Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS TADULAKO

Review Artikel

Mata Kuliah

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Disusun Oleh:

SASKIA ISLAMAY FAIZAL


C30223015

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
2023
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Judul Tugas : Review Artikel

1. Muh Hamka, Sakinah nadir, Haryanto, Politik Anggaran


dan Relasi Aktor dalam penyusunan anggaran
pendapatan belanja daerah, Jurnal politik profetik Vol
10, No. 1 Tahun 2022.

Dosen : Prof. Dr. Ridwan, SE.,M.Si.,Ak.,CA


Dr. Nina Yusnita Yamin, SE.,M.Si.,Ak.,CA
Nama Mahasiswa : Saskia Islamay Faizal
Stambuk : C30223015
Keterangan Hasil Review Artikel

Motivasi, tujuan Motivasi dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana hubungan antara aktor
dan Pertanyaan dan politik anggaran membentuk kepentingan dalam penyusunan APBD. Tujuan dari
Penelitian penelitian ini adalah untuk menggambarkan hubungan setiap aktor dalam penyusunan
APBD dengan menggunakan teori jaringan aktor dan kebijakan publik. Pertanyaan
penelitian yang diajukan adalah bagaimana hubungan antara aktor dalam politik
anggaran membentuk kepentingan dalam penyusunan APBD?
Kontribusi Kontribusi dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam
Penelitian tentang hubungan antara aktor dalam politik anggaran dan bagaimana hal tersebut
membentuk kepentingan dalam penyusunan APBD. Penelitian ini menggunakan teori
jaringan aktor dan kebijakan publik untuk menganalisis hubungan antar aktor dan
menggambarkan peran serta motivasi masing-masing aktor dalam proses penyusunan
APBD. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan wawasan baru dan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang dinamika politik anggaran dan faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan dalam penyusunan APBD.
Teori dan Teori yang digunakan adalah teori jaringan aktor dari Wellman. 14 Wellman
Referensi menjelaskan beberapa prinsip terkait jaringan aktor sebagai berikut: (1) Ikatan antara
utama aktor biasanya adalah simetris baik dalam kadar maupun intensitasnya. Aktor saling
memasok dengan sesuatu yang berbeda dan mereka berbuat demikian dengan intensitas
yang semakin besar atau semakin Kecil. (2) Ikatan antara individu harus dianalisis dalam
konteks struktur jaringan lebih luas. (3) Terstrukturnya ikatan sosial menimbulkan
berbagai jenis jaringan non-acak. Di Satu pihak, jaringan adalah transitif (transitive): bila
ada ikatan antara A dan B dan C, ada kemungkinan ada ikatan antara A dan C. Di lain
pihak,ada keterbatasan tentang berapa banyak hubungan yang dapat muncul dan seberapa
kuat hubungan itu dapat terjadi. Akibatnya adalah ada kemungkinan terbentuknya
kelompokkelompok jaringan dengan batas tertentu, yang saling terpisah satu sama lain.
(4) Adanya kelompok jaringan menyebabkan terciptanya hubungan silang antara
kelompok jaringan maupun antar individu. (5) Ada ikatan asimetris antara unsur-unsur di
dalam sebuah sistem jaringan dengan akibat bahwa sumber daya yang terbatas akan
terdistribusikan secara tak merata. (6) Sebagai prinsip. Distribusi yang timpang dari
sumber daya yang terbatas itu dengan bekerjasama. Sedangkan kelompok lain bersaing
dan memperebutkannya. Jadi teori jaringan berkualitas dinamis dengan struktur sistem
akan berubah bersamaan dengan terjadinya pergeseran pola koalisi dan konflik. Jaringan
kebijakan memberikan kemungkinan komunikasi antara aktor yang berbeda secara
berkelanjutan.
Subyek Subyek penelitian ini adalah hubungan antara aktor dalam politik anggaran dan
Penelitian bagaimana hal tersebut membentuk kepentingan dalam penyusunan APBD. Penelitian ini
menganalisis peran serta motivasi masing-masing aktor dalam proses penyusunan APBD
menggunakan teori jaringan aktor dan kebijakan publik.
Model dan Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe deskripsi analisis untuk
pengukuran menggambarkan relasi setiap aktor dengan menggunakan teori jaringan aktor dan
variabel kebijakan publik.
Temuan/ Temuan dari penelitian ini adalah bahwa dalam penyusunan APBD, terdapat hubungan
Interpretasi yang terstruktur dan sistematis antara aktor-aktor yang terlibat. Aktor-aktor ini
membentuk jaringan dan menggunakan strategi politik untuk memperjuangkan
kepentingan mereka dalam APBD. Aktor-aktor tersebut terbagi menjadi aktor formal dan
aktor informal. Aktor formal terdiri dari kepala daerah sebagai pemegang keputusan
tertinggi dan aktor-aktor terkait lainnya seperti OPD dan legislatif. Sementara itu, aktor
informal terdiri dari hubungan keluarga yang mempengaruhi pengambilan keputusan.
Penelitian ini juga menemukan bahwa setiap aktor menggunakan strategi politik yang
berbeda untuk mem
Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penelitian
1. Keterbatasan data: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara
mendalam dan observasi partisipatif sebagai teknik pengumpulan data. Namun,
keterbatasan data dapat terjadi karena keterbatasan aksesibilitas informan atau
keterbatasan waktu dan sumber daya untuk melakukan pengumpulan data yang lebih
luas.

2. Generalisasi: Karena penelitian ini dilakukan di satu kabupaten di Provinsi Sulawesi


Selatan, temuan dan interpretasi penelitian ini mungkin tidak dapat secara langsung
diterapkan pada konteks lain. Oleh karena itu, generalisasi temuan penelitian ini perlu
dilakukan dengan hati-hati.

3. Subyektivitas peneliti: Sebagai penelitian kualitatif, interpretasi dan analisis data


sangat dipengaruhi oleh sudut pandang dan pengalaman peneliti. Hal ini dapat
mempengaruhi objektivitas dan keabsahan temuan penelitian.

4. Keterbatasan teori: Penelitian ini menggunakan teori jaringan aktor dan kebijakan
publik sebagai kerangka teoritis. Namun, ada kemungkinan bahwa teori-teori lain yang
relevan juga dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang hubungan
antar aktor dalam politik anggaran.

Peluang Peluang penelitian selanjutnya dapat meliputi:


Penelitian
selanjutnya 1. Analisis lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dalam
penyusunan APBD. Penelitian ini dapat melibatkan faktor-faktor seperti kepentingan
politik, tekanan masyarakat, dan dinamika kekuasaan antar aktor.

2. Studi perbandingan antara kabupaten/kota yang berbeda dalam penyusunan APBD.


Penelitian ini dapat membandingkan perbedaan dalam hubungan antar aktor, strategi
politik yang digunakan, dan hasil yang dicapai dalam penyusunan APBD.

3. Penelitian tentang dampak politik anggaran terhadap kebijakan publik dan pelayanan
publik. Penelitian ini dapat mengkaji bagaimana keputusan dalam penyusunan APBD
mempengaruhi implementasi kebijakan dan pelayanan publik di tingkat daerah.

4. Analisis tentang peran media massa dalam politik anggaran. Penelitian ini dapat
melihat bagaimana media massa mempengaruhi persepsi publik terhadap kebijakan
anggaran dan bagaimana media massa dapat menjadi aktor yang mempengaruhi proses
penyusunan APBD.

Anda mungkin juga menyukai