BUKU SAKU
PENINGKATAN AKSES AIR MINUM MELALUI SINKRONISASI
PROGRAM PAMSIMAS DAN APB DESA
Disusun Oleh :
HELMI, ST.,M.ENG
NIP. 19840916 2010121004
PPK AIR MINUM
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN IMPLEMENTASI
PENINGKATAN KINERJA SATUAN KERJA
BUKU SAKU
PENINGKATAN AKSES AIR MINUM MELALUI SINKRONISASI
PROGRAM PAMSIMAS DAN APB DESA
Disusun oleh,
Mentor, Pembimbing,
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................i
DAFTAR TABEL................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................10
4.2 Rencana tindak lanjut.....................................................................10
LAMPIRAN
1. Lampiran …………………………………………………………………….11
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR LAMPIRAN
4
BAB 1
PENDAHULUAN
APB Desa merupakan salah satu alternatif sumber dana yang cukup potensial
untuk pembangunan air minum perdesaan. Oleh sebab itu perlu adanya kejelasan
tentang bagaimana cara mengaksesnya, proses dan tata caranya, agar dapat
dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana guna mencapai akses air
minum 100%.
5
Gagasan yang akan diambil dalam hal ini adalah pembuatan Buku saku
Panduan Peningkatan Akses Air Minum melalui Sinkronisasi Kegiatan Pamsimas
dan APB Desa.
1.3.1. Maksud
Buku Saku ini disusun sebagai panduan dalam penyusunan kegiatan
sinkronisasi Kegiatan Pamsimas dan APB Desa bidang air minum bagi para pelaku
Pamsimas di tingkat Desa, Kabupaten dan Provinsi.
1.3.2. Tujuan
Buku saku yang telah tersusun dapat digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan sinkronisasi program pamsimas dengan program APBDesa.
Identifikasi Stakeholder
No Stakeholder Peran
1 BPPW Sulteng (Kabalai, Kasatker,PPK Satker) ;
berperan melakukan koordinasi
dengan Pemda Kabupaten untuk
pembinaan dan pemantuan pada
Pemdes dalam hal sinkronisasi
program pamsimas dengan APBDesa.
(Tim pendamping Pamsimas);
mendampingi penyusunan
perencanaan terintegrasi SPAM desa,
mengawal dan memastikan
terlaksananya singkronisasi Desa
kegiatan bidang air minum
2 Pemerintah Kabupaten Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Desa (PMD) berperan ; Fasilitasi
6
sinkronisasi program dan anggaran air
minum perdesaan, Advokasi
pemanfaatan dana APBDesa untuk
perbaikan kinerja dan pengembangan
prioritas air minum menuju pelayanan
100 % tingkat desa.
Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
berperan ; Fasilitasi perencanaan dan
pelaksanaan program air minum oleh
Dinas terkait, memantau dan evaluasi
pelaksanaan sinkronisasi.
3 Pemerintah Kecamatan Melaksanakan sinkronisasi program
air minum tingkat kecamatan
diantaranya penyusunan prioritas
kegiatan pelayanan air minum 100 %
tingkat kecamatan; memantau
realisasi pelaksanaan APBDesa untuk
air minum termasuk pelaksanaan
sinkronisasi.
4 Pemerintah Desa Menyediakan komitmen alokasi
APBDesa untuk kegiatan
pengembangan SPAM; melaksanakan
sinkronisasi program air minum tingkat
desa; melaporkan hasil-hasil kegiatan
air minum melalui dana APBdesa
pada kepala daerah dan camat.
5 Kelompok Masyarakat (Pokmas) Bersama pendamping tingkat desa
melakukan advokasi pada Pemdes
untuk pemanfaatan APBDesa dalam
rangka peningkatan kinerja dan
pengembangan SPAM 100 % tingkat
desa; mengawal pelaksanaan
7
sinkronisasi tingkat desa.
8
BAB II
RENCANA KEGIATAN
9
2.3 Jadwal Kegiatan
10
BAB III
REALISASI KEGIATAN
Tim dibentuk terdiri dari tujuh orang yaitu 1 orang mentor, 1 orang
coach/pembimbing, 1 orang project leader dan 4 orang tim pelaksana, dan di
SK kan pada tanggal 29 Mei 2023.
11
4. Koordinasi dengan stakeholder
Tim pelaksana melakukan koordinasi konsultatif kepada Pemda melalui OPD
yang terkait diantaranya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai
pemembina pemerintah desa/kelurahan dalam perencanaan dan
pengalokasian anggaran untuk air minum yang bersumber dari APBDesa dan
melakukan konsultatif kepada Pemdes desa pelaksana Program Pamsimas
TA.2023 untuk mengetahui sejauh mana Pemdes memahami tentang
pendanaan APB Desa yang dapat disinkronkan dengan pendanaan lain
khususnya untuk kegiatan Air Minum Pamsimas.
12
5. Desa lahuafu Kabupaten Morowali
Dari 5 desa yang dijadikan sampel uji coba hasilnya buku tersebut dapat
dipahami terbukti dengan adanya 2 desa yang mengaplikasikannya. Desa
tersebut adalah :
3.2. Kendala/Hambatan
Kendala/Hambatan
13
1. Adanya keterbatasan pada referensi dan data-data pendukung terkait
dengan pembuatan buku saku,
Dalam penyusunan buku saku tim efektif terkendala dengan minimnya
referensi tentang penganggaran desa dan data-data pendukung yang
dapat dijadikan reverensi penyusunan buku saku tersebut Data dukung
tersebut hanya kita dapatkan dari desa-desa pelaksanaan Pamsimas
TA.2023.
2. Terbatasnya waktu yang tersedia untuk melakukan koordinasi bersama
dengan stakeholder terkait sehingga pembuatan buku saku ini masih
terdapat beberapa kekurangan.
Koordinasi dengan stakeholder banyak dilakukan melalui komunikasi
selular dan virtual, koordinasi tatap muka dilakukan beberapa kali saja,
karena mengingat keterbatasan waktu dan jarak yang cukup jauh.
Solusi
1. Penyusunan buku saku ini diharapkan dapat berkembang dan
bermanfaat dalam penyusunan kegiatan sinkronisasi Program
Pamsimas dan APBDesa dibidang air minum bagi para pelaku kegiatan
pamsimas sehingga kedepannya diperlukan referensi dan data-data
yang lebih lengkap dan didukung dengan koordinasi yang berkelanjutan
bersama dengan stakeholder yang terlibat.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan permasalahan dan gagasan yang telah diuraikan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Buku Saku Panduan Peningkatan Akses Air Minum Melalui Sinkronisasi
Program Pamsimas dengan APB Desa dapat memudahkan bagi pelaku
kegiatan (Pemda, Pemdes, Tenaga Pendamping Pamsimas dalam
sinkronisasi penyusunan program air minum perdesaan, hal ini dapat
dilihat dengan telah adanya desa pelaksana Program Pamsimas TA. 2023
yang telah mengaplikasikannya yaitu desa Taende Kecamatan Mori Atas
Kabupaten Morowali Utara Pemdes telah menganggarkan APB Desa TA.
2023 sebesar + Rp. 400.000.000,- dan Desa Toboli Kecamatan Parigi
Utara Kabupaten Parigi Moutong Pemdes telah menganggarkan APB
Desa TA. 2023 sebesar Rp. 68.000.000,- untuk penambahan
akses air minum berupa jaringan perpipaan sepanjang 3.680 M dan
sambungan rumah sebanyak 54 Unit pada kedua desa tersebut.
2. Penyusunan Buku Saku membutuhkan referensi, dan data pendukung
yang lebih lengkap sehingga dapat lebih memudahkan dalam proses
penyusunannya.
3. Buku Saku memerlukan reviu dan masukan yang produktif untuk
kesempurnaannya.
1. Melakukan Uji Coba penerapan panduan dalam Buku Saku pada desa-
desa yang mendapatkan program Pamsimas.
15
16
LAMPIRAN :
1. PP No. 27 tahun 2016 tentang penyelenggaraan SPAM
2. PP No. 122 tahun 2015 tentang Sisten Penyediaan Air Minum.
3. Permendagri No. 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.
4. Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
5. Juknis Pamsimas P1 tentang Pedoman Umum Pamsimas Tahun 2023
6. Juknis Pamsimas 2023 PT2 tentang Perencanaan Tingkat Masyarakat
7. Surat Himbauan dari BPPW Sulawesi Tengah ditujukan kepada Pemerintah
Daerah melalui OPD Terkait (Bapeda, Dinas PUPR, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa) untuk melakukan pembinaan kepada Pemdes
penerima bantuan Kegiatan Pamsimas untuk dapat menganggarkan APB
Desa bidang air minum yang di sinkronkan dengan RKM Kegiatan Pamsimas.
8. Surat Himbauan dari BPPW Sulteng ditujukan kepada Pemerintah Desa
penerima Kegiatan Pamsimas agar dapat mengalokasikan dana APB Desa
bidang air minum untuk mendukung pencapaian target pelayanan minimal SR
160 unit/desa seperti yang tertuang dalam dokumen RKM Kegiatan
Pamsimas.
9. Buku Panduan Peningkatan Akses Air Minum Melalui Sinkronisasi Kegiatan
Pamsimas dan APB Desa
10. Buku Saku Panduan Peningkatan Akses Air Minum Melalui Sinkronisasi
Kegiatan Pamsimas dan APB Desa
17