Anda di halaman 1dari 19

Rancangan aktualisasi latsar 

CPNS

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persyaratan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
mengikuti kegiatan Latihan Dsar CPNS ( latsar ),
sesuai dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101
Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tujuan
dilaksanakan latsar ini adalah untuk
meningkatkan keahlian, pengetahuan,
keterampilan, serta menciptakan aparatur yang
mampu mengabdi pada masyarakat. Selain itu,
latsar juga berperan dalam membentuk karakter
PNS yang kuat serta mampu bersikap dan
bertindak profesional dalam melayani
masyarakat.
Penyelenggaraan Latsar yang dilaksanakan di
Provinsi Jawa Timur ini dilaksanankan
menggunakan pola yang mengandung unsur-
unsur ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
Dengan demikian peserta Latsar diharapkan
dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang
profesional sebagai pelaksana pelayan publik
dengan tetap menggunakan unsur-unsur aneka
dalam pengaplikasiannya.
Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan
Masyarakat yang dikenal dengan sebutan
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada
satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
disebutkan bahwa Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dan berfungsi
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama diwilayah kerjanya.
Berdasarkan prinsip paradigma sehat, Puskesmas
mendorong seluruh pemangku kepentingan
untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan
mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk
meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas
lingkungan melalui upaya promotif, preventif,
lingkungan kerja, angkutan umum, dan
lingkungan lainnya. Terhadap subtansi yaitu air,
udara, tanah, limbah padat, cair, gas,
kebisingan/ getaran, pencahayaan, habitat
vector penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan/
minuman dan bahan- bahan berbahaya.
STBM adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
yang terdiri atas 5 pilar, yaitu :
1) Stop Buang Air Besar Sembarangan ( BABS)
2) Cuci tangan pakai sabun dengan air yang
mengalir
3) Mengolah air minum yang tepat
4) Mengolah sampah Rumahtangga
5) Meresapkan limbah cair
Cakupan sanitasi di Indonesia yang dipantau
melalui sistem monitoring dan evaluasi STBM di
bawah Direktorat Kesehatan Lingkungan-
Kemenkes RI padasaat data di ambil
menunjukkan angka 73,9 % (16/11/2018).
Propinsi Jawa Timur menempati urutan ke -7 di
Indonesia dengan prosentase akses 90,49 % ;
Kabupaten Gresik menempati urutan ke – 10 di
Jawa Timur dengan prosentase akses 99,28 % ;
Kecamatan Duduksampeyan menempati urutan
ke 9 di Kabupaten Gresik dengan Prosentase
akses 99,43 % dan Desa Tambakrejo dengan
prosentase akses 98,84 %, ,masih kurang 1,16
persen untuk mencapai akses 100 %, maka
diperlukan sedekah jamban agar dapat dicapai
Duduksampeyan Stop BABS tahun 2019.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


– Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan melaksanakan kegiatan
aktualisasi dan habituasidi wilayah kerja UPT
Puskesmas Duduksampeyan ialah untuk
menjalankan kewajiban ASN yang ditunjuk
sebagai Sanitarian Terampil dengan menerapkan
nilai- nilai dasar yang telah di dapatkan pada
kegiatan pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar)
yaitu nilai- nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi,
sehingga menjadi seorang yang profesionalisme
dan melaksanakan perannya sebagai pelaksana
kebijakan, pelayan public serta perekat dan
pemersatu bangsa.
– Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari penulisan rancangan aktualisasi ini
adalah sebagai berikut
Bagi Diri sendiri :
Menciptakan dasar dan acuan sebagai ASN dalam
melaksanakan tupoksi sesuai dengan Prinsip
ANEKA
Institusi :
Menumbuhkan sistem pelayanan yang terstandar
dan prima dalam mewujudkan tercapainya visi
dan misi institusi, termasuk pelaporan
pelayanan.
Negara :
Melahirkan ASN baru yang berdaya saing dan
berANEKA
C. Ruang Lingkup Aktualisasi
Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi dan
habituasi ini meliputi kegiatan-kegiatan
pemberdayaan masyarakat dan penyehatan
lingkungan di wilayah kerja UPT Puskesmas
Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan,
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA / INSTITUSI
A. Deskripsi Organisasi
1 Gambaran Umum
1.1 Geografi
Wilayah Kecamatan Duduksampeyan terletak di
bagian barat ibukota Kabupaten Gresik yaitu +
16 km. pada jalur lalu lintas Surabaya – Jakarta
serta dilalui jalur kereta api jurusan Jakarta –
Surabaya.
Kecamatan Duduksampeyan memiliki luas
wilayah 74.290 km2 terbagi menjadi 23 desa
dengan batas-batas wilayah kecamatan sebagai
berikut :
Batas wilayah Sebelah :
– Utara : Berbatasan Kec. Manyar Kab. Gresik
dan Kec. Glagah Kab. Lamongan.
– Timur : Berbatasan Kec. Kebomas Kab. Gresik.
– Selatan : Berbatasan Kec. Cerme dan Kec.
Benjeng Kab. Gresik.
– Barat : Kec. Deket dan Kec. Tikung Kab.
Lamongan.
Peta Wilayah Puskesmas Duduksampeyan

