Mata Kuliah
TEORI AKUNTANSI
Oleh:
SASKIA ISLAMAY FAIZAL
C30223015
1. DEDUCTIVE ARGUMENT
adalah argumen yang kalau benar, akan menyertakan bukti-bukti yang
konklusif untuk mendukung kebenaran klaimnya. Karena premisnya kuat,
jadi klaim yang disampaikan setelah premis disampaikan bukan lagi
sebuah kemungkinan, melainkan kepastian.
Contoh :
Premis : Semua mamalia memiliki paru-paru
Premis : Semua paus adalah mamalia.
Kesimpulan : Paragraf Kalimat Argumen di atas adalah argumen deduktif
yang benar karena kesimpulan yang mengikutinya memiliki kepastian jika
premis-premis yang mendahuluinya benar. Dengan demikian, dalam
argumen deduktif tidak mungkin premis-premis yang dibuat benar, tetapi
kesimpulannya salah.
Argumen deduktif memiliki kekuatan logis karena, jika premis-premisnya
valid, maka akhirnya juga harus valid. Meskipun demikian, penting untuk
dicatat bahwa pertentangan rasional tidak selalu mengarah pada akhir
yang nyata jika premisnya salah. Dengan cara ini, penting untuk
menjamin realitas premis dalam membangun pertentangan yang logis.
2. INDUCTIVE ARGUMENT
3. ANALOGY ARGUMENT
Contoh:
Memilih pasangan hidup seperti memilih sepatu; kita mencari yang cocok
dengan ukuran, gaya, dan kenyamanan kita.
Kesimpulan : ketika mencari pasangan dianalogikan seperti mencari
sepatu kita mengutamakan kecocokan yang utama. Argumen analogi
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat kesimpulan
berdasarkan perbandingan atau persamaan dengan tujuan untuk
memudahkan pemahaman.
4. CAUSAL ARGUMENT
Contoh:
Memakan makanan sehat setiap hari dapat membuat tubuh menjadi sehat
dan kuat.
Kesimpulan: dengan memakan makanan sehat setiap hari maka dapat
membuat seseorang menjadi sehat dan kuat.
Argumen kausal digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
menjelaskan hubungan sebab-akibat antara peristiwa atau kondisi
tertentu. Namun, penting untuk diingat bahwa argumen kausal
memerlukan bukti yang kuat untukmendukung hubungan sebab-akibat
yang diusulkan