenggarong Kota dan Sekitarnya.

Dalam perkembangannya saat ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegra juga merencanakan akan
membangun 1 TPA Regional antara Kota Samarinda dengan Kecamatan Tenggarong seberang dan
beberapa TPA lain untuk melayani skala Kecamatan Loa Janan, Kota Bangun dan Kecamatan Anggana.

Permasalahan mendesak yang terkait dengan pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai


Kartanegara, antara lain:

Cakupan pelayanan pengelolaan persampahan oleh Bidang Kebersihan Dinas Cipta Karya,
Kebersihan dan Perumahan hanya sekitar 13,6% untuk seluruh wilayah Kabupaten
Persentase sampah yang berserakan/tidak terangkut disekitar lingkungan permukiman 45,3 %
Kurangnya Ketersediaan sarana dan prasarana dan faktro geografis menyebabkan rencana
peningkatan pengangkutan sampah ke TPA menjadi sulit dilaksanakan sedangkan wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara sangat luas
Belum optimalnya TPA yang ada dikarenakan masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung
TPA (fasilitas pengelolaan dan daur ulang sampah belum optimal)
Masih rendahnya pengelolaan sampah oleh masyarakat melalui program reduce, reuse dan recycle
(3R).
Belum terkelolanya TPA-TPA sementara yang bermunculan di beberapa Kecamatan (Kec.Kota
Bangun, Loa Janan, Muara Badak, Tenggarong Seberang, Muara Jawa) oleh Dinas terkait
Belum terbentuknya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) untuk kegiatan Pengelolaan Sampah

3.4 PENGELOLAAN DRAINASE


Pengembangan drainase lingkungan di 5 wilayah Kajian yaitu Kecamatan Tenggarong,
Tenggarong Sebrang, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Muara Badak dan Kecamatan Kota Bangun
masih bersifat parsial. Pembangunan dan penanganan masalah drainase hanya terfokus pada titik - titik
permasalahan saluran tanpa melihat konektivitas saluran sebagai suatu sistem. Sehingga solusi - solusi
yang dilakukan tidak dapat menyelesaikan permasalahan genangan dan banjir secara tuntas.

Pengelolaan drainase di tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara ditangani oleh Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara seksi Penyehatan Lingkungan.

Sistem drainase di Kawasan perkotaan Tenggarong termasuk dalam cakupan Daerah aliran sungai
Mahakam. Terdapat 6 daerah pengaliran sungai (subdas) bermuara ke sungai mahakam. Dua
diantaranya merupakan sungai besar yang membelah kota Tenggarong yang hulu sungainya tidak saja
dalam wilayah administrasi kecamatan Tenggarong tapi juga kecamatan sebulu dan kecamatan Loa
Kulu. yaitu sungai Tenggarong dan Sungai Mangkurawang. Sungai Tenggarong pada wilayah perkotaan
mempunyai lebar rata-rata 30 m sedangkan sungai Mangkurawang lebar rata-rata sungainya 15 meter.

Berdasarkan hasil survey EHRA yang dilaksanakan pada tahun 2013 didapat data bahwa
Persentase Rumah Tangga Yang Pernah Mengalami Banjir di Kabupaten Kutai Kartanegara

ix
menunjukkan sebesar 69,5% responden menyatakan tidak pernah mengalami banjir, sedangkan yang
mengalami banjir sekali dalam setahun sebesar 11,3%, responden yang mengalami banjir beberapa
kali dalam setahun sebesar 13,1% dan sebesar2,3% mengalami banjir sekali atau beberapa kali dalam
sebulan dan hanya 3,8% responden yang menjawab tidak tahu.

Permasalahan mendesak sektor drainase Kabupaten Kutai Kartanegara:

Adanya pengembangan wilayah kota yang mengubah tata guna lahan, mengakibatkan
bertambahnya debit air di saluran. Luapan/genangan terjadi karena pertambahan debit tersebut
tidak disertai dengan perencanaan ulang saluran drainase eksisting.
Faktor pola perilaku masyarakat yang membuang sampah ke dalam saluran drainase dan
pembangunan fisik yang tidak memperhatikan garis sempadan saluran menyebabkan
penyumbatan dan kerusakan saluran drainase.
Drainase yang sudah ada kurang pemeliharaan.
Adanya hambatan saluran air oleh : Selokan/gorong-gorong yang ada saat ini kapasitasnya
sudah tidak memenuhi lagi.

IV. AREA BERESIKO SANITASI


Hasil akhir penilaian terhadap area beresiko untuk Kabupaten Kutai Kartanegara telah
ditetapkan oleh kelompok kerja Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan hasil dari
Instrumen Penilaian Profil Sanitasi tahun 2014 , data EHRA, dan Analisi akhir dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait Sektor Sanitasi serta melakukan serangkaian observasi dan
kunjungan lapangan pada Kelurahan dan Desa yang beresiko sangat tinggi dan tinggi. Hasil analisis
Survey EHRA dan Hasil dari Instrumen Profil Sanitasi serta hasil kesepakatan kelompok kerja sanitasi
Kabupaten Kutai Kartanegara menunjukkan bahwa area berisiko di Cakupan wilayah Kajian Buku
Putih Sanitasi di Lima Kecamatan pada tingkat desa dan kelurahan sebagaimana terlihat pada tabel
berikut :
1. Area Beresiko Kecamatan Tenggarong

Analisa Pokja
Kecamatan Tenggarong
Hasil EHRA Limbah Sampah Drainase
1 Kelurahan Jahab
2 Kelurahan Bukit Biru
3 Kelurahan Timbau
4 Kelurahan Melayu
5 Kelurahan Panji
6 Kelurahan Sukarame
7 Kelurahan Kampung Baru
8 Kelurahan Loa Tebu
9 Kelurahan Mangkurawang
x
Analisa Pokja
Kecamatan Tenggarong
Hasil EHRA Limbah Sampah Drainase
10 Kelurahan Maluhu
11 Kelurahan Loa Ipuh
12 Kelurahan Loa Ipuh Darat
13 Desa Rapak Lambur
14 Desa Bendang Raya

2. Area Beresiko Kecamatan Tenggarong Seberang:

Analisa Pokja
Kecamatan Tenggarong Sebrang
Hasil EHRA Limbah Sampah Drainase
1 Desa Manunggal Jaya
2 Desa Bukit Raya
3 DesaEmbalut
4 Desa Bangunrejo
5 Desa Kerta Buana
6 Desa Separi
7 Desa Bukit Pariaman
8 Desa Buana Jaya
9 Desa Mulawarman
10 Desa Loa Ulung
11 Desa Loa Raya
12 Desa Perjiwa
13 Desa Teluk Dalam
14 Desa Loa Lepu
15 Desa Suka Maju
16 Desa Loa Pari
17 Desa Karang Tunggal
18 Desa Tanjung Batu

3. Area Beresiko Kecamatan Loa Janan:

Analisa Pokja
Kecamatan Loa Janan
Hasil EHRA Limbah Sampah Drainase
1 Desa Bakungan
2 Desa Loa Duri Ulu
3 Desa Loa Janan Ulu
4 Desa Purwajaya
xi
5 Desa Tani Bhakti
6 Desa Batuah
7 Desa Loa Duri Ilir
8 Desa Tani Harapan

4. Area Beresiko Kecamatan Muara Badak :

Analisa Pokja
Kecamatan Muara Badak
Hasil EHRA Limbah Sampah Drainase
1 Desa Saliki
2 Desa Salok Palai
3 Desa Ma. Badak Ulu
4 Desa Ma. Badak Ilir
5 Desa Tanjung Limau
6 Desa Tanah Datar
7 Desa Badak Baru
8 Desa Suka Damai
9 Desa Badak Mekar
10 Desa Gas Alam Badak I
11 Desa Batu- Batu
12 Desa Salo Cella
13 Desa Sungai Bawang

5. Area Beresiko Kecamatan Kota Bangun :

Analisa Pokja
Kecamatan Kota Bangun
Hasil EHRA Limbah Sampah Drainase
1 Desa Kedang Ipil
2 Desa Benua Baru
3 Desa Sedulang
4 Desa Loleng
5 Desa Kota Bangun Ulu
6 Desa Kota Bangun Ilir
7 Desa Liang Ilir
8 Desa Muhuran
9 Desa Pela
10 Desa Kota Bangun I
11 Desa Kota Bangun II
12 Desa Kota Bangun III
13 Desa Sumber Sari

xii
14 Desa Sari Nadi
15 Desa Suka Bumi
16 Desa Wonosari
17 Desa Kota Bangun SBR
18 Desa Kedang Murung
19 Desa Liang Ulu
20 Desa Sebelimbingan
21 Desa Sangkuliman
Keterangan Warna:

Skor 4 : Resiko Sangat tinggi berwarna merah.


Skor 3 : Resiko tinggi berwarna kuning.
Skor 2 : Resiko Rendah berwarna hijau
Skor 1 : Tidak beresiko

Berdasarkan hasil penentuan wilayah desa/kelurahan yang beresiko sanitasi tersebut diatas,
selanjutnya digambarkan dalam peta area beresiko berdasarkan 3 komponen yaitu:
1. Peta Area beresiko sanitasi komponen Limbah domestik
2. Peta area beresiko sanitasi komponen Persampahan
3. Peta Area Beresiko sanitasi komponen Drainase Lingkungan

Lihat Gambar 5.1, 5.2 dan 5.3.

Peta Area Beresiko Komponen Air Limbah


Domestik

xiii
Peta Area Beresiko Komponen Persampahan

Peta Area Beresiko Komponen Drainase


Lingkungan

xiv
LEMBAR PENGESAHAN

BUKU PUTIH SANITASI


KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DISUSUN OLEH :

POKJA PPSP KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Telah disetujui dan disahkan


Tanggal : November 2014

Oleh

BUPATI
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

RITA WIDYASARI

xv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan karunia-Nya
kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara, atas tersusunnya dokumen Buku
Putih Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014.

Disusunnya dokumen Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara tahun


2014 ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana upaya-upaya yang telah dilakukan
dalam penanganan sanitasi khususnya penanganan komponen limbah domestik,
persampahan, drainase lingkungan, air bersih, dan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat. Tujuan
disusunnya Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto ini untuk menyamakan persepsi dan cara
pandang berkaitan dengan sektor sanitasi, sehingga dalam penanganan yang dituangkan
dalam dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dapat lebih efektif dan terpadu. Dokumen SSK
yang penyusunannya didasari oleh Buku Putih Sanitasi bersifat dinamis ,dan dapat diperbarui
secara berkala. Dokumen SSK diharapkan bisa menjadi panduan bagi semua pihak yang
terlibat dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menyadari keterbatasan pemikiran dan kemampuan yang ada pada Pokja PPSP
Kabupaten Kutai Kartanegara, pada kesempatan ini ini tidak lupa diharapkan saran, masukan,
dan kritikan dari semua pihak yang bersifat konstruktif demi terwujudnya upaya
penyempurnaan dokumen Buku Putih ini.

Akhir Kata disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh
anggota Pokja PPSP Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah mewujudkan dokumen ini,
diharapkan dokumen Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara ini dapat dijadikan
panduan dalam upaya-upaya penanganan sanitasi di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Wassalaamualaikum Wr. Wb

POKJA PPSP
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DRS. EDI DAMANSYAH, M.SI

xvi
Daftar Isi
Halaman Judul....................................................................................................... i
Ringkasan Eksekutif ............................................................................................... ii
Halaman Pengesahan............................................................................................ xv
Kata Pengantar ..................................................................................................... xvi
Daftar Isi ............................................................................................................. xvii

Bab 1.Pendahuluan ............................................ I-1


1.1. Latar Belakang. ...... I-1
1.2 Landasan Gerak...... I-3
1.3 Maksud dan Tujuan........... I-6
1.4 Metodologi............. I- 7
1.5 . Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain.... I- 9

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah ............ II -1


2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik................. II -1
2.2. Demografi................ II -7
2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah.......... II 12
2.4. Tata Ruang Wilayah....... II - 17
2.5. Sosial dan Budaya............. II - 26
2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah. II - 29

Bab 3. Profil Sanitasi Wilayah................................. III - 1


3.1. Wilayah Kajian Sanitasi Kabupaten Kutai Kartanegara ..... III - 1
3.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene.... III 3
3.2.1. Tatanan Rumah Tangga................ III - 3
3.2.2. Tatanan Sekolah.............. III - 5
3.3. Pengelolaan Air Limbah Domestik........ III -12
3.3.1. Kelembagaan.... III -14
3.3.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan. III -18
3.3.3. Peran Serta Masyarakat ............... III -27
3.3.4. Komunikasi Dan Media....... III -27
3.3.5. Peran Swasta ................ III -30
3.3.6. Pendanaan dan Pembiayaan. III -30
3.3.7. Isu strategis dan permasalahan mendesak.. III -32
3.4. Pengelolaan Persampahan ... III -33
3.4.1. Kelembagaan...... III -38
3.4.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan.. III -41
3.4.3. Peran Serta Masyarakat . III -55
3.4.4. Komunikasi Dan Media .. III - 55

xvii
3.4.5. Peran Swasta ............... III - 59
3.4.6. Pendanaan dan Pembiayaan III - 59
3.4.7. Isu strategis dan permasalahan mendesak.... III - 61

3.5. Pengelolaan Drainase Lingkungan.... III - 61


3.5.1. Kelembagaan.... III - 62
3.5.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan.. III -65
3.5.3 Peran Serta Masyarakat ........... III - 77
3.5.4 Komunikasi Dan Media ... III -79
3.5.5 Peran Swasta ............... III -81
3.5.6 Pendanaan dan Pembiayaan III - 81
3.5.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak... III - 83
3.6. Pengelolaan Komponen Terkait Sanitas.. III - 85
3.6.1 Pengelolaan Air Bersih.. .. III - 85
3.6.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga III - 92
3.6.3 Pengelolaan Limbah Medis.. III - 92

Bab 4. Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan yang Direncanakan... VI - 1


4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)................... VI - 1
4.2 Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik.......... VI - 2
4.3 Peningkatan Pengelolaan Persampahan.......... VI - 4
4.4 Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan VI - 7
4.5 Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi. VI - 8

Bab 5. Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi.. V -1


5.1. Penentuan area Berisiko berdasarkan Data Primer dan Sekunder. V - 1

Daftar Tabel
Daftar Gambar Dan Grafik
Lampiran Dokumen

xviii
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan & Jumlah Desa di Kab. Kukar.......................... II - 3
Tabel 2.2 Luas Wilayah Kecamatan dan Ketinggan Daerah..................................... II - 4
Tabel 2.3 Nama Sungai yang ada di Kab. Kutai Kartanegara.................................. II - 5
Tabel 2.4 Data jumlah, kepadatan dan tingkat Pertumbuhan Penduduk................. II - 8
Tabel 2.5 Data Proyeksi jumlah, dan tingkat Pertumbuhan Penduduk..................... II - 10
Tabel 2.6 Data Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah..................... II - 12
Tabel 2.7 Data Realisasi Belanja Daerah Tahun 2010-2013.................................... II - 14
Tabel 2.8 Data Belanja Sanitasi PercapitaTahun 2010-2013................................... II - 15
Tabel 2.9 Realisasi dan potensi retribsi Snitasi Tahun 2010-2013......................... II - 16
Tabel 2.10 PDRB Kab. Kutai KartanegaraTahun 2010-2013................................... II - 16
Tabel 2.11 Klasifikasi Pola Ruang Wilayah............................................................ II - 14
Tabel 2.12 Jumlah fasilitas pendidikan Negeri dan Swasta..................................... II - 27
Tabel 2.13 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan.............................................. II - 28
Tabel 2.14 Jumlah Rumah Per Kecamatan............................................................ II - 29
Tabel 3.1 Tabel Jumlah Fasilitas Pendidikan.......................................................... III - 6
Tabel 3.2 Tabel Kondisi sarana sanitasi sekolah.................................................... III - 7
Tabel 3.3 Tabel Persentase Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah......................... III - 10
Tabel 3.4 Tabel dan Grafik Persentase PHBS di Sekolah Dasar................................ III - 11
Tabel 3.5 Daftar Pemangku Kepentingan terkait Pengelolaan Limbah...................... III - 16
Tabel 3.6 Kondisi Peraturan Pengelolaan air limbah Kab. Kukar............................... III - 17
Tabel 3.7 Presentase waktu pengurasan akhir Tanki Septic Tank............................ III - 20
Tabel 3.8 Persentase suspect aman dan tidak aman tanki septic tank...................... III - 23
Tabel 3.9 Diagram Sistem Sanitasi Limbah Domestik Kukar..................................... III - 25
Tabel 3.10 Tabel Sistem Pengelolaan Limbah Domestik.......................................... III - 26
Tabel 3.11 Daftar Website Yang Memuat kondisi lingkungan Kukar......................... III - 28
Tabel 3.12 Kegiatan komunikasi terkait Limbah Domestik...................................... III - 29
Tabel 3.13 Daftar penyedia layanan Pengelolaan Limbah Domestik........................ III - 30
Tabel 3.14 Rekapitulasi realisasi pendanaan sanitasi limbah domestik.................... III - 31
Tabel 3.15 Realisasi dan potensi retribusi Limbah domestik................................... III - 31
Tabel 3.16 Daftar permasalahan dalam pengelolaan limbah domestik.................... III - 32
Tabel 3.17 Persentase Pengelolan Sampah Di Kab.Kukar....................................... III - 37
Tabel 3.18 Pemangku Kepentingan pengelolaan persampahan.............................. III - 39
Tabel 3.19 Kondisi Pengelolaan persampahan di Kab. Kukar.................................. III - 40
Tabel 3.20 Rencanan Pengembangan TPA Kab. Kukar......................................... III - 43
Tabel 3.21 Kondisi Sarana dan Prasaranan TPA Bekotok....................................... III - 44
Tabel 3.22 Peta Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan sampahKab.Kukar............... III - 51
Tabel 3.23 Perkiraan Volume Sampah Pada Cakupan Wilayah Kajian BPS.............. III - 53
Tabel 3.24 Kondisi Sarana dan prasaranan pengelolaan sampah........................... III - 54
Tabel 3.25 Daftar Pengelola Sampah berbasis masyarakat................................... III - 56
Tabel 3.26 Daftar Kegiatan terkait persampahan................................................. III - 57
Tabel 3.27 Pemetaan media komunikasi terkait persampahan.............................. III - 58
Tabel 3.28 Keterlibatan swasta dalam pengelolaan sampag di Kukar.................... III - 59
xix
Tabel 3.29 Rekap realisasi Pendanaan Pengelolaan Sampah di Kukar.................. III - 60
Tabel 3.30 Reallisasi dan potensi Retribusi sampah di Kukar............................... III - 60
Tabel 3.31 Permasalahan mendesak dan Issu strategis Persampahan................. III - 61
Tabel 3.32 Daftar Pemangku Kepentingan Terkait Drainase................................ III- 63
Tabel 3.33 Kondisi peraturan drainase lingkungan............................................. III - 64
Tabel 3.34 Data saluran utaa drainase Kota Tenggarong.................................... III - 66
Tabel 3.35 Lokasi Out fall Drainase Kota Tenggarong......................................... III - 69
Tabel 3.36 Persentase Rumah Tangga yang prnah mengalami banjir.................. III - 70
Tabel 3.37 Diagram Sistem Sanitasi Drainase Lingkungan Kab. Kukar................. III - 74
Tabel 3.38 Luas Genangan yang ada di Kota Tenggarong................................... III -74
Tabel 3.39 Kondisi sarana dan prasaranan drainase kota Tenggarong................. III -75
Tabel 3.40 Daftar program drainase berbasis masyarakat................................... III -78
Tabel 3.41 Kegiatan Komunikasi Terkait Drainase.............................................. III -80
Tabel 3.42 Peran Media Komunikasi dan Kejasama Terkait Drainase................... III -80
Tabel 3.43 Penyedia Layanan Pengelolaan Drainase Lingkungan......................... III -81
Tabel 3.44 Rekapitulasi Dan Realisasi Pendanaan Drainase Lingkungan.............. III -82
Tabel 3.45 Permaslahan mendesak dan Issue strategis Drainase Link................ III -83
Tabel 3.46 Data Umum PDAM Tirta Mahakam.................................................. III -87
Tabel 3.47 Akses terhadap air bersih di Kab. Kukar Tahun 2013......................... III -89
Tabel 3.48 Pengelolaan Limbah Industri Rumahan............................................. III -92
Tabel 3.49 Pengelolaan Limbah Medis Di Kab. Kukar......................................... III -92
Tabel 4.1 Rencana Program dan Kegiatan PHBS Tahun 2015....................... IV- 1
Tabel 4.2 Program dan Kegiatan PHBS Tahun 2014......................................... IV- 2
Tabel 4.3 Rencana Program dan Limbah Domestik Tahun 2015.................... IV- 3
Tabel 4.4 Program dan Kegiatan Limbah Domestik........................................... IV- 4
Tabel 4.5 Rencana Program dan Kegiatan Persampahan Tahun 2015............ IV- 4
Tabel 4.6 Program dan Kegiatan Persampahan Tahun 2014.............................. IV- 5
Tabel 4.7 Rencana Program dan Kegiatan Drainase Tahun 2015................... IV-7
Tabel 4.8 Program dan Kegiatan Drainase Tahun 2014..................................... IV- 8
Tabel 4.9 Rencana Pemanfaatan Iddle Capacity Air Bersih............................ IV- 10
Tabel 4.10 Rencana Program dan Kegiatan Terkait Sanitasi................................ IV- 11
Tabel 5.1 Area Beresiko Kecamatan Tenggarong.............................................. V-2
Tabel 5.2 Area Beresiko Kecamatan Tenggarong Seberang................................ V- 3
Tabel 5.3 Area Beresiko Kecamatan Loa Janan................................................. V- 4
Tabel 5.4 Area Beresiko Kecamatan Muara Badak............................................. V- 4
Tabel 5.5 Area Beresiko Kecamatan Kota Bangun............................................... V- 5

xx
Daftar Gambar & Grafik
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Kutai Kartanegara ................................. II - 2
Gambar 2.2 Peta Daerah Aliran Sungai Kab. Kukar................................................ II - 6
Gambar 2.3 Peta Rencana Struktur Ruang Kab. Kutai Kartanegara......................... II - 20
Gambar 2.4 Gambar Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kab. Kukar................. II - 31
Gambar 3.1 Peta Wilayah Kajian BPS.................................................................... III - 2
Gambar 3.2 Grafik Persentase CTPS di 5 Waktu Penting......................................... III - 4
Gambar 3.3 Grafik Persentase Yang Melakukan CTPS di 5 Waktu Penting................ III - 5
Gambar 3.4 Foto Kegiatan survey Sanitasi Sekolah ............................................... III -11
Gambar 3.5 Struktur Organisasi BLHD.................................................................. III -14
Gambar 3.6 Foto Kegiatan Gotong Royong pembersihan drainase.......................... III -15
Gambar 3.7 Diagra Venn persentase Tempat BAB di Kab. Kukar............................ III -19
Gambar 3.8 Diagra Venn persentase Tempat Penyaluran Tinja RT.......................... III- 19
Gambar 3.9 Diagra Venn persentase Praktek Pengurasan Septicttank..................... III -21
Gambar 3.10 Grafik Suspect Aman dan Tidak Aman Septict Tank............................ III -22
Gambar 3.11 Diagram Sistem Sanitasi Limbah Domestik...................................... III -24
Gambar 3.12 Foto kegiatan Bank sampah di Muara Jawa..................................... III -34
Gambar 3.13 Persentase Pengelolaan Sampah Rumah Tangga............................. III -35
Gambar 3.14 Grafik Pemilahan Sampah Rumah Tangga....................................... III -37
Gambar 3.15 Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya &Tata Ruang Kab. Kukar....... III -38
Gambar 3.16 Foto Kondisi TPA Bekotok Kab. Kukar.............................................. III -45
Gambar 3.17 Foto Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Sementara.................... III -45
Gambar 3.18 Foto Kondisi Sampah Pasar dan Aktifitas Pengangkutan Sampah..... III -46
Gambar 3.19 Foto Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Sementara..................... III -46
Gambar 3.20 Foto Kondisi Sampah Berserakan di Kec. Loa Janan ......................... III -48
Gambar 3.21 Foto Lokasi Rencana TPA di Kec. Muara Badak................................. III -49
Gambar 3.22 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Sampah di Kab. Kukar............. III -50
Gambar 3.23 Peta Rencana Lokasi TPA di Kab. Kukar........................................... III -52
Gambar 3.24 Peta Sistem Jaringan Drainase Lingkungan Kota Tenggarong.......... III -72
Gambar 3.25 Diagram Sistem Sanitasi Drainase Ling. Kab. Kukar.......................... III -73
Gambar 3.26 Foto Kondisi Drainase Lingkungan Bermasalah................................. III -77
Gambar 3.27 Foto Udara kondisi Drainase Lingkungan kota Tenggarong............... III -84
Gambar 3.28 Foto IPA PDAM Tirta Mahakam Kab. Kukar....................................... III -87
Gambar 3.29 Grafik Persentase Sumber Air Untuk Memasak dan Minum................ III -90
Gambar 3.30 Peta Cakupan Layanan Air Bersih oleh PDAM Kab. Kukar.................. III-91
Gambar 5.1 Peta Area beresiko Limbah Domestik................................................ V-6
Gambar 5.2 Peta Area beresiko Persampahan...................................................... V-7
Gambar 5.3 Peta Area beresiko Drainase Lingkungan........................................... V-8

Lampiran-lampiran
Lampiran 1.Hasil Dari Analisa Swot
Lampiran 2. Hasil dari Area beresiko
Lampiran 3. Peta hasil studi EHRA, Peta Data Skunder, Peta Persepsi para SKPD

xxi
BAB
BI
PEN
NDAH
HULUA
AN

1.1. Lata
ar Belakan
ng
Sanitasi saat ini adalah menjadi salah satu isu
u strategis ddi Indonesiia. Tidak
hanya di tingkat
t massyarakat, naamun juga pada sisi para
p pengam
mbil kebijak
kan, baik
di tingkatt pusat maupun daeraah. Dari be
erbagai kajian terungkkap bahwa
a kondisi
sanitasi di
d Indonesia
a masih reelatif buruk
k dan jauh tertinggal dari sekto
or-sektor
pembangu
unan lainnya.
Ko
ondisi sanita
asi yang tidaak memada
ai akan berd
dampak bu ruk terhada
ap aspek
kehidupan ari turunnyya kualitas lingkungan hidup m
n, mulai da masyarakat, kondisi
kesehatan nya sumberr air minum
n, tercemarn m bagi masy
yarakat, meeningkatnya
a jumlah
kejadian diare
d dan munculnya
m penyakit pa
ada balita. Hal ini teruutama terja
adi pada
ermukiman padat, kum
daerah pe mpir seluruh wilayah Indonesia.
muh dan misskin di ham
Penyebab utama buruknya kon
ndisi sanita
asi di Indon
nesia adalaah masih le
emahnya
perencana
aan pemban
ngunan san
nitasi yang disebabkan
n oleh kuranngnya kete
erpaduan
perencana
aan lintas sektor,
s h sasaran, tidak sesua
salah ainya kebuttuhan dan program
pembangu angnya perrhatian masyarakat
unan yang tidak berkkelanjutan, serta kura
pada perilaku hidup bersih
b dan ssehat.
Dissamping untuk
u meengejar mengentaska
m an permaasalahan tersebut,
t
pelaksanaan program
m PPSP jugaa dimaksudkan untuk mendukung
m g upaya Pem
merintah
Indonesia dalam me n Millennium
emenuhi tujjuan tujuan m Developm
ment Goalss (MDGs)
khususnya
a yang terk
kait dengan
n butir 7 Target
T ke 10 MDGs, yakni men
ngurangi
hingga se
etengahnya jumlah pen ng tidak punya akses berkelanjuttan pada
nduduk yan
air yang aman
a diminu nitasi yang layak pada Tahun
um dan san T 20155.
Ha
al tersebut di atas meendorong Pemerintah
P Kabupaten Kutai Karttanegara
untuk ikut serta dallam Prograam Percepa
atan Pemba
angunan Saanitasi Perm
mukiman
(PPSP) yang merupakan program
m bersama lintas sektor dan lintaas Kementrian yang
tergabung
g dalam Tim Tekn is ngunan
Pemban Sa
anitasi (TT
TPS), yang telah
mempersiapkan sken
nario besar berupa penyusunan strategi
s mbangunan sanitasi
pem

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I-1
di 330 kota/kabup
paten agar pembangun
nan di daeraah berjalan
n dengan
efektif, be
ersifat meny
yeluruh, dan
n berkelanju
utan.
Pro
ogram PPSP
P yang berllangsung se ahun 2010 - 2014 ini lahir tak
emenjak Ta
lepas da
ari kondisi sanitasi dari 330 kota/kabupaten di Indonesia yang
mempriha
atinkan seh
hingga prog
gram PPSP
P pada akh
hirnya diaraahkan pada
a upaya
memenuh
hi tiga sasaran RPJMN yyaitu:

1) Menghentikan prilaku Buaang Air Besar Sembaranggan (BABS) pada


tahu
un 2014 di perkotaan dan pedesa
aan;
2) Peng
gurangan timbunan
t ssampah darri sumbernya dan peenanganan sampah
yang
g ramah ling
gkungan;
3) Peng
gurangan ge
enangan airr di 100 Kab
bupaten/kota seluas 222.500 Ha.

Ke
eikutsertaan Kabupaten
n Kutai Karrtanegara dalam
d PPSPP didahului dengan
adanya surat
s Pern
nyataan Miinat Mengikuti Program PPSP 2013, Nomor
N :
050.13/73
30/BAPPEDA ggal 24 Aprril 2013.
A pada tang
PP
PSP Kabupaten Kutai K a mulai dilaksanakann pada bula
Kartanegara an Maret
2014 seb
bagai imple dari Surat Menteri Dalam Neggeri Nomo
ementasi d or: 648-
1726/Kep//Bangda/20
013 Tanggaal 7 Oktober 2013 Te
entang Pennetapan Ka
abupaten
eserta Progrram Percep
atau Kota sebagai Pe patan Pembangunan Saanitasi Perm
mukiman
Tahun 201
14.
Da
alam rangka
a melaksanaakan progra
am tersebut Pemerintaah Kabupatten Kutai
Kartanega
ara telah membentuk
m Kelompok Kerja (Pokjja) Sanitasii Kabupate
en Kutai
Kartanega
ara dengan
n Surat Kep
putusan Bu
upati Nomor : 363/ SK
K-BUP / HK
K / 2013
Tanggal 17 April ompok Kerjja (Pokja) Sanitasi
2013 Tenttang Penettapan Kelo
Kabupaten
n Kutai Karttanegara Taahun 2013.
Salah satu upaya
u disi sanitasii adalah deengan men
perbaaikan kond nyiapkan
sebuah perencanaan
p n pembang
gunan sanitasi yang responsif ddan berkellanjutan.
Terkait dengan
d ha
al itu salaah satu upaya
u Pem
merintah aadalah me
endorong
kabupaten
n/kota untu
uk menyussun suatu Strategi Sanitasi
S Kaabupaten/Pe
erkotaan
(SSK) ya
ang memiliki prinsip
p (1) berrdasarkan data aktuual, (2) berskala
kabupaten
n/kota, (3) disusun ssendiri oleh
h kota: darri, oleh, daan untuk kota,
k (4)
menggabu ndekatan bo
ungkan pen ottom-up da
an top-down
n. Untukk menghasilkan SSK
yang dem
mikian, ka
abupaten/ko
ota harus mampu memetakann situasi sanitasi

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I-2
wilayah
hnya. Pemeetaan situassi sanitasi (B
Buku Putih Sanitasi) ya
ang baik
hanya bisa
a dibuat ap
pabila kabup endapatkann informasi lengkap,
paten/kota mampu me
akurat, da
an mutakhirr tentang ko
ondisi sanita
asi, baik me
enyangkut aaspek tekniss mapun
non tekniss. Dalam konteks
k ini Buku Putih
h merupakan prasyaratt utama da
an dasar
bagi penyusunan SSK
K.
Di dalam pen
nyusunan B
Buku Putih Sanitasi da
an Strategii Sanitasi didukung
d
an berbaga i kajian/stu
juga oleh penyusuna giatan penggumpulan data baik
udi dan keg
sekunder maupun primer
p sertta data tambahan se
esuai denggan buku Petunjuk
P
Penyusuna
an Buku Pu
utih dan SSK
K tahun 2014. Buku Putih Sanitassi Kabupatten Kutai
Kartanega
ara akan menjadi
m uat dalam penyusunaan Strategi Sanitasi
dassar yang ku
n (SSK) tah
Kabupaten hun 2014 - 2018. Pada
a masa yan
ng akan dattang lapora
an dalam
buku ini akan
a diperb
baharui seb
belum suattu strategi sanitasi kaabupaten/ko
ota yang
baru akan uku Putih ini akan mengikuti
n disusun, artinya Bu m kkemajuan rencana-
r
rencana dalam hal pe
engembang
gan sanitasi kabupaten//kota.
m Pelaksana Pokja Sanitasi Kabupaten
Tim K Kutai Kaartanegara sebagai
pelaksana harian keg
giatan PPSP
P dengan personil
p darii berbagai ddinas dan badan
b di
lingkungan Pemerin
ntah Kabup
paten Kuta
ai Kartanegara menjjadi garda
a depan
operasiona
al PPSP. Pokja san
nitasi Kabupaten Ku
utai Kartannegara me
elakukan
pertemuan
n untuk me
engkaji, meenganalisa, dan mengumpulkan data sekun
nder dan
primer unttuk memeta
akan kondissi sanitasi Kabupaten
K Kutai
K Kartannegara.