Penggunaan lahan di Kecamatan Duduksampeyan


sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan
pertambakan ikan dan pertanian padi, dan
sebagian kecil dijadikan pemukiman penduduk.
Visi Puskesmas Duduksampeyan adalah :
1. Mendorong terwujudnya kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat.
2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit
dan penanggulangan masalah kesehatan.
4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber
daya kesehatan.
5. Menciptakan manajemen kesehatan yang
akuntabel.

B. Struktur / Susunan Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi UPT Puskesmas


Duduksampeyan

C. Uraian Tugas Jabatan


– Sanitarian
Tugas pokok:
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan
kesehatan lingkungan berdasarkan data program
puskesmas dan ketentuan perundang –undangan
sebagai pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan
meliputi pendataan, pengawasan dan pembinaan
SAB ( Sarana Air Bersih ), JAGA (Jamban
Keluarga ), TTU/TPM (Tempat- Tempat Umum/
Tempet Pengelolaan Makanan), penyuluhan
kesehatan linkungan, mengatur dan mengawasi
petugas kebersihan UPT Puskesmas, dan
koordinasi lintas program terkait sesuai
denganprosedur dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Mengevaluasi hasilkegiatan pelayanan
kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan
dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggung jawaban kepada atasan
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi, Penetapan Isu dan Gagasan


Pemecahan Isu

• Unit Kerja
• Jabatan :

: UPT Puskesmas Duduksampeyan Kabupaten


Gresik
Sanitarian
• Pekerjaan/ Uraian Tugas : Melakukan kegiatan
meliputi :
1. Penyehatan air.
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar.
3. Pembinaan TTU
4. Pembinaan atau pengawasan air minum.
5. Pengawasan dan pengendalian kualitas
lingkungan (TP2 Pestisida).
6. Penyehatan makanan dan minuman.
7. Melaksanakan pemicuan STBM
8. Klinik sanitasi
• Identifikasi Isu : 1. Masih banyak KK di Desa
Tambakrejo yang tidak punya jamban dan
berperilaku Buang Air Besar Sembarangan ( BABS
)
2. Rendahnya Pengetahuan siswa sekolah dasar
tentang pentingnya CTPS
3. Rendahnya pengetahuan siswa Sekoah Dasar
tentang jajanan yang aman untuk dimakan

Dari beberapa isu di atas, langkah selanjutnya


adalah menganalisis isu tersebut menggunakan
metode USG.
Tabel 3.1. Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
No Identifikasi Isu Kriteria Penilaian Total Score
USG
1. Masih banyak KK di Desa Tambakrejo yang
tidak punya jamban dan berperilaku Buang Air
Besar Sembarangan ( BABS )
5 3 5 15
2. Rendahnya Pengetahuan siswa sekolah dasar
tentang pentingnya CTPS 4 5 4 13
3. Rendahnya pengetahuan siswa Sekoah Dasar
tentang jajanan yang aman untuk dimakan 5 3 3
11

Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG


tersebut, maka kesimpulan yang diperoleh
mengarah pada isu : “ Masih banyak KK di Desa
Tambakrejo yang tidak punya jamban dan
berperilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

• Isu Yang Diangkat :


Berdasarkan list isu dan dengan menggunakan
pendekatan teknik USG, maka dapat disimpulkan
bahwa : “Masih banyak KK di Desa Tambakrejo
yang tidak punya jamban dan berperilaku Buang
Air Besar Sembarangan (BABS)”, dengan analisis
dampak jika isu tidak segera dipecahkan akan
menyebabkan :
1. Pencemaran Lingkungan
2. Penularan penyakit berbasis lingkungan, Ex
diare, Thypoid, Hepatitis

• Gagasan Pemecahan Isu :

“ Sedekah jamban untuk keluarga yang


berperilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
di Desa Tambakrejo Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Duduksampeyan”

B. Matrik Rancangan
Pemecahan isu melalui kegiatan :
1. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku
Mentor
2. Mencari informasi data KK (by name, By
address ) yang masih tidak punya jamban dan
berperilaku BABS dari PJ wilayah Desa
Tambakrejo
3. Mencari pedoman dan referensi tentang
program sedekah jamban
4. Berkoordinasi dengan lintas sektor terkait
untuk pembentukan tim sedekah jamban di Desa
Tambakrejo
5. Membuat surat pemberitahuan kepada Kepala
Desa tentang Pembentukan tim sedekah jamban
sehat di Balaidesa Tambakrejo
6. Pelaksanaan Kegiatan pertemuan dalam
rangka pembentukan tim sedekah jamban di
Desa Tambakrejo
7. Mempubilkasikan program sedekah jamban di
lintas program dan lintas sektor melalui media
sosial untuk Penggalangan dana sedekah jamban
8. Melakukan monev.
9. Membuat Laporan kegiatan
C. Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu
Proses kegiatan pemecahan isu dapat dilihat
dari diagram alur di bawah ini :