1.2. Lan
ndasan Ge
erak
Sanitasi dapat dipahami sebagai ussaha pembuangan dann atau pengelolaan
dapan air limbah ((sullage) dan limbah padat ddengan carra yang
tinja, end
memperha
atikan kesehatan un
ntuk memb
buat lingku
ungan hiduup di rum
mah dan
lingkungan menjadi bersih
b dan ssehat.
Pengertian enanganan Sanitasi di
n dasar Pe d Kabupate
en Kutai K
Kartanegara
a adalah
sebagai be
erikut:
1. Grey water
w adalah limbah ru
umah tangg
ga non kaku
us yaitu buaangan yang
g berasal
dari ka
amar mand
di, dapur (siisa makanan) dan tempat cuci.
Penanganan Air Limbah Ru
umah Tang
gga yaitu pengolahan
p air limbah
h rumah
tangga
a (domestik
k) dengan s istem :
engolahan On
a. Pe O Site mennggunakan sistem septik-tank deengan peressapan ke
tan
nah dalam penanganan
p n limbah rumah tangga
a.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I-3
engelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rum
b. Pe mah tangg
ga yang
dila
akukan secara terpusaat.

2. Black water
w (air tinja/limbah padat) yaittu air tinja yang
y tercem
mar tinja, um
mumnya
al dari WC. Volumenyya dapat ca
berasa mnya orang dewasa
air atau padat, umum
hasilkan 1.5 liter air tinja/hari. Air ini me
mengh engandung bakteri co
oli yang
haya bagi kesehatan,, oleh seba
berbah us disalurkaan melalui saluran
ab itu haru
tertutu
up ke ara
ah pengolaahan/penam
mpungan. Air tinja bersama tinjanya
pat berupa 2 atau 3 ruangan
disalurrkan ke dalam septic tank. Septtic tank dap
yang dibentuk oleh
o beton bertulang sederhana.. Air yang sudah berrsih dari
pengo
olahan ini barulah
b dap kan ke saluran kota, aatau lebih baik
pat disalurk b lagi
dapat diresapkan ke dalam ttanah sebag
gai bahan ca
adangan airr tanah.
3. Penan h padat yaitu penangaanan samp
nganan perssampahan atau limbah pah yang
dihasillkan oleh masyarakatt, baik yang berasal dari rum ah tangga, pasar,
restora mpung melalui TPS ataau transfer depo ke
an dan lain sebagainyaa yang ditam
Tempa
at Pemrosessan Akhir (T
TPA).
4. Penanganan drainase perkottaan berwa
awasan lingkungan adaalah memfu
ungsikan
saluran drainase sebagai peenggelontorr air kota dan diresapkkan terlebih
h dahulu
kemud
dian kelebih
han air diaalirkan ke badan
b air penerima
p ddengan memelihara
kualita
as air permu
ukaan.
5. Penyediaan air bersih
b adalaah upaya pemerintah
p Kabupaten Kutai Karttanegara
untuk menyediak
kan air berrsih bagi masyarakat
m baik melaalui jaringan PDAM
maupu
un non PDA
AM yang berrsumber dari air permu
ukaan mauppun sumur dalam.
d

Sehubung
gan dengan
n keikutserttaan Kabup
paten Kutai Kartanegaara Dalam program
gunan saniitasi, Kabupaten Kuta
percepatan pembang ai Kartaneggara telah memiliki
landasan gerak
g melalui visi dan
n misi yang mengarah pada perbaaikan sanitasi hal ini
dapat dice
ermati dalam upaten dan Misi Kabup
m Visi Kabu paten khusuusnya pada butir ke
m). Sebagai berikut:
5 (lima) dan 6 (enam

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I-4
Visi Kabu
upaten Kuttai Kartan
negara :


Menuju Terwujud
T dnya Masy
yarakat Kutai
K Karta
anegara
Yang Sejjahtera dan Berkeadilan

Misi :

1. Men ningkatkan penyeleng ggaraan pe emerintahann dengan menitik


beraatkan pad a motivasi dan pen ngawasan pelaksanaa an good
govvernance.
2. Men ningkatkan kualitas daan saing menuju
m mber daya manusia
sum
yanng unggul, beriman dan d bertaqwwa kepada Tuhan Yan ng Maha
Esa.
3. Men numbuhkan n serta perekonomian n dan penngembangan n usaha
rakyyat dengan n tetap me enjaga iklimm investasii dalam ke erangkan
pennciptaan lappangan kerja
a
4. Men ngingkatkann sumber-ssumber pen ndapatan ddan pengem mbangan
poteensi serta d
daya saing agribisnis,
a in
ndustri dan pariwisata
5. Men ningkat p pemerataan infrastru uktur pem mbangunan untuk
men njangkau laayanan fasilitas umum m baik secarra kualitas maupun
kuaantitas.
6. Men netapkan penyelengggaraan pembangunnan berwwawasan
ling
gkungan Da n pelestariaan sumber daya
d alam.
7. Men ningkatkan peran dan n partisipassi perempuaan dalam berbagai
aspek kehidupaan

Ke
eterkaitan antara
a Visi dan Misi Kabupaten
n Kutai Kaartanegara dengan
anitasi dan Air Minum yang dihara
kondisi Sa apkan adala
ah masyaraakat dapat terlayani
t
dalam keb
butuhan airr minum airr bersih yan
ng dibutuhk
kan, penduuduknya berrperilaku
sehat serrta terbebas dari pen
nyakit dan berbagai gangguan
g kkesehatan berbasis
lingkungan.
ujuan penattaan ruang wilayah ka
Tu abupaten merupakan
m aarahan perw
wujudan
ruang wilayah kabup
paten yang
g ingin dica
apai pada masa yangg akan dattang (20
ujuan penattaan ruang wilayah kab
tahun). Tu bupaten me
emiliki fungssi:
gai dasar untuk memfformulasikan
1. Sebag n kebijakan
n dan strateegi penataa
an ruang
wilaya
ah kabupate
en;

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I-5
2. Memb
berikan ara
ah bagi peenyusunan indikasi program utaama dalam
m RTRW
kabup
paten; dan
3. Sebag
gai dasar dalam
d peneetapan kete
entuan peng
gendalian ppemanfaata
an ruang
wilaya
ah kabupate
en.

Dengan berdasarkan
b n pada peertimbangan
n potensi yang dimilliki, permasalahan,
tantangan uang sertaa prospek pengembangan wilayyah, maka
n dan pelu a tujuan
penataan ruang wilay
yah Kabupaaten Kutai Kartanegara
K 20 tahun kke depan, ya
aitu:
Penataan
n ruang Kab
bupaten berrtujuan untu
uk mewujud
dkan Kabuppaten sebag
gai pusat
pertumbuhan dan kawasan andalan dengan
d menata manfaatan potensi
pem
pertamban
ngan dan migas
m sertaa mengemb
bangkan se
ektor ungguulan pertan
nian dan
pariwisata
a menuju terwujudnya
t aten Kutai Kartanegara yang
a masyarakat Kabupa
Maju, Man
ndiri, dan Se
ejahtera.

1.3. Mak
ksud dan Tujuan
Ma
aksud utam
ma dari peenyusunan Buku Putih Sanitasii Kabupate
en Kutai
Kartanega
ara adalah untuk
u mem berikan info
ormasi awal yang lenggkap tentang situasi
dan kondisi sanitasi Kabupaten
n Kutai Kartanegara saat ini seebagai dasa
ar untuk
membuat perencanaa bangan san
an pengemb nitasi di massa yang akaan datang.
Ad
dapun tujua
an dari pen
nyusunan Buku
B Putih Kabupaten Kutai Karttanegara
adalah untuk:

1. Memb
berikan info
ormasi saran
na dan prassarana sanittasi yang adda saat ini;
2. Menye
ediakan da
ata sebaga i dasar an asi dilihat ddari segala
nalisis situa a aspek,
sehing
gga zona sanitasi
s oritas dapatt ditetapkan berdasar kan urutan potensi
prio
resiko
o kesehatan n /area resiko sanitasi
n lingkungan
3. Memb
berikan info
ormasi bagi seluruh pih
hak yang be
erkepentingaan dalam be
ersinergi
dan menjalankan
m mbangunan sanitasi
n perannyaa untuk berrpartisipasi dalam pem
ke de
epan;
4. Memb
berikan bah
han dasar penetapan n daerah ddalam pengelolaan
n kebijakan
asi di masa yang akan datang berrdasarkan target prioriitas yang diisepakati
sanita
bersama.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I-6
1.4. Mettodologi
Un
ntuk lebih memahami proses da
an kegiatan
n penyusunnan Buku Putih
P ini
enyeluruh, akan disaj ikan beberapa hal pe
secara me enting yangg berkaitan dengan
aspek me
etodologi ya
ang digunakkan dalam penulisan ini yang seecara singka
at dapat
dijelaskan sebagai be
erikut :
1. Metode Penyusun
nan
a. Be
erdasarkan data sekun
nder (arsip umen yang berkaitan dengan
p dan doku
akttivitas program massing-masing dinas/insttansi terkaait, baik langsung
ma
aupun tidak langsung a yang berrupa data statistik, proposal,
g, misalnya p
lap
poran, foto dan peta).
b. Be
erdasarkan data
d primerr (narasumb
ber, yang te
erdiri dari bberagam possisi yang
be
erkaitan den
ngan tugass dinas/insttansi terkaiit untuk kllarifikasi da
ata-data,
pih
hak swasta, masyarakaat sipil, dan tokoh masy
yarakat).
Untuk me
endukung d
data sekun
nder tersebut juga ddilakukan beberapa
b
kajian//studi dan survey te rkait denga
an pengelo
olaan sanitaasi seperti:: Studi
Penilaiian Resik
ko Kesehaatan Ling
gkungan (Enviromenntal Healtth Risk
Assesm
ment/EHRA)
A), Kajian/sttudi peran serta swassta dalam penyedian layanan
sanitassi (Sanitatio
on Supplayy Assessmen
nt/SSA), Kajian/studi
K Kelembaga
aan Dan
Kebijakan Daerah
h Terhadap
p Sanitasi, Kajian/stud
di Pemetaaan Profil Ke
euangan
Dan Perekonom
mian Daeraah Pada Sanitasi,
S Kajian/studi
K komunika
asi Dan
pemettaan media terhadap Sanitasi, Kajian/studi
K peran sertta masyara
akat dan
gende
er pada kegiatan san
nitasi daera
ah serta Ka
ajian/surveyy Sanitasi Sekolah
Tingka
at SD.
Serta Arsip dan dokumen yang berka
aitan denga
an aktivitass program masing-
masing upun tidak langsung, misalnya
g dinas/insttansi terkaiit, baik langsung mau m
yang berupa
b data proposal, la
a statistik, p o dan peta,, narasumber, yang
aporan, foto
terdiri dari berag
gam posisi yang berka
aitan denga
an tugas diinas/instanssi kantor
terkaitt untuk kla
arifikasi datta-data, pih
hak swasta, masyarakkat sipil da
an tokoh
masya
arakat.
2. Tahap
pan Penyusu
unan
an kompilaasi data sekunder berrada dalam
Prosess seleksi da m tahap ini. Teknik
kajian dokumen dipergunaakan tim untuk
u gkaji data. Banyak dokumen
meng d
kegiatan program
m yang maampu mem
mberikan in
nformasi m
mengenai ap
pa yang

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I-7
terjadi di masa llampau yan
ng erat kaitannya deengan kond
disi yang
terjadii pada masa
a kini.

Gamb
bar 1.1. Dia
agram Tahap
p B- Penyusu
unan Buku Pu
utih Sanitasi Kabupaten Kutai
K
Kartane
egara

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I-8
1.5. Das
sar Hukum
m dan Kaiitan Deng
gan Dokumen Pere
encanaan Lain
Ke
egiatan prog
gram Percep
patan Pemb
bangunan Sanitasi
S Perrmukiman (PPSP) di
Kabupaten
n Kutai Kartanegara d
didasarkan pada atura
an-aturan ddan produk
k hukum
yang meliputi :
A. Und
dang - Und
dang
1. Undang-Un
ndang Rep
publik Indo mor: 2 Tahhun 1966 tentang
onesia Nom
Hygiene.
2. ndang Nomo
Undang-un or 28 tahun
n 2002 tenta
ang Bangunnan Gedung
g.
3. Undang-Un
ndang Rep
publik Indo mor: 7 Tahhun 2004 tentang
onesia Nom
Sumber Da
aya Air.
4. Undang-Un nesia Nomor: 32 Tahhun 2004 tentang
ndang Rep ublik Indon
Pemerintah
h Daerah.
5. Undang-Un nesia Nomor: 33 Tahhun 2004 tentang
ndang Rep ublik Indon
Perimbangan Keuangaan Antar Pe
emerintah Pusat dan Daaerah.
6. Undang-Un nesia Nomor: 17 Tahhun 2007 tentang
ndang Rep ublik Indon
Rencana Pe
embangunaan Jangka Panjang
P Nassional 2005--2025.
7. Undang-un
ndang Nomo un 2007 tentang Penataaan Ruang..
or: 26 Tahu
8. Undang-Un nesia Nomor: 18 Tahhun 2008 tentang
ndang Rep ublik Indon
Pengelolaan Sampah.
9. Undang-Un nesia Nomor: 19 Tahhun 2009 tentang
ndang Rep ublik Indon
Pengesahan Stockholm
m Conventio
ion On Persi
sisten Organnic Pollutantts.
10. Undang-Un nesia Nomor: 32 Tahhun 2009 tentang
ndang Rep ublik Indon
Perlindungan dan Pen
ngelolaan Lin
ngkungan Hidup.
H
11. Undang-Un
ndang Nomo
or: 36 Tahu
un 2009 ten
ntang Kesehhatan.
12. Undang-Un
ndang Rep
publik Indo mor: 1 Tahhun 2011 tentang
onesia Nom
Perumahan
n dan Pemu
ukiman.
B. Pera
aturan Pem
merintah R
Republik Indonesia
I
1. Peraturan Pemerintah Tahun 1982 tentang
h Republik Indonesia Nomor: 22 T
Pengaturan
n Air.
2. Peraturan Pemerintah Tahun 1991 tentang
h Republik Indonesia Nomor: 35 T
Sungai.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I-9
3. Peraturan Pemerintah
h Republik Indonesia Nomor: 69 T
Tahun 1996 tentang
Pelaksanaa
an Hak dan Kewajiban serta benttuk dan Tatta Cara Perran serta
Masyarakatt dalam Pen
nataan Ruang.
4. Peraturan Pemerintah Tahun 2001 tentang
h Republik Indonesia Nomor: 82 T
Air dan Pengendalian Pencemaran
Pengelolaan Kualitas A P n Air.
5. Peraturan Pemerintah 8 Tahun 2007 tentang Pembagian
h Nomor: 38 n Urusan
Pemerintah
han antaraa Pemerinttah, Pemerintah Daeerah Propinsi dan
Pemerintah
h Daerah Kaabupaten/K
Kota.
6. Peraturan Pemerintah Tahun 2012 tentang
h Republik Indonesia Nomor: 27 T
Izin Lingku
ungan.
C. Pera
aturan Pre publik Indonesia
esiden Rep
1. Peraturan Presiden R omor: 7 Taahun 2005 tentang
Republik Indonesia No
Rencana Pembangun
P nan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2004-2009.
D. Kep
putusan Prresiden Re
epublik Ind
donesia
1. Keputusan Presiden R
Republik Ind
donesia Noo Tahun 2000 tentang
omor: 62 T
Koordinasi Penataan R
Ruang.
2. Keputusan Presiden R
Republik Ind mor: 123 taahun 2001 Tentang
donesia Nom
Tim Koordinasi Penge lolaan Sumber Daya Air.
3. Keputusan Presiden R omor: 83 taahun 2002 Tentang
Republik Indonesia No
Perubahan atas Kep
putusan Pre
esiden Rep
publik Indo nesia Nom
mor: 123
Tahun 2001 tentang T
Tim Koordin
nasi Pengelo
olaan Sumbber Daya Airr.

E. Pera
aturan Me
enteri
1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor:
35/MENLH//7/1995 ten
ntang Progrram Kali Berrsih.
2. Keputusan Menterii Keseha
atan Rep
publik Inndonesia Nomor:
1098/MENK ang Persyarratan Hygieene Sanitasi Rumah
KES/SK/VII//2003 tenta
Makan dan
n Restoran.
3. Keputusan Menteri LLingkungan Hidup Rep
publik Indoonesia Nom
mor: 112
Tahun 2003 tentang B
Baku Mutu Air
A Limbah Domestik.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I - 10
4.
4 Keputussan Menteri Kesehatan
n Republik Indonesia Nomor:
1205/Menk
kes/Per/X/2 004 tenta
ang Pedom
man Persyyaratan Ke
esehatan
Pelayanan Sehat Pakaai Air (SPA).
5. Surat Eda
aran Mentteri Dalam
m Negeri Repulik Indonesia Nomor
660/4919/S
SJ Tentan
ng Pedoman Pengelolaan Proogram Perrcepatan
Pembangunan Sanitassi Permukim
man di Daera
ah.
6. Keputusan Menteri D
Dalam Neg
geri Nomorr 648-17266/Kep/Bang
gda/2013
tentang Penetapan
P Kabupaten atau Kotta sebagai Peserta Program
Percepatan
n Pembangu
unan Sanita
asi Permukim
man Tahun 2014

F. aturan Daerah Kabu


Pera upaten Kuttai Kartanegara.
1. Peraturan Daerah Kab
bupaten Ku egara Nomoor: 14 Tahun 2000
utai Kartane
tentang Pe
engawasan K
Kualitas Airr
2. Peraturan Daerah
D Kab
bupaten Kuttai Kartaneg
gara Nomorr: 5 Tahun 2001
2
tentang An
nalisis Menggenai Damp
pak Lingkun
ngan Hidupp (Amdal)
Kabupaten
n Kutai
3. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku
utai Kartanegara Nom
mor: 5 Tahu
un 2003
tentang Re
etribusi Pelaayanan Kessehatan Dalam Wilayaah Kabupate
en Kutai
Kartanegarra
4. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku
utai Kartanegara Nom
mor: 5 Tahu
un 2003
tentang Pe
erijinan Pellayanan Ke
esehatan Sw
wasta Dan Sarana Ke
esehatan
Swasta Di Kabupaten Kutai Karta
anegara
5. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku
utai Kartanegara Nom
mor: 8 Tahu
un 2003
tentang Re
etribusi Izin Pengelolaa
an Dan Pembuangan Aiir Limbah
6. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku
utai Kartanegara Nom
mor: 9 Tahu
un 2003
tentang Pe
engelolaan Kualitas Aiir Dan Pengendalian Pencemaran Air Di
Kabupaten Kutai Kartaanegara
7. Peraturan Daerah Kab
bupaten Ku egara Nomoor: 11 Tahun 2003
utai Kartane
tentang Re
etribusi Peng
gangkutan Sampah/Ke
ebersihan
8. bupaten Ku
Peraturan Daerah Kab egara Nomoor: 13 Tahun 2003
utai Kartane
tentang Susunan Orrganisasi Dan
D Tata Kerja
K Perussahaan Dae
erah Air
Minum (Pdam) Tirta M
Mahakam Ka
abupaten Kutai Kartaneegara
9. Peraturan Daerah Kab
bupaten Ku egara Nomoor: 19 Tahun 2003
utai Kartane
tentang Re
etribusi Penyyedotan Kakus

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I - 11
10. Peraturan Daerah Kab
bupaten Ku
utai Kartane
egara Nomoor: 11 Tahun 2004
tentang Pe
erubahan Peertama Pera
aturan Daerah Kabupaaten Kutai Nomor
N 5
Tahun 200 g Analisis Mengenai Dampak Liingkungan (Amdal)
01 Tentang
Kabupaten Kutai
bupaten Ku
11. Peraturan Daerah Kab egara Nomoor: 13 Tahun 2004
utai Kartane
tentang Izin Pengamb emanfaatan Air Bawah Tanah
bilan Dan Pe
12. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku
utai Kartanegara Nom
mor: 2 Tahu
un 2006
tentang Iziin Pembuan
ngan Air Lim
mbah Untuk
k Kegiatan PPertambang
gan Batu
Bara
13. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku
utai Kartanegara Nom
mor: 3 Tahu
un 2006
tentang Iziin Pembuan
ngan Air Lim
mbah Untuk
k Kegiatan IIndustri Da
an Usaha
Lainnya
14. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku
utai Kartanegara Nom
mor: 2 Tahu
un 2007
tentang Pe
enanggulang
gan Kemisk
kinan Di Kab
bupaten Kuttai Kartaneg
gara
15. Peraturan Daerah Kaabupaten Ku
utai Kartanegara Nom
mor: 9 Tahu
un 2013
tentang RT
TRW Kabupaaten Kutai Kartanegara
K a Tahun 20 13-2033.

G. Pera
aturan Dan ketentua
an lainnya
a.

1. Surat Perrnyataan M
Minat Men
ngikuti Pro
ogram PPSSP 2013, Nomor
:050.13/73
30/BAPPEDA
A pada tanggal 24 Aprril 2013.
2. Keputusan Bupati N
Nomor : /2 ggal 8 Marret 2013 Tentang
2013 Tang
Penetapan Kelompokk Kerja (Po
okja) Percepatan Pem
mbangunan Sanitasi
Permukima
an Tahun 20
013

Bu
uku Putih Sa
anitasi (BPS
S) menyedia
akan data dasar
d yang eessensial mengenai
m
struktur, situasi
s dan kebutuhan
k ssanitasi Kab
bupaten Kuttai Kartaneggara.
Pada gam
mbar skema an posisi bbuku putih sebagai
a dibawah ini akan menunjuka
ar penyusu nan strateg
dokumen acuan dasa gi pembangunan sanitaasi Kabupatten atau
SSK dima
ana Buku Putih
P Sanitaasi (BPS) ini berfungssi sebagai data base sanitasi
n Kutai Karrtanegara yang mem
Kabupaten muat informa
asi lengkapp dan aktua
al sesuai
dengan ga
ambaran ko
ondisi pada saat buku tersebut
t dissusun.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I - 12
Buku Putih
P Sanitassi (BPS) ini akan menja
adi dasar p ijakan perencanaan
Strategi pembangun
p nan sanitassi Kabupate
en Kutai Kartanegara
K a yang dituangkan
dalam do
okumen Sttrategi San
nitasi Kabu
upaten (SS
SK) sebagaai kelanjuttan dari
rangkaian program percepataan pembangunan sa
anitasi di Kabupaten Kutai
Kartanega
ara secara keseluruhan kelanjutan. Juga sebaggai masukan dalam
n dan berk
penyusuna
an Rencana
a Pembang ka Menengan Daerah (RPJMD) dan
gunan Jangk d atau
RPIJM Kabupaten Ku umen Buku Putih Saniitasi (BPS) ini akan
utai Kartaneegara. Doku
dilakukan updating dan review m
minimal sek
kali dalam lim
ma tahun bberikutnya.

S
Sumber : Pen
ngantar Penyu
usunan Buku P
Putih Sanitasi Tahun 2014

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra I - 13
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. Geografi, Administratif dan Kondisi Fisik

Geografi
Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan
Timur. Secara geografis Kabupaten Kutai Kartanegara terletak pada posisi antara
115o2628 117o3643 Bujur Timur dan 1o2821 Lintang Utara sampai 1o0806
Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara adalah 27.263,10 km2
dan luas perairan yaitu 4.097 km2.
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki batasan administratif wilayah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Malinau

Sebelah Timur :Kabupaten Kutai Timur dan Selat Makasar

Sebelah Selatan :Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan

Sebelah Barat :Kabupaten Kutai Barat

Administratif
Wilayah administrasi di Kabupaten Kutai Kartanegara dibagi menjadi 18 kecamatan
dan 227 desa/kelurahan diantaranya Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa,
Kecamatan Sanga-sanga, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan
Muara Muntai, Kecamatan Muara Wis, Kecamatan Kota Bangun, Kecamatan
Tenggarong, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kecamatan
Anggana, Kecamatan Muara Badak, Kecamatan Marang Kayu, Kecamatan Muara
Kaman, Kecamatan Kenohan, Kecamatan Kembang Janggut, dan Kecamatan
Tabang. Ibukota dari Kabupaten ini adalah Tenggarong. Dari 18 kecamatan tersebut
terbagi kembali menjadi desa/kelurahan sebanyak 237 desa/kelurahan. Untuk lebih
jelasnya dapat dillihat pada Gambar 2.1 dan. Tabel 2.1,

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 1


Sumber : RTRW Kab. Kutai Kartanegara

Gambar 2.1 Peta Administratif Kabupaten Kutai Kartanegara

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 2


Tabel 2.1 Luas wilayah Kecamatan dan Jumlah
Desa/Kelurahan
di Kabupaten Kutai Kartanegara
Luas Wilayah Jumlah
No Kecamatan 2
Km Persen Desa/Kel.
1. Samboja 1045,9 3,51 23
2. Muara Jawa 754,5 2,53 8
3. Sanga-sanga 233,4 0,78 5
4. Loa Janan 644,2 2,16 8
5. Loa Kulu 1405,7 4,71 15
6. Muara Muntai 928,6 3,11 13
7. Muara Wis 1108,2 3,71 7
8. Kota Bangun 1143,7 3,83 21
9. Tenggarong 398,1 1,33 14
10. Sebulu 859,5 2,88 14
11. Tenggarong Seberang 437 1,46 18
12. Anggana 1798,8 6,03 8
13. Muara Badak 939,09 3,15 13
14. Marang Kayu 1165,7 3,91 11
15. Muara Kaman 3410,1 11,43 20
16. Kenohan 1302,2 4,36 9
17. Kembang Janggut 1923,9 6,45 11
18. Tabang 7764,50 34,64 19
Kabupaten 27.263,10 100,00 237
Sumber: Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2013

Kondisi Topografi
Berdasarkan Kutai Kartanegara Dalam Angka 2013, wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara sebagian besar bergelombang dan berbukit dengan kemiringan landai
sampai curam. Daerah kemiringan datar sampai landai dengan ketinggian antara 7
25 m dpl terdapat di beberapa bagian yaitu pada kawasan pantai dan sebagian
besar Daerah Aliran Sungai Mahakam. Berikut ini merupakan data ketinggian setiap
kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang diukur dari permukaan laut.
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa menurut luas wilayahnya sebagian
besar wilayah Kecamatan Sebulu termasuk ke dalam kelas ketinggian 7 25 m dan
25 100 m.
Wilayah yang tergolong ke dalam kelas ketinggian 7 25 m memiliki sifat berupa
permukaan tanah datar sampai landai, kadang tergenang, kandungan air tanah

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 3


cukup baik, dapat diairi dan tidak ada erosi, sehingga sangat cocok
untuk pertanian lahan basah. Untuk mengetahui kondisi kemiringan lahan di
Kabupaten Kutai Kartanegara, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Ketinggian per Kecamatan Tahun 2012
Kelas Ketinggian (Meter)
No Kecamatan
0-7 7 - 25 25 100
1 Samboja 14,442 41,625 28,883
2 Muara Jawa 21,342 26,725 13,363
3 Sanga-Sanga 13,125 10,215 0
4 Loa Janan 0 18,809 45,611
5 Loa Kulu 0 47,413 56,762
6 Muara Muntai 0 48,365 27,141
7 Muara Wis 0 101,839 25,146
8 Kota Bangun 0 55,522 17,924
9 Tenggarong 0 30,772 10,551
10 Sebulu 0 40,929 36,017
11 Tenggarong Seberang 0 16,318 23,481
12 Anggana 113,507 13,116 3,027
13 Muara Badak 29,677 13,512 23,362
14 Marang Kayu 10,188 20,941 45,844
15 Muara Kaman 0 232,656 94,282
16 Kenohan 0 77,526 35,129
17 Kembang Janggut 0 41,664 103,548
18 Tabang 0 0 91,956
Total 202,281 837,947 682,027
Sumber : Kutai Kartanegara Dalam Angka, 2013

Klimatologi

Iklim wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat dipengaruhi oleh iklim tropis
basah yang bercirikan curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran merata
sepanjang tahun, sehingga tidak terdapat pergantian musim yang jelas.
Iklim di Kabupaten Kutai Kartanegara dipengaruhi oleh letak geografinyayakni iklim
hutan tropika dengan suhu udara rata-rata 260C, dimana perbedaan antara suhu
terendah dengan suhu tertinggi mencapai 50 70C.Jumlah curah hujan wilayah ini
berkisar 2.000-4.000 mm/tahun dengan jumlahhari hujan rata-rata 130-150
hari/tahun. Curah hujan terendah yaitu dari 0 2.000 mm/tahun tersebar di wilayah
pantai dan semakin meningkat ke wilayahpedalaman atau kearah barat.

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 4


Daerah Aliran Sungai (DAS)
Berdasarkan data yang ada, wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 31
sungai besar dan kecil, Dari sungai-sungai tersebut yang tersebar dan terpanjang
adalah Sungai Mahakam sebagai Wilayah Sungai Strategis Nasional dengan DAS
meliputi DAS Mahakam, DAS Semboja, DAS Senipah, dan DAS Semoi. Aliran Sungai
Mahakam yang lebar dan tenang memberikan pengaruh yang sangat besar terutama
bagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

Besarnya potensi air sungai yang mengalir sepanjang sungai dan anak sungai
Mahakam ini dapat diakibatkan oleh penggunaan wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara yang merupakan kawasan hutan, sehingga sangat berpotensi untuk
daya resap air (infiltrasi) di wilayah ini dan selanjutnya menghasilkan volume/debit
air yang sangat besar di daerah hulu. Bagi kepentingan sosial ekonomi dan sanitasi
masyarakat, sungai/anak sungai Mahakam hingga saat ini dimanfaatkan sebagai air
baku bagi penyediaan air minum penduduk di sepanjang wilayah yang dilaluinya.
Sedangkan lebar dan dalamnya sungai dijadikan sarana esensial bagi kegiatan
transportasi air sebagai transportasi lokal maupun antar wilayah (transportasi
regional). Tabel 2.3 berikut merupakan nama sungai yang berada di Kabupaten
Kutai Kartanegara.

Tabel 2.3 Nama Sungai di Kabupaten Kutai Kartanegara


Panjang Lebar Kedalaman
No. Nama Sungai
Seluruhnya Yang dapat (meter) (Meter)
1 Sungai Mahakam 920 823 100-800 5-12
2 Sungai Loa Haur 120 80 10-30 2-4
3 Sungai Jembayan 180 112 20-80 2-6
4 Sungai Kedang Rantau 132 132 30-100 2-4
5 Sungai Sabintulung 15 15 6-15 2-4
6 Sungai Pela 10 10 8-15 3-10
7 Sungai Kahala 77 77 2-6 3-4
8 Sungai Batangan Muntai 10 10 4-8 3-6
9 Sunagi Bongan 20 20 3-5 2-4
10 Sungai Kedang Kepala 319 266 40-150 3-10
11 Sungai Kelinjau 15 10 20-75 3-10
12 Sungai Belayan 319 319 15-150 3-10
13 Sungai Kedang Pahu 144 98 20-75 2-10
Sumber: Kutai Kartanegara Dalam Angka, 2013

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 5


Sumber : RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara

Gambar 2.2 Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Kutai Kartanegara

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 6


2.2. Demografi
1. Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan
luas wilayah. Kepadatan penduduk tersebut disebut sebagai kepadatan penduduk
kotor. Berdasarkan data yang ada persebaran kepadatan penduduk di Kabupaten
Kutai Kartanegara menurut luas wilayah tidak merata. Untuk Kecamatan Tenggarong
memiliki kepadatan penduduk terpadat yaitu 261 Jiwa /km2, sedangan di
Kecamatan Tabang yang memiliki wilayah terluas di Kabupaten Kutai Kartanegara
sebesar 7.764,50 km2 rata rata kepadatan penduduknya 1 jiwa/km2, Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.4.