Gambar 3.1. Diagram Alur Kegiatan Pemecahan


Isu

D. Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi


Berikut akan dijelaskan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan sebagai salah satu cara untuk
memecahkan isu yang terjadi di UPT Puskesmas
Duduksampeyan :
Tabel 3.2. Formulir Rancangan Aktualaisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi
Terhadap Visi – Misi Organisasi Penguatan Nilai
Organisasi
1. Konsul dengan kepala puskesmas selaku
mentor – Mempersiapkan materi / bahan yang
akan di diskusikan untuk kegiatan program
sedekah jamban emas di Desa Tambakrejo
– Mencatat hasil diskusi
– Mendokumentasikan sabagai bukti pelaporan –
Masukan dan saran dari mentor
– Laporan hasil diskusi
– Dokumentasi diskusi
– Persetujuan mentor
akuntabilitas : kejelasan dan tanggungjawab
Etika Publik :
Menghargai, komunikasi,konsultasi, sopan dan
santun Sesuai dengan Misi UPT puskesmas
Duduksampeyan yaitu ‘Meningkatkan upaya
pengendalian penyakit dan penanggulangan
masalah kesehatan ” Menguatkan tata nilai
puskesmas yaitu ramah, santun dan humanis
2 Mencari informasi data KK (by name, By
address ) yang masih tidak punya jamban dan
berperilaku BABS dari PJ wilayah Desa
Tambakrejo – Menemui PJ wilayah terkait yaitu
Bidan Desa/ perawat desa Tambakrejo
– Mencatat data kk yang masih BABS dan tidak
punya jamban
– Mendokumen tasikan kegiatan untuk bukti
pelaporan – Data KK yang masih BABS dan tidak
punya jamban
– Dokumentasi kegiatan . akuntabilitas :
kejelasan dan tanggungjawab
Etika Publik :
Menghargai, komunikasi,konsultasi, sopan dan
santun
Whole of Goverment : koordinasi dan kerjasama
lintas program Sesuai dengan Misi UPT
puskesmas Duduksampeyan yaitu ‘Meningkatkan
upaya pengendalian penyakit dan
penanggulangan masalah kesehatan Data KK
dapat digunakan sebagai bahan penerima
sedekah, sehingga efektif dan tepat sasaran dan
amanah
3. Mencari pedoman dan referensi tentang
program sedekah jamban
– Mencari materi dan referensi terkait program
sedekah jamban
– Mengumpulkan referensi dari berbagai sumber
– Berdiskusi dengan pihak yang lebih
berkompeten – Materi dan referensi
– Dokumentasi kegiatan
– Hasil diskusi akuntabilitas : kejelasan dan
tanggungjawab
Etika Publik :
Menghargai, komunikasi,konsultasi, sopan dan
santun
Whole of Goverment : koordinasi dan kerjasama
lintas program
Komitmen mutu : inovasi Sesuai dengan Misi UPT
puskesmas Duduksampeyan yaitu ‘Meningkatkan
upaya pengendalian penyakit dan
penanggulangan masalah kesehatan Dengan
berbagai reerensi yang didapat maka informasi
yang disampaikan pada masyarakat akan
semakin tepat dan amanah
4. Berkoordinasi dengan lintas sektor terkait
untuk pembentukan tim sedekah jamban di Desa
Tambakrejo – Menemui Kepala TU
– Menberitahukan kepada Kepala TU tentang
maksud dan tujuan surat yang akan di buat
– Membuat Surat pemberitahuan untuk
kecamatan dan Kepala Desa Tambakrejo,
sekaligus surat tugas
– Membrikan surat pemberitahuan kepada
Kecamatan dan Kepala Desa
– Mendokumentasikan kegiatan – Surat
pemberitahuan
– Suarat tugas
– Hasil diskusi
– Laporan kegiatan
– Dokumentasi Akuntabilitas : tanggung jawab
Nasionalisme : musyawarah
Manajemen ASN : melaksanakan kewajiban
Sesuai dengan Misi UPT puskesmas
Duduksampeyan yaitu ‘Meningkatkan upaya
pengendalian penyakit dan penanggulangan
masalah kesehatan Dengan adanya surat
pemberitahuan maka kegiatan kegiatan akan
lebih efektif dan akuntabel
5. Membuat surat pemberitahuan kepada Kepala
Desa tentang Pembentukan tim sedekah jamban
sehat di Balaidesa Tambakrejo – Menemui
Kepala TU untuk membuat surat
– Menberitahukan kepada Kepala TU tentang
maksud dan tujuan surat yang akan di buat
– Penandatanganan surat oleh kepala Puskesmas
sekaligus derdiskusi tentang isi surat
– Memberikan surat ke Kepala Desa
– Mendokumentasikan kegiatan – Kesepakatan
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
– Hasil diskusi
– Dokumentasi kegiatan
akuntabilitas : kejelasan dan tanggungjawab
Etika Publik :
Menghargai, komunikasi,konsultasi, sopan dan
santun
Nasionalisme : musyawarah
Whole of Goverment : koordinasi dan kerjasama
lintas program Sesuai dengan Misi UPT