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 7


Tabel 2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk 5 Tahun Terakhir Kabupaten Kutai Kartanegara

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan penduduk

No. Nama Kecamatan Tahun Tahun Tahun Tahun

2009 2010 2011 2012 2013* 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

14.88
1 Samboja 51.336 54,466 56,866 58,171 62,604
3
13,510 14,045 14,416 15,514 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 49,08 52,12 54 56 56

2 Muara Jawa 28.359 33,835 35,714 36,839 39,646 6.715 8,258 8,600 8,968 9,651 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 37,59 44,96 47 49 49

3 Sanga-Sanga 15.016 17,611 18,359 19,229 20,694 4.332 4,442 4,608 4,856 5,226 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 64,34 75,36 78 82 82

17.06
4 Loa Janan 50.879 55,859 58,027 61,783 66,491
6
14,492 15,006 15,858 17,066 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 78,98 87,04 90 96 96

10.41
5 Loa Kulu 38.201 39,836 41,321 43,383 46,689
5
10,468 10,901 11,371 12,237 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 27,18 28,41 30 31 31

6 Muara Muntai 17.587 17,222 17,592 18,668 20,091 4.097 4,730 4,940 5,100 5,489 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 18,94 18,65 19 20 20

7 Muara Wis 8.549 8,506 8,744 9,250 9,955 2.252 2,200 2,299 2,378 2,559 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 7,71 7,72 8 8 8

8 Kota Bangun 29.240 31,280 32,051 33,966 36,554 7.249 7,816 8,122 8,484 9,130 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 25,57 27,36 28 30 30

19.00 196,8
9 Tenggarong 78.371 95,508 100,742 104,044 111,972
6
23,489 24,577 25,402 27,338 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62
6
241,67 251 261 261

10 Sebulu 36.886 36,500 37,232 38,930 41,896 9.112 9,232 9,568 9,868 10,620 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 42,92 42,37 44 45 45

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 8


Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan penduduk

No. Nama Kecamatan Tahun Tahun Tahun Tahun

2009 2010 2011 2012 2013* 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

Tenggarong 13.49 120,3


11 52.583 60,225 64,039 65,014 69,968 15,927 16,876 16,853 18,137 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 140,60 146 149 149
Seberang 2 3

10.73
12 Anggana 28.756 32,725 34,580 34,943 37,606
8
7,971 8,269 8,521 9,170 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 15,99 18,17 19 19 19

15.60
13 Muara Badak 37.583 39,823 41,449 42,985 46,260
5
9,588 9,961 10,346 11,134 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 40,02 42,42 44 46 46

14 Marang Kayu 25.637 23,511 23,801 25,256 27,181 5.898 5,479 5,663 5,915 6,366 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 21,99 20,07 21 22 22

15 Muara Kaman 34.282 33,968 34,764 36,136 38,890 8.341 8,679 8,999 9,249 9,954 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 10,05 9,94 10 11 11

16 Kenohan 11.893 9,847 9,892 10,616 11,425 3.101 2,265 2,356 2,438 2,624 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 9,13 7,57 8 8 8

17 Kembang Janggut 21.728 23,839 25,749 24,834 26,726 5.633 6,626 6,875 6,909 7,435 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 11,29 12,38 13 13 13

18 Tabang 13.462 9,651 9,986 10,417 11,211 2.581 2,158 2,301 2,269 2,442 5,51 3,92 3,87 7,62 7,62 1,73 1,28 1 1 1

Sumber : Kutai Kartanegara Dalam Angka, Tahun 2010, 2011, 2012, 2013
*Dihitung berdasarkan proyeksi penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk r=7,62% /tahun, sumber Kutai Kartanegara Dalam Angka 2013

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 9


Tabel 2.5 Tabel Jumlah dan Kepadatan Penduduk Saat Ini Dan Proyeksinya 5 Tahun Kedepan

Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2014 - 2020


Kecamatan
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

SAMBOJA 61.837 63.957 65.643 67.314 68.955 70.576 72.174


MUARA JAWA 39.932 41.687 43.184 44.694 46.208 47.735 49.272
SANGA-SANGA 19.965 20.655 21.200 21.739 22.265 22.785 23.300
LOA JANAN 61.647 63.264 64.428 65.550 66.625 67.657 68.653
LOA KULU 43.813 44.941 45.740 46.509 47.242 47.944 48.622
MUARA MUNTAI 17.645 17.770 17.753 17.778 17.755 17.723 17.679
MUARA WIS 8.894 9.003 9.035 9.054 9.061 9.060 9.052
KOTA BANGUN 32.978 33.487 33.742 33.962 34.148 34.305 34.434
TENGGARONG 110.900 115.159 118.676 122.189 125.685 129.164 132.634
SEBULU 38.090 38.604 38.823 39.003 39.145 39.248 39.323
TGR.SEBERANG 69.477 71.803 73.639 75.455 77.237 78.990 80.720
ANGGANA 39.210 41.126 42.804 44.510 46.236 47.988 49.768
MUARA BADAK 44.734 46.154 47.253 48.332 49.385 50.418 51.433
MARANG KAYU 23.984 24.188 24.201 24.187 24.223 24.196 24.154
MUARA KAMAN 35.876 36.466 36.778 37.058 37.298 37.506 37.685
KENOHAN 10.038 10.084 10.128 10.174 10.220 10.265 10.312
KB.JANGGUT 31.145 33.385 35.512 37.735 40.059 42.490 45.037
TABANG 10.274 10.367 10.461 10.557 10.653 10.750 10.848
KUTAI KARTANEGARA 700.439 722.100 739.000 755.800 772.400 788.800 805.100

Sumber Data: Badan Pusat Statistik Kab. Kutai Kartanegara 2014

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 10


Untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk untuk tahun berikutnya,
digunakan angka kecendurungan (tren) dari rata-rata laju pertumbuhan jumlah
penduduk tahun 2006 - 2010 rumus :

(N+1) = N x (100+r) / 100

Dimana :
N+1 : Jumlah Penduduk proyeksi 1 tahun berikutnya
N : jumlah penduduk tahun 2012
r : rata-rata prosentase pertambahan penduduk tahun 2010 -2012

Rata rata prosentase pertambahan penduduk dari tahun 2010 2012 adalah
sebagai berikut

Keterangan:

Pt = jumlah penduduk pada tahun t


Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk

Proyeksi penduduk tiap Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara tahun


2014-2018 disajikan dalam Lampiran 1.

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 11


2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah

Kondisi Keuangan dan perekonomian Daerah pada tahun sebelumnya dapat dilihat
dari aspek tingkat realisasi APBD, perkembangan pendapatan dan belanja tidak
langsung, proporsi sumber pendapatan, pencapaian kinerja pendapatan, dan
gambaran realisasi belanja daerah, permasalahan yang muncul serta potensi
tantangan kedepan. Secara umum gambaran tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan Daerah

Gambaran tentang Pendapatan Daerah yang disajikan secara series


menginformasikan mengenai rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2010-2012 sebagaimana tertuang
pada Tabel 2.6 sebagai berikut:

Tabel 2.6 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah


Tahun Anggaran 2010-2012 (dalam juta rupiah)
2010 2011 2012 Pertumbuhan
Uraian Realisasi Realisasi Realisasi
(%)
(Rp) (Rp) (Rp)
PENDAPATAN 4.426.772,2 5.569.537,0 6.120.306,0 17,85
Pendapatan Asli Daerah 94.420,1 167.149,6 273.077,1 70,20
Pendapatan Pajak Daerah 9.793,3 13.971,8 36.821,7 103,10
Hasil Retribusi Daerah 8.888,9 11.802,0 8.948,3 4,30
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
12.450,8 26.717,9 21.416,9 47,37
yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
63.287,2 114.657,9 205.890,2 80,37
yang Sah
Dana Perimbangan 4.072.832,4 4.779.904,7 5.172.121,8 12,78
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
4.068.283,2 4.740.839,7 5.097.976,9 12,03
Pajak
Dana Alokasi Umum 1.365,8 59.091,5 4.226,51
Dana Alokasi Khusus 4.549,2 37.699,2 15.053,4 334,31
Lain-lain Pendapatan Daerah
259.519,7 622.482,7 675.107,1 74,16
yang Sah
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
120.867,7 313.590,3 353.261,3 86,05
dan Pemerintah Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
12.556,0 180.490,2 136.737,7 656,62
Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
123.851,8 123.851,8 185.108,1 24,73
Pemerintah Daerah Lainnya
Pendapatan Lainnya 2.244,2 4.550,4 - 102,76
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Kutai Kartanegara TA 2010 2012

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 12


Memperhatikan Tabel 2.6 diperoleh gambaran bahwa realisasi pendapatan daerah
cenderung meningkat dari Rp.4,43 Triliun (2010) hingga mencapai Rp6,12 Triliun
(2012) dengan rata-rata tingkat pertumbuhan pendapatan 17,85%.

Dari keempat komponen PAD, secara persentase pertumbuhan masing-masing


kompenen pembentuk PAD berbeda-beda. Rata-rata tingkat pertumbuhan tertinggi
berasal Pajak daerah 103,10%, dari Lain-Lain PAD yang Sah 80,37%, dari Hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 47,37% dan terendah adalah dari
Retribusi Daerah (4,30)%.

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pendapatan daerah adalah belum


diketahui secara pasti besar potensi PAD sehingga target yang ditetapkan tidak
didasarkan atas asesmen potensi yang dimiliki. Setelah berlakunya close list system
dalam ketentuan jenis pajak dan retribusi sesuai UU 28/2009, perlu dilakukan
penyesuaian perangkat regulasi, kelembagaan pendapatan daerah serta personil
agar tidak berimplikasi pada penurunan pendapatan daerah. Adapun lain-lain
pendapatan daerah yang sah tidak diketahui secara pasti potensi penerimaannya
karena bersifat penerimaan insidentil.

b. Belanja Daerah
Gambaran tentang realisasi Belanja Daerah yang disajikan secara series
menginformasikan mengenai rata-rata perkembangan/kenaikan realisasi Belanja
Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, sebagaimana tertuang pada 0 sebagai
berikut:

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 13


Tabel 2.7
Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010-2012
(dalam juta rupiah)
2010 2011 2012 Pertumbuhan
Uraian REALISASI REALISASI REALISASI
(%)
(Rp) (Rp) (Rp)
BELANJA 3.809.536,10 3.923.614,40 4.939.635,20 14,44
Belanja Tidak langsung 1.521.198,90 1.520.102,40 1.853.596,20 10,93
Belanja Pegawai 789.666,00 976.640,80 1.143.837,70 20,40
Belanja Subsidi 90.022,70 101.799,90 7.738,20 (39,66)
Belanja Hibah 248.381,90 83.817,20 278.762,80 83,16
Belanja Bantuan Sosial 90.582,00 81.872,40 110.459,60 12,65
Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintahan 300.488,50 270.004,60 279.825,60 (3,25)
Desa
Belanja Bantuan Keuangan Parpol 2.057,70 5.967,50 856,7 52,18
Belanja Tidak Terduga - - 32.115,70
Belanja Langsung 2.288.337,20 2.403.512,00 3.086.039,00 16,72
Belanja Pegawai 273.601,50 261.238,70 302.518,00 5,64
Belanja Barang dan Jasa 742.596,20 884.640,30 968.072,80 14,28
Belanja Modal 1.272.139,50 1.257.633,10 1.815.448,10 21,61
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Kutai Kartanegara TA 2010 - 2012

Memperhatikan 0, diperoleh gambaran bahwa realisasi Belanja Tidak Langsung


mengalami kenaikan dari Rp1,52 Triliun (2010) hingga Rp 1,85 Triliun (2012),
dengan rata-rata kenaikan realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar 10,93%.

Sedangkan dari data realisasi Belanja Langsung diperoleh gambaran bahwa realisasi
Belanja Langsung juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke
tahun yaitu Rp2,29 Triliun (2010) hingga Rp3,09 Triliun (2012), dengan rata-rata
kenaikan realisasi Belanja Langsung sebesar 16,72%.

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 14


Tabel 2.7. Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupate Kutai Kartanegara Tahun 2010 2014
Rata-rata
Belanja Sanitasi (Rp.)
No Uraian Pertumbuhan
2010 2011 2012 2013
Belanja Sanitasi ( 1.1 +
1 15.166.980.500 10.696.432.279 5.165.128.000 15.441.442.800 39%
1.2 + 1.3 + 1.4 )
1,1 Air Limbah Domestik 3.523.327.500 915.665.500 1.396.727.000 - -7%

1,2 Sampah rumah tangga 1.254.519.000 8.655.649.100 197%

1,3 Drainase lingkungan 10.595.149.000 15.697.511.579 4.508.233.000 13.145.000.000 42%


1,4 Prohisan 577.615.500 375.317.400 241.870.000 751.314.700 47%
Dana Alokasi Khusus ( 2.1
2 1.024.366.000 0 0 0 -33%
+ 2.2 + 2.3 )
2,1 DAK Sanitasi 0%
2,2 DAK Lingkungan Hidup 1.024.366.000 -33%
DAK Perumahan dan
2,3 0%
Permukiman
Pinjaman/Hibah untuk
3 0%
Sanitasi
Bantuan Keuangan
4 0 2777%
Provinsi untuk Sanitasi 248.246.200 21.392.866.569 2.717.686.000
Belanja APBD murni untuk
16.191.347 10.696.432 5.165.128 15.441.443 38%
Sanitasi (1-2-3)
Total Belanja Langsung 2.288.337 2.403.512 3.086.039 5.226.459 34%
% APBD murni terhadap Belanja
14 22 60 34 61%
Langsung

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 15


Tabel 2.8. Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 2014
Rata-rata
Tahun
Pertumbuhan
No Deskripsi
2010 2011 2012 2013

1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten 20.424.552.276 14.922.994.361 9.313.494.725 27.747.205.460 44%


2 Jumlah Penduduk 626.680 648.215 665.489 683.131 3%

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 32.592 23.022 13.995 40.618 41%

Sumber : DPA APBD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010-2014


Tabel 2.9. Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 2013.
Pertumbuhan
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp)
No SKPD (%)

2010 2011 2012 2013

1 Retribusi Air Limbah 0 54,5 48 49,95 30%

1.a Realisasi retribusi 0 54,5 48 49,95

1.b Potensi retribusi (target) 0 - 40 60

2 Retribusi Sampah 0 40,93 87,44 418,35 1100%

2.a Realisasi retribusi 0 40,93 87,44 418,35

2.b Potensi retribusi (target) 0 42,02 40 360

Total Retribusi Sanitasi 0 95,43 135,44 468,3 67%

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 16


Tabel 2.10. Perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 2014

Tahun
No Deskripsi
2010 2011 2012 2013 2014
PDRB harga konstan (struktur
1 29.169.411 29.416.531 30.313.943 30.525.264 -
perekonomian) (Rp.)
Pendapatan Perkapita
2 145.702.647 172.884.380 175.959.779 169.756.131 -
Kabupaten (Rp.)
3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,19 0,85 3,05 0,70
-
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2014

2.4. Tata Ruang Wilayah

2.4.1 Struktur Ruang Wilayah.

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional.Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah
adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan
dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah
kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk
melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem
jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber
daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai,
dan sistem jaringan prasarana lainnya.

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi:


1. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang
memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya
yang berada dalam wilayah kabupaten; dan
2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta
memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten,
terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 17


a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;


b. Kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka
mendukung kegiatan sosial ekonomi;
c. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten; dan
d. Ketentuan peraturan perundang-undangan.

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:

1) Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional, rencana struktur ruang wilayah


provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang
berbatasan;
2) Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada
wilayah kabupaten bersangkutan;
3) Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten
memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL),
serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah
kabupaten yang kewenangan penentuannya ada pada Pemerintah Pusat dan
pemerintah provinsi;
b) Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan (PPK) serta pusat pelayanan
lingkungan (PPL); dan
c) Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling
terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten.

4) Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud pada huruf c di


atas dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL
(dengan notasi PKLp);
b) Pusat kegiatan yang dapat ditetapkan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan
kawasan (PPK); dan
c) Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) harus ditetapkan sebagai
kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 18


dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong


untuk memenuhi kriteria PKL.

Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi


sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan
prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 19



Peta 2.3. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara

Sumber : RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara 2013 - 2033

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 20



2.4.2 Rencana Pola Ruang Kabupaten Kutai Negara.

Rencana pola ruang wilayah kabupaten pada dasarnya merupakan rencana distribusi
peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana pola ruang
wilayah Kabupaten berfungsi sebagai:

1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan
kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten;

2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;

3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan
untuk dua puluh tahun; dan

4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten.

Rencana pola ruang untuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dirumuskan


berdasarkan kriteria:

a. Merujuk pada rencana pola yang ditetapkan dalam RTRW Nasional, yang tertuang
dalam PP No 26 Tahun 2008.
b. Merujuk pada rencana pola yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Kalimantan Timur
2011-2031
c. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di
wilayah kabupaten bersangkutan;
d. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
e. Mempertimbangkan hasil dari analisis kesesuaian lahan untuk fungsi lindung sesuai
dengan Keppres No 32 Tahun 1990 tentang Kawasan Lindung
f. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan
lindung dan kawasan budi daya, seperti yang disarikan pada tabel 2.11 berikut ini:

Tabel 2.11 Klasifikasi Pola Ruang Wilayah Kabupaten


No Klasifikasi Kawasan Perincian Kawasan

A KAWASAN LINDUNG
1. kawasan yang memberikan kawasan hutan lindung
perlindungan terhadap kawasan resapan air
kawasan bawahannya kawasan bergambut
2. kawasan perlindungan sempadan pantai,
setempat sempadan sungai,
kawasan sekitar danau atau waduk,

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 21


No Klasifikasi Kawasan Perincian Kawasan


kawasan sekitar mata air,
kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya,
kawasan ruang terbuka hijau perkotaan
3. kawasan suaka alam, kawasan suaka alam,
pelestarian alam dan cagar kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya,
budaya suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut,
cagar alam dan cagar alam laut,
kawasan pantai berhutan bakau,
taman nasional dan taman nasional laut,
taman hutan raya,
taman wisata alam dan taman wisata alam laut,
kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan;
4. kawasan rawan bencana kawasan rawan tanah longsor,
alam kawasan rawan gelombang pasang dan
kawasan rawan banjir
5. kawasan lindung geologi kawasan cagar alam geologi,
kawasan rawan bencana alam geologi,
kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air
tanah;
6. kawasan lindung lainnya cagar biosfer, ramsar, taman buru,
kawasan perlindungan plasma-nutfah,
kawasan pengungsian satwa,
terumbu karang, dan
kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang
dilindung
B KAWASAN BUDIDAYA
1. kawasan peruntukan hutan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
produksi Hutan Produksi Tetap (HP)
Hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK)
2. kawasan hutan rakyat
3. kawasan peruntukan Kawasan pertanian lahan basah,
pertanian Kawasan pertanian lahan kering,
Kawasan hortikultura,
Kawasan perkebunan,
Kawasan peternakan
4. kawasan peruntukan Kawasan perikanan tangkap,
perikanan Kawasan budi daya perikanan,
Kawasan pengolahan ikan;
5. kawasan peruntukan kawasan mineral dan batubara
pertambangan Kawasan minyak dan gas bumi,
kawasan panas bumi, serta air tanah di kawasan
pertambangan;
6. kawasan peruntukan industri besar
industri
BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 22

No Klasifikasi Kawasan Perincian Kawasan


industri menengah
industri kecil dan mikro
7. kawasan peruntukan pariwisata budaya,
pariwisata pariwisata alam, dan
pariwisata buatan;
8. kawasan peruntukan permukiman perkotaan
permukiman permukiman perdesaan
9. Kawasan peruntukan kawasan HANKAM,
lainnya kawasan lainnya
Sumber: RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 23



Peta 2.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara

Sumber : RTRW Kabupaten Kutai Kartanegara 2013 - 2033

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 24


Kawasan Rawan Bencana Alam

Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana


disebutkan bahwa rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis,
biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi
kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi
kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu. Salah satu faktor
terjadinya bencana dikarenakan lingkungan. Oleh karena itu, kondisi daerah rawan
bencana harus dikenali dan dibuat rencana tata ruang daerah rawan bencana.

Selanjutnya sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2008 tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), disebutkan bahwa kawasan
bencana alam dibedakan menjadi kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan
gelombang pasang, dan kawasan rawan banjir.

Salah satu klasifikasi kawasan rawan bencana alam yang teridentifikasi di


Kabupaten Kutai Kartanegara adalah kawasan rawan banjir, dan kawasan gerakan
tanah kecil atau tanah longsor.

Kawasan rawan banjir yang ada di daerah ini adalah kawasan yang mempunyai
tingkat banjir yang sangat tinggi, meliputi:
1. Kecamatan Anggana;
2. Kecamatan Kenohan;
3. Kecamatan Kota Bangun;
4. Kecamatan Marang Kayu;
5. Kecamatan Muara Badak;
6. Kecamatan Muara Jawa;
7. Kecamatan Muara Kaman;
8. Kecamatan Muara Muntai;
9. Kecamatan Muara Wis;
10. Kecamatan Samboja;
11. Kecamatan Sanga-Sanga;
12. Kecamatan Sebulu;
13. Kecamatan Tenggarong; dan
14. Kecamatan Tenggarong Seberang.

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 25


Daerah rawan bencana tanah longsor di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara


terdapat di:
1. Kecamatan Kembang Janggut;
2. Kecamatan Kota Bangun;
3. Kecamatan Loa Kulu;
4. Kecamatan Muara Kaman;
5. Kecamatan Muara Wis;
6. Kecamatan Sanga-Sanga;
7. Kecamatan Sebulu;
8. Kecamatan Tabang; dan
9. Kecamatan Tenggarong.

2.5. SOSIAL DAN BUDAYA


Fasilitas pendidikan di Kabupaten Kutai Kartanegara diantaranya adalah TK,
SD, SMP, SMU/SMK yang tersebar diseluruh kelurahan di Kabupaten Kutai
Kartanegara. Jumlah Taman Kanak-Kanak di Kabupaten Kutai Kartanegara secara
keseluruhan sebanyak 284 unit, Sekolah Dasar secara keseluruhan memiliki jumlah
sebanyak 502 unit yang tersebar di 18 Kecamatan. Untuk Sekolah setingkat SLTP
memiliki jumlah sebanyak 141 unit yang tersebar di 18 Kecamatan. Sedangkan
Jumlah SMU di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 104 unit , sedangkan SMK
sebanyak 37 unit Untuk lebih jelasnya data jumlah fasilitas sekolah, di Kabupaten
Kutai Kartanegara terlihat pada Tabel 2.11

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 26



Tabel 2.12. Jumlah Fasilitas pendidikan Negeri/Swasta yang tersedia di
Kabupaten Kutai Kartanegara

Jumlah Sarana Pendidikan

No. Nama Kecamatan Umum

TK SD SLTP SMA SMK

1 Samboja 38 41 10 6 5
2 Muara Jawa 10 22 5 2 2
3 Sanga-Sanga 4 16 3 1 2
4 Loa Janan 34 30 9 2 5
5 Loa Kulu 19 30 11 2 3
6 Muara Muntai 15 17 5 1 2
7 Muara Wis 6 11 4 1
8 Kota Bangun 18 37 7 3 2
9 Tenggarong 18 45 14 7 8
10 Sebulu 20 26 6 2 1
11 Tenggarong 1 32 9 3
Seberang 3
12 Anggana 13 21 6 1
13 Muara Badak 24 28 10 4 2
14 Marang Kayu 19 24 8 5 1
15 Muara Kaman 16 33 9 3
16 Kenohan 2 14 4 1 1
17 Kembang 12 19 4 2
Janggut
18 Tabang 15 14 2 2
JUMLAH 284 460 126 48 37

Sumber data: Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2013

Fasilitas kesehatan di Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi Rumah Sakit


Umum sebanyak 3 unit terdapat di Ibukota Kecamatan Tengarong, Tenggarong
Sebrang dan Kota Bangun, Puskesmas Induk sebanyak 32 unit, Puskesmas

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 27



Pembantu sebanyak 173 unit, Puskesmas Keliling 34 unit, Poskesdes 8 unit,
Polindes 17 unit dan Rumah Bersalin sebanyak 2 unit.

Tabel 2.13. Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan

Jumlah KK
No. Nama Kecamatan
Miskin/Kecamatan

1 Samboja 1.265

2 Muara Jawa 329

3 Sanga-Sanga 160

4 Loa Janan 696

5 Loa Kulu 611

6 Muara Muntai 92

7 Muara Wis 303

8 Kota Bangun 843

9 Tenggarong 579

10 Sebulu 640

11 Tenggarong Seberang 579

12 Anggana 1.282

13 Muara Badak 1.153

14 Marang Kayu 1.126

15 Muara Kaman 998

16 Kenohan 312

17 Kembang Janggut 358

18 Tabang 222

JUMLAH 11.548

Sumber : PPLS 2011 DESIL 1 KAB. KUTAI KARTANEGRA

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 28



Tabel 2.14. Jumlah Rumah per kecamatan

No. Nama Kecamatan Jumlah Rumah

1 Samboja 15.637

2 Muara Jawa 8.882

3 Sanga-Sanga 4.940

4 Loa Janan 14.975

5 Loa Kulu 11.428

6 Muara Muntai 5.311

7 Muara Wis 2.702

8 Kota Bangun 8.603

9 Tenggarong 25.313

10 Sebulu 10.577

11 Tenggarong Seberang 16.900

12 Anggana 8.546

13 Muara Badak 11.854

14 Marang Kayu 8.236

15 Muara Kaman 9.506

16 Kenohan 2.702

17 Kembang Janggut 7.392

18 Tabang 2.445

JUMLAH 175.949

Sumber : Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Tahun 2013

2.6. KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH


Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
mempunyai landasan/Dasar Hukum pada Peraturan Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara Nomor 1 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kutai

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 29



Kartanegara.
1. Tugas dan Fungsi
Berdasar Perda tersebut maka Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu
Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Sekretariat DPRD,
Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga
Lain, Kecamatan dan Kelurahan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretaris Daerah
mempunyai fungsi :
Penyusunan kebijakan pemerintah daerah
Pengkoordinasian pelaksaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain,
Kecamatan dan Kelurahan
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah
Pembinaan administrasi dan aparatur Pemerintahan Daerah
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2. Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
a. Asisten Pemerintahan, terdiri dari :
1) Bagian Adm Pemerintahan Umum
2) Bagian Adm Kesra
3) Bagian Adm Perekonomian
4) Bagian Pembangunan
b. Asisten Umum, terdiri dari :
1) Bagian Hukum dan Perundang-undangan
2) Bagian Organisasi dan Tata laksana
3) Bagian Humas dan Protokol
4) Bagian Umum
Secara detail termuat di skema Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten
Kutai Kartanegara dibawah ini.

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 30



Bupati DPRD
Wakil Bupati

Sekretariat Daerah 1. Bagian Tata Usaha


2. Bagian Risalah dan
Staf Ahli Persidangan.l
3. Kelompok Jabatan Fungsional

ASS. ADM ASS. ADM ASS. ADM ASS. ADM


PEMERINTAHAN UMUM PEREKONOMIAN DAN UMUM KESEJAHTERAAN
DAN HUKUM PEMBANGUNAN RAKYAT DAN HUMAS

Kecamatan Inspektorat Badan Dinas Kantor/Satuan RSUD PARIKESIT


18 Kecamatan 1. DISPORA
1. BAPPEDA 2. Dinas Kesehatan
1. SATPOL PP RSUD ABADI
3. DINSOS
2. BKBPM 4. DISNAKERTRANS
3. BLHD RSUD DAYA KURAJA
5. DISPERHUB
4. BPMPD 6. DISKOMINFO
5. BKP 7. DISBUDPAR
6. BAPPEMASPEMDES 8. DCK-TR
9. DBM-SDA
7. BKBP3 10. DISPERINDAGKOP
Desa/Kalurahan
8. BKD 11. DISTANHOR
237 Desa/Kelurahan 9. BPPD 12. DISNAKKESWAN
10. BKPP 13. DINAS KELAUTAN
11. BPPT PERIKANAN
14. DISBUTHUT
12. BPKAD
15. DISTAMBEN
13. BPBD 16. DISDUKCAPIL
17. DISPENDA
18. DISDIK

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 31



KETUA

SEKRETARIS DAERAH
KAB. KUTAI KARTANEGARA

SEKRETARIS

Assisten Perekonomian
Pembangunan SETDA

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


SEKRETARIAT PERENCANAAN PENDANAAN TEKNIS PENYEHATAN, KOMUNIKASI DAN MONITORING DAN
PEMBERDAYAAN PENGENDALIAN

1. Sekretaris BAPPEDA 1. Kepala Bappeda 1. Kadis DCK-TR 1. Kadis DINKES 1. Kepala BLHD
2. Kabag. Admin Organisasi 2. Kabid Sarpras Bappeda 1. Kepala BPKAD 2. Kabid Penyehatan Lingkungan 2. Kabid Upaya Kesehatan DINKES 2. Kabid. Pengendalian BLHD
SETDA 3. Kabid DCK TR 2. Kabid Anggaran BPKAD DCK-TR 3. Kabid Usaha Ekonomi 3. Kabid. Statistik Dan Pengendalian
4. Kasubbid Pengemb. Wilayah 3. Kabid Pengkajian dan 3. Kasek Kebersihan DCK-TR BAPPEMASPEMDES BAPPEDA
3. Kabag Admin Pembang
Bappeda Pembiayaan Pembangunan 4. Kasek Bimtek Penyehatan 4. Kabid Telematika, DISKOMINFO 4. Kasubbid Pengendalian
SETDA 5. Kasubbid Sarpras Bappeda BAPPEDA. Lingkungan DCK-TR 5. Kasek Lingk Sehat & PGM BAPPEDA
4. 4.Kabag. Admin Hukum, 4. Kasub Anggaran BPKAD 5. Kasek Lingk Sehat & Perbaikan DINKES 5. Kasbubid Tata Lingkungan BLHD
SETDA 5. Kasubbid Anggraran BAPPEDA Gizi Masy DINKES 6. Kabag Admin Humas Dan
5. Kasubag Umum Kepeg 6. Kasek Penelitian Dan Protokol Setda
Bappeda Pengembangan Kesehatan 7. Kasubbag Data dan Informasi
6. Kasubag Program Admin DINKES DISKOMINFO
SETDA. 7.

Sumber: Berdasar SK Pokja PPSP No. 363/SK-BUP/HK/2013

BPS Kab. Kutai Kartanegara II - 32



BAB III
PROF
FIL SA
ANITASI WILAY
W YAH

3.1. Wilayah Kajia


an Sanitassi Kabupatten Kutai Kartanega
K ra

Wiilayah Kajian dari Buku nitasi (BPS) Kabupatenn Kutai Karttanegara


u Putih San
tahun 201
14 ini melipu
uti kawasan
n permukim
man padat di Kabupatenn Kutai Karttanegara
yaitu di Kecamatan
K Tenggarong
T g, Kecamata
an Tenggarrong Sebranng, Kecama
atan Loa
Janan, Kecamatan Ko
ota Bangun dan Kecam
matan Muara
a Badak.
Penentuan
n wilayah kajian dii lima ke
ecamatan tersebut
t ddidasarkan dengan
mempertim
mbangkan hal-hal
h sebaagai berikutt :

1. Wilayah Perkotaan berrdasarkan RTRW abupaten


Ka Kutai Karttanegara
n2012-2032
tahun
2. Kawasan dengan
n kepadatan
n tinggi di wilayah
w upaten Kutaai Kartanegara
Kabu
3. Sistem
m Pusat Ke
egiatan Naasional (PKN
N), Pusat Kegiatan W
Wilayah (PK
KW) dan
Pusatt Kegiatan Wilayah
W Lokkal Kabupate
en Kutai Kartanegara
4. Pusatt pengemba matan di wiilayah Kabupaten Kuta i Kartanega
angan Kecam ara
5. Hasil Rapat koord
dinasi Pokjaa PPSP tang
ggal 4 Juni 2014
2

Pada Gam
mbar 3.1 dib
bawah ini m
menunjukkan
n secara geografis cakuupan wilaya
ah kajian
Buku Putih
h Sanitasi (BPS) di kab
bupaten Kuttai Kartaneg
gara tahun 22014

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 1
Sumber: Pengolahan Data
a Pokja PPSP

Gambar 3.1. Peta Wilaya


ah Kajian Sanitassi Kabupaten Ku
utai Kartanegara

III-2

3.2. Prillaku Hidup


p Bersih Da
an Sehat (PHBS)
( Terkait Sanittasi.
Ko
ondisi Prilaku
u hidup berrsih Dan seh
hat terkait sanitasi
s didaasarkan atas survey
studi EHRA yang te
elah dilakukkan pada akhir
a tahun 2013. Stuudi EHRA dilakukan
d
dalam ran
ngka untuk
k mengiden
ntifikasi kon
ndisi eksisting sarana sanitasi ya
ang ada
ditingkat masyarakat
m serta perilaaku masyarrakat terkaitt dengan peerilaku hidu
up bersih
dan sehatt. Indikator penentuan tingkat resiko kesehattan masyaraakat menga
acu pada
pada 5 pilar STBM ya
aitu:
1. Cuci tanga
an pakai sab
bun (CTPS))
2. Buang Air Besar Sem
mbarangan (BABS)
3. Pengelolaa
an Air Minu m
4. Pengelolaa
an Sampah
5. Pengelolaa
an Air Limb
bah

3.2.1. Ta
atanan Ru
umah Tang
gga
Tata Perilaku
u hidup beersih dan sehat
s dalam
m rumah ttangga me
erupakan
kebutuhan
n utama ba
agi setiap manusia disamping sandang
s daan pangan. Rumah
dikatakan sehat apa h tersebut memenuhi empat kritteria dasar sanitasi
abila rumah
yang baik, yaitu mem
miliki jambaan yang seh
hat, akses air
a bersih, ssampah dan
n sarana
pembuang
gan air limbah. Kondi si sehat da
apat dicapa mengubah perilaku
ai dengan m
dari yang tidak sehatt menjadi p
perilaku seh enciptakan llingkungan sehat di
hat, dan me
ngga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijag
rumah tan ga, dipeliharra dan ditin
ngkatkan
oleh setiap anggota rumah tang
gga serta diperjuanga
d akan oleh ssemua pihak
k secara
keseluruha
an.
Ha
asil studi EHRA yang dilakukan melalui wawancara
w dengan responden
menunjukkkan hasil yang
y cukup
p mempriha
atinkan dimana cuci taangan paka
ai sabun
masih bellum diperdulikan oleh n dengan ppersentase sebesar
h mayoritass responden
89,2%, meskipun
m uhan maupun himbauaan tentang perilaku
berbagai maccam penyulu
hidup berrsih dan sehat
s (PHB
BS) telah dilakukan
d oleh
o pemerrintah baik
k secara
langsung, melalui media
m cetakk maupun media
m elekttronik. Dann sebaliknya
a hanya
sebagian kecil respon
nden yang telah mene
erapkan perrilaku cuci ttangan paka
ai sabun
(CTPS) setelah/sesud
dah beraktiffitas yaitu se
ebesar 10,8
8 %.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 3
10,8 Tidak
89,2
Ya

Gambar 3.2
3 Cuci Tan ngan Pakai Sabun di Lima
L Waktu Penting
Kabupaten
K Kutai Karta
anegara, Ak
khir Tahun 22013

Sehingga sangat perlu dilakukan


n pemicuan dan penyad
daran prilakku hidup be
ersih dan
ara gencar terhadap m
sehat seca masyarakat terutama pola cuci ttangan paka
ai sabun
(CTPS) di lima waktu penting ag
gar terhinda
ar dari maca
am penyakitt yaitu:
Setela
ah buang air besar
Setela
ah memberssihkan anakk yang buan
ng air besarr
Sebelum menyiapkan makan
nan
Sebelum makan
Setela
ah memegang atau meenyentuh he
ewan

H
Hasil Kabupaten Kutai Karta
Studi EHRA di K anegara meenunjukkan adanya
banyak pendapat
p dan perbed
daan antar responden
n, yaitu seebagian responden
mengangg
gap penting
g CTPS dilakkukan pada ntu seperti pada saat sebelum
a saat terten
makan de
engan perse %, dan setelah makan dengan persentase
entase sebeesar 83,6%
sebesar 73,2%.
7 Kem
mudian CTP an setelah dari buangg air besar dengan
PS dilakuka
persentase
e sebesar 65,3%.
6
A
Akan esponden bberpendapat bahwa
tetapi aktivitas laain dimana sebagian re
aktivitas tersebut
t u melakukaan CTPS yaitu pada
kurang berisikko, mereka tidak perlu
saat setelah memeg
gang hewaan yang melakukan
m CTPS
C hanyya sebesar 35,8%,
setelah menceboki
m bayi/anak sebesar 27,5%, se
ebelum meenyiapkan masakan
m
sebesar 26,9
2 %, se
ebelum mem yuapi anak sebesar 119,4%, sebelum ke
mberi/meny

III-4

toilett 5,6% dan yang menjjawab lain-lain sebesarr 7,3%. Liha


at Grafik
elakukan Cuci Tangan P
Waktu Me Pakai Sabun
n Hasil Stud
di EHRA berrikut ini:

Lainnya 7,3
Sebelum
msholat 26,7
7
Setela
ahmemegangghewan 35,8
Sebelumm
menyiapkanm
masakan 9
26,9
Sebelummem
mberimenyuaapianak 19,4
Setelahhmakan 73,2
Sebelum
mmakan 83,6
Setelah
hdaribuangaairbesar 665,3
Setelahm
mencebokibaayi/anak 27,5
Sebelumkketoilet 5,6

0,0 20,0 40
0,0 60,0 80,0 100,0

Gambarr 3.3 Diag ram Persenntase Yang Melakukan CTPS


Kabupaten Kutai Karta
anegara Tah
hun 2013

3.2.2. Ta
atanan Sek
kolah
Secara keselu
uruhan jum
mlah fasilitass pendidika
an TK, SD, SMP, SMU
U/SMK di
Kabupaten
n Kutai Karttanegara yaang terseba
ar merata diseluruh
d Keecamatan dan
d desa
kelurahan dapat dilih
hat pada taabel 3.1 dib
bawah ini dimana
d Jum
mlah Taman
n Kanak-
banyak 284
kanak seb 4 unit den
ngan jumlah
h murid sebanyak 13..436 murid.. Jumlah
Sekolah Dasar
D sebany
yak 460 un it dengan jumlah
j murid sebanyakk 86.751 murid
m
Fa
asilitas pend
didikan set ingkat SLTP
P baik nege
eri maupunn swasta be
erjumlah
126 unit dengan jumlah mu rid secara keseluruhan sebanyyak 25.094
4 orang.
Sedangkan untuk Se
ekolah Ting kat SMU da
an SMK di Kabupatenn Kutai Karttanegara
sebanyak 85 unit , dengan ju
umlah muriid sebanyak 25.812 oorang. Untuk lebih
jelasnya dapat
d dilihatt pada data Tabel 3.1

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 5
Tabel 3.1
3 Jumlah Fasilitas pe
endidikan Negeri/Swa
N asta yang tersedia
t
bupaten Kuttai Kartane
di Kab egara

Jumlah Sarana
S Pendiidikan

No
o. Nama
a Kecamatan
n Nege
eri dan Swastta

Siswa Siswa
a Siswa SM
MU Sisw
wa
TK SD
S SLTP
TK SD SLTP &SMK SMU/S
SMK
1 Sambo
oja 38 646 41
4 6633 10 1166 11 1644
4

2 Muara
a Jawa 10 902 22
2 3998 5 1006 4
4 1289
9

3 Sanga
a-Sanga 4 404 16
1 2473 3 804 3
3 806
6

4 Loa Ja
anan 34 1564 30
3 7538 9 2451 7
7 4534
4

5 Loa Kulu 19 1044 30


3 6055 11 2163 5
5 947
7

6 Muara
a Muntai 15 565 17
1 2591 5 694 3
3 296
6

7 Muara
a Wis 6 203 11
1 1409 4 343 1
1 124
4

8 Kota Bangun
B 18 744 37
3 3952 7 1282 5
5 1417
7

9 Tengg
garong 18 1902 45
4 12122 14 4533 15 4949
9

10
0 Sebulu
u 20 847 26
2 5092 6 1416 3
3 1101
1

11
1 Tengg
garong Sebera
ang 1 23 32
3 10017 9 2223 6
6 1500
0

12
2 Angga
ana 13 708 21
2 4172 6 776 1
1 420
0

13
3 Muara
a Badak 24 978 28
2 5652 10 1570 6
6 687
7

14
4 Maran
ng Kayu 19 755 24
2 3222 8 1175 6
6 4578
8

15
5 Muara
a Kaman 16 806 33
3 5404 9 1123 3
3 571
1

16
6 Kenoh
han 2 90 14
1 1456 4 449 2
2 227
7

17
7 Kembang Janggut 12 663 19
1 3422 4 1045 2
2 439
9

18
8 Taban
ng 15 592 14
1 1543 2 875 2
2 283
3

JUMLAH
H 284 13.436 460
4 86.751
1 126 2
25.094 85
8 25.81
12

Sedangkan khusus
k untu
uk kondisi sarana sa
anitasi tingkkat Sekolah Dasar
diwilayah kajian dapa ulasi Kondisii sarana sa
at dilihat paada Tabel 3.2 Rekapitu anitasi di
sekolah (S
SD/MI) yang
g meliputi ssumber air, toilet, SPAL dan temppat cuci tan
ngan dan
tabel 3.5. Sedangkan
n Kondisi saarana sanita
asi sekolah berkaitan
b ppengelolaan sampah
dan hygie nitasi tingkaat sekolah//setara: SD//MI) dapat dilihat pad
ene dan san da Tabel
3.5

III-6

Tabel 3
3.2. Rekapitula
asi Kondisi sarrana sanitasi d
di sekolah(SD/
/MI) (sumber air, toilet, SPA
AL dan tempatt cuci tangan).

Sumber Air Bersih


Jumlah Jumlah Jml Toilet/
/WC Jumlah Toiilet/WC Fas. Cuc
ci Fas. TPS Saluran
Siswa Guru Guru Murid Tangan
n Sekolah Drainase
No Nama Sekolah
PDAM
M SPT
SGL T L L
/IPL
L P L P L/P dan T L/P dan
n T Y T Y T Y T
P P

1 SDN00
03KotaBangun 179 171 10 14 1 _ _ 1 _ _ 5 _ Y _ Y _ _ T

2 SDN01
17KotaBangun 100 83 7 5 1 _ _ 3 _ _ 6 _ Y _ Y _ _ T

3 SDN00
06MuaraBadak 178 183 3 20 1 _ _ 1 _ _ 2 _ Y _ Y _ _ T

4 SDN01
15MuaraBadak 135 226 4 18 1 _ _ 1 _ _ 6 _ Y _ Y _ Y _

5 SDN01
17MuaraBadak 237 258 10 19 1 _ _ 2 _ _ 8 _ Y _ T _ T

6 SDN01
17LoaJanan 282 290 14 17 1 _ _ 2 _ _ 5 _ Y _ Y _ Y _

7 SDNOO
O1LoaJanan 341 318 11 23 1 _ _ 2 _ _ 6 _ Y _ Y _ _ T

8 SDN00
09Tenggarong 323 280 2 27 1 _ _ 1 2 _ _ 10 _ T Y _ Y _

9 SDN02
28Tenggarong 253 313 5 27 1 _ _ 4 _ _ 7 _ Y Y _ Y _

10 SDN02
26Tenggarong 22 25 5 4 1 _ _ 1 _ _ 1 _ Y _ Y _ _ Y

11 SDN00
09TenggarongSebran
ng 190 202 11 14 1 _ _ 2 _ _ 17 _ _ T Y _ _ Y

12 SDN02
23TenggarongSebran
ng 93 99 7 6 1 _ _ 2 _ _ 2 _ _ T T _ Y

BPS Kab
b. Kutai Karta
anegara III - 7
Sumber Air Bersih
Jumlah Jumlah Jml Toilet/
/WC Jumlah Toiilet/WC Fas. Cuc
ci Fas. TPS Saluran
Siswa Guru Guru Murid Tangan
n Sekolah Drainase
No Nama Sekolah
PDAM
M SPT
SGL T L L
/IPL
L P L P L/P dan T L/P dan
n T Y T Y T Y T
P P

13 SDN00
01LoaUlungTenggarrong 111 105 4 12 1 _ _ 1 _ _ 2 _ _ T Y _ _ Y

14 SDN01
18Tenggarong 236 234 3 24 1 _ _ 2 _ _ 14 _ Y _ Y _ _ Y

15 SDN 248 273 7 20 1 _ _ 4 _ _ 6 _ Y _ Y _ _ Y

16 SDN02
27LoaJanan 50 51 7 5 1 _ _ 1 2 2 Y _ Y _ _ T

17 SDN02
21LoaJanan 75 70 7 8 _ 1 _ 1 2 2 T Y _ _ T

18 SDN00
04MuaraBadak 77 71 1 7 1 _ _ 1 2 3 Y _ Y _ _ T

19 SDN00
08KotaBangun 77 76 5 5 1 _ _ 0 3 Y _ Y _ _ T

20 SDN01
14Jl.HMBakrie 103 108 4 12 1 _ _ 1 2 Y _ Y _ _ T

21 SDN00
01MuaraBadak 85 99 13 11 1 _ _ 2 6 Y _ _ T _ T

22 SDN02
27KotaBangun 88 94 7 4 1 _ _ 1 3 Y _ _ T _ T

23 SDN00
02KotaBangun 9 11 2 6 _ 1 1 2 Y _ _ T _ T

24 SDN01
19TenggarongSebran
ng 96 93 4 6 1 _ _ 7 4 2 Y _ _ T _ T

25 SDN00
08TenggarongSebran
ng _ 1 1 - 3 2 Y _ _ T _ T

IIII-8

Sumber Air Bersih


Jumlah Jumlah Jml Toilet/
/WC Jumlah Toiilet/WC Fas. Cuc
ci Fas. TPS Saluran
Siswa Guru Guru Murid Tangan
n Sekolah Drainase
No Nama Sekolah
PDAM
M SPT
SGL T L L
/IPL
L P L P L/P dan T L/P dan
n T Y T Y T Y T
P P

26 SDN00
09LoaJanan 140 118 10 12 1 _ _ 1 - 1 2 _ T _ T _ T

27 SDN01
15LoaJanan 148 145 3 16 1 _ _ 2 5 2 Y _ _ T Y
28 SDN00
03Tenggarong 222 178 5 19 1 _ _ 2 12 2 Y _ _ T _ T

29 SDITN
NURULILMITenggaro
ong 350 351 10 36 1 _ _ 4 10 2 Y _ Y _ _ T

30 SDN00
07MuaraBadak 173 189 5 14 1 _ _ 2 4 2 Y _ Y _ _ T

Total 4621 4714 186 411

Sumber: A
Analisa Pokja PPS
SP Kabupaten Kutai Kartanegara T
Tahun 2014

Keteranga
an:
L=Laki-lak
ki;P=Perempuan
PDAM=Airr dari PDAM; SPT
T=Sumur Pompa Tangan;SGL=Su
umur Galian
L/P= Toile
et L dan P menjad
di satu; L Dan P = Toilet L dan P sudah terpisah; T= Tidak memiliiki toilet
Y= Ya me
emiliki fasilitas; T=
= Tidak memiliki fasilitas

BPS Kab
b. Kutai Karta
anegara III - 9
Hasil an
nalisa surveey Sanitasi sekolah yang dilakukkan pada 30
3 Sekolah
h
Dasar dan wa kelas 5 di wilayah
n 600 sisw h cakupan studi Bukuu Putih sanitasi yang
g
diselengga
arakan pad
da Bulan A
Agustus sam
mpai denga
an Septembber 2014, didapatkan
n
gambaran
n kondisi sa ku PHBS di tingkat sekolah yang
arana sanitaasi sekolah dan Prilak g
dapat dilih bel 3.3 dan 3.4 serta grafik
hat pada tab g berikut ini:

T
Tabel 3. 3 Persentasse Kondisi Sarana Sa
anitasi Sek
kolah Dasa
ar

No Sanggat Kuraang
Kondisi Ba ik % Baik % Baiik %
1 ToileetGuru 55 16,67 2 6,67 233 76,67
2 Toileetsiswa 22 6,67 1 3,33 277 90,00
3 FasilitasCTPS 211 70,00 3 10,00
1 6 20,00
4 SaraanaAirBersih 277 90,00 1 3,33 2 6,67
5 Penggelolaansammpah 77 23,33 0 0,00 233 76,67
6 Draiinase 11 3,33 4 13,33
1 255 83,33
7 Keteersediaandaana 222 73,33 6 20,00
2 2 6,67
8 PendidikanHS 177 56,67 5 16,67
1 8 26,67

Kond
disiSaraanaSaniitasiSek
kolah
226,67
Pen
ndidikanHS 16,6 7
56,67
5
6,67
Keterseediaandana 20,,00
73,33
83,,33
Drainase 13,33
3,33
76,67
Pengelolaaansampah 0,00 KurrangBaik
233,33
6,67 Baiik
SaranaAirBersih 3,33
90,00
SanngatBaik
20,,00
FaasilitasCTPS 10,00
70,00
90,00
TToiletsiswa 3,33
6,67
76,67
ToiletGuru 6,67
16,6 7
0 20 40 0
60 80 100

III-10
0

Tabe
el 3.4 Priilaku PHBS
S Di Sekola
ah Dasar
Kurang
No Pe
erilakuHigie
enedanSaniitasi Baik % %
baik
1 Cuucitanganpakaisabun 108 18,00 492 82,00
2 Peenggunaantoilet/jambann 553 92,17 47 7,83
3 Peerilakubuangsampah 568 94,67 32 5,33

PrilakkuPHBSSDiSekolah

5,33
Perilakubuan
ngsampah
94,67

7,83 Kurangbaikk
nggunaantoilet/jamban
Pen
92,17
Baik

82,00
C
Cucitanganpakaisabun
18,00

0 20 40
4 60 80
8 100

Gamb
bar 3.4 Foto
o Kegiatan Survey
S Sanittasi Sekolahh Dasar
Kabupateen Kutai Karrtanegara Tahun 2014

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 11
1
3.3. Pen
ngelolaan Air
A Limbah
h Domestik
Airr limbah do
omestik adaalah air beka ak dapat dippergunakan
as yang tida n lagi untukk
tujuan se
emula baik yang men
ngandung kotoran
k ma
anusia (tinjja) atau da
ari aktifitass
dapur, ka uantitasnya antara 500-70% dara
amar mandi dan cuci dimana ku ai rata-rata
a
n air bersih. Air limbah
pemakaian h domestik mengandung lebih daari 90% cairran. Zat-zatt
apat dalam air buangaan diantaranya adalah unsur-unsuur organik tersuspensii
yang terda
erlarut dan juga unsur--unsur anorrganik serta
maupun te a mikroorgaanisme.
Sisstem pembu enanganan masalah pe
uangan air limbah merupakan pe embuangan
n
baik kotorran yang berasal dari manusia maupun
m kottoran yang berasal da
ari buangan
n
rumah tangga (dom
mestik), agaar kebersihan lingkungan dan kkesehatan masyarakatt
terjaga.
Sta
andar dan kriteria yan nakan dalam perencannaan sanita
ng dipergun asi meliputii
hal-hal seb
bagai beriku
ut :
1. Lingku
ungan tidak mi kontaminasi lebih lanjut sepertii tanah, airr tanah dan
k mengalam n
masuk ke sumber air atau sum ur. Perbaik
air permukaan yang akan m kan sanitasii
sebaikknya membu n lebih baik dan lebih ssehat.
uat kualitass lingkungan
enangkan untuk digun akan. Dalam
2. Menye m merencanakan saniitasi sebaiknya mudah
h
dan nyyaman untu
uk digunakaan
3. Mudah
h dalam pe
engoperasiaannya, dala
am mengop
perasikan fa
fasilitas san
nitasi haruss
sederh
hana dan am
man
4. Mengg
gunakan ba
ahan dan ttenaga settempat. Me
emanfaatka n bahan dan
d tenaga
a
setempat yang be
erkualitas d imaksudkan
n untuk menekan biayaa seminimal mungkin
5. Dapat dan mudah diperbaikki. Penerapa
an fasilitas sanitasi paada lokasi yang
y padatt
penduduk harus dapat
d mudah diperbaiki serta dikembanggkan
dan m
6. Fasilita
as sanitasi yang direnccanakan ha
arus merupakan piliha n masyarak
kat sebagaii
alterna
atif teknolog
gi yang term
murah dan sesuai deng
gan kemam
mpuannya
7. Perenccanaan saniitasi sebaikn
nya tahan la
ama.
Un
ntuk mening
gkatkan ku alitas lingk mukiman d i masa dattang, maka
kungan perm a
diperlukan
n adanya pe
erencanaan mbuangan air limbah yyang optimal, meliputii
n sistem pem
:
1. Sistem
m pembuang pat (On Site Sanitation))
gan setemp

III-12
2

Siste
em pembuaangan setem
mpat yaitu pembuanga
p an tinja dari jamban ke
e
tangki septic ata
au cubluk, sedangkan
n air mand
di, cuci, daan dapur di
d salurkan
n
kebida
ang resapan
n atau salurran drainase
e.
Kepadatan pe urang dari 200 jiwa/h
enduduk ku ha masih ddimungkink
kan dengan
n
penduduk tida
ak menggun
nakan air ta
anah sebaga
ai sumber aair bersih.
Da
aya tanah memenuhi
m syyarat lahan tersedia
Tersedia truk tinja untuk penyedotan
2. Sistem
m pembuang
gan terpusaat
Pada sistem terp
pusat pemb
buangan lim
mbah akhir pada loka si tertentu,, kemudian
n
diolah dengan pe rtentu yang disebut Instalasi Penggolahan Lim
eralatan tert mbah Tinja,,
sehing
gga hasil olahan tid
dak menim
mbulkan pe
encemaran lingkungan. Kriteria
a
diterap
pkannya sisstem pembu
uangan terp
pusat melipu
uti :
Kepadatan pe
enduduk leb
bih dari 500 jiwa
Kepadatan pe
enduduk anttara 201-50
00 jiwa/ha dimungkinka
d an bila
- Air tanah sudah tercem
mar
- Sebagian besar
b pendu
uduk mengg
gunakan air tanah
- Permeabilittas tanah jeelek
- Penduduk mampu unttuk membayyar iuran
- Cocok unttuk daerahh yang baaru dibang
gun dan yyang peka
a terhadap
p
lingkungan
n
Untuk sistem pem
mbuangan ssetempat (o
on site syste
em) dipaka i standar da
an metode--
de sebagai berikut
metod b :
Tengki septic dengan perresapan
enduduk kurrang dari 50
Kepadatan pe 00 jiwa/ha
ya resap ta nah antara 105-1 cm/d
Kecepatan day detik
Da
apat dicapai truk penyeedot tinja
Lah
han untuk bidang
b resa pan tersediia
Cubluk
Instala
asi Pengolah
han Tinja (IIPTL) terdirri dari :
Jarringan perpipaan
Un
nit pengolah operasional sistem
han limbah o
Sisstem pembuuangan semmi off site

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 13
3
Penanganan
P n masalah limbah dom
mestik rum
mah tangga di wilayah
h
Kabupaten
n Kutai Kartanegara menjadi salah
s satu prioritas daari penataa
an sanitasi..
Pemda Kabupaten
K Kutai
K Kartaanegara me
engawali ha
al ini dengaan melakuk
kan relokasii
kampung Tanjong di
d Kelurahan
n Panji yan
ng memilik
ki tingkat kkepadatan yang
y tinggii
yang bera
ada di ban
ntaran sung
gai Mahaka
am guna mengurangi
m pembuang
gan limbah
h
rumah tan
ngga ke Sun
ngai secara langsung. (Kaltim posst 23 Agusttus 2014)

3.3.1. Ke
elembagaa
an
Pengelolaan Air Limbah
h Domestik
k di Kabup
paten Kutaai Kartaneg
gara sesuaii
eraturan Da
dengan Pe aerah Kabu
upaten Kuta
ai Kartanega
ar Nomor 110 Tahun 2011
2 secara
a
umum disselenggarak
kan oleh Din
nas Badan Lingkungan
n Hidup Daaerah Kabup
paten Kutaii
Kartanega
ara pada Bid ampak Lingkungan, Suub Bidang pengelolaan
dang Pengeendalian Da p n
Limbah Domestik
D dan Limbah
h B3. (Liha
at Gambar 3.5 Strukktur Organisasi BLHD
D
Kabuapten
n Kutai Karttanegara).

G
Gambar 3.5
5 Struktur O
Organisasi BLHD
B Kabup
paten Kutai Kartanegara

III-14
4

Da
alam pelakssanaannya pengelolaa
an limbah domestik di Kabup
paten Kutaii
Kartanega
ara melibatk
kan juga di nas dinas terkait
t lainn
nya yaitu D
Dinas Pekerjjaan Umum
m
Cipta Karrya dan Ta
ata Ruang Daerah Kabupaten
K Kutai Kartaanegara pa
ada Bidang
g
nan Dan Peemakaman serta Dina
Kebersihan Pertaman as Kesehataan Daerah Kabupaten
n
Kutai Kartanegara, Biidang Keseh
hatan Lingk
kungan.
Gu
una menun
njang pemaantauan da
an perkembangan linngkungan hidup
h yang
g
semakin memprihatinkan di w
wilayah Ka
abupaten Kutai
K Kartaanegara da
an sebagaii
implementtasi dari UU
U No 32/20
009 tentang
g Perlindung
gan dan Peengelolaan Lingkungan
L n
Hidup makka pada bu
ulan Agustu
us 2014 ini Pemda Ku
ukar telah m
membentuk
k Pengawass
Lingkunga
an Hidup (P
PLH) berjum
mlah 18 orang yang telah memilikki sertifikat kompetensii
berkualifikkasi PLH. Kelembagaaan non pemerintah
p yang terrkait dalam
m kegiatan
n
an dan pengolahan airr limbah yang melibatk
pengelolaa kan masyara
rakat serta pihak-pihak
p k
swasta diw
wilayah Kab
bupaten Ku
utai Kartane
egara masih minim. LLihat Tabel 3.5 Daftarr
Pemangku gan Dalam Pengelolaan Limbah Domestik
u Kepenting D daan Tabel 3.6 Tentang
g
Hasil Pemetaan Dafta
ar Peraturan
n Limbah Domestik di Kabupaten
K Kutai Kartanegara
Masyarakat tentunya
t meemiliki pera
an yang bessar dalam ppengelolaan
n prasarana
a
dan saran
na di sekita
ar tempat tinggalnya,, mereka harus
h sadarr dan bisa mengelola
a
ketersedia
aan dan ko
ondisi prasaarana dan sarana
s dise
ekitar temppat tinggaln
nya dengan
n
baik. Selaiin itu masya
arakat juga harus men
ndukung pro
ogram pemeerintah yang berkaitan
n
dengan pe
enyediaan, pengelolaaan dan pen
ngembangan prasaranaa dan sara
ana daerah..
Pada umumnya Pemerintah p
perlu meny
yediakan berbagai
b saarana dan prasarana
a
wilayah, dan
d masya
arakat bisa mengelola
a dan merrawatnya ddengan baiik. Dengan
n
adanya p
partisipasi pada maasyarakat, baik dalam bentukk kelompok
k-kelompokk
masyaraka
at maupun
n kelembaagaan lainn
nya dihara
apkan aka n menduk
kung serta
a
mendoron
ng peningkatan pen
nyediaan, pengelolaa
an serta pengawassan dalam
m
pembangu
unan prasarrana dan saarana wilaya
ah di Kabup
paten Kutai Kartanegara.

Gambar 3.6 Foto


o Kegiatan gotong royong pembeersihan sung
gai

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 15
5
Tabel 3.5
5. Daftar Pemangku
P K
Kepentingaan dalam Pembangun
nan dan Pen
ngelolaan
Air Limbah
h Domestik
k.

PEM
MANGKU KEP
PENTINGAN
FU
UNGSI
Pemerinttah Swastta Masyarrakat

PERENCA
ANAAN

Menyusun
n target penge
elolaan air limbah domestikk skala kab Bappedaa - -
Menyusunn rencana pro
ogram air limbah domestikk dalam rangkka pencapaian
n
R
DCK-TR - -
target
Menyusunn rencana annggaran progrram air limbaah domestik dalam rangkaa
R
DCK-TR - -
pencapaia
an target
PENGAD
DAAN SARAN
NA

Menyedia
akan sarana pe
embuangan aw
wal air limbah
h domestik DCK-TR
R - -

Membang
gun sarana pe
engumpulan da
an pengolahan
n awal (Tangk
ki Septik) DCK-TR
R - -

Menyedia
akan sarana pe
engangkutan dari
d tangki sep
ptik ke IPLT (ttruk tinja) DCK-TR
R - -
Membang gun jaringan atau saluran pengaliran lim
mbah dari sumber ke IPAL
L
R
DCK-TR - -
(pipa kole
ektor)
Membang
gun sarana IPLLT dan atau IP
PAL DCK-TR
R - -

PENGELO
OLAAN

Menyedia
akan layanan penyedotan
p lumpur tinja DCK-TR
R - -
DCK-R//
Mengelola
a IPLT dan ata
au IPAL - -
BLHD
Melakuka
an penarikan re
etribusi penye
edotan lumpurr tinja DCK-TR
R - -

Memberikkan izin usa aha pengelolaan air lim bah domestik, dan atau
u
BLHD - -
penyedottan air limbah domestik

Melakukaan pengecekan n kelengkapan


n utilitas tekn is bangunan (tangki septik
k,
DCK-TR
R - -
dan salurran drainase lin
ngkungan) dalam pengurussan IMB

PENGAT
TURAN DAN PEMBINAAN
P

Mengaturr prosedur pen nyediaan layanan air limba h domestik (p


pengangkutan, BLHD/
- -
personil, peralatan, dll)) R
DCK-TR
Melakukaan sosialisasi peraturan,
p dan pembinaan dalam hal pengelolaan air
BLHD/Dinkkes - -
omestik
limbah do
Memberikkan sanksi terh
hadap pelangg
garan pengeloolaan air limba
ah domestik BLHD - -

MONITO
ORING DAN EVALUASI
E

Melakukaan monitoring dan evaluasi terhadap cap


paian target pengelolaan
p air DCK-TR
R-
- -
omestik skala kab/kota
limbah do BLHD

Melakukaan monitoring dan evaluasi terhadap kap


pasitas infrasttruktur sarana
a DCK-TR
R-
- -
aan air limbah domestik
pengelola BLHD
Melakukaan monitoring dan evaluasi terhadap efeektivitas layan
nan air limbah
h
R-
DCK-TR
domestic,, dan atau menampung
m se
erta mengelol a keluhan ata as layanan air - -
BLHD
limbah do
omestik
Melakuka
an monitoring dan evaluasi terhadap
t baku
u mutu air limb
bah domestik BLHD - -
Sumber P
Pokja PPSP Ka
abupaten Kuta
ai Kartanegarra

III-16
6

Tabel 3.6
6. Kondisi Peraturan A
Air Limbah
h Domestik Kabupaten
n Kutai Karrtanegara

Kete
tersediaan Pelaksanaa
an

Belum Tidak
Peratu
uran Efektiff Keterangan
Ada
a Tidak Efektif Efektif
Dilaksa
a
(Sebuttkan) Ad
da Dilaksa Dilaksa
nakan
nakan nakan

AIR
R LIMBAH DO
OMESTIK
Targget capaian pe elayanan
penggelolaan air lim
mbah domestik - - - - -
di Kaabupaten Kuta ai Kartanegara a
Kewajiban dan san nksi bagi
Pemerintah Kab/K Kota dalam
penyyediaan layana an - - - - -
penggelolaan air lim
mbah
dommestik
Kewajiban dan san nksi bagi
Pemerintah Kab/K Kota dalam
mem mberdayakan masyarakat
m - - - - -
dan badan usaha dalam
penggelolaan air lim
mbah domestik
Kewajiban dan san nksi bagi
masyyarakat dan atau
a
penggembang untu uk - - - - -

men nyediakan sara ana
penggelolaan air lim
mbah domestik
di huunian rumah
Kewajiban dan san nksi bagi
industry rumah tangga untuk
men nyediakan sara ana - - - -
penggelolaan air lim
mbah domestik
di te
empat usaha
Kewajiban dan san nksi bagi
kanttor untuk menyediakan - - - - -
sarana pengelolaa an air limbah
dommestik di tempa at usaha
Kewajiban penyed dotan air
limbah domestik untuk
u
masyyarakat, indusstri rumah - - - - -
tanggga, dan kanto or pemilik
tanggki septik
Retribusi penyedo otan air limbahh - - - -
dommestik
Tataacara perizinann untuk Raperda
kegiaatan pembuan ngan air Perlindunggan
limbah domestik bagi
b kegiatan dan Pengeelolaan - - - - -
permmukiman, usah ha rumah Lingkungaan
tanggga, dan perka antoran Hidup
Sumber : Po okja PPSP Kab bupaten Kutaii Kartanegara
a

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 17
7
3.3.2. Sis
stem dan Cakupan
C Pelayanan Limbah Domestik
P D
Badan Lingku up Daerah Kabupaten Kutai Karttanegara pa
ungan Hidu ada Bidang
g
Pengendalian Dampa
ak Lingkun gan, Sub Bidang pen
ngelolaan LLimbah Dom
mestik dan
n
Limbah B3
3, memiliki program d
dan kegiata
an yang be
ertujuan unntuk menca
apai kondisii
masyaraka
at hidup sehat dan sejjahtera dala
am lingkung
gan yang beebas dari pencemaran
p n
air limbah
h permukim
man. Air lim
mbah yang dimaksud adalah airr limbah permukiman
p n
(municipal wastetare diri dari limbah domesstik (rumah tangga) ya
e) yang terd ang berasall
dari sisa mandi,
m cucii dapur, da n tinja man
nusia dari lingkungan permukima
an serta airr
ari industri rumah taangga yang
limbah da g tidak me
engandung Bahan Be
eracun dan
n
Berbahaya
a (B3). Air limbah peermukiman ini perlu dikelola
d agaar tidak me
enimbulkan
n
dampak seperti
s mencemari air permukaan
n dan air ta
anah, disam
mping sangat beresiko
o
menimbulkan penyak
kit seperti d iare, thypuss, kolera dan lain-lain.
Sumber Limb
bah di Kabu
upaten Kutai Kartanega
ara dibagi m
menjadi 2 macam
m yaitu
u
limbah do
omestik yan
ng berasal d
dari permukiman dan non domes
estik yang berasal
b darii
rumah sakit, pabrik,, dan semu
ua badan usaha
u yang
g menghasiilkan limbah cair non
n
permukiman.
B
Berdasarkan
n hasil studi EHRA dida
apatkan gam
mbaran bahhwa sistem penyaluran
n
pembuang
gan air limb
bah domesttik (rumah tangga)
t pad
da daerah ppermukiman yang ada
a
di Kabup
paten Kuta
ai Kartaneg
gara umum
mnya massih memannfaatkan penggunaan
p n
septicktan
nk untuk masing-mas
m sing toilet yang
y ada di
d rumah m
masyarakat dan untukk
pembuang
gan sisa makanan dari dapur, sampa
ai pada pencucian umumnya
a
mengguna
akan salura
an saluran d
drainase ataupun bada
an air sepeerti sungai, kolam dan
n
lain-lain. Sedangkan untuk lim
mbah rumah
h tangga pada
p daeraah perdagangan pada
a
umumnya belum ada pengolah
hannya terlebih dahulu sebelum masuk ke
e badan airr
sehingga dengan demikian secaara umum fungsi saluran drainasse di Kabup
paten Kutaii
Kartanega
ara menjadi tercampur antara limb
bah rumah tangga
t dann limpasan air
a hujan.
S
Sistem pembuangan seeperti diata
as ini tentunya dapat mengganggu kualitass
badan aiir penerim
ma, meskip
pun a kualitas (karakteri stik limbah) tingkatt
secara
pencemaran limbah domestik
d reendah, namu
un debitnya
a cukup bessar. Ganggu
uan ini akan
n
cukup terrasa teruta
ama pada musim kem
marau, dim
mana saluraan drainase otomatiss
menjadi berfungsi sebagai saluraan pembuangan limbah.

III-18
8

D
Dalam Gambar 3.7 Diaagram venn
n hasil stud
di EHRA tahhun 2013 dibawah
d inii
terlihat pe
ersentase te
empat buan g air besar di Kabupaten Kutai Kaartanegara.

% 3% 2%
1%
0%
% A.Jam
mbanpribadi
0%
B.MCCK/WCUmum
m
3%
% 13% C.Ke WChelikopte
er
6% D.Ke sungai/panta
ai/laut
E.Ke kebun/pekara
angan
72
2%
F.Kesselokan/parit/got
G.Ke lubanggalian
n
H.Lai nnya,
I.Tidaaktahu

Gambar
G 3.7 Persentase Tempat Buaang Air Besarr Kabupaten
Kutai KarttanegaraTahun 2013

D hasil wa
Dari awancara d an pengam
matan lapang
gan dengann responden
n pada saatt
survey sttudi EHRA
A tahun 2
2013 seccara umum
m persentaase respon
nden yang
g
mengguna
akan jamba
an pribadi ssebesar 72%
%, dan resp
ponden yanng menggunakan MCK
K
Umum sebesar 6%, namun adaa juga resp
ponden yan
ng tidak meemiliki jamb
ban pribadii
ng air besarr di sungai/pantai/laut sebesar 133%, buang air besar dii
sehingga masih buan
lubang ga
alian sebesa
ar 3%, buaang air besar ke WC helikopter
h ssebesar 3%
% dan yang
g
paling sed
dikit buang
g air besar ke kebun sebesar 1%. Akan ttetapi dari banyaknya
a
penggunaan jamban
n hanya 58
8% yang menggunak
m kan septik tank sebag
gai tempatt
penyaluran/pembuan
ngan akhir ttinja.

B
Berdasarkan
n hasil peng
gamatan dila
apangan pa
ada survey EHRA yang
g dilakukan,,
persentase
e responde
en yang m an tempat penyalurann tinja me
menggunaka enggunakan
n
tangki sep
ptik sebesarr 58%, disu
usul yang menggunaka
m an cubluk/l ubang tana
ah sebesarr
7%, yang
g menyalurrkan ke su ngai/danau
u/pantai sebesar 2% dan respo
onden yang
g
b tidak tahu sebesar 33
menjawab 3%. Lihat Gambar
G 3.8 berikut ini:

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 19
9
TTangkiseptikk

58% PPipasewer

CCubluk/loban
ng
33
3%
ttanah
LLangsungke
ddrainase
7% SSungai/danau/pant
aai
2%
% KKebun/tanahh
0% l apang
0% 00%
TTidaktahu

Gam
mbar 3.8 Diaagram Temmpat Penyaluran Akhir Tinja
Kab. K
Kutai Kartan
negara Tahu
un 2013

D 1600 re
Dari esponden daalam survey RA, diketahhui ada 927 responden
y studi EHR n
yang men
nggunakan septik
s tank maka yang
g penting diiperhatikan adalah jan
ngka waktu
u
an septik tank terseb
pengurasa mbar jelas pada tabell 3.7. sebe
but. Tergam esar 87,5%
%
responden
n tidak pern
nah melaku kan pengurrasan septik
k tank secaara berkala, yang pada
a
akhirnya nanti
n dapat menimbulkkan masalah
h baru.

Tab
bel 3.7 Wa ktu Terakhiir Pengurasan Tanki Seeptik
Kabu paten Kutai Kartanega
ara Tahun 22013

Pengurasan KLASTE
ER 0 KLAS
STER 1 KLLASTER 2 KLASTER 3 KLASTER 4 Rata
TTangki Septic Rata
% % % % % %
0-112 bulan
2,4 00,7 0,6 0,7 0,0 0,8
yang lalu
1-55 tahun yangg
3,6 1 ,0 2,0 3,9 3,7 2,3
lalu
Leebih dari 5-100
0,0 00,7 2,3 1,3 0,0 1,3
tahhun yang laluu
Leebih dari 10
0,0 00,0 0,3 1,3 0,0 0,3
tahhun
Tiddak
91,6 911,3 88,8 80,9 70,4 87,5
peernah
Tiddak
2,4 66,3 6,0 11,8 25,9 7,9
tahhu

III-20
0

B
Berdasarkan
n tabel diataas, menunjjukkan bahw
wa tingkat persentase
e terbanyakk
adalah re
esponden tidak pernah
h melakuka
an pengura
asan terhaddap septik tank yang
g
digunakan
n yaitu seb
besar 87,5%
%, selanju
utnya ada sekitar 7,99% respond
den yang
g
menjawab
b tidak tahu
u. Sedangkaan 0,8 % re
esponden melakukan
m ppengurasan septic tankk
sekitar 0-1
12 bulan ya
ang lalu, 2,3
3 % respon
nden melaku
ukan penguurasan 1-5 tahun
t yang
g
lalu, 1,3 % responden melakukkan pengurrasan lebih dari 5-10 tahun yang lalu, dan
n
responden
n yang telah
h melakukaan pengurassan septik tank
t diatas 10 tahun sebesar
s 0,3
3
%. Hal ini disebab
bkan banyaaknya resp
ponden yang belum mengetahui tentang
g
an septik tank
pengurasa t terseb
but, serta kurangnya
a layanan sedot tinja
a sehingga
a
masyaraka
at tidak mengetahui haarus melaku
ukan apa un
ntuk pengurrasan septik
k tank.

19,8
44,3

67
7,2 8,6 Layanansedot
tinja
Membayar
tukang
Dikosonggkan
sendiri
Tidaktah
hu

Gambar 3.9 Praktik Pen


ngurasan Ta
anki Septik ddi Kabupate
en
Kutai Karta
anegara Tahun 2013

B
Berdasarkan
n hasil w
wawancara dengan responden tentang n
perlakuan
pengurasa
an septik ta
ank sebesarr 67,2% ressponden tid
dak tahu praaktik pengu
urasan tinja
a
tersebut, selanjutnya
a 8,6% ressponden melakukan
m pengosongaan sendiri dan untukk
pengurasa
an yang diilakukanan layanan sedot tinja dan dengaan membay
yar tukang
g
masing-masing sebessar 19,8% d
dan 4,3%.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 21
1
T
Terkait deng
gan kondissi Tangki Septic suspe
ek aman ddan tidak aman, pada
a
ukkan hasil studi EHRA
gambar 3.9 menunju A tahun 20
013 bahwa didapatkan
n pemetaan
n
tanki septtik milik responden yan
ng digolong
gkan aman sebesar
s 63,,4 %, sebaliknya tankii
septik resp
ponden yan
ng tidak amaan dengan persentase sebesar 366,6 %.
KUKAR

63,4
36,6

4 48,8
51,3
KLASTERDESA/KELURAHAN

3 55
5,9
44,1
Suspekama
S an
2 56
6,9 Tidakaman
T
43,1
4

1 773,4
2 6,6

0 70, 1
29,9

,,0 20,0 40,0 60,,0 80,0

Gambar
G 3.1
10 Tanki Se
eptik Suspek
k Aman & T Tidak Aman
Kabu
upaten kutai Kartanegaara Tahun 22013

D
Dari gambar diatas klaaster deng
gan tangki septik susspek aman
n terbanyakk
adalah kla
aster 1 deng
gan persenttase sebesa
ar 73,4 %, dan sisanyaa 26,6 % suspek tidakk
esar 70,1 % dan susppek yang tidak
aman. Pada klaster 0 suspek aman sebe t aman
n
sebesar 29,9
2 %. Se
elanjutnya, di klaster 2 sebesar 56,9% tan gki septik aman, dan
n
suspek tangki septik yang tidakk aman seb %. Demikia n juga pad
besar 43,1% da klaster 3
suspek se
eptik tank yang
y aman dengan pe
ersentase sebesar
s 55,,9 %, dan yang tidakk
aman 44,1
1 %.

III-22
2

S
Suspect ama
an dan tidaak aman ko
ondisi Tang
gki Septic taank berdassarkan hasill
studi EHRA
A, secara rinci dapat d ilihat pada tabel 3.8

bel 3.8 Tab


Tab ntase Suspect Aman/
bel Persen /Tidak Am
man Septicttank
Kab. Ku
utai Kartan
negaraTah
hun 2013

0 1 2 3 4 KUK
KAR
VARIAB
BEL KATEGORI
% % % % % %

Tangki sepptik Tidakk aman 29.9 26.6 43.1 44.1 51.3 336.6
suspek am
man Susppek aman 70.1 73.4 56.9 55.9 48.8 6
63.4

JUMLAH 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0


1 1000.0

Pencemaraan Tidakk, aman 57.1 96.0 76.9 65.5 100.0


1 8
80.2
karena
pembuangan isi Ya, aman
a 42.9 4.0 23.1 34.5 .0 19.8
tangki septtik

JUMLAH 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0


1 1000.0

Pencemaraan Tidakk aman 62.8 52.3 55.6 68.5 47.5 556.7


karena SPA
AL Ya, aman
a 37.2 47.7 44.4 31.5 52.5 4
43.3

JUMLAH 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0


1 1000.0

Dari hasill analisa yang


y dilaku
ukan tim Pokja
P PPSP
P Kabupateen Kutai Kartanegara
K a
mengenai kondisi pengelolaan air limbah
h domestik
k yang adaa di Kabup
paten Kutaii
Kartanegra dengan jelas dapaat terlihat bahwa pe
engelolaan air limbah
h domestikk
terutama pada limbah
h black watter dan grey
y water belu
um tertangaani. Lihat ga
ambar 3.11
1
diagram sistem sanita
asi air limbaah domestik
k.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 23
3
Sumber : Analisa Pokja PPSP Kabupaten K
Kutai Kartanegara
a
Gamb
bar Peta 3.11 P
Peta Sistem San
nitasi: Air Limb
bah Domestik Kabupaten Kuta
ai Kartanegara

III-24

Ta
abel 3.9 Diagra
am Sistem San
nitasi Pengelollaan Air Limba
ah Domestik
A B C D E
Input User Interface
e Pengumpulan dan Pengaliran Pengolahan Pembuangan/
Penampungan / Akhir Daur Ulang
Penampungan
P Awal
Black Water (Tinja, Kamar Mandi Tangki Septik Drainage Primer Sungai
Urine,Air Pemberssih, Air
W
WC Jongkok dan WC Duduk Tangki Septik Truck Tinja TPA
Penggelontor,Ke
ertas
W
WC Jongkok dan WC Duduk Drainase Sungai
Pembersih))
Sekunder
Tem
mpat Cuci Makanan
n / Piring Drainage Sumur Resapan Sungai

WC helikopterr Langsung Sungai


Sungai
Grey Water (Air Curah
C P
Pembuangan Kamar Mandi Tangki Septik Truck Tinja Tanah
dari dapur,air untuk
u W
WC Jongkok dan WC Duduk Drainage Anak Sungaii
mandi, air cuccian
Dapur Rawa Anak Sungaii Sungai
pakaian)
Tempat Cuci Paka
aian Sumur Resapan Sungai

WC helikopterr Sungai

Pembuangan langsung(Ke
ebun,Sawah) Jumbleng Tanah

Pembuangan langsung(Ke
ebun,Sawah) Sungai

BPS Ka
ab. Kutai Karttanegara III - 25
2
T
Tabel 3.10 S
Sistem Pengelola
aan Air Limbah Yang
Y Ada di Kabupaten Kutai Ka
artanegara
Kelompok Fungsi Tekknologi yang diguna
akan Jen
nis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data Sumber
S Data
A B C D E

User Interface SLBM Komunal/Sanimas Jumlah Belum ada

User Interface Tempat Cu


uci Makanan / Piring
g

User Interface WC Jongko


ok dan WC Duduk

User Interface Pembuanga


an Kamar Mandi

WC helikop
pter dan Pembuanga
an
User Interface
langsung Ja
amban Cemplung

Pena
ampungan Awal Tangki Sep
ptik Jumlah

Pena
ampungan Awal Jumbleng Jumlah

Peng
galiran Truck Tinja
a jumla
ah armada 2 bh (3000 lt)

Jumlah kk terlayani

Peng
golahan Akhir IPLT (Diren
ncanakan) Nama IPLT Belum ada

Kapa
asitas -

Pemb
buangan/ Daur Ulan
ng Sungai Nama Sungai Sungai Mahakam
m

Pemb
buangan/ Daur Ulan
ng Kompos Belum Ada TPA ( Kolam Lindi)

III-26

3.3.3. Pe
eran Serta Masyarak
kat
Peran serta masyarakat
m dapat dike
elompokan menjadi
m 2, yaitu :
1) Peran dalam pengeelolaan lim
mbah tinja secara maandiri (pen
nyediaan
jamban WC)
W dalam rrumah tang
gga masing--masing.
2) Peran seccara kolektiff berupa pe
enyediaan fasilitas
f MC
CK dan WC umum.

3.3.4. Ko
omunikasii Dan Med ia
Penyebarluasa
an Inform
masi tentan
ng pengelo
olaan air Limbah Domestik
D
dilaksanakkan oleh Dinas
D Perhu bungan, Ko
omunikasi dan Inform
matika Beke
erjasama
dengan Diinas Terkaitt dan deng
gan Media Komunikasi
K tertulis
t dan Elektronik baik itu
milik Pemerintah Kabupaten
n Kutai Kartanegara sendiri maupun Media
telekomun
nikasi umum n penyebarran informasi sanitasi lingkungan
m. Kegiatan n melalui
berbagai media
m di Ka
abupaten Ku
utai Kartane
egara dilakssanakan anttara lain :
a. Penye
ebarluasan informasi m dia massa yang meliputti :
melalui med
W
Website Disskominfo, website BL
LHD Kabup
paten Kukaar, Website Dinas
P
Pekerjaan Umum Kabup
paten Kutai Kartanegarra
K
Kaltim Post,
S
Siaran melalui televisi sswasta lokal dan radio lokal
b. ebarluasan Informasi m
Penye melalui tata
ap muka :
S
Siaran kelilin
ng melalui m
mobil unit penerangan
M
Media Sosialisai yang melibatkan petugas kehumasan
k dari kanto
or, dinas
d
dinas terkaitt, pemuka m
masyarakat,, tokoh agam
ma, dan lainn-lain.

Dalam
m tahun tah eran Media Informasi melalui we
hun belaka ngan ini Pe ebsite di
internet di Kabupaten
n Kutai Karttanegara sa
angatlah ak
ktif , hal ini nampak da
ari berita
dan inform
masi menge
enai kondisii lingkungan kan dengann jelas dan terbuka.
n disampaik
Tabel 3.11
1 berikut menampilkan
m n alamat we
ebsite yang
g memuat bberita dan in
nformasi
tentang ko
ondisi dan kegiatan Li ngkungan hidup.
h

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra III - 27
Ta
abel 3.11 Da
aftar Websitte Yang meemuat tenta
ang Kondisi Lingkungan
n
Kab. Kutai Karta
anegara
Pem
milik
Alamat Web
bsite Judul Berita
Web
bsite

BLHHD Akan Men


nggelar
BLHD Kab.
K
Lom
mba Pemanfaaatan
Kutai http://www.b
blhd.kutaikarttanegarakab.go.id
Lim
mbah
egara
Kartane
BLHD Kab.
K Air Baku Sungai Santan
Kutai http://www.b
blhd.kutaikarttanegarakab.go.id Terrcemar
egara
Kartane
Perrusahaan Kurrang
BLHD Kab.
K
Pedduli Buang
Kutai http://www.b
blhd.kutaikarttanegarakab.go.id
Lim
mbahnya
egara
Kartane
BLHD Kab.
K BLH
H Kaltim Seb
but Air
Kutai http://www.b
blhd.kutaikarttanegarakab.go.id Mahhakam Terce
emar
egara
Kartane
Bappedda Kutai ba
appeda.kutaiikartanegarakab.go.id Loaa Janan Bakaal Miliki
Kartane
egara TPAA Modern
Buppati Rita Dek
klarasikan
Humas Kab.
Mennuju Indonesia
Kutai http://humas .kutaikartane
egarakab.go..id/
Berrsih Sampah 2020
egara
Kartane
Dekklarasi Kalimantan
Swasta
a http://www.vvivaborneo.co
om Tim
mur Hiijau

Ka mpanyekan
Swasta
a http://www.kkutaikartaneg
gara.com Tennggarong Yang
Sehhat, Bersih Dan
D HIjau
Sumber: Sttudi Kajian Media
M dan Infformasi Pokja
a PPSP Kuka
ar Tahun 20114

III-28

Tab
bel 3.12 Kegiata
an Komunikasi terkait
t komponen air limbah.
Khalay
yak
No Kegiatan Tahun D
Dinas Pelaksana Tujuan Kegia
atan Pes
san Kunci Pembelajara
an
Sasarran
1 Pen
nyebarluasan 2010-2014 P
Pemda, ada Masyaraka
at ada Penyadaran
P masyara
akat
Info
omasi melalui Sura
at D
Diskominfo, swasta umum
Kabbar Harian

2 Pen
nyebarluasan 2010-2014 D
Diskominfo ada Masyaraka
at ada Mengajak
M masyarakaat
Info
omasi melalui umum dalam
d pengelolaan
webbsite Kutai persampahan
p
Karrtanegara

3 Pennyebarluasan 2010-2014 S
Swasta Ada Masyaraka
at ada Penyampaian
P Inform
masi
Info
omasi melalui umum in
nformasi tentang
tele
evisi lokal swasta mengajak
m masyarakat
dalam
d pengelolaan limbah
plastik
p
4 Pen
nyebarluasan 2012-2014 S
Swasta Ada Masyaraka
at Ada Penyampaian
P inform
masi
Info
omasi melalui radio
o umum te
entang Prilaku Hidu
up
swaasta lokal Bersih
B dan Sehat

5 Pen
nyebarluasan 2010-2014 Diskominfo Ada Masyaraka
at Ada Penyampaian
P inform
masi
Info
omasi melalui RRI umum te
entang pemberanta asan
Kotta Tenggarong je
entik jentik nyamukk
Demam
D berdarah

Sumber : Studi Media dan In


nformasi Pokja PPSP Kukar Tahun 2014
4

BPS Ka
ab. Kutai Karttanegara III - 29
2
3.3.5. Pe
eran Swastta
Sampai saat ini penyediia Layanan air limbah domestik ddi Kabupate
en Kutai
Kartanega
ara yang me
elibatkan du
unia usaha masih
m sangat minim.

Tabel 3.13 Penyedia Layanan Air Limbah Domestik yanng ada di


Kabuupaten Kuta
ai Kartanega
ara

Nama Ta hun mulai Jenis kegiatan/


Poten
nsi
No P
Provider/Mitra o
operasi/ Kontribusi
Kerjasa
ama
Potensial Berrkontribusi Terhad
dap Sanitassi
Kompone
en : Air Lim
mbah

Laya
anan mobil
1 Dinas DCK-T
TR 2008 ada
a
peny
yedot tinja

Sumber : Dinas
D Pekerjaa
an Umum Kabu
upaten Kutai Kartanegara
K Tahun
T 2014

3.3.6. Pe
endanaan dan
d Pemb
biayaan
Un
ntuk Ringkassan pendap
patan dan belanja dari sub sektor pengelolaan air
at dilihat paada tabel 3.13 mengen
limbah domestik dapa nai Rekapituulasi Realisa
asi
Pendanaan Sanitasi komponen
k aair limbah domestik di bawah ini :

III-30

Tabel 3.14 Rekapitulasi Reallisasi Pendanaan Sanitasi


S komponen air limbah dome
estik

Belanja
a (Rp) Pertumbuhan
No Komponen
n Rata-rata
a
2
2010 20
011 201
12 2013 2014
4 (%)

1 A
Air Limbah (1a+1b
b)
P
Pendanaan Investasii air
1.a 3.5223.327.500 9155.665.500 1.396.727.000 - - -7%
lim
mbah
P
Pendanaan OM yang
g
1.b - - - - -
dialokasikan dalam APBD
A
P
Perkiraan biaya OM
1.c b
berdasarkan infrastru
uktur - - - - -
te
erbangun

Sumber : Dinas Pekerjaan Um


mum Kabupaten Kuttai Kartanegara Tah
hun 2011 - 2014

Tabel 3.15 Re
ealisasi dan Poten
nsi Retribusi Air Limbah.
Retribusi Sanitasi
S Tahun (Rp)
( Perrtumbuhan
N
No SK
KPD
2010 2011 2012 2013 2014 (%)
1 Retribusi Air Limbah 0 54,5 48 49,95 0 30%

1..a Realisasi retrribusi 0 54,5 48 49,95 0 0

1..b Potensi retrib


busi 0 - 40 60 0 0
Sumb
ber : Badan Pusat Sttatistik Kabupaten K
Kutai Kartanegara T
Tahun 2011, 2012, 2013, 2014

BPS Ka
ab. Kutai Karttanegara III - 31
3
3.3.7. Pe
ermasalaha
an Mendessak
Permasalahan
n yang m
menjadi prio
oritas pada bidang limbah do
omestik dii
Kabupaten
n Kutai Karttanegara di sebabkan oleh
o bebera
apa hal, dianntaranya ad
dalah :

Tabel 3.16 Daftar Permasalahaan Mendesa


ak Pengelola
aan Limbah Domestik Kab.
K Kutai
Kartanegara

o Pe
ermasalah
han Mende
esak

1 Prilaku BABS
B di Kabupaten Kukkar masih 39
9,7%
2 % melakuka
Dan 22% an BAB tid ak pada te
empatnya (ssungai 13%
%, WC Heliccopter 3%,
ke luban
ng galian 3%
%, 2% tdk diketahui dan 1 % ke pekarangann)
3 ase pendud
Persenta duk yang mmembuang limbah dom
mestick ke sseptict tank ada 58%
sedangkkan sisanya 42% tidakk terlayani.
4 Suspect SepticTank Tidak amann 64%
5 ptimalnya Layanan
Belum op L Pen
ngolahan Limbah Dome
estik
6 danya fasilitas pengelo
Belum ad olaan limbah (IPLT dan
n IPAL)
7 ptimalnya sarana layan
Belum op nan sedot tinja

8 Kurangnyya kesadaran masyaraakat dan pengetahuan


p n mengenaai pengelola
aan limbah
rumah tangga
t
9 nnya kualitas air tanah dan air perrmukaan ak
Menurun kibat dari peencemaran Air
A Limbah
Permukiiman meny yebabkan tinngginya biaaya pengola
ahan air miinum (perluu data dari
BLHD)
10
0 Rendahn
nya skala prrioritas penaanganan pe
engelolaan Air
A Limbah D
Domestik
11
1 Belum te
erlibatnya se
ektor swastta dalam pe
engelolaan limbah domeestik

12
2 Belum memadainya
m a perangkatt peraturan perundang
gan yang dipperlukan da
alam
pengelo
olaanAir limb
bah domesttik (Regulassi Limbah do
omestik

III-32
2

3.4. Pen
ngelolaan
n Persamp
pahan

Pena
anganan pe
engelolaan sampah di
d Kabupatten Kutai Kartanegarra saat inii
mengguna
akan sistem
m setempatt dan sistem
m terpusat.. Penangannan teknik operasionall
Sistem Settempat yan
ng ada saat ini terbagi menjadi dua sebagai bberikut :
em Individu :
Siste
Adalah sistem dimana massyarakat me
engelola sampahnya ssendiri seca
ara individu
u
denga
an mengumpulkan ssampah di
d pekarangan, kemuudian diba
akar, atau
u
masya
arakat mem
mbuat luban
ng untuk te
empat pembuangan saampah. Unttuk wilayah
h
pingggiran kota,, dengan kavling tan
nah beruku
uran besar,, kepadatan endudukk
masih
h rendah, sistem
s ini tiidak akan berdampak
b negatif baagi kesehatan. Namun
n
untukk wilayah kota deng
gan kepada uduk yang tinggi ak
atan pendu kan sangatt
berpe
engaruh terrhadap keseehatan masyarakat. Selain
S denggan cara dibakar atau
u
dibuang di luba
ang sampaah, ada juga diantaranya yang membuan
ng sampah
h
langsu okan atau ssungai atau bahkan ke laut. Denggan sistem yang
ung ke selo y kedua
a
ini jelas akan menyebabka
m an pencema
aran lingku
ungan. Dalaam perkem
mbangannya
a
saat ini ada pu
ula masyarrakat di Kabupaten
K Kutai Karttanegara yang sudah
h
melakkukan pemiilahan samp
pah rumah tangganya
a. Namun ccara ini ma
asih sangatt
kecil presentasen
p nya.
Siste
em Bersam
ma :
Sistem
m pengelolaan samp
pah secara bersama ini diorgaanisir oleh penguruss
kampung atau kelurahan/d
k esa. Tempa
at pembua
angan samppah tersebu
ut biasanya
a
dekatt dengan permukimaan. Sebagia
an tempatt pembuanngan tersebut belum
m
memp
perhatikan dampak lin
ngkungan sekitarnya,
s sehingga bberpotensi menggangu
m u
lingku
ungan dan menimbulka
m an pencema
aran terhad
dap air tanaah dan air permukaan.
p .
Hal in
ni akan berrdampak neegatif keseh
hatan masy
yarakat. Air tanah yang tercemarr
masuk ke sumurr-sumur da ngkal yang airnya digunakan unttuk air minum. Dalam
m
perke
embanganny ni indikator dari pen
ya saat in ngelolaan sampah bersama
b dii
Kabup
paten Kutai Kartanegaara terlihat dari adany
ya kegiatann Bank Sam
mpah yang
g
berjalan di Kecam
matan Muarra Jawa dim
mana sampa
ai saat ini Ke
Kecamatan Muara
M Jawa
a
telah memiliki 4 Unit Bank Sampah Muara Jawa (BSMJ). Lihhat Gambarr 3.12 Foto
o
Kegiatan Bank Sa
ampah di K
Kec. Muara Jawa
J Kab. Kutai
K Kartannegara.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 33
Sumber Web
bsite BLHD Ka
ab. Kutai Kartaanegara
Gambar
G 3.12 FFoto Kegiatan Bank Sampah
h di Muara Jaw
wa

Te
eknik operassional Sisteem pengelo
olaan sampah Terpusaat di Kabup
paten Kutaii
ara, adalah dimana saampah dari masyaraka
Kartanega at diwadahii kantung plastik
p atau
u
bak sampah dari kay
yu/bambu/p
plastik kemudian dileta
akkan di deepan rumah
h atau toko
o
atau di pin
nggir jalan. Ada juga yyang langsu
ung dibuang ke Bak Saampah atau
u TPS yang
g
udian padaa jam jam tertentu Truk
telah terssedia kemu T Pengaangkut sam
mpah akan
n
mengangkkut sampah
h-sampah teersebut unttuk dibuang
g ke ke TPPA. Namun masih ada
a
pula masyyarakat yang a membakar sendiri sa mpahnya atau bahkan
g tidak sabaar sehingga n
membuang sampahnya ke sung ai atau ke selokan,
s alaupun wa rga tersebu
wa ut termasukk
n pengambilan sampah
pelanggan h.
Permasalahan
n frekwensi pengambilan sampah
h yang massih terbatass ini sering
g
dikeluhkan
n penduduk
k, karena h
hal itu berakibat sampah membussuk sebelum
m diangkutt
terutama sampah bassah, yang aakan menda
atangkan lalat atau bauu yang tidak sedap. Dii
sisi lain juga masih banyak m
masyarakat yang kurang sadar ppentingnya mengelola
a
sampah se ak mau me matuhi pera
ehingga tida aturan atau
upun jadwall pengambillan sampah
h
yang telah
h ditetapkan
n.
Darii hasil Stud
di EHRA deengan 1600
0 responden
n ditemukaan bahwa pengelolaan
p n
sampah di
d daerah Kabupaten
K K
Kutai Kartan
negara, ban
nyak sekali di temuka
an berbagaii
masalah pengelolaan
p n sanitasi lin
ngkungan, seperti pen
ngolahan saampah rum
mah tangga..
Secara um ah/ barang bekas yang tidak dim
mum sampa manfaatkan dibuang de
engan cara
a
langsung dibakar, sehingga tentunya ini akan menyebaabkan polu
usi udara..
Permasala
ahan ini tida
ak pernah d
dipedulikan oleh respon
nden dikare nakan telah
h menjadi

III-34
4

kebiasaan serta tidak adanya aalternatif la


ain yang da
apat dilakuukan untuk mengolah,,
mengelola
a ataupun memusnahka
m kan sampah tersebut se
elain dibakaar.
Fakttor penye
ebab lainn
nya adala
ah kurang
gnya saraana dan prasarana
a
pembuang
gan/penamp
pungan sam
mpah di ling
gkungan tem
mpat tinggaal responden
n, sehingga
a
pembakarran sampah
h menjadi salah sattu alternatif warga ddalam men
ngendalikan
n
tumpukan
n sampah rumah
r tang
gga. Ada pula
p bebera
apa responnden yang membuang
g
sampah ke
k sungai terutama
t reesponden yang
y tingga
al di bantaaran sungai Mahakam
m
ataupun anak
a sunga
ainya. Hal ini sudah menjadi dan
d sangatt sulit untuk diubah..
Beberapa responden juga mem buang sam
mpah ke lahan kosong seperti huttan, kebun,,
membuat lubang terb
buka sebag
gai tempat membuang
m sampah taanpa ditutup
p, sehingga
a
hal tersebut akan me
enyebabkan pencemara
an lingkungan.
Secara lengk
kap penge lolaan sam
mpah ruma
ah tangga berdasark
kan klasterr
desa/kelurrahan di Ka
abupaten K
Kutai Kartan
negara dap
pat dilihat ppada gamba
ar dibawah
h
ini.

Dikumpullkanoleh
1,2
kolektori nformal
0,8 yangmenndaurulangg

2,3 Dikumpullkandan
dibuangkkeTPS
1,0

18,7 Dibakar

1,0

0,7 Dibuangkkedalam
lubangdaanditutup
61,0 dengantaanah
13,3
Dibuangkkedalam
0,0 lubangtettapitidak
ditutupdeengan
0,0 20,0 40,,0 60,0 80,0 tanah

Gambar 3.13 Pengelolaa an Sampah Rumah Tanngga


di Kabupatten Kutai Ka
artanegara Tahun
T 20133
BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 35
D
Dari hasil studi
s yang telah dilak
kukan terhadap selurruh responden dalam
m
an sampah secara totaal dapat dilihat pada Gambar
pengelolaa G 3.113, dimana responden
n
pada seluruh klaster mengelolaa sampah rumah tangga dengan cara dibak
kar sebesarr
61,0 %, selanjutnya
s mbuang sampah denggan dibuang
masyarakaat yang mem g kesungai//
kali/ laut// danau seb
besar 18,7%
%, dikumpu
ulkan dan dibuang
d kee TPS sebesar 13,3%,,
dibuang kelahan
k koso
ong/ kebun// hutan seb
besar 2,3 %,
% dibuang kke dalam lubang tetapii
tidak ditim
mbun denga
an tanah seebesar 1,0 %,
% Dibiarka
an saja sam
mpai membu
usuk 1,0 %
dan perse
entase terke
ecil yaitu p
pengelolaan sampah dengan dibuuang ke dalam lubang
g
up dengan tanah sebeesar 0,7%.
dan di tutu
M
Melihat kond
disi demikiaan, maka pada
p akhirnya akan keembali berk
kaitan pada
a
praktek pe
emilahan sa
ampah masyyarakat sep
perti terlihatt pada gam bar grafik 3.14.
3 Hal inii
terjadi karrena sarana
a dan prasaarana dalam
m pengelolaan sampah secara kom
munal tidakk
diterapkan
n di bebera
apa wilayah paten Kutai Kartanegaara, seperti pemilahan
h di Kabup n
sampah, penampung
p gan sampah engangkutan sampah oleh armad
h (TPS), pe da sampah,,
nya ke Tempat Pembuaangan Akhir (TPA) Sam
dan akhirn mpah.

90 833 84
80
8
80

70 64
60
57
60

50 43 D
Dipilah/dipisahkan
40
40 36
TTidak
30
20 DDipilah/dipisahkan
17 16
20

10

0 1 2 3 4
KLAST
TERDESA/KKELURAHAN
N KUKA
AR

mbar 3.14 Praktek Pem


Gam milahan Sammpah Oleh Rumah Tan
ngga
di Kab
bupaten Kuttai Kartaneg
gara Tahunn 2013

III-36
6

P
Pada gambar diatas pemilahan sampah oleh
o rumahh tangga pada
p skala
a
Kabupaten
n hanya dila
akukan oleh
h 20% responden darri 1600 respponden yan
ng disurvey..
Jika diperrhatikan, persentase
p terbanyak untuk ressponden yaang tidak melakukan
n
n sampah adalah pada klaster 3 yaitu
pemilahan y sebesa
ar 84%, dissusul klaster 2 sebesarr
83%, klasster 4 sebesar 64%, kklaster 0 se
ebesar 60%
% dan yangg paling sed
dikit adalah
h
klaster 1 sebesar 57%. Seb
baliknya ressponden yang
y palingg banyak melakukan
n
pemilahan
n sampah ada
a pada kklaster 1 yaitu
y sebesar 43%. R
Rendahnya persentase
e
praktek pemilahan sampah di rrumah tang ebabkan ku rangnya pe
gga ini dise engetahuan
n
dan kesad
daran masy
yarakat sertta masih minimnya
m sarana dan pprasarana pengelolaan
p n
sampah di lingkungan
n pemukimaan.

Tabel 3.17 Area Berisiiko Persamp


pahan Berda
asarkan Ha sil Studi EH
HRA
Kabupateen Kutai Kartanegara Tahun
T 20133

KLASTE
ER DESA/KELLURAHAN
KUKAR
VARIABEL KATTEGORI
0 1 2 3 4
% % % % % %

Peengelolaan Tidak m
memadai 97.6 97.8 75.8 78.6 82.5 86.44
saampah Ya, memmadai 2.4 2.2 24.2 21.4 17.5 13.66

Frrekuensi Tidak m
memadai 100.0 .0 100.0 .0 .0 100.00
peengangkutan
saampah

Keetepatan wakttu Tidak teepat waktu 100.0 .0 100.0 .0 .0 100.00


peengangkutan
saampah

Peengolahan Tidak d iolah 88.4 91.5 86.9 83.6 83.8 88.00


saampah setemppat Ya, diollah 11.6 8.5 13.1 16.4 16.3 12.00

Da
ari tabel 3.1
17 di atas d
dapat kita liihat bahwa pengelolaaan sampah pada skala
a
kabupaten
n, masih banyak
b yan
ng tidak memadai
m (86,4%) darripada yang
g memadaii
(13,6%). Pengolahan sampah setempat pun juga masih seddikit masyarakat yang
g

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 37
melakukan
nnya yaitu sekitar 12%
% saja deng
gan persentase tertingggi ada pad
da klaster 3
yaitu sebe
esar 16,4% n klaster 4 sebesar 16
%, kemudian 6,3%, klastter 2 sebesar 13,1 %,,
klaster 0 sebesar 11,6% dan klaster 1 sebesar 8,5%. Semeentara untu
uk kegiatan
n
pah hanya ada di klaster 0 dan klaster 2 dengan
pengangkutan samp n frekuensii
pengangkutan yang masih tidakk memadai dan waktu
u pengangkkutan yang tidak tepatt
waktu.

3.4.1. Ke
elembagaa
an

Penyelenggaraan pengeelolaan sampah merrupakan ke


kewajiban Pemerintah
h
sebagai fungsi
f pelay
yanan umu
um. Dalam satu siste
em pengeloolaan samp
pah, aspekk
kelembaga
aan/organissasi sangatt penting agar siste
em bisa beerjalan den
ngan baik..
Struktur organisasi
o harus dapaat memperrlihatkan se
ecara jelas alur koordinasi baikk
ngan dalam penggunaaan anggaran, dan tata
secara verrtikal mapun horizontaal, kewenan a
laksana ke
erja harus memuat
m jelaas fungsi da
an tugas ma
asing-masinng personil.
Sesuai denga n Kutai Kaartanegara Nomor 10
an Peraturaan Daerah Kabupaten 0
Tahun 20
011, penge paten Nga njuk disele
elolaan peersampahan di Kabup enggarakan
n
olehDinas Pekerjaan Umum Cip
pta Karya dan Tata Ru
uang Daeraah Kabupate
en Nganjukk
pada Bida
ang Kebersihan dan Peertamanan. Disamping
g itu melibaatkan juga dinas
d dinass
terkait lain
nnya yaitu Badan Ling
gkungan Hidup Daerah
h Bidang Peengendalaia
an Dampakk
an Kabupatten Kutai Kartanegara dan Din
Lingkunga nas Kesehaatan Kabup
paten Kutaii
Kartanega
ara.

III-38
8

Gam
mbar 3.15. Struktur Orrganisasi Dinnas Cipta Karya
K Dan
Tata Ruang

Tabel 3.17
3 Daftarr Pemangku
u Kepentingan dalam Pembanguna
P an dan Pengelolaan
Persam
mpahan
PEMAN GKU KEPEN
NTINGAN
FUNGSI
F
Pemerintah
P h Swasta Masyarak
kat
P
PERENCANA
AAN
M
Menyusun tarrget pengelolaan sampah
h skala kab, Bappeda - -
M
Menyusun re
encana progrram persam pahan dalam
m rangka Bappeda
- -
p
pencapaian ta
arget
M
Menyusun r
rencana anggaran pro
ogram perssampahan Bappeda
- -
d
dalam rangka
a pencapaian
n target
P
PENGADAAN
N SARANA
M
Menyediakan sarana pe
ewadahan sampah di sumber DCK-TR
- -
sampah
M
Menyediakan sarana pe
engumpulan (pengumpu
ulan dari DCK-TR
- -
sumber samp
pah ke TPS)
M
Membangun sarana Tem
mpat Penam
mpungan Se
ementara DCK-TR
- -
(T
TPS)
M
Membangun sarana pengangkutan ssampah dari TPS ke DCK-TR
- -
T
Tempat Pemb
buangan Akh
hir (TPA)
M
Membangun sarana
s TPA DCK-TR - -
M
Menyediakan sarana komposting DCK-TR - -
P
PENGELOLA
AAN DCK-TR
M
Mengumpulka
an sampah dari
d sumber kke TPS DCK-TR - -
M
Mengelola sam
mpah di TPS
S DCK-TR - -
M
Mengangkut sampah
s dari TPS ke TPA DCK-TR - -
M
Mengelola TP
PA DCK-TR - -
M
Melakukan pe
emilahan sam
mpah* DCK-TR - -
M
Melakukan pe
enarikan retribusi sampah
h DCK-TR - -
M
Memberikan izin
i usaha pe
engelolaan saampah DCK-TR - -
P
PENGATURA
AN DAN PEM
MBINAAN DCK-TR
M
Mengatur prrosedur pen
nyediaan layyanan samp
pah (jam DCK-TR
- -
p
pengangkutan
n, personil, peralatan,
p dlll)
M
Melakukan so
osialisasi pera
aturan, dan pembinaan dalam
d hal DCK-TR - -

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 39
PEMAN GKU KEPEN
NTINGAN
FUNGSI
F
Pemerintah
P h Swasta Masyarak
kat
p
pengelolaan sampah
s
M
Memberikan sanksi terh
hadap pelan
nggaran pen
ngelolaan DCK-TR
- -
sampah
M
MONITORIN
NG DAN EVA
ALUASI
M
Melakukan monitoring
m dan
d evaluassi terhadap capaian
DCK-TR,BLH
H - -
ta
arget pengelolaan sampa
ah skala kab//kota
M
Melakukan monitoring
m dan
d evaluasii terhadap kapasitas
DCK-TR,BLH
H - -
in
nfrastruktur sarana
s pengelolaan persaampahan
M
Melakukan monitoring
m dan evaluasi terhadap efektivitas
e
la
ayanan perrsampahan, dan atau menampun
ng serta DCK-TR,BLH
H - -
m
mengelola ke
eluhan atas la
ayanan persaampahan
Sumber : DC
CK-TR Kabupa
aten Kutai Karttanegara Tahu
un 2013

Tabel 3.18. Kondiisi Peraturran Persam


mpahan Ka
abupaten Kutai Karttanegara
Ke
etersediaan Pelaksanaan

Peraturan Ad
da Tida
ak Efek
ktif Belum Efektif Tidak Efek
ktif Ketera
angan
(Sebu
utkan) Ad
da Dilaksa
anakan Dila
aksanakan Dilaksanak
kan

PER
RSAMPAHAN
Targ
get capaian
pelayyanan
penggelolaan - - - - -
persaampahan di
Kab//Kota ini
Kewa ajiban dan san
nksi
bagi Pemerintah
Kab//Kota dalam - - - - -
menyyediakan layanan
penggelolaan samppah
Kewa ajiban dan san
nksi
bagi Pemerintah
Kab//Kota dalam
memmberdayakan - - - - -
masyyarakat dan badan
usah
ha dalam
penggelolaan samppah
Kewa ajiban dan san
nksi
bagi masyarakat untuk
u
mengurangi sampah,
menyyediakan temp pat - - - - -
samppah di hunian
rumaah, dan
memmbuang ke TPS S

III-40
0

Ke
etersediaan Pelaksanaan

Peraturan Ad
da Tida
ak Efek
ktif Belum Efektif Tidak Efek
ktif Ketera
angan
(Sebu
utkan) Ad
da Dilaksa
anakan Dila
aksanakan Dilaksanak
kan

Kewa ajiban dan san nksi


bagi kantor / unit
ha di kawasan
usah
kome ersial / fasilita
as
socia
al / fasilitas ummum - - - - -
untu
uk mengurangi
samppah, menyedia akan
temppat sampah, dan d
memmbuang ke TPS S
Pembagian kerja
penggumpulan sam mpah
dari sumber ke TP PS,
dari TPS ke TPA, - - - -
penggelolaan di TPA A,
dan pengaturan waktuw
penggangkutan sam mpah
dari TPS ke TPA
Kerja
asama pemerintah
kab/kota dengan
swassta atau pihakk lain - - - - -
dalamm pengelolaan n
samppah
Perda
nomorr 14
tahun 2002
Retriibusi sampah atau - - - - -
tentanng
kebe
ersihan
retribu
usi
pelayaanan
keberssihan
Sumber : Dinas Kebersihaan Dan Pertam
manan Kabupa
aten Kutai Karttanegara Tahuun 2013

3.4.2. Sis
stem dan Cakupan
C P
Pelayanan

Siste
em Penang
ganan sam pah Kabup
paten Kuta
ai Kartaneggara saat ini terbagii
menjadi dua yaitu sisstem setemp
pat dan sisttem terpusa
at.
Teknik ope
erasional Siistem Setem a saat ini adalah sebbagai beriku
mpat yang ada ut :
S
Sistem ndividu : Penduduk mengump
In pulkan sam
mpah di pekarangan,
p ,
k
kemudian dibakar,
d attau pendud
duk membuat lubangg untuk pe
embuangan
n
s
sampah. Un
ntuk wilayaah pingggirran kota, dengan
d kavvling tanah berukuran
n
b
besar, kepa
adatan pend
duduk masiih rendah, sistem ini ttidak akan berdampakk
n
negatif bag
gi kesehataan. Namun
n untuk wilayah
w kotaa dengan kepadatan
n
p
penduduk yang tingg
gi akan sangat
s berrpengaruh terhadap kesehatan
n
m
masyarakat. Selain den
ngan cara dibakar
d atau
u dibuang ddi lubang sa
ampah, ada
a

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 41
juga diantarranya yang membuang sampah langsung kee selokan atau
a sungaii
a
atau bahkan
n ke laut. D
Dengan siste
em yang ke
edua ini jelaas akan me
enyebabkan
n
p
pencemaran
n lingkunga n.
S
Sistem Be
ersama : S
Sistem inii diorganisir oleh penngurus kam
mpung atau
u
k
kelurahan/d
desa. Temp
pat pemb
buangan sa
ampah terssebut biasa
anya dekatt
d
dengan pe
ermukiman. Sebagian
n tempat pembuanggan terseb
but belum
m
m
memperhati
ikan dam pak lingku
ungan sekitarnya, sehingga berpotensii
m
menggangu lingkunga n dan men
nimbulkan pencemaraan terhadap
p air tanah
h
d
dan air permukaan. H al ini akan berdampak negatif kkesehatan masyarakat.
m .
A tanah yang terceemar masu
Air uk ke sum
mur-sumur dangkal ya
ang airnya
a
d
digunakan untuk
u air miinum.

Seda
angkan Sis
stem Terp knik operasionalnya adalah sampah darii
pusat, tek
pendudukk diwadahi kantung plastik ata
au bak sa
ampah darri kayu/bam
mbu/plastikk
kemudian diletakkan di depan rrumah atau
u toko atau
u di pinggir jalan. Ada juga yang
g
langsung dibuang ke Bak Samp ah atau TP
PS. Truk sam
mpah akan mengangku
ut sampah--
sampah te
ersebut ke TPA.
T Tetapii karena tru
uk sampah frekwensi ppengambilan
nnya masih
h
terbatas, maka
m ada penduduk
p yaang tidak sa
abar sehing
gga membakkar sendiri sampahnya
a
atau mem
mbuang ke sungai attau ke selo
okan, wala
aupun wargga tersebutt termasukk
pelanggan
n pengambilan sampah
h. Masalah frekwensi pengambilan
p n yang massih terbatass
inilah yang sering dikeluhkan p
penduduk, karena
k hal itu berakibaat sampah membusukk
sebelum diangkut
d terutama sam
mpah basah
h, yang aka
an mendataangkan lala
at atau bau
u
yang tidak sedap. Di
D sisi lain juga masih banyak masyarakaat yang kurang sadarr
pentingnyya mengelola sampah sehingga tiidak mau mematuhi
m pperaturan pe
engambilan
n
ang telah ditetapkan d
sampah ya dan membua
ang sampah
h sembaranngan.
engelolaan persampah
Pe han dikelola
a oleh Kanttor Kebersihhan, Pertam
manan dan
n
Pemakam
man Kabup
paten Kuta
ai Kartane
egara. Orie
entasi kerjja dinas ini adalah
h
peningkatan pelayan
nan, penin
ngkatan keindahan dan keasriaan taman dan ruang
g
terbuka, serta
s pening
gkatan kesa
adaran masy
yarakat pad
da pengelol aan persam
mpahan.
Ka
abupaten Kutai Kartan
negara send
diri mempunyai TPA yyang digunakan sejakk
tahun 198
83 dan dire
encanakan penggunaa
annya samp
pai tahun 20015. Produk
ksi sampah
h
aten Kutai Kartanega
di Kabupa ara sebagia
an besar masih
m dikeelola oleh pemerintah
h
daerah. Produksi
P sa
ampah/timbu
ulan sampa
ah di Kabu
upaten Kutaai kartanegara untukk
sampah permukiman
p n (rumah tan
ngga) menc
capai 45.990
0 m3/tahunn dan sampa
ah bukan
III-42
2

berasal dari permukiman 41.61


10 m3/tahun. Persenta
ase kompoosisi timbula
an sampah
h
% dan kertas-kertas 30% (sumb
dapur 80% ber : Dafta
ar Isian-Kueesioner Persampahan
n
Domestik)).
T
Truk pengangkut sam
mpah milik Dinas Keb
bersihan Peemerintah Kabupaten
n
Kutai Karrtanegara berjumlah
b 1
13 buah. Sampah diangkut dari lokasi TPS
S ke lokasii
pembuang
gan akhir di Desa B
Bekotok den
ngan luas lahan 6 H
Ha yang terletak di 2
kelurahan
n yaitu Loa Ipuh dan M
Mangkuraw
wang. Jarak
k tempuh d ari pusat kota
k kurang
g
lebih 10 km.
k Lokasi TPS/ Tem
mpat Penam
mpungan Sampah
S yaang ada be
erjumlah 22
2
lokasi term
masuk lokasi TIS di be
eberapa pas
sar dengan
n kapasitas 4-10 m3.
Kabupaten Ku
utai Kartaneegara sendiri saat ini memiliki 2 TPA eksisting dengan
n
sistem Co
ontrol Land Fill yaitu TPA Bekottok yang melayani
m Keecamatan Tenggarong
T g
Kota dan Sekitarnya
S dan
d TPA yaang berada diwilayah Kecamatan
K M
Muara Bada
ak.
Dalam pe
erkembanga
annya saatt ini Peme
erintah Kab
bupaten Kuutai Kartan
negra juga
a
merencanakan akan membangu
un tiga TPA lagi guna melayani w
wilayah Keca
amatan Loa
a
Janan, Tenggarong Sebrang
S n Kecamatan Anggana. Lihat Tabeel 3.20 tentang kondisii
dan
rencana pengembang
gan TPA Ka b. Kutai Kartanegara.
Tabell. 3.20 Kon
ndisi Rencan
na pengemb bangan lokaasi TPA
Kab
bupaten Kutai Kartaneg
gara

Wilayah
W
No. Ke
ecamatan Keberadaaan Sistem Statuss
Pellayanan
1. Tenggarong Eksisting SanittaryLandfill TPA WilayahhPerkotaan
Regionall Tenggarong
2. Tenggarong Rencana SanittaryLandfill TPA Kecama atan
Seberang Regionall Tenggarong,
Tenggarong
Seberanngdan
Kecama atanSekitar,
sertaKo
ota
Samarinnda
Rencana SanittaryLandfill TPALokaal Kecama atan
Tenggarong
Seberanng
3. LoaJanan Rencana SanittaryLandfill TPALokaal Kecama atanLoa
Janan
4. MuaaraBadak Ekisisting Open
nDumping TPALokaal Kecama atanMuara
Badak
5. Angggana Rencana SanittaryLandfill TPALokaal Kecama atan
Angganna
Sumber: Masterplan Pe
ersampahan Kab. Kukar Tahun
T 2013

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 43
Tru
uk pengang
gkut sampaah milik Din
nas Kebersih
han Pemeriintah Kabup
paten Kutaii
Kartanega
ara berjum
mlah 13 bu
uah. Samp
pah diangk
kut dari lookasi TPS ke lokasii
pembuang ngan luas lahan 6 H a yang terletak di 2
gan akhir di Desa Beekotok den
kelurahan
n yaitu Loa Ipuh dan M
Mangkuraw k tempuh daari pusat kota
wang. Jarak k kurang
g
lebih 10 km. Lokasii TPS/ Tem
mpat Penam
mpungan Sampah
S yanng ada berjumlah 22
2
lokasi terrmasuk loka
asi TPS di beberapa pasar den
ngan kapassitas 4-10 m3. Detaill
Kondisi sa
arana dan prasarana
p p an dapat dilihat pada taabel 3.21 berikut.
persampaha b

nan Persampahan E
1. Layan Eksisting Kecamatan
K n Tenggaro
ong
Laya
anan penga
angkutan saampah khu
ususnya di Kota Tengggarong dikelola oleh
h
Kantor Ke
ebersihan dan Pertamaanan. Alat angkut
a yag dipakai diaantaranya Dump Trukk
dan Armro
roll Truk. Sa
ampah yang
g dihasilkan
n penduduk
k Kota Tengggarong dia
angkut dan
n
ditempatkkan di TPA Bekotok. S
Sistem operrasional TPA
A yang diguunakan saa
at ini masih
h
control lan
nd fill. Volume samp
pah yang dittampung olleh TPA Be kotok menccapai 2.917
7
M3 per bulan. Jumlah
h truk yang mengangku
ut sampah ke
k TPA sebaanyak 24 trruk (12 trukk
di pagi hari, 12 truk di
d sore hari)).

Tabel 3.21 Kon


ndisi Saran
na Dan Prasarana TPA
A Bekotok
DESKRIPSII
Nama TPA
A Bekotok
Lokasi Kecamatan Tenggarong
Sistem Penngolahan Samppah Sanitary lan
ndfill
Tahun mulaai operasi TPA 1992
Sisa umur TPA
T 14 tahun
Luas lahan (ha) 6 Ha
- Terppakai 3 Ha
- Sisa Lahan 2 Ha

Daya tampung total (m3) 4900 m3


Volume deposit (m3) 1734 m3
Daya tampung sisa (m3) 3.166 m3
Jumlah trukk yang masuk pper hari 24 rit
Jumlah pem
mulung 3 org
Fasilitas yang adaa di TPA Ada Tidak Ada Kondisi
- Pem
mbuat kompos V

III-44
4

Gamb
bar 3.16 TP
PA Sampah
h Desa Bekkotok
Peng
gelolaan sa
ampah, khu
ususnya di Kota Ten
nggarong, sampah-sa
ampah darii
uk ditempattkan pada bak-bak
warga diarahkan untu b sam
mpah yang telah dised
diakan yang
g
tersebar di 11 (se
ebelas) jalu
ur pengang
gkutan. Da
alam upayaa untuk mengurangi
m i
tumbukan
n yang berrlebihan daan memuda
ahkan dala
am penganngkutan, pe
embuangan
n
sampah oleh warga diatur
d mela lui jam-jam
m tertentu. Bagi
B warga yang lokasi rumahnya
a
agak jauh dari bak sa
ampah, oleh
h Kantor Ke
ebersihan dan
d Pertamaanan telah diupayakan
n
untuk dia
angkut den
ngan gerob
bak yang lewat di depan
d lokaasi permukiman yang
g
dimakud.
Bak--bak sampah yang telah dipersiapkan oleh
o Pemerrintah Dae
erah untukk
menampung sampah
h Kota Teng
ggarong jum
mlahnya sudah cukup banyak da
an tersebar..
Sebagian dari bak sa
ampah terseebut telah dibuat 3 (tiiga) lubangg untuk men
nampung 3
(tiga) jenis sampah yang
y berbed
da, yaitu sa
ampah orga
anik, sampaah kertas, dan
d sampah
h
plastik. Namun
N dem
mikian, dalaam pelaksa
anaanya ku
urang didukkung oleh kesadaran
n
warga un
ntuk memissahkan 3 (ttiga) jenis sampah te
ersebut, seehingga sam
mpah yang
g
terkumpull di bak pen
nampungan sebagian besar
b masih bercampurr atau belum
m terpisah.

Gam Kondisi Tempat Sampah Sementarra Di Kukarr


mbar 3.17 K

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 45
Sampah di Kotta Tenggaro
ong juga berasal
b dari pasar. Sam
mpah yang
g dihasilkan
n
dari aktivvitas perda
agangan di pasar dittampung di
d bak-bak sampah yang
y telah
h
disediakan
n dan selan
njutnya dia mbil oleh petugas
p unttuk ditempaatkan di 2 (dua) trukk
dengan ka kitar 5 ton yang stand
apasitas sek d by di 2 (d
dua) lokasi yang berbe
eda. Setiap
p
uk sampah tersebut seelanjutnya mengangku
sore 2 tru m t sampah ddari pasar dan
d dibawa
a
ekotok. Dalam pengellolaan sampah yang berasal
ke TPA Be b darri pasar belum terlihatt
adanya up bagai jenis sampah. Sampah
paya memissahkan berb S yanng ada ditempatkan dii
bak samp
pah secara campur. S
Setiap pedagang di pa
asar dikenaakan retribu
usi sampah
h
sebesar Rp. 2.500,- per
p bulan.

Gam
mbar 3.18 Tumpukan
T Sampah di Bak Sampa
S ah Pasar yaang Belum Dipisahkan
D
Menurutt Jenisnya

Gam
mbar 3.18 Kegiatan
K Trruk Sampah
h Saat Mem
muat Sampaah di Kec. Tenggarong
T

III-46
6

2. Layan
nan Persampahan E
Eksisting Kecamatan
K n Tenggaro
ong Sebran
ng
Potensi sampa
ah yang dih
hasilkan dari wilayah Kecamatan
K T
Tenggarong
g Seberang
g
cukup besar, hingga
a mencapa i 9 kali an
ngkut oleh truk samppah dalam seminggu..
Tingginya potensi sam
mpah terseebut disebab
bkan banyaknya warunng, rumah makan,
m dan
n
toko yang
g melayani para peg
gawai perta
ambangan yang jumlaahnya cuku
up banyak..
Perkembangan waru
ung, toko, dan ruma
ah makan antara lainn terjadi di
d Kawasan
n
Manungga
al Jaya. Volume sampaah yang dih
hasilkan darri kegiatan tersebut cu
ukup besar..
Namun d
demikian, di Kecam
matan Teng
ggarong Seberang
S belum ada Tempatt
Pembuang ng sampah..
gan Akhir (TPA) khussus untuk menampun Akibatny
ya, banyakk
sampah yang
y dibuang sembarrang, terutama di pin
nggir jalan sehingga berpotensii
mencemarri lingkunga
an. Walaup
pun sudah ada sekitarr 20 bak saampak, nam
mun belum
m
cukup un mpung vol ume samp
ntuk menam pah yang dihasilkan
d oleh warga. Dengan
n
mempertim
mbangkan faktor geeografis dimana Kecamatan T
Tenggarong
g Sebrang
g
terpisahka
an dengan Kecamatan
n Kota Tenggarong , maka kedeepan diperlu
ukan lokasii
TPA untuk melayani sampah d
di Kecamatan Tenggarong Seberrang yang volumenya
a
cenderung eningkat. Peemerintah Daerah Kabupaten Kuutai Kartanegara juga
g terus me a
telah me
engupayaka
an membeerikan ban
ntuan truk
k sampah kepada Kecamatan
n
Tenggaron uk sampah tersebut, ppengelolaan sampah dii
ng Seberang. Dengan adanya tru
Kecamatan Tenggaro ng menjadi terbantukan.
ong Seberan

Gambar 3.19. Kondisi Sampah di Kecamatan Tenggaroong Sebrang

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 47
3. Kond
disi Layana
an Persam
mpahan Eks
sisting Kec
camatan L
Loa Janan
Ke
ecamatan Loa
L Janan yang merupakan ka
awasan peerkotaan ya
ang cukup
p
berkembang mempunyai produ
uksi sampah
h yang cuk
kup besar. A
Apalagi di Kecamatan
n
Loa Janan
n berkembang pasar yang ramai dengan kegiatan pperdaganga
annya. Darii
perdagangan saja sang
aktivitas p gat banyak
k sampah yang dihasilkkan terutam
ma sampah
h
organik. Selama
S ini sampah-saampah yang
g dihasilkan dibuang di pinggir jalan ruass
tertentu atau
a dibuang ke Sama rinda yang lokasinya cukup
c jauh . Sehubung
gan dengan
n
faktor Ge an potensi volume sampah ya
eografis da ang semakkin mening
gkat maka
a
Kecamatan Loa Jana
an membutu
uhkan juga TPA samp
pah. Perenca
canaan TPA Loa Janan
n
sudah sam
mpai pada tahap penyyusunan Ma
asterplan, FS
F dan DED
D. Adapun lokasi TPA
A
sampah te
ersebut terle
etak di Desaa Putak yan
ng tanahnya
a sudah dibbeli oleh Pem
mda.

G
Gambar 3.2
20. Sampah
h Berseraka
an di Pinggirr Jalan Kecaamatan Loa
a Janan

4. Kond
disi Layana
an Persam
mpahan Eks
sisting Kec
camatan M
Muara Badak
Pengelolaan sampah
s di K
Kecamatan Muarabada
ak pada dassarnya telah ditanganii
oleh peme
erintah Keccamatan, h
hanya saja mungkin belum
b mem
miliki manaje
emen yang
g
baik. Ke
ecamatan Muarabadak
M k memiliki 2 armada truk peng angkut sam
mpah yang
g
ngangkut sampah-sam
beroperassi 2x sehari dalam men mpah yang berada di pusat-pusat
p t
permukiman.
Ma
asyarakat untuk
u um terbebani biaya ppengangkuta
semeentara belu an sampah
h
yang mereka buang karena seb
bagian bessar masyara
akatnya meerasa keberratan untukk
membayar sampah mereka
m untu
uk diangkutt oleh truk sampah
s sehhingga sam
mpai saat inii
biaya ope
erasional pe
engangkuta n sampah masih ditanggung seendiri oleh Pemerintah
h
Kecamatan Muara Ba
adak.

III-48
8

Ke
ecamatan Muara
M Bada k memiliki lokasi yang
g sudah diggunakan se
ebagai TPA
A
sampah ya
ang letakny
ya cukup jau
uh dari pusa
at permukim
man Muarabbadak. Loka
asi tersebutt
sudah cukkup baik ka
arena jauh dari permukiman. Ken
ndala semenntara ini ad
dalah aksess
g masih tanah sehing
jalan yang gga cukup sulit dilewa
ati. Pada saaat musim penghujan
n
jalan men
nuju lokasi pembuang
gan sampah menjadi sama sekaali tidak bisa dilewatii
karena kondisi yang berlumpur.
b

Gam
mbar 3.21 Re
encana Lok
kasi TPA Ke
ecamatan M
Muarabadak
k

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 49
Gambar Peta 3.2
22 Diagram Sisttem Sanitasi Perrsampahan Kab
bupaten Kutai Ka
artanegara

III-50

Tabel 3
3.22. Diagram Sistem Sanita
asi Pengelolaan
n Persampaha
an
(Semi)
Penampung
gan Pembuang
gan
Pengolahan
Input User Interfface Pengu
umpulan Setempa
at Sementarra Pengangkutan Akhir / Da
aur
Akhir
(TPS) Ulang
terpusat
a b c d e f g
Sampah Organik/ sampah Dump truckk &
Pasar tong sa
ampah/kantong plasstik TPS & contain
ner TPA
anorganiik Arm roll
Sampah Organik/ sampah
Terminal Tong sam
mpah Container Arm roll TPA
anorganiik
Sampah Organik/ sampah
RT tepi Jl Proto
okol Tong sam
mpah di tepi jalan TPS Dump truckk TPA
anorganiik
Sampah Organik/ sampah Rumah Tanggaa
Tong sam
mpah di tepi jalan TPS Dump truckk TPA Produksi kom
mpos
anorganiik Perorangan
Sampah Organik/ sampah Rumah Tanggaa
Tong Container Arm Roll TPA
anorganiik Perorangan
Sampah Organik/ sampah Rumah Tanggaa
Containe
er TPS Dump truckk TPA
anorganiik Perorangan
Sampah Organik/ sampah Rumah
Sungai
anorganiik Tangga/Perorangan
Sampah Organik/ sampah Rumah Tanggaa
Bank Sam
mpah Container Dump truckk TPA
anorganiik Perorangan

BPS Ka
ab. Kutai Karttanegara III - 51
Sumber: Masterplan Persa
ampahan Kab. Kukkar 2013

Gambar Peta 3.22 Rencana


a Lokasi Infras
struktur Utama
a Pengelolaan Sampah

III-52

Tabel 3.23. Perkiraan Volume sampah


h Pada Cakupan Wilayah Kajian

Volume Terlayani Tidak Terla


ayani
Jummlah Timb
bulan In
nstitusi
No Kecam
matan/Kelurahan 3R TPA
Pendduduk Sam
mpah Peengelola
(Orrang) (m
m3) % M3 (%
%) M3 % M3 % M3
1 Loa Janan
n 2888.329 7200,8 3% 21,6 1%
% 7,2 20% 144,2 76,00% 547,8
2 Muara Badak 433.894 1099,7 3% 3,3 1%
% 1,1 40% 43,9 56,00% 61,5
3 Tenggaro
ong 966.693 2411,7 3% 7,3 1%
% 2,4 40% 96,7 56,00% 135,4
4 Kota Bang
gun 322.833 822,1 3% 2,5 1%
% 0,8 40% 32,8 56,00% 46,0
5 Tenggaro
ong Sebrang 600.000 1500,0 3% 4,5 1%
% 1,5 40% 60,0 56,00% 84,0

BPS Ka
ab. Kutai Karttanegara III - 53
Tabel 3.24. Kondisi Sarranan Dan Prasa
arana Persampa
ahan Yang Ada di
d Kabupaten Kutai
K Kartanegarra
J
Jumlah Kondisi
No Jenis Prasara
ana Satuan Ritasi/hari Ke
eterangan
Ka
apasitas Berffungsi Tdk Beerfungsi

1 Pengump pulan Setempatt Unit


- Gerobak Unit
- GerobakSampah/Gero obak Motor Unit
2 Penampu ungan Sementa ara Unit
- Bak B Biasa Unit
- Conta ainer Unit 7 (8 m3) 7
- Transsfer Depo Unit 1 (6
60-200m3) 1
3 Pengangkutan
Dump Truck Unit 9 (6m2) 12 9
Amroll Tru
uck Unit 2 (6m2) 2
Compactioon Truck Unit 2 (6m2) 2
4 (Semi) Pe engolahan Akh hir Terpusat
TPS 3R
SPA (Stasiiun Peralihan Anttara)
5 TPA/TPA A Regional 2 2
Sanitary Laand fill Ha
Control La
and fill Ha 6 1
Open Dum mping Ha 6 1
6 Alat Beraat
Wheel Loaader/Truck Loade er Unit
Excavator Mini Unit 2 2
Swefer Unit 1 1
Bocat Unit 2 2
7 Instalasi Pengolahan Lindi (IPL)
Sistem
Sumber: Po
okja PPSP Kab. Kutai Kartanegara 2014

III-54

3.4.3. Pe
eran Serta Masyarak
kat

Da
alam penge
elolaan man
najemen pe
ersampahan
n, peran seerta masya
arakat
sangat dip
perlukan dimana peraan serta ma
asyarakat in
ni meliputi peran aktiff dari
ersihan dan peran p
segi kebe pasif dari segi pung
gutan retriibusi pelay
yanan
n serta partisipasi daalam menaati peraturan yang teelah ditetapkan.
kebersihan
Tanpa ad
danya partisipasi massyarakat segala upay
ya yang ddilakukan dalam
d
pengatura
an pengelola
aan persam
mpahan tida
ak akan berarti, sehinggga perlu ad
danya
dorongan kepada masyarakat
m untuk ikut berpartisip
pasi aktif ddalam meng
gelola
persampahan dan menjaga n lingkungan. Bentuuk
kebersihan peran serta
masyaraka en Kutai Kaartanegara terhadap pengolahann sampah dapat
at Kabupate d
dilihat darri 2 (dua) se
egi, yaitu:
1. Pengeelolaan sammpah lokal oleh masy yarakat setempat yanng dibentuk k dari
desa/dusun. Tugasnya ad alah penga ambilan/ pengumpula
p an sampah dari
wargaa/rumah ta angga dibu uang ke TPS terdeka at, dibiayai /sumber dana
tarikan/ iuran dari
d warga yang dilay yani. Penge
elolaan sammpah lokal oleh
masya arakat sete
empat ini d dikelola oleh penguruss setempatt. Pengangkutan
dari TPS
T ke TPA menjadi ta nggung jaw wab Dinas Cipta
C Karya dan Tata Ruang
R
Bidang Kebersihan Pertaamanan Dan D Pemakaman Kaabupaten Kutai
Kartannegara.
2. Kerja bakti rutin.
Pengeelolaan sammpah oleh masyarakat juga dilakukan olehh warga de engan
melakksanakan ke erja bakti lo
okal yang diatur
d jadwa
al rutin pelaaksanaanya
a oleh
masinng masing RTR ataupun n RW. Biasa anya hal ini dilakukan pada saat masa
masa menghada pun peringaatan keagamaan
api hari harri besar nassional ataup
setemmpat.
Tabel 3.25. menunju ukan progra ram kegiata an persamp pahan berbbasis masya arakat
h berjalan di
yang telah d Kabupaten n Tenggaro ong.

3.4.4. Ko
omunikasi Dan Medi a

Penyebarluasa
an Inforrmasi ten
ntang pe
engelolaan Persamp
pahan
dilaksanakkan oleh Dinas Perhub
bungan, Ko
omunikasi dan
d Informaasi Bekerja
asama
dengan Diinas Dinas Terkait
T dan
n dengan Me
edia Komun
nikasi tertuliis dan Elekttronik
baik itu milik Pemerin
ntah Daerah aupun Media telekomu nikasi Umum,
h sendiri ma
misalnya di Radio
R ( Ra dio Siaran Pemerintah
h Daerah) atau di Te
elevisi
Swasta. Lihat Tab
bel 3.26 mengenai kegiatan komunikassi media yang
menyampaikan meng
ganai masallah persamp
pahan.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 55
Tabel 3.2
25. Daftar Kegiatan Program Pe
ersampahan Berrrbasis Masyara
akat
Penerima
a Manfaat Kondisi Sarana
S Saat ini
N
Nama Program / Proyek / Lokasi Tahun Jum
mlah
No Pelaksana/PJ L P Tidak
Layanan Mulai Sara
ana Fungsi Rusak
k
Fungsi
F
B
Bantuan Gerobak
sa
ampak/Tong sampah DC
CK-TR Bidang Ke
ecamatan
1 Te
enggarong 200
05 15 unit
u
disalurkan ke RW/llingkungan KPP
dan masjid

P
Penyuluhan Pening
gkatan Muara
Dinkes
2 P
Pengelolaan Sampah dengan JAwa 201
14
BLHD
K
Komposting


P
Penyuluhan pengeelolaan Muara 3
3 sa
ampah melalui pe
embentukan BLHD JAwa 201
13 Tem
mpat
B
Bank Sampah

Su
umber : : Dinas Ciptta Karya Dan Tata R
Ruang Bidang Keberrsihan, Pertamanan Dan Pemakaman Kabupaten Kutai Ka
artanegara Tahun 2013

III-56

Tabel 3.26. Kegiatan Komunikasi terrkait Komponen


n Persampahan

Dinas Khalayak
k
No Kegiatan Tahun T
Tujuan Kegiatan Pesan Kunci Pembelajaran
P
Pelaksana Sasaran
1 P
Pengelolaan September BLLHD Sosia
alisasi dan Masyarakat Parisipasi akttif warga Agar masyarakat sadar untuk
u
sampah rumah 2014 pembelajaran tata kelola Umum dalam mengu urangi menggelola sampah rumaah
ta
angga di golahan sampah
peng timbulan sammpah tangg
ganya
K
Kecamatan rumaah tangga
M
Muarajawa
2 B
Bupati Kutai Agustus Ke
ementrian Penaandatanganan Pemerintah Komitmen Beersama Sebaagai Komitmen Politik
K
Kartanegara Lin
ngkungan Deklarasi MIBS 2020 Se
e Daerah Pemda Se Kaalimantan Bangsa Indonesia yang
M
Menndatangani 2014 Hiidup mantan
Kalim an
Kalimantan da dalam menja
aga tercermin dalam Pasal 28H
2
D
Deklarasi Menuju Masyarakat Lingkungan Hidup
H ayat (1)
( UUD 1945,
Inndonesia Bebas Umum se
S
Sampah 2020 Se mur
Kalimatan Tim
K
Kalimantan

3 B
BLHD Akan Maret BLLHD Agar masyarakat Masyarakat Kota
K Mengurangi jumlah
j upayaa bersama mengu urangi
M
Menggelar Lomba
teruttama generasi muda Tenggarong timbunan lim
mbah dan jumla
ah timbunan limbah.. Juga
P
Pemanfaatan Limbah 2014 menjadikan barang
b menjaadikan barang tidak
k
term
masuk pelajar dapat
memmanfaatkan limbah tidak terpaka
ai memiliki terpakai atau limbah
nilai tambah bermetamorfose
yangg dihasilkan mereka sesuaatu yang memiliki nilai
senddiri menjadi sesuatu tambaah
yangg berguna
kemudian unik dan
bernnilai ekonomi tinggi.
4 B
BLHD Apresiasi Maret BLLHD Seba agai pilot project ata
au Masyarakat Pentingnya Berm
manfaatnya Bank Sa ampah
B
Bank Sampah Muara perccontohan pengelolaa an Muara Jawa pengelolaan sampah bagi lingkungan
l dan rum
mah
Jaawa 2014 bankk sampah di Kukar secara efisien dan tangg
ga
efektif melalu
ui Bank
Sampah
Sumber : DisKominfo Kabupa
aten Kutai Kartanegara Tahun 2013

Bab III Profil Sanitasi Wilayah


W III - 57
T
Tabel 3.27. Pem
metaan Media Ko
omunikasi dan Ke
erjasama terkait Komponen Perrsampahan
No Jenis Media Khalayak Pendanaan
n Isu yang Diangkat Pesan Kunci Efektivitas

1 W
Website BLHD Umum dan Pemda Kutai Pengelolaan Sampah Sossialisasi pengelolaan
n Cukup efektiff
K
Kab. Kutai Pemerintah Kartanegara Rumah Tangga sam
mpah rumah tangga di
K
Kartanegara massyarakat

2 T
Televisi lokal Masyarakat Pemda Kutai Kegiatan Pem
merintah Peran dan komitment Cukup efektiff
sw
wasta Kab. Kutai umum Kartanegara Daerah Kab. Kutai mda dalam
Pem
K
Kartanegara Kartanegara pen
ngelolaan lingkungan

3 B
Baliho, Pamflet Masyarakat Pemda Kutai Mengajak maasyarakat Ram
mah Indah Tertib Da
an Sangat efektiif
umum Kartanegara Kota Tenggarong untuk Aman
Menjaga Keb
bersihan Kota

Sumber : DisKominfo Kabupa


aten Kutai Kartanegara Tahun 2013

III-58

3.4.5. Pe
eran Swastta

Di Kabupaten
n Kutai Karrtanegara ada
a bebera
apa Mitra PPotensial dii Bidang
Sampah yang
y tertera secara rincci di table 3. 28 sebaga
ai berikut:

Tab
bel 3.28. Ketterlibatan P
Peran Swastta Dalam Pe
engelolaan PPersampaha
an
Kabu
upaten Kuta
ai Kartanega
ara
Jenis
Tahu
un mulai
Nama kegiatan/
ope
erasi/
No P
Provider/Mit
tra Kontribusi
K Poten
nsi Kerjasam
ma
Berk
kontribu
Potensial Terhadap
si
Sanitasi
Komponen
n : Persampa
ahan

1 PT.. Global Inti en


nergi Jun
ni 2014 Ba
antuan 1 Unit Baik
Trruk Sampah
enyuluhan
Pe
Yayyasan Peduli olaah Sampah
Septtember
2 Muara Badak (YP PMB) Ruumah Baik
rjasama denga
kerj an BP 22006 Ta
angga
Mig
gas Vico Indonnesia Me enjadi
Ko
ompos

3 BP Migas Vico Mareet 2006 Ba


antuan 1 Unit Baik
donesia
Ind Trruk Sampah
Sumber : Dinas Kebersiha
an Dan Pertam
manan Kabupa
aten Kutai Karttanegara Tahuun 2013

3.4.6. Pe
endanaan dan
d Pemb
biayaan

Alo
okasi pembiiayaan dan APBD dalam
m pengelola
aan persam
mpahan dapa
at dilihat
dalam Tab
bel 3.29 seb
bagai beriku
ut :

Bab III Prrofil Sanitas


si Wilayah II
II - 59
T
Tabel 3.29 Rek
kapitulasi Reallisasi Pendana
aan Sanitasi ko
omponen Persa
ampahan
Belanja
B (Rp) Perttumbuhan
No Kom
mponen
2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata

1 Persampah
han (1a+1b) 0 0 1.25
54.519.000 8.65
55.649.100 12.028.045.000 314%
Pendanaan Investasi
1.a 1.25
54.519.000 8.65
55.649.100 12.028.045.000
persampaha an
Pendanaan OM yang
1.b 0 0 0 0
dialokasikan
n dalam APBD
Perkiraan biaya OM
1.c berdasarkann infrastruktur 0 0 0 0 0
terbangun
Su
umber : Dinas Pekerrjaan Umum Kabupaten Kutai Kartaneg
gara Tahun 2013

T
Tabel 3.30 Realiisasi dan Potens
si Retribusi Pers
sampahan
Retribusi Sanitasi
S Tahun (Rp)
( Perrtumbuhan
N
No SK
KPD
2010 2011 2012 2013 2014 (%)
1 Retribusi Sa
ampah 0 40,93 87,44 418,35 0 110%
1..a Realisasi retrribusi 0 40,93 87,44 418,35 0
1..b Potensi retrib
busi 0 42,02 40 360 0 110%
Sumb
ber : Analisa Pokja PPSP
P Kabupaten Kuttai Kartanegara Tah
hun 2013

III-60

3.4.7. Pe
ermasalaha
an Mendessak

Tabel 3.31
3 Perma
asalahan M
Mendesak
k dan Isu Strategis
S P
Persampah
han

No
o Pe
ermasalah
han Mende
esak

1 Tingkat layanan Persampahan n baru meencapai 13,6 % (EH RA) hanya melayani
sebagian besar wila
ayah Kecam
matan tengg
garong saja
2 ase sampa
Persenta ah yang berserakan
n/tidak te
erangkut ddisekitar lingkungan
l
permukiiman 45,3 %

3 Kurangnyya Keterrsediaan ssarana dann prasaran


na Kab. K Kukar yang
g meliputi
Pewadahan, Pengangkutan, DDaur Ulang
4 asyarakat dalam pengeelolaan sam
Peran Ma mpah masih sangat minnim

5 ptimalnya pengelolaan
Belum op p sampah ya
ang ada di TPA
T Bekotokk.

6 Adanya TPA sementara yan ng belum dikelola


d pemda bermuunculan di beberapa
Kecamatan, yaitu Kecamatan
K kkota Bangun, Loa Jana
an, Muara B
Badak, Muarra Jawa

3.5. Pen
ngelolaan
n Drainase
e Lingkun
ngan
Sebagai kota yang mulai berkemban
ng, Kabupatten Kutai Kaartanegara terus
berupaya menyediak
kan sarana dan prasa
ana yang memadai
m unntuk menunjang
aktivitas perkotaan. Pembangu ai skala peemukiman terus
unan drainase sampa
menerus dilakukan
d untuk
u dapatt mengalirkan air perm
mukaan ke badan pene
erima
agar tidakk menjadi ge
enangan.
Saat ini pe
engembang
gan drainasee lingkunga
an di 5 wilay
yah Kajian yyaitu Kecam
matan
Tenggaron
ng, Tengga
arong Sebrrang, Kecam
matan Loa Janan, Keecamatan Muara
M
Badak dan
n Kecamata
an Kota Baangun masiih bersifat parsial. Pem
mbangunan
n dan
penanganan masalah a titik - titiik permasalahan
h drainase hanya terffokus pada
saluran ta at konektivittas saluran sebagai suatu sistem. Sehingga solusi
anpa meliha
- solusi ya
ang dilakuk
kan tidak daapat menye ermasalahann genangan
elesaikan pe n dan
banjir seca
ara tuntas.

Bab III Prrofil Sanitas


si Wilayah II
II - 61
3.5.1 Ke
elembagaa
an

Da elolaan draainase di tingkat Kab


alam penge bupaten Kuutai Kartane
egara
Pengelolaa e ditangani oleh Bidang Cipta Karrya Dinas PPekerjaan Umum
an drainase U
Kabupaten
n Kutai Karttanegara seeksi Penyeh
hatan Lingkungan.
Insstansi yang berwenaang dalam
m pengelolaan saluraan drainasse di
Kabupaten ditangani oleh 2 dins terkait yaittu adalah Dinas
n Kutai Karrtanegara d
Pekerjaan Umum Ka
abupaten K
Kutai Kartan
negara Bida
ang Bina M
Marga dan Cipta.
C
Dimana Sa
asaran kebijjakan peng embangan drainase ad
dalah sbb:
1. Terlaksananya bangan sisstem drainase yang terdesentrralisir,
a pengemb
efissien, efektiff dan terpad
du.
2. Terciptanya pola
p pemb
bangunan bidang
b dra
ainase yangg berkelan
njutan
me
elalui kewa
ajiban melaakukan kon mbangunan yang
nservasi airr dan pem
berwawasan lingkungan.
3. Terwujudnya upaya peng
gentasan kemiskinan
k perkotaan yyang efektif dan
eko o biaya sosial dan ekonnomi serta biaya
onomis mellalui minimaalisasi resiko
kessehatan akibat genang
gan dan ben
ncana banjirr.

4. Terciptanya peningkataan koordin


nasi antara
a Kabupatten/Kota dalam
d
penanganan sistem
s drain
nase.

Aspek peraturran perundaang-undang


gan yang mengatur meengenai dra
ainase
perkotaan
n adalah berrikut:
1. Un
ndang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasii SDA Hayatti dan
Eko
osistemnya
2. Un
ndang-Undang Nomorr 4 Tahu
un 1992 tentang PPerumahan dan
Permukiman
3. Un
ndang-Undang Nomorr 24 Tahu
un 1992 tentang PPenataan Ruang
R
(Le
embaran Negara
N Reepublik Ind
donesia Ta
ahun 19922 Nomor 115,
Tambahan Lembaran Neg
gara Nomor 3501).
4. Un
ndang-Undang Nomor 3 g Perlindun gan Pengelolaan
32 Tahun 2009 tentang
Lin
ngkungan Hidup
5. ndang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daaya Air
Un

III-62

6. Peratu
uran Mente
eri Dalam Negeri Nomoor 8 Tahun 1998
ten
ntang Penye n Penataan Ruang di Daerah.
elenggaraan D
7. Peraturan Menteri Dalam omor 9 Tahun 1998 teentang Tata Cara
m Negeri No
Peran Serta Masyarakat
M Dalam Proses Perencan
D naan Tata R
Ruang Daerrah.
8. Peraturan Pem
merintah N omor 22 Tahun
T 1982 tentang Ta
Tata Penggu
unaan
Airr
9. Peraturan Pe Nomor 20 Tahun 19
emerintah N 990 tentanng Pengend
dalian
Pencemaran Air
A
10. Peraturan Pem
merintah No
omor 35 Tahun 1990 te
entang Sunggai
11. Peraturan Pem
merintah No
omor 27 Tahun 1999 te
entang AMD
DAL
12. Peraturan Pem
merintah No entang Penggaturan air
omor 22 Tahun 2004 te
13. Peraturan Pem
merintah No
omor 20 Tahun 2006 te
entang Irigaasi

Da
alam tabel berikut inii dapat terrlihat peta kelembagaaan pengelolaan
drainage lingkungan di Kabupateen Kutai Kartanegara

ar Pemang
Tabel 3.32. Dafta gku Kepenntingan dalam Pemb
bangunan dan
d
Pengelola
aan Draina
ase Lingku
ungan

PEM
MANGKU KEP
PENTINGAN
FU
UNGSI
Pemerin
ntah Swassta Masyarakat

PERENCAN
NAAN
Menyusun target penge elolaan drainaase lingkungan
DA
BAPPED - -
skala kab/kkota
Menyusun rencana pro ogram draina se lingkungan BAPPED
DA
- -
dalam ranggka pencapaian target
Menyusun rencana an nggaran prog gram drainasse BAPPED
DA
- -
lingkungan dalam rangkaa pencapaian ttarget
PENGADA
AAN SARANA
A
Menyediakaan / membangun saraana drainasse DCK-TTR
- -
lingkungan Bid. Perkim
PENGELOL
LAAN
DCK-TTR
Membersihkan saluran drainase lingku
ungan - -
Bid. Perkim
Memperbaiki saluran drainase
d ling
gkungan yang DCK-TTR
- -
rusak Bid. Perkim
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas tekniis
DCK-TTR
ainase lingku
bangunan (saluran dra ungan) dalam m - -
Bid. Perkim
n IMB
pengurusan
PENGATURAN DAN PE
EMBINAAN

Bab III Prrofil Sanitas


si Wilayah II
II - 63
PEM
MANGKU KEP
PENTINGAN
FU
UNGSI
Pemerin
ntah Swassta Masyarakat
Menyediakaan advis plan nning untuk p pengembangan
DCK-TTR
kawasan permukiman, termasuk
t penaataan drainasse - -
Bid. Perkim
lingkungan di wilayah yang akan diban ngun
Memastikann integrasi sistem
s draina se lingkungan
(sekunder) dengan siste em drainase sekunder dan DBM- SDA - -
primer
Melakukan sosialisasi peraturan,
p daan pembinaan DBM- SDA
- -
dalam hal pengelolaan
p drainase lingkuungan DCK-T
TR
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran DBM- SDA
- -
n drainase ling
pengelolaan gkungan DCK-T
TR
MONITOR
RING DAN EV
VALUASI
Melakukan monitoring dan evalu uasi terhadap
DBM- SDA
capaian ta arget pengelo olaan drainasse lingkungan - -
DCK-T
TR
skala kab/kkota
Melakukan monitoring dan evalu uasi terhadap
DBM- SDA
kapasitas innfrastruktur sarana
s pengel olaan drainasse - -
DCK-T
TR
lingkungan
Melakukan monitoring dan evalu uasi terhadap
efektivitas layanan drainase lingkung gan, dan atau DBM- SDA
- -
menampun ng serta mengelola
m kkeluhan ata as DCK-T
TR
kemacetan fungsi drainase lingkungan n
Sumber : Po
okja Sanitasi Kabupaten
K Kuttai Kartanegarra Tahun 2014
4

Tabel 3.3
33. Kondissi Peratura
an Drainas
se Lingkun
ngan
Kabupaaten Kutai Kartanega ara.
Kete
ersediaan Pelaksanaa
an

Belum Tidak
Peratura
an Efektif Keteranga
an
Ada Tidak
k Efektif Efektif
Dilaksann
(Sebutk
kan) Ada Dilaksa Dilaksan
akan
nakan akan
DRAINA
ASE LINGKU
UNGAN
Target ccapaian pelaya
anan
pengelo
olaan drainase lingkungan di - - -
Kab/Kotta ini
Kewajiban dan sanksii bagi
ntah Kab/Kota dalam
Pemerin - - -
menyediakan drainase
e lingkungan
Kewajiban dan sanksii bagi
Pemerin
ntah Kab/Kota dalam
- - - - -
memberrdayakan massyarakat dalam
m
pengelo
olaan drainase lingkungan

III-64

Kewajiban dan sanksii bagi


akat dan atau pengembang
masyara
untuk m
menyediakan sarana drainase
- - - - -
lingkung
gan, dan
menghu
ubungkannya dengan
d sistem
m
drainase
e sekunder
Kewajiban dan sanksii bagi
masyara
akat untuk me
emelihara
- - - - -
sarana d
drainase lingku
ungan sebaga
ai
saluran pematusan air hujan

Sumber : Dinas Pekerjaan


n Umum Kabup
paten Kutai Ka
artanegara Ta
ahun 2013

3.5.2 Sis
stem dan Cakupan
C P
Pelayanan.

Sisstem draina
ase di Kaw
wasan perk
kotaan Ten
nggarong ttermasuk dalam
d
cakupan Daerah
D an sungai Mahakam. Terdapat 6 daerah peengaliran sungai
alira
(subdas) bermuara ke sungai mahakam. Dua dianttaranya meerupakan sungai
besar yan
ng membela
ah kota Ten
nggarong yang
y hulu sungainya
s ttidak saja dalam
d
wilayah administrasi kecamatan
n Tenggaro
ong tapi ju
uga kecamaatan sebulu
u dan
kecamatan
n Loa Kulu
u. yaitu su
ungai Teng
ggarong da
an Sungai Mangkuraw
wang.
Sungai Te
enggarong pada wilayyah perkota
aan mempu
unyai lebar rata-rata 30 m
sedangkan
n sungai Ma
angkurawan
ng lebar rata-rata sung
gainya 15 m
meter.
Daerah aliiran sungai lainnya yan
ng hulu sun am batas w ilayah perko
ngainya dala otaan
Tenggarro
ong dan berrmuara ke sungai mah
hakam meru
upakan sunngai kecil de
engan
lebar sung
gai 2-4 me alah sungai panji di kkelurahan sungai
eter, di anttaranya ada
panji, sungai Belida di
d kelurahan
n Timbau, Sungai
S mawan di keelurahan Timbau
Kem
dan sunga
ai sukarame
e di kelurahaan suka ram
me.
Dari surve
ey yang dila
akukan di id
dentifikasi Drainase
D ko
ota Tenggarrong memp
punyai
saluran pembuangan
p n ke badan a air yaitu sungai m ahakam, sungai
n penerima
Tenggaron
ng dan Sun
ngai Mangku ebanyak 30 titik, masinng-masing outfall
urawang se o
ke langsun
ng ke sunga
ai Mahakam
m sebanyak
k 19 titik, su
ungai Tengggarong seba
anyak
sebanyak 10 titik dan
n sungai Maangkurawan
ng sebanyak
k 1 titik.

Bab III Prrofil Sanitas


si Wilayah II
II - 65
Ta
abel 3.34 Data Saluran Drain
nase Utama Ko
ota Tenggarong
g

KONDISIEXISTIN
NGDRAINASE
NO LOKASI KELURAHAN Bentuk
Panjang(m) KonstruksiJalan KonstruksiSaluran bar(m)
Leb Dalam(m) TypeSal
Saluran
1 Jl.A
AwangSabran Sukarame 271 Aspal Beton segi4 4 1.3 Terbuka
Jl.A
AwangSabran Sukarame 424 Aspal Beton 3 1.3 Terbuka
Jl.A
AwangSabran Sukarame 118 Aspal Beton 2 1.3 Terbuka
Jl.A
AwangSabran Sukarame 6 Aspal Beton segi4 4 1.3 Tertutup
Jl.A
AwangSabran Sukarame 15 Aspal Beton segi4 4 1.3 Terbuka
2 Jl.B
Bogenvile Sukarame 110 beton beton 3 1.0 terbuka
Jl.B
Bogenvile Sukarame 47 beton beton 2 1.0 tertutup
Jl.B
Bogenvile Sukarame 276 beton beton segi4 1 1.0 tertutup
Jl.B
Bogenvile Sukarame 108 beton beton 1.5 1.0 terbuka
Jl.B
Bogenvile Sukarame 106 beton beton 2.5 1.0 terbuka
3 S.looaipuh LoaIpuh 405 alami 3 1.5 terbuka
S.looaipuh LoaIpuh 304 alami 4.5 1.5 terbuka
S.looaipuh LoaIpuh 205 alami 3 1.5 terbuka
S.looaipuh LoaIpuh 402 alami 1 1.5 terbuka
S.looaipuh LoaIpuh 624 alami 3 1.5 terbuka
S.looaipuh LoaIpuh 7 Aspal Beton 7 1.5 Tertutup
4 JalaanPutrikencana Timbau 22 aspal Beton segi4 1.5 1.5 tertutup
JalaanPutrikencana Timbau 22 tanah ulin 1 1.5 terbuka
JalaanPutrikencana Timbau 31 bangunan ulin 3 1.5 terbuka
JalaanPutrikencana Timbau 72 tanah ulin 3 1.5 terbuka
JalaanPutrikencana Timbau 23 Beton ulin 1 1.5 terbuka
5 JalaanNaga(batasRT21RT1
18) Timbau 860 Beton tanah/tidakadatalutt 3 1.5 terbuka
JalaanNaga(batasRT21RT1
18) Timbau 160 beton tanah/tidakadatalutt 3 1.5 terbuka
6 Jlpesututara MelayuTimbau
u 240 Aspal Alami 1 0.7 Terbuka
Jlpesututara MelayuTimbau
u 148 Aspal Beton 1 0.7 Tertutup
Jlpesutselatan Timbau 156 Aspal tanah/tidakadatalutt 0.5 0.7 Terbuka
Jlpesutselatan Timbau 41 Aspal tanah/tidakadatalutt 0.5 0.7 Terbuka
Jlpesutselatan Timbau 342 Aspal tanah/tidakadatalutt 0.5 0.7 Terbuka
Jlpesutselatan Timbau 151 Aspal tanah/tidakadatalutt 0.5 0.7 Terbuka
Jlpesutselatan Timbau 146 Aspal Beton 2 0.7 Tertutup
Jlpesutselatan Timbau 74 Aspal Beton 2 0.7 Tertutup
Jlpesutselatan Timbau 38 Aspal Beton 1 0.7 Tertutup
Jlpesutselatan Timbau 98 Aspal Beton 2 0.7 Tertutup
Jlpesutselatan Timbau 32 Aspal Beton 2 0.7 Terbuka
Jlpesutselatan Timbau 89 Aspal Beton 2 0.7 Terbuka

III-66

KONDISIEXISTINNGDRAINASE
NO LOKASI KELURAHAN Bentuk
Panjang(m) KonstruksiJalan KonstruksiSaluran bar(m)
Leb Dalam(m) TypeSal
Saluran
Jlpesutselatan Timbau 52 Aspal Beton 2 0.7 Tertutup
Jlpesutselatan Timbau 22 Aspal Beton 2 0.7 Tertutup
Jlpesutselatan Timbau 23 Aspal Beton 2 0.7 Terbuka
Jlpesutselatan Timbau 49 Aspal Beton 2 0.7 Terbuka
Jlpesutselatan Timbau 0 Aspal Beton 0.5 0.7 Terbuka
Jlpesutselatan Timbau 5 Beton Beton 1 0.7 Terbuka
Jlpesutselatan Timbau 283 Beton Beton 1 0.7 Tertutup
Jlpesutselatan Timbau 236 Beton Beton 0.5 0.7 Tertutup
7 Gan ngRT.19 Timbau 22 aspal beton segi4 1.5 1.2 tertutup
Gan ngRT.19 Timbau 653 beton beton segi4 3 terbuka
Gan ngRT.19 Timbau 99 bangunan tanah/tidakadatalutt 3 terbuka
Gan ngRT.19 Timbau 19 jembatan beton segi4 5 tertutup
Gan ngRT.19 Timbau 15 beton beton segi4 5 terbuka
8 JlM
MusoSalim Melayu 358 aspal Beton 2 1.0 terbuka
JlM
MusoSalim Melayu 276 aspal Beton 2 1.0 terbuka
JlM
MusoSalim Melayu 74 aspal Beton 2 1.0 tertutup
Jl.Su
ukmawira Baru 13 aspal Beton segi4 2 0.8 tertutup
Jl.Su
ukmawira Baru 534 aspal Beton 1 0.8 terbuka
9 JlAj
Ajiimbut Sukarame 255 aspal Beton 1 0.6 terbuka
JlAj
Ajiimbut Sukarame 8 aspal Beton segi4 1 0.6 tertutup
10 Jl.P
Pranoto Sukarame 283 aspal Beton 0.5 0.5 terbuka
Jl.P
Pranoto Sukarame 12 aspal Beton segi4 1 0.5 tertutup
11 Jl.K
KHDewantara LoaIpuh 21 Aspal Beton 4 1.7 Tertutup
Jl.K
KHDewantara LoaIpuh 279 Aspal Beton 3 1.7 Terbuka
Jl.K
KHDewantara LoaIpuh 10 Aspal Beton 3 1.7 Tertutup
12 Jl.C
Cutnyakdien Melayu 126 aspal Beton 4 1.7 Tertutup
Jl.C
Cutnyakdien Melayu 163 aspal Beton 4 1.7 terbuka
Jl.C
Cutnyakdien Melayu 37 aspal Beton 1.7 Tertutup
13 Jl.A
AhmadYani Melayu 218 aspal Beton 2 1.5 terbuka
Jl.A
AhmadYani Melayu 162 aspal Beton 3 1.5 Terbuka
Jl.A
AhmadYani Melayu 27 aspal Beton segi4 2 1.5 tertutup
Jl.A
AhmadYani Melayu 57 aspal Beton 3 1.5 Terbuka
Jl.A
AhmadYani Melayu 18 aspal Beton 2 1.5 Terbuka

Bab III Profil Sanitasi Wilaya


ah III - 67
KONDISIEXISTINNGDRAINASE
NO LOKASI KELURAHAN Bentuk
Panjang(m) KonstruksiJalan KonstruksiSaluran bar(m)
Leb Dalam(m) TypeSal
Saluran
14 Jl.D
DanauSemayang Melayu 517 aspal Beton 3.5 1.0 terbuka
Jl.D
DanauSemayang Melayu 234 aspal Beton 1.5 1.0 tertutup
Jl.D
DanauSemayang Melayu 94 aspal Beton 1.5 1.0 terbuka
Jl.D
DanauSemayang Melayu 27 aspal Beton segi4 3.5 1.0 tertutup
15 Jl.M
Maduningrat Melayu 305 aspal Beton 3.5 1.0 tertutup
Jl.M
Maduningrat Melayu 20 aspal Beton segi4 2.5 1.0 tertutup
Jl.M
Maduningrat Melayu 242 aspal Beton 2 1.0 terbuka
Jl.M
Maduningrat Melayu 12 aspal Beton 2 1.0 Tertutup
Jl.M
Maduningrat Melayu 302 aspal Beton 2 1.0 terbuka
16 Jl.G
GnKinabalu LoaIpuh 144 aspal Beton 1 0.5 terbuka
Jl.G
GnKinabalu LoaIpuh 28 aspal Beton segi4 0.5 0.5 tertutup
Jl.G
GnSemeru LoaIpuh 17 aspal Beton segi4 1 1.1 tertutup
Jl.G
GnSemeru LoaIpuh 178 aspal Beton 3 1.1 terbuka
17 Jl.ImamBonjol Melayu 343 aspal Beton 4 1.2 terbuka
Jl.ImamBonjol Melayu 128 aspal Beton 1 1.2 terbuka
Jl.ImamBonjol Melayu 116 aspal Beton 1.5 1.2 tertutup
Jl.ImamBonjol Melayu 58 aspal Beton 1.5 1.2 tertutup
18 Jl.K
KHAMukhsin Melayu 428 Aspal Beton 2.5 1.3 tertutup
19 Jl.B
Belida Timbau 27 Aspal Beton segi4 1.5 0.8 Tertutup
Jl.B
Belida Timbau 795 Aspal Beton segi4 1.5 0.8 Tertutup
Jl.B
Belida Timbau 81 Aspal Tanah segi4 2 0.5 Terbuka
Jl.B
Belida Timbau 10 Aspal Beton segi4 2 0.5 Tertutup
Jl.B
Belida Timbau 39 Aspal Beton segi4 2 0.5 Terbuka
Jl.B
Belida Timbau 14 Aspal Beton segi4 2 0.5 Tertutup
20 Jl.P
Patin Timbau 24 Aspal Beton 1.5 1 Tertutup
Jl.P
Patin Timbau 45 Aspal Beton segi4 1.5 1 Terbuka
Jl.P
Patin Timbau 101 Aspal Beton segi5 2 1 Terbuka
Jl.P
Patin Timbau 128 Aspal Beton segi6 1.5 1 Tertutup
Jl.P
Patin Timbau 132 Aspal Beton segi7 1.5 1 Tertutup
Jl.P
Patin Timbau 151 Aspal Beton segi8 1.5 1 Terbuka
Jl.P
Patin Timbau 162 Aspal Beton segi9 3 1.5 Terbuka

III-68

Tabel 3..35. Lokassi Outfall Drainase


D Kota
K Tengg garong
Koordinatt BaddanPenerimaa
No NamaSalu uran Kelurahann
X Y Air
1 117.0014 0.4551285 Jl. WolterMon nginsidi TIM
MBAU S.Mahakam
2 117.0012 0.4444854 Jl. WolterMon nginsidi TIM
MBAU S.Mahakam
3 117.0013 0.4550868 Jl. Belida TIM
MBAU S.Mahakam
4 116.9984 0.4338928 Jl. Arwana TIM
MBAU S.Mahakam
5 116.9977 0.4337486 Jl. Patin TIM
MBAU S.Mahakam
6 116.9966 0.4334839 Jl. PutriKencana TIM
MBAU S.Mahakam
7 116.9949 0.4229473 Jl. KHAMukhssin TIM
MBAU S.Mahakam
8 116.9944 0.4228056 Jl. KHAMukhssin TIM
MBAU S.Mahakam
9 116.9923 0.4119068 Jl. ImamBonjo ol MELAYU S.Mahakam
10 116.9907 0.4115384 Jl. CutNyakDiien MELAYU S.Mahakam
11 116.9912 0.4112546 Jl. KHDewantaara SU
UKARAME S.Mahakam
12 116.991 0.4110847 Jl. AwangSabrran SU
UKARAME S.Mahakam
13 116.9902 0.4007329 Jl. AwangLongg SU
UKARAME S.Mahakam
Seenopati
14 116.99 0.40
06111 Jl. Pranoto SU
UKARAME S.Mahakam
15 116.9896 0.4003187 Jl. AwangLongg SU
UKARAME S.Mahakam
Seenopati
16 116.9896 0.4000902 Jl. AjiImbut SU
UKARAME S.Mahakam
17 116.9896 0.3999246 Jl. AwangLongg SU
UKARAME S.Mahakam
Seenopati
18 116.9897 0.3997556 Jl. AprmSemaan SU
UKARAME S.Mahakam
19 116.9899 0.3992619 Jl. Sukmawira BA
ARU S.Mahakam
20 116.9851 0.3885521 BeelakangPasaar MANGKURAW WANG S.Mangkurawan ng
M
Mangkurawan ng
21 116.9792 0.422119 Jl. GnSemeru LO
OAIPUH S.Te
enggarong
22 116.98 0.41
19379 Jl. GnKinabaluu LO
OAIPUH S.Te
enggarong
23 116.98 0.41
17971 Jl. LoaIpuh LO
OAIPUH S.Te
enggarong
24 116.9805 0.4116779 Jl. Selendreng LO
OAIPUH S.Te
enggarong
25 116.984 0.4114785 Jl. Panjaitan LO
OAIPUH S.Te
enggarong
26 116.9847 0.4114591 Jl. Teratai LO
OAIPUH S.Te
enggarong
27 116.986 0.4114209 Jl. Panjaitan LO
OAIPUH S.Te
enggarong
28 116.986 0.4114534 Jl. Maduningraat MELAYU S.Te
enggarong
29 116.9884 0.4114426 Jl. AhmadYani MELAYU S.Te
enggarong
30 116.9879 0.4114389 Jl. DanauSemayang MELAYU S.Te
enggarong
Sumber:H
HasilSurveyy,2013

Bab III Prrofil Sanitas


si Wilayah II
II - 69
Berdasarkkan hasil su
urvey EHRA
A yang dilak
ksanakan pada tahun 2013 didap
pat data
bahwa Pe
ersentase Rumah
R Tan
ngga Yang Pernah Me
engalami Baanjir di Ka
abupaten
Kutai Karrtanegara menunjukka
m an sebesarr 69,5% responden
r menyataka
an tidak
pernah mengalami banjir,
b sedan
ngkan yang
g mengalam
mi banjir seekali dalam setahun
sebesar 11,3%,
1 resp
ponden yan ami banjir beberapa kkali dalam setahun
ng mengala
sebesar 13
3,1% dan sebesar2,3%
s % mengalam
mi banjir se
ekali atau bbeberapa ka
ali dalam
sebulan dan hanya 3,8%
3 onden yang menjawab tidak tahuu. (Lihat Tabel 3.36
respo
dibawah in
ni)

Taabel 3.36 Persentase


P R
Rumah Tangga Yang Pernah
P Menggalami Banjjir
Kabupatenn Kutai Karta
anegara Ta
ahun 2013
KLASTER KLASTER KLASTER KLASTER KLASTER
VARIA
ABEL 0 1 2 3 4 KUKAR
% % % % % %

Tidak pernah 93.9 75.4 60.1 60.5 73.8 69.5

Sekali dalam
m setahun
1.2 4.9 17.9 19.7 3.8 11.3

Beberapa kaali dalam


setahun 3.0 14.7 13.8 13.4 17.5 13.1

Sekali atau beberapa


b
kali dalam sebulan .6 3.8 1.1 1.7 5.0 2.3

Tidak tahu 1.2 1.3 7.2 4.6 .0 3.8

P
Persentase tertinggi
t ressponden yang mengala
ami banjir bbeberapa ka
ali dalam
setahun, walaupun dibebebera
d pa titik terrtentu adala
ah di klastter 4 yaitu 17,5%,
disusul kla
aster 1 sebe
esar 14,7%
%, klaster 2 sebesar13,8,%, klasteer 3sebesarr 13,4 %
dan klaste
er 0 sebesarr 3,0%.
S
Sedangkan Dari
D seluruh
h responde
en, yang pernah menggalami banjiir secara
rutin sebe den yang tidak pernahh mengalam
esar 41,9%, sebaliknyya respond mi banjir
ebih banyaak dengan persentase sebesar 558,1%. Te
secara ruttin sedikit le erjadinya
banjir ruttin paling banyak terj
rjadi pada klaster
k 4 ya
aitu sebesarr 61,9%, klaster
k 1
sebesar 57
7,7%, klasster 2 sebeesar 36,3%
%, klaster 0 sebesar 330,6% dan
n paling

III-70

sedikit pa
ada klasterr 3 sebesaar 29,8%. (Lihat Gam
mbar 3.37. tentang pre
esentase
angga yang mengalamii banjir seca
Rumah Ta ara Rutin be
erikut ini
KUKAR

58,1
41,9

4 38,1
3
61,,9
KLASTERDESA/KELURAHAN

3 70,2
29,8
Tidak

2 633,7 Ya
36
6,3

1 42,3
57,7

0 70,0
30,0

,,0 10,0 20,0 30,0 40


0,0 50,0 60,0 70,0 80,,0

G
Gambar 3.3
37. Persenttase Rumahh Tangga Ya
ang Mengalaami Banjir Rutin
R di
Kabupaten Kutai Karta
anegara Tahun 2013

Bab III Prrofil Sanitas


si Wilayah II
II - 71
Ga
ambar Peta 3.24
4. Sistem Jaringa
an Drainase Kota
a Tenggarong Ka
abupaten Kutai Kartanegara

III-72

G
Gambar 3.25. Dia
agram Sistem Sa
anitasi Drainase Lingkungan Kab
bupaten Kutai Kartanegara

Bab III Profil Sanitasi Wilayah


W III - 73
Ta
abel 3.37. Diagram
D Sisteem Sanitasi Pengelolaan Drainase Linngkungan
Penampu Peng- Pengolaha
an Pembu
uangan/
Input User Interface
I
ngan Awal aliran Akhir Daur Ulang

G
Greey water - Pembuuangan - Selokan/ - Sungai
kamar mandi parit
- Tempaat cuci
makanan/piring
A
Air hujan Talang - Selokan/ - Sungai
- Atap parit
bangunan
- Halaman
- Jalan

Un
ntuk wilaya
ah genaga n air atau
upun Banjir di kawaasan perko
otaan
ng yang bersumber daari sungai mahakam
Tenggaron m diisebabkan ooleh banjir besar
yang terja
adi di hulu sungai maahakam dallam waktu yang samaa terjadi pa
asang
naik. Kawa
asan terdam ekitar tepi ssungai mahakam
mpak adala h kawasan--kawasan se
ada pada elevasi kurrang dari 3 meter dpl (dari peermukaan laut),
yang bera
maupun juga
j kawa
asan darataan yang sungai
s mau
upun salurran drainassenya
terkoneksi dengan su
ungai mahakkam. Tabel 3.38 beriku
ut :

Tabel 3.38 Luas Genang


gan dirincii menurut Tinggi dan
n Sumber
Ge
enangan (Hektar)

TING GI GENANGA
AN (Cm) SUMBER B
BANJIR/GENAANGAN
KECAMATAN/
NO. Air AAirpasang- Air
A
K
KELURAHAN 10-30 30-50 50-100
pasang aiir hujan hujan
h
KECCAMATAN
1 TEN
NGGARONG
A LOAA IPUH 103.332 65.63 146.6 140.77 173.96
B MELLAYU 39.776 39.75
C SUKKARAME 52.005 29.62 81.69
D TIMBBAU 347.333 40.61 337 18.47
E MAN NGKURAWAN NG 27.64 27.64
F BAR RU 155 0.2 15
TOTTAL 542.446 178.55 146.8 304.85 337 192.43
Sumber: Maaster Plan Drainage Perkotaaan tahun 2013

III-74


Tabel3.39.KondisiSaran
naDanPrasaraanaDrainaseya
angadadiKotaTenggarongKaab.KutaiKartanegara

No Tipe Panjangg Sungai Keluraha Layanan Keteranga Badan


B Peneriman
Daerah A
Aliran sungai Kecamaatan Perumahan/Kawasan
. Saluran
S (m
m) n (Ha) n Air
1 Sungai Tennggarong
1.1
S. Tenggaroong Primer 18,218 Tenggaroong Perdesaan
P S. Mahakam
. 11,837.000
Tenggaroong Loa Ipuh Jl.
J Gunung Belah-Triuu Banjir
172.665
Jl.
J Gunung Semeru-
Kinabalu
K 178.888
Jl.Madudiningrat-Ahm
J mad
Yani
Y 98.223
1.2 S. Loa Ipuh Sekunder 4,866 Tenggaroong Loa Ipuh Jl.
J Panjaitan, Jl. Terattai 1.118,441 Banjir S. Tenggarong
Tenggaroong Loa Ipuh Jl.
J Mangkuraja Banjir' S. Tenggarong
253.334
1.3
S. Hakan Kiri Sekunder 7,287 Tenggaroong Perdesaan
P S.Tenggarong
. 1,860.000
1.4
S.Hakan Kaanan Sekunder 16,903 Sebulu Perdesaan
P S.Tenggarong
. 13,389.000
2 S. Mangkuraawang Primer 9,948 Tenggaroong Perdesaan
P 6.242,887 Mahakam
M
Perkotaan
P
278.000
Jl.
J Tani / Rumah Sew
wa
58.000
Jl.
J Mangkurawang
35.990
Perkotaan
P
56.000
3 Saluran Melayu/Imam Sekunder 422 Tenggaroong Melayu- Jl.
J Imam Bonjol S. Mahakam

Bab III Profil Sanitasi Wilaya


ah III - 75
No Tipe Panjangg Sungai Keluraha Layanan Keteranga Badan
B Peneriman
Daerah A
Aliran sungai Kecamaatan Perumahan/Kawasan
. Saluran
S (m
m) n (Ha) n Air
Bonjol Timbau 84.225
4 S. Sukaramee Sekunder 630 Tenggaroong Sukarame Jl.
J Djafar Seman, S. Mahakam
136.444
Jl,
J Aji Imbut,
5 S.Panji Sekunder 1,983 Tenggaroong Sukarame Jl.
J Awang Sabaran S. Mahakam
191.770
Jl.
J Mawar Banjir
6 S.Belida Sekunder 1,824 Tenggaroong Timbau Perumahan
P Belida S. Mahakam
341.669
7 S. Kemawann Sekunder 2,283 Tenggaroong Timbau Jl.
J Pesut 201,559 Banjir S. Mahakam
Jl.
J Naga-Putri Kencanna 106,554 Banjir
Jl.
J Wolter monginsidi 27,779
Perum
P Arwana 58,002
Sumber: Masterplan drainase Ka
ab. Kutai Kartaneg
gara

III-76

3.5.3 Pe
eran Serta Masyarak
kat

Peran serrta masyarakat dalam


m pengelola
aan dan pemanfaatann sarana Drainase
D
sampai sa
aat ini dirasa masih ssangat kura
ang. Hal ini tampak ddari hasil orientasi
o
lapangan khusunya di wilayaah kecamattan Kota Tenggarong
T g dimana tampak
masyarakat tidak melakukan
m pembersiha
an pada drainase terrsumbat ya
ang ada
didepan rumahnya.
r Dari hasil komunikasi dengan masyarakaat di daera
ah yang
sering te
ergenang terbaca b
bahwa ma
asyarakat mengandaalkan sepe
enuhnya
pembersih
han dan perawatan
n drainase
e lingkungan oleh dinas Keb
bersihan
Kabupaten
n. Pada ga
ambar 3.26 tampak ko
ondisi drain
nase lingkuungan yang
g kurang
mendapattkan perhattian dari maasyarakat/lingkungann
nya sendiri..

Drainase lin
Gambar 3.26 Potrret Kondisi D ngkungan Yang
Y tidak ddipedulikan
n oleh
masyyarakat sekiitar/lngkung
gan

Bab III Prrofil Sanitas


si Wilayah II
II - 77
Tabel 3.40
0 Daftar Progra
am/Proyek Lay
yanan Yang Be
erbasis Masyarrakat
Naama Program / Kondisi Sarana Saat ini Aspe
ek PMJK
Tahun
No Sub Sektor Proyek / Pelaksana/PJJ
Mulai Fun
ngsi Tidak Fu
ungsi Rusak PM JDR MBR
Layanan
1. Drrainase Pem
mbangunan BKM (Badan 2013
Lin
ngkungan Saluran Air (PNPM) Keswadyaan
Masyarakat)
Keteranga
an :
Tabel tida
ak terisi karena bellum ada data tenta
ang Program/Proyekk Layanan Yang Berrbasis Masyarakat
PM = Pemberdayaan Ma
asyarakat
JDR = Jender
MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah

III-78

3.5.4 Ko
omunikasi Dan Media
a

Penyebarluasa
an Inform
masi tentan
ng pengelolaan Draainase Ling
gkungan
dilaksanakkan oleh Dinas
D Perhu
ubungan, Komunikasi
K dan Inforrmasi Beke
erjasama
n dengan Media Kom
dengan Dinas Dinas Terkait dan munikasi terttulis dan Elektronik
baik itu milik
m Pemerintah Dae rah sendiri maupun Media telekkomunikasi Umum,
misalnya di
d Radio

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 79
Tabel 3.4
41. Kegiatan Kom
munikasi Terkaitt Komponen Dra
ainase Lingkunga
an.
Dinas
No Kegiatan Tahun T
Tujuan Kegiatan
n Khalayak Sasaran
S P
Pesan Kunci Pembelajjaran
Pelaksana
1 P
Peliputan 2012 Dishubkominfo Sossialisasi/penyebara
an Warga Kabup paten an buang
Janga Positif : warga mengikuti
m
info
ormasi Kutai Kartane
egara samppah di sungai ajakan : kesehaatan
lingkungan

T
Tatap muka 2012 Dishubkominfo Sossialisasi/penyebara
an Warga Kabup paten badan sehat berasal Positif : warga mengikuti
m
info
ormasi Kutai Kartane
egara dari lingkungan yang ajakan : kesehaatan
sehatt lingkungan
2 S
Siaran keliling 2012 Dishubkominfo Pen
nyebarluasan. Warga Masya arakat Ciptakan hidup sehat Masyarakat seca ara rutin
Kabupaten Kutai
K dan bersih
b mengerjakan go otong
Kartanegara royong
Sumber: D
Diskominfo Kabupatten Kutai Kartanega
ara

Tabel 3.42. Media


M Komunikassi dan Kerjasam
ma terkait kompo
onen drainase lin
ngkungan Kabup
paten Kutai Karta
anegara

Dinas
No Media Khalyak/Sasara
an Tujuan Pesan Kunci Pembelajjaran
Pelaksan
na

1 W
Website Umum Diskominfo Penyadaran
n Masyarakat Mengingatkan
n akan Menumbuh
M kembangkan
untuk kebe
ersihan lingkungan
n kebersihan drainase keepedulian masyarrakat terhadap
lingkungan lin
ngkungan sekitar

2 P
Papan Lingkungan RT/RW Mengajak gotong
g royong Gotong Royong Pe
enyadaran masya arakat
p
pengumuman setempat setempat membersihkan drainase Pembersihan Drainase te
erhadap peduli lingkungan
lingkungan 1 bulan 2 kali Lingkungan se
ekitar

Sumber: D
Diskominfo Kabupatten Kutai Kartanega
ara

III-80

3.5.5 Pe
eran Swastta

Sampai saai ini di Ka bupaten Kutai


K Kartan
negara bellum ada penyedia
p
Layanan Pengelolaan
P Drainase LLingkungan

Tabe nyedia laya nan pengelolaan drainase lingkunngan yang ada


el 3.43. Pen a
di Kab
bupaten Kuttai Kartaneg
gara.

Jenis
Nama
N Tahunn mulai kegiatan/
Potennsi
No Provider/Mitra operrasi/ Kontribusi
Kerjasa
ama
Po
otensial Berkon
ntribusi Terhadap
Sanitasi
Komp
ponen : Draiinase Lingk
kungan

tidak
t ada tidak ada
a
1. tidak ad
da data tidak ada
a data
data
d data

Sumberr : Dinas Peke


erjaan Umum K
Kabupaten Ku
utai Kartanegara Tahun
2013

3.5.6 Pe
endanaan dan
d Pemb iayaan

Un
ntuk sektor Drainase Li ngkungan tidak
t ada pe
endapatan yyang dipero
oleh dari
at terkait jasa pelayan
masyaraka nan Drainasse Lingkung
gan. Sedanggkan belanjja untuk
Drainase Lingkungan
n setiap tah
hun selalu dianggarkan
d n oleh Pem
merintah Ka
abupaten
Kutai Kartanegara me
elalui SKPD terkait.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 81
Tabel 3.44. Rekapitulasi Re
ealisasi Pendana
aan Komponen Drainase
D Lingkun
ngan

Belanja (Rp
p) Rata Rata
No Subsektor Pertum
m-
2010 2011 2012
2 2013
3 2014
4 buhan (%
%)
1 Draina
ase (1a+1b) 11.066.037
7.500 9.405.449
9.379 2.961.385
5.000 6.240.499
9.000 2.700.00
00.000 9%

1.a Pendan
naan Investasi Drain
nase 11.066.037
7.500 9.405.449
9.379 2.272.012
2.000 6.034.479
9.000 2.700.00
00.000 25%
1.b Pendan
naan OM yang dialo
okasikan APBD 0 0 689.373
3.000 206.020
0.000 0
Perkira
aan biaya OM berdasarkan
1.c 0 0 0 0 0
infrastrruktur terbangun
Sumber: AAnalisa Pokja PPSP Kab. Kutai Kartaneg
gara

Tabe
el 3.45. Realisassi dan Potensi Re
etribusi Drainase
e Lingkungan.
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Rata rata
No SK
KPD Pertumbuhan
2010 2011 2012
2 2013
3 2014 (%)
1 Retribusi Drainas
se 0 0 0 0 0

1.a Realisasi retribusi 0 0 0 0 0

1.b Potensi retribusi 0 0 0 0 0

Sumber: D
Dinas Pekerjaan Um
mum Kabupaten Kutai Kartanegara

III-82

3.5.7 Pe
ermasalaha
an Mendessak

Permasalahan
n mendesakk di Kabupa
aten Kutai Kartanegara
K a khususny
ya yang
teridentifikkasi permassalahan draainase lingk
kungan yang
g dapat meengakibatka
an banjir
dan genan
ngan yang terjadi
t di Ko
ota Tenggarong antara
a lain dapatt dilihat dala
am tabel
3.46 seb
bagai berikut:
Tabel 3.46. Permasalaahan Mende
esak dan Isu Strategis Drainase

No
o Pe
ermasalah
han Mende
esak

1 Adanya saluran
s dra
ainase lingkkungan yang
g tidak terk
koneksi denngan saluran drainase
primer
2 Saluran d
drainase ya
ang ada tidaak dapat meengalirkan air
a limpasann hujan den ngan cepat
karena adanya
a pen
numpukan ssampah dan n pendangka alan pada ssaluran drainase

3 Beberapaa jalan pennghubung aantara perm mukiman ada sebagiaan besar yaang belum
mempun nyai saluraan samping g, sehingga
a air hujan yang tuurun dijalan
n tersebut
mengalir secara alamiah tiidak terken ndali meng mukaan tanah yang
gikuti perm
menurun. (sumber Master Plan n Drainase 2013)
4 Kurang optimalnya
o operasi daan pemeliha
araan terha
adap drainaase yang sudah
s ada.
(sumberr Master Pla
an Drainasee 2013)
5 Belum teersusunnya program master plan untuk pe enanganan drainase baik
b untuk
jangka menengah maupun jaangka panja ang, sehing
gga penangganan drain
nase masih
belum te
erarah. (sum
mber Masteer Plan Drainase 2013)
6 Menurun nnya kapasitas saluran
n drainase yang
y diakiba
atkan oleh:
Prilaku buang
b samppah sembarrangan dan sedimentassi
Penyemmpitan salura
an karena ppembangunan

7 Adanya saluran dra ainase lingkkungan yanng tidak te


erkoneksi aatau terputu
us dengan
saluran drainase se
ekunder dann primer karena adanya pembanggunan jalan
8 Adanya pengemban ngan wilayaah kota yang menguba ah tata gunaa lahan,
mengakkibatkan berrtambahnyaa debit air di
d saluran. Luapan/gena
L angan terja
adi karena
pertambbahan debitt tersebut tid
dak disertai dengan pe
erencanaan ulang saluran
drainase
e eksisting
9 Kurangnnya pemaha aman masyaarakat terha adap fungsii dari darinaase lingkung
gan
dimana pola pikir masyarakat
m masih mem mfungsikan drainase seebagai temp pat
pembua angan grey water bahkkan ada yang memanfa aatkannya uuntuk pembuangan
black wa ga menimb ulkan bau tidak
ater sehingg t sedap..

10
0 Kurangnnya kesadarran masyaraakat terhadap PHBS da
an pengelolaaan drainasse
lingkung
gan

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 83
Sumber: Masterplan
M D
Drainase Kab
b. Kutai
Kartaneegara

Gam
mbar 3.27. Foto
F Udara kondisi Drainase Kota Tenggarongg Tahun 20
013
(Sum
mber: Masterrplan Drainasse Kab. Kuta
ai Kartanegarra)

III-84

3.6. Pen
ngelolaan Komponen
n Terkait Sanitasi
S
3.6.1 Pe
engelolaan
n Air Bersih
h

H
Hampir selu
uruh pembaangunan SP
PAM jaringan perpipaaan eksisitin
ng yang
dibangun di Kabupaten Kutai K
Kartanegara
a dikelola oleh PDAM
M TIRTA MA
AHAKAM
Kabupaten
n Kutai Karttanegara.

PDAM Kab
bupaten Kuttai didirikan
n tahun 1987 berdasark
kan Surat K
Keputusan Gubernur
G
Kepala Da
aerah Tingkat I Provvinsi Kalima
antan Timur Nomor : 42/L-II/19
987 dan
Peraturan Daerah Kabupaten K or 4 tahun 1987 tenttang Pemb
Kutai Nomo bentukan
Perusahaa
an Daerah Air
A Minum K
Kabupaten Kutai.
K

Pada tahu
un 2002 perubahan
p nama Kabupaten Kuttai menjaddi Kabupate
en Kutai
ara yang disahkan ole h Peratura
Kartanega an Pemerintah Republlik Indonesia No. 8
02 tentang perubahan
tahun 200 n nama Kabupaten Ku
utai Menjaddi Kabupate
en Kutai
Kartanega
ara, maka Perusahaan A Minum Kutai berubbah nama menjadi
n Daerah Air
PDAM TIR
RTA MAHAK
KAM KABUPA
PATEN KUTA
AI KARTANE
EGARA berddasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten
K Kutai Kartaanegara No
omor 13 ta
ahun 20022 tentang Susunan
S
Organisasi dan Tata Kerja Perussahaan Dae
erah Air Minum Tirta M ahakam Ka
abupaten
Kutai Kartanegara.

PDAM Tirtta Mahakam


m mempunyya cabang dan
d ranting
g. Cabang aadalah satua
an Kerja
PDAM yan
ng terdapatt di Kecam
matan dimana didalam
mya terdapaat manajem
men dan
Instalasi Pengolahan
n Air (IPA)) sendiri, seluruhnya
s berjumlah 17 Caban
ng yang
terletak dii ibukota ke
ecamatan An
ntara lain :

1. PDAM
M Cabang Te
enggarong : Kap.
K IPA 38 0 L/Dt
2. PDAM
M Cabang Te Seberang
enggarong S : Kap.
K IPA 40 L/Dt
3. PDAM
M Cabang Lo
oa Janan : Kap.
K IPA 95 L/Dt
4. PDAM
M Cabang Lo
oa Kulu : Kap.
K IPA 55 L/Dt
5. PDAM
M Cabang Sa
amboja : Kap.
K IPA 50 L/Dt
6. M Cabang Muara Jawa
PDAM : Kap.
K IPA 35 L/Dt
7. PDAM
M Cabang Sa
anga Sangaa : Kap.
K IPA 20 L/Dt
8. PDAM
M Cabang Muara Badakk : Kap.
K IPA 15 L/Dt
9. PDAM
M Cabang Marangkayu : Kap.
K IPA 25 L/Dt

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 85
M Cabang An
10. PDAM nggana : Kap.
K IPA 15 L/Dt
11. PDAM
M Cabang Se
ebulu : Kap.
K IPA 40 L/Dt
12. PDAM
M Cabang Muara Kaman
n : Kap.
K IPA 7,55 L/Dt
13. PDAM
M Cabang Ko
ota Bangun : Kap.
K IPA 30 L/Dt
14. PDAM
M Cabang Muara Wis : Kap.
K IPA 5 LL/Dt
M Cabang Muara Muntaai
15. PDAM : Kap.
K IPA 12,,5 L/Dt
16. PDAM
M Cabang Ka
ahala : Kap.
K IPA 5 LL/Dt
17. PDAM
M Cabang Ke
embang Jan
nggut : Kapasitas
K IPPA 15 L/Dt

Ranting ad
dalah satua
an kerja PD
DAM yang te
erletak di Desa
D setiap Kecamatan
n dimana
didalamnyya terdapat Manajemen
n dan IPA sendiri, berju
umlah 10 R
Ranting anta
ara lain :
1. PDAM
M Ranting Lo
oa lepu : Kapasitas
K IPPA 60 L/Dt
2. PDAM
M Ranting Lo
oa Tebu : Kapasitas
K IPPA 5 L/Dt
3. PDAM
M Ranting Ba
akungan : Kapasitas
K IPPA 40 L/Dt
4. PDAM
M Ranting Pu
urwajaya : Kapasitas
K IPPA 12,5 L/D
Dt
5. PDAM
M Ranting Bu
ukit Pariamaan Kapasita
as : IPA 20 L/Dt
6. PDAM
M Ranting Em
mbalut : Kapasitas
K IPPA 9 L/Dt
7. PDAM
M Ranting Pe
ela Baru : Kapasitas
K IPPA 2,5 L/Dt
8. PDAM
M Ranting Ja
antur : Kapasitas
K IPPA 5 L/Dt
9. PDAM
M Ranting Be
enua Puhun
n : Kapasitas
K IPPA 20 L/Dt
10. PDAM
M Ranting Bu
ukit Raya : Kapasitas
K IPPA 10L/Dt

Sumber air baku PDA


AM Tirta M
Mahakam be kaan dan air bawah
erasal dari air permuka
tanah.
AIR PERMUKAAN
1. gai Mahakam
Sung
2. Sung
gai Tenggarrong / Beko
otok (anak sungai
s Mahakam)
3. Sung
gai Merdeka
a
4. Sung
gai Sangkulliman
5. Sung
gai Purwaja
aya

III-86

6. Sung
gai Marangk
kayu
7. Sung
gai Jantur
8. Sung
gai Sanga Sanga
S
9. Sung
gai Belayan
10. Sung
gai Kahala

AIR BAW
WAH TANAH
H

1. IPA Muara
M Jawa
2. IPA Muara
M Badak
k

Total prod
duksi air perrmukaan 98
84 L/dt
Total Prod
duksi air baw
wah tanah 5
50 L/dt

Ta
abel 3.47. D
Data Umum PDAM Tirta
a Mahakam
m

Total Total Total


Jumlah Iddle Total
Kapasitass Kapasitass Jumlah h %Tottal
W
Wilayah Sambunan Capacity Jumlah
Terpasangg Real Penduduk Pendudduk
Langganan (lt/det) Pendudukk
(lt/det) (lt/det) Terlayaani
Kabupaten Kutai
56.290 SL 1.054 965,3 88,7 742.684 337.740 45%
%
Karrtanegara
Sum
mber PDAM Tiirta Mahakam, 2013

IPA GAE 40 ltr/det IPA WKE 40 ltr/d


det IP
PA Maswandii Loa Tebu 5 ltr/det

Ga
ambar 3.28 Kondisi IPA
A PDAM Tirtta Mahakam
m

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 87
nerja PDAM
Kin M Tirta Maahakam Kab
bupaten Ku
utai Kartannegara yang dinilai
berdasarkkan Pedoman Penilaian menurut Keputusan
K Mentri
M m Negeri Nomor 47
Dalam
999 tanggal 31 Mei 19
Tahun 19 999, mendapatkan nilai 55,04 ttergolong C
CUKUP.
Dibanding
gkan tahun 2010 sebessar 60,07 terdapat
t enurunan kiinerja sebesar 5,03
pe
poin yang disebabkan
n oleh kinerrja dari aspek keuanga
an dan adm
ministrasi me
engalami
penurunan ebih besar dibanding
n yang le gkan dengan aspek operasiona
al yang
mengalam
mi peningkattan.

Tin
ngkat keseh
hatan PDAM
M Tirta Maha
akam Kabup
paten Kutai Kartanegara tahun
2011 yang
g dinilai be
erdasarkan indikator kinerja Bada
an Pendukuung Pengem
mbangan
enyediaan Air Minum
Sistem Pe m (BPPSPAM
M), mendapatkan nilaai 3,170 te
ergolong
SEHAT. Dibandingk
kan tahun 2
2010, terda
apat penuru
unan nilai ssebesar 0,3
320 poin
namun kategorinya te
etap SEHA
AT dengan nilai 3,490.

enduduk ya
Jumlah pe ang terlayan
ni air minum sebanyak 306.414 jjiwa atau 49,39
4 %
duk Kabup aten Kutaii Kartanega
dari jumlah pendud ara sebanyyak 620.38
88 jiwa.
Sedangkan penduduk
k di wilayah
h teknis yang terlayan
ni sebanyakk 306.414 jiiwa atau
76,38 % dari jumlah
h pendudukk yang ada
a jaringan pipa
p PDAM sebanyak 401.182
jiwa. Caku
upan untuk wilayah tekknis sudah diatas targe Tahun 2011 sebesar
et RPJMN T
62,5 %, namun cakupan untuk w
wilayah adm
ministratif masih
m di baw
wah target RPJMN.
R

ebut antara
Hal terse a lain diseebabkan pe
enduduk Kabupaten
K Kutai Karttanegara
tersebar di
d 18 Keca
amatan sed
dangkan IP
PA dan jarringan pipaa yang ada
a belum
menjangkkau seluruh wilayah.

B
Berdasarkan
n studi E
EHRA tahun 2013, table 33.47 dibaw
wah ini
memperlih dari 59,7% masyaraka
hatkan bahwa lebih d at menggunnakan air isi ulang
untuk keb hari-hari anttara lain untuk keperluan minum ddan masak. Disusul
butuhan seh
penggunaan air ledeng dari PDA
DAM sebesar 21,2%, air sumur gaali tidak terrlindungi
sebesar 9,8%, air bo
otol kemasaan sebesar 9,6%, air sumur
s gali terlindungi sebesar
8,7%, dan
n yang palin
ng sedikit ad ggunakan air waduk/daanau yaitu sebesar
dalah meng
0,4%. Sed ntuk keperl uan cuci dan gosok gigi, respoonden lebih banyak
dangkan un
yang men g dari PDAM, air sungai dan ai r sumur gali tidak
nggunakan air ledeng
terlindung
gi.

III-88

Tab
bel 3.47 Perrsentase Ak
kses Terhadap Air Bersiih
d Kabupate n Kutai Kartanegara Ta
di ahun 2013

Akses Air Bersih


K
Kategori Cuci Piring
P Gosok
Minnum Massak Cucii Pakaian
& Geelas Gigi
Air botol kem
masan 99.6 9.6 0.1 0.1 0.2

Air isi ulang 599.7 599.7 1.4


4 1 1.9

Air ledeng dari PDAM 211.2 211.2 36..8 36.6 36.8

Air hidran um
mum - PDAM 1 .5 1.5 1.8
8 1.8 1.6

Air kran umuum PDAM 1 .6 1.6 1.9


9 1.8 2.8

Air sumur poompa tangan 22.8 2.8 8.7


7 8.9 8.7

Air sumur gaali terlindungi 88.7 8.7 17


7 16.4 15.1

Air sumur gaali tdk terlindunngi 99.8 9.8 13..6 13.4 12.6

Mata air terlindungi 22.3 2.3 2.3


3 2.2 1.9

Mata air tidaak terlindungi 1 .1 1.1 1.2


2 1.2 1.3

Air hujan 44.6 4.6 9.4


4 8.9 7.9

Air dari sunggai 44.2 4.2 15..5 18.3 15.8

Air dari waduk/danau ..4 .44 .8


8 .9 .8

Lainnya 1 .7 1.7 2.3


3 2.1 2.3

U
Untuk Sumb
ber air minu m yang dig
gunakan unttuk keperluuan memassak dan
minum masyarakat,
m , dari hasil studi EHRA
A 2013 darri grafik ddibawah ini dapat
da 3 sumber air yaang paling banyak digunakan oleh massyarakat.
dilihat ad
Persentase
e tertingg
gi adalah air isi ulang
u yaitu sebesarr 59,7%, disusul
penggunaan air ledeng daari PDAM sebesar 21
1,2% dan air mur
sum gali
terlindung k persentasee sumber air bersih
gi sebesar 9,8%.. Lihaat Gambar 3.29 Grafik
dan untukk memasak hasil studi E
EHRA.

BPS Kab
b. Kutai Kartanegar
K ra II
II - 89
Gambar
G 3. 29 Sumberr Air Minum dan Memaasak di
Kabupatten Kutai Kartanegara
K Tahun 20013

Lainnyya 1,7
1,7

Airdariw
waduk/dana u ,4
,4

Airdarisunggai 4,2
4,2

Airhujaan 4,6
4,6

M
Mataairtida
akterlindunngi 1,1
1,1

Mataairterlindunngi 2,3
2,3

Airsumurgalitdkkterlindunngi 9,8
9,8
Maasak
A
Airsumurga
aliterlindunngi 8,7
7 Min
num
8,7
7

ompatanga n
Airsumurpo 2,8
2,8

Airkranu M
umumPDAM 1,6
1,6

A
Airhidranu M
umumPDAM 1,5
1,5

Airleden
ngdariPDAM
M 21,2
21,2

Airisiulanng 59,7
59,7

Airbo
otolkemasa n 9,6
9,6

0 20
2 40 60 80

III-90

Gambar Pe
eta 3.30. Cakupa
an Layanan Air Bersih
B Kabupate
en Kutai Kartanegara

Su
umber : RISPAM Kabupaten Kutaii Kartanegara Tahun 2013

BPS Ka
ab. Kutai Karttanegara III - 91
3.6.2 Pe
engelolaan
n Air Limba
ah Industrri Rumah Tangga
T

Pengelolaan Air Limba h Industri Rumah Tangga


T di Kabupate
en Kutai
Kartanega
ara dilakuka
an oleh massing masing
g pelaku dengan menddapatkan bim
mbingan
dari Bada
an Lingkun
ngan Hidu ari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai
up dan da
Kartanega
ara.
Tabel 3.48
3 bah Industri Rumah Ta ngga
Penge lolaan Limb
Kabu
upaten Kuta ai Kartanega
ara.
Jenis Ind
dustri Jumlah ind
dustri Kapasitas
Lokasi Jen
nis Pengolaha
an
Rumah Ta
angga RT (m
m3/hari)
Loundry

Pabrik Tem
mpe

Sumber : Data
D belum te
ersedia

3.6.3 Pe
engelolaan
n Limbah M
Medis

Saat ini di Kabupaten Ku


utai Kartane
egara limbah dari non domestik ada
a yang
memiliki IPAL ada jug
ga yang lan uang disaluran drainasse terdekat. Adapun
ngsung dibu
yang telah
h memiliki IPAL adalah :

Tabel 3.47. Peng


gelolaan liimbah med
dis di fasillitas-fasilittas keseha
atan.

Jenis
Nam
ma Fasilitas Kapas
sitas
Lokasi Pengolahan
Ke
esehatan (m3/h
hari)
Limbah Medis

RSU Parike
esit Kota Tenggarong Incenerator
RSUD Aba
adi Kec. S
Semboja Incenerator
RSUD Dayya Kuraja Kec. Kota Bangun
n Incenerator
Sumber : Dinas Kesehatan
n Kabupaten K
Kutai Kartaneg
gara Tahun 2013

III-92

Anda mungkin juga menyukai