puskesmas Duduksampeyan yaitu ‘Meningkatkan
upaya pengendalian penyakit dan
penanggulangan masalah kesehatan Dengan
surat tugas dan surat pemberithuan maka sesuai
dengan nilai terintegrasi, ramah dan humanis
6. Pelaksanaan Kegiatan pertemuan dalam
rangka pembentukan tim sedekah jamban di
Desa Tambakrejo – Menuju lokasi yang telah
ditentukan
– Mepersiapkan materi, daftar hadir, notulen
– Membuat susunan acara
– Menyampaikan tujuan dan maksud kepada
undangan
– Pembentukan tim sedekah jamban
– Membuat kesepakan tentang fungsi tim dan
menggalang komitmen bersama
– Mendokumentasikan kegiatan
– Membuat laporan – Kesepakatan waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan
– Hasil diskusi
– Dokumentasi kegiatan
akuntabilitas : kejelasan dan tanggungjawab
Etika Publik :
Menghargai, komunikasi,konsultasi, sopan dan
santun
Nasionalisme : musyawarah
Whole of Goverment : koordinasi dan kerjasama
lintas program Sesuai dengan Misi UPT
puskesmas Duduksampeyan yaitu ‘Meningkatkan
upaya pengendalian penyakit dan
penanggulangan masalah kesehatan Dengan
berkoordinasi dengan pihak kecamatan
merupakan penerapan nilai parsipatif
7. Mempubilkasikan program sedekah jamban
emas di lintas program dan lintas sektor melalui
media sosial untuk Penggalangan dana sedekah
jamban – Mempublikasikan melalui:
– Facebook puskesmas Duduksampeyan
– Grup Whatssapp Puskesmas Duduksampeyan –
Screnshoot postingan Komitmen mutu : inovasi
akuntabilitas : kejelasan dan tanggungjawab
Etika Publik :
Menghargai, komunikasi,konsultasi, sopan dan
santun
Sesuai dengan Misi UPT puskesmas
Duduksampeyan yaitu ‘ Memberikan pelayanan,
Fokus kepada kepuasan dan kesehatan
masyarakat ‘ Dengan publikasi di media sosial
maka informasi dapat dengan cepat
tersampaikan pada masyarakatsehingga program
dapat lebih efektif, dan sesuai tata nilai
humanis dan amanah
8. Melakukan monev dan pemantauan progress
kegiatan, – Menuju ke desa dan berdiskusi
dengan kader setempat selaku anggota tim
– Memantau dan mendokumentasikan sejauh
mana program sudah bejalan – Daftar hadir
– Notulen
– Terbentuknya tim sedekah jamban emas
– Kesepatantan bersama fungsi tim
– Dokumentasi kegiatan akuntabilitas : kejelasan
dan tanggungjawab
Etika Publik :
Menghargai, komunikasi,konsultasi, sopan dan
santun
Whole of Goverment : koordinasi dan kerjasama
lintas program Sesuai dengan Misi UPT
puskesmas Duduksampeyan yaitu ‘ Memberikan
pelayanan, Fokus kepada kepuasan dan
kesehatan masyarakat ‘ Bertanggung jawab
padasetiap kegiatan yang telah dilaksanakan,
pemantauan hasil yang akan dicapai, evaluasi
sesuaidengan nilai amanah, partisipatif
9. Membuat laporan kegiatan
– Menyusun laporan – Laporan daftar anggota tim
– Laporan setiap kegiatan akuntabilitas :
kejelasan dan tanggungjawab
Etika Publik :
Menghargai, komunikasi,konsultasi, sopan dan
santun
Nasionalisme : musyawarah
Whole of Goverment : koordinasi dan kerjasama
lintas program Sesuai dengan Misi UPT
puskesmas Duduksampeyan yaitu ‘Meningkatkan
upaya pengendalian penyakit dan
penanggulangan masalah kesehatan Dengan
membuat laporan, maka bertanggung jawab
pada tugas yang telah diberikan sesuai dengan
nilai akuntabel
E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilakukan
selama off campus (4 minggu) dengan jadwal
sebagai berikut:
Tabel 3.3. Matriks Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Minggu ke-
1234
1 Konsul dengan kepala puskesmas selaku
mentor
2 Mencari informasi data KK (by name, By
address ) yang masih tidak punya jamban dan
berperilaku BABS dari PJ wilayah Desa
Tambakrejo
3 Mencari pedoman dan referensi tentang
program sedekah jamban
4 Berkoordinasi dengan lintas sektor terkait
untuk pembentukan tim sedekah jamban di Desa
Tambakrejo
5 Membuat surat pemberitahuan kepada Kepala
Desa tentang Pembentukan tim sedekah jamban
di Balaidesa Tambakrejo
6 Pelaksanaan Kegiatan pertemuan dalam
rangka pembentukan tim sedekah jamban di
Desa Tambakrejo
7 Mempubilkasikan program sedekah jamban di
lintas program dan lintas sektor melalui media
sosial untuk Penggalangan dana sedekah jamban
8 Monitoring dan Evaluasi
9 Membuat laporan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai