Anda di halaman 1dari 9

RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Determinan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Implikasinya terhadap Kepercayaan Public-Stakeholders

Judul : Kepercayaan Sektor Publik (K)

Volume : Vol8.No1.2017

Tahun : 2017

Penulis : Baiq Nurrizkiana, Lilik Handayani, Erna Widiastuty .

Riviewer : Risky Prayoga

NIM : 2010104010129

MK :Sosiologi Pemerintahan

Tanggal : 11/06/2021

● Latar Belakang

Komposisi dan alokasi belanja pemerintah daerah akan berdampak terhadap pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan penelitian Sularso dan Restianto (2011),
alokasi belanja modal memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian
Yustie dan Heriqbaldi (2014) menyimpulkan bahwa belanja modal berpengaruh signifikan
terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, kinerja
APBD atau pengelolaan keuangan daerah yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kepercayaan masyarakat.Dan untuk mencapai kepuasan masyarakat, maka salah satu cara yang
dapat dilakukan oleh pemerintah adalah menerbitkan laporan keuangan dan laporan kinerja
pemerintah untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi.

● Tujuan

penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh laporan keuangan presentasi dan aksesibilitas
menuju transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan, diikuti dengan mengkaji pengaruh
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah terhadap kepercayaan pemangku
kepentingan publik

● Metodologi
Populasi dalam penelitian ini adalah Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah
(DPRD), semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Badan-Badan pada pemda
Kabupaten Lombok Timur, yang selanjutnya disebut public-stakeholders internal. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu untuk mendapatkan sampel yang refresentatif. Penelitian ini
menggunakan dua teknik analisa data statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial

● Hasil
Hasil penelitian menyatakan bahwa rata-rata tanggapan responden atas aksesibilitas laporan
keuangan pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur adalah tersedia, terbuka dan mudah
diakses. Begitu juga mengenai transparansi pengelolaan keuangan daerah, rata-rata responden
mengatakan cukup transparan. Ini menunjukkan bahwa statistik deskriptif penelitian ini sesuai
dengan hasil uji hipotesis 1b yang menyatakan bahwa aksesibilitas laporan keuangan daerah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi pengelolaan keuangan daerah

● Kesimpulan
Kesimpulannya penelitian ini memberikan bukti bahwa penyajian laporan keuangan daerah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi pengelolaan keuangan daerah. Semakin
berkualitas Penyajian laporan keuangan daerah maka transparansi pengelolaan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur semakin meningkat. Penelitian ini juga
memberikan bukti bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah terhadap kepercayaan public-stakeholders.
RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah dan Tingkat Kepercayaan Publik
pada Organisasi Perangkat Daerah di Kota Semarang

Judul : Kepercayaan di Sektor Publik (Teori)

Volume : Vol31.No4.2021

Tahun : 2021

Penulis : Fuad, K., & Baharani, R.Y.

Riviewer : Risky Prayoga

NIM : 2010104010129

MK :Sosiologi Pemerintahan

Tanggal : 11/06/2021

● Latar Belakang

Di Indonesia dasar utama yang digunakan dalam Pengelolaan keuangan berpedoman kepada
Peraturan Pemerintah dan mengenai pedoman pengelolaan keuangan daerah yang terdiri dari
penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran sampai pertanggungjawaban dan pengawasan
penggunaaan anggaran daerah. Pengelolaan keuangan daerah terdiri dari aktivitas pelaksanaan,
pengawasan, perencanaan, pengendalian pelaporan serta evaluasi. Fenomena yang terjadi perihal
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yaitu adanya ketidakpatuhan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) akan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan
yang menjadikan kualitas laporan keuangan pemerintah menurun, sehingga mendapatkan opini
WDP berdasarkan hasil audit BPK

● Tujuan

Untuk mengkaji isu terkait akuntabilitas pengelolaan keuangan Daerah dan Tingkat Kepercayaan
Publik pada Organisasi Perangkat Daerah di Kota Semarang

● Metodologi

Metode penelitian jurnal ini menggunakan metode kuantatif dimana dengan penyebaran
kuesioner kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kota Semarang dengan teknik
pengambilan sampel accidental sampling kepada pihak yang memenuhi kriteria yaitu yang
secara langsung berhubungan dengan pengelolaan keuangan daerah.

● Hasil
Hasil penelitian jurnal tersebut menunjukkan bahwa akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
memberikan efek positif dan signifikan terhadap kepercayaan public stakeholder hal ini berarti
bahwa keterbukaan informasi keuangan dan pertanggung jawaban keuangan dari pemerintah
daerah akan memberikan dampak yang baik kedepannya sehingga perilaku stakeholder juga akan
semakin baik ke pemerintah daerah. Dan juga disarankan mengganti atau memperluas sampel
dan populasi dengan menambahkan sampel untuk public-stakeholder eksternal, dan
mengembangkan metode penelitian dengan teknik wawancara dan menggunakan kuesioner
terbuka.

● Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat simpulkan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah,
penyajian laporan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan daerah, aksesibilitas laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, aktivitas pengendalian tidak berpengaruh terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan public-stakeholder.
RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Resolusi Konflik Pilkada di Kota Cimahi Jawa Barat

Judul : Konflik Pemerintahan (K)

Volume : Vol8.No1.2018

Tahun : 2018

Penulis : Sahadi Humaedi, Imanudin Kudus, Ramadhan Pancasilawa, Soni A.

Riviewer : Risky Prayoga

NIM : 2010104010129

MK :Sosiologi Pemerintahan

Tanggal : 11/06/2021

● Latar Belakang

Konflik dalam dunia perpolitikan akan kental dalam nuansa-nuansa kepentingan, baik
kepentingan yang dipertahankan sebagai status quo, maupun kepentingan yang akan
diperjuangkan sebagai dasar untuk mencapai suatu perubahan. Kepentingan dan keinginan dari
kolompok atau orang yang bertikai memiliki maksud dan tujuan. Tujuan dari kepentingan
tersebut berupa suatu yang dipertahankan maupun suatu perubahan yang ingin diharpkan.
Namun, kebanyakan realitas dari suatu konflik memiliki fungsi untuk membuat suatu perubahan
dan perkembangan dalam masyarakat.Dan dari data yang didapatkan dari sumber media masa
online menunjukkan bahwa bagaimana pemilukada berdampak kepada stabilitas kemanan di
daerah-daerah. Di tahun 2012 menunjukkan bahwa pilkada telah menelan korban sampai 47
orang. Dari 224 daerah yang menyelenggarkan pemilukada di tahun 2010, sebanyak 73% dari
pemilu tersebut diwarnai dengan proses gugatan di MK .

● Tujuan

Untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi kepemimpinan kepala desa dalam


membangun desa Bandung Rejo Kecamatan Boliyohuto dan untuk mendeskripsikan
kepemimpinan kepala desa dalam membangun desa Bandung Rejo Kecamatan Boliyohuto.

● Metodologi

Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah kualitatif, pengumpulan data pada natural
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak
pada observasi dan wawancara yang mendalam serta dokumentasi, dan juga Penelitian ini
dibutuhkan data yang valid, reliabel, dan objektif. Metode penelitian sumber data dibagi menjadi
dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

● Hasil
Hasil penelitian menunjukan bahwa konflik Pilkada di Kota Cimahi yang terjadi umumnya
adalah pelanggaran-pelanggaran admnistratif yang tidak menjadi pemicu timbulnya konflik
terbuka di kalangan masyarakat. Hal ini sangat dimungkinkan sebab Bawaslu maupun Panwaslu
Kota Cimahi menggunakan instrumen hukum yaitu peraturan KPU terkait dengan adanya
pelanggaranpelanggaran tersebut, hal ini juga mengindikasikan tingkat kesadaran hukum pemilih
di Kota Cimahi dinilai sudah memiliki kesadaran hukum yang cukup tinggi

● Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kerawanan konflik ketika masa kampanye tidak
berubah menjadi konflik terbuka diantara para pendukung pasangan calon hal ini terjadi karena
pihak penyelengara telah melakukan upaya pencegahan dengan instrumen hukum yang berlaku,
dan Konflik yang terjadi di jurnal ini pada umumnya adalah berupa pelanggaran-pelanggaran
admnistratif yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkontestan.

RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Penyelesain Sengketa Proses Pemilu oleh Bawasu, Tantangan dan Masa Depan

Judul : Konflik Pemerintahan (T)

Volume : Vol1.No2.2019

Tahun : 2019

Penulis : Armadepa

Riviewer : Risky Prayoga

NIM : 2010104010129

MK :Sosiologi Pemerintahan

Tanggal : 11/06/2021

● Latar Belakang

Sengketa adalah Pertentangan atau konflik yang terjadi antara individu-individu atau kelompok-
kelompok yang mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama atas suatu objek kepemilikan,
yang menimbulkan akibat hukum antara satu dengan yang lain. Sedangkan menurut Takdir
Rahmadi konflik atau sengketa adalah situasi dan kondisi di mana orang orang saling mengalami
perselisihan yang bersifat faktual maupun perselisihan-perselisihan yang ada pada persepsi
mereka saja. penyelesaian sengketa Pemilu adalah penyelesaian sengketa khusus, yang
merupakan bagian dari penengakan hukum Pemilu.

● Tujuan

Tujuannya adalah untuk membahas penyelesaian sengketa proses Pemilu oleh Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu), sekaligus tantangan dan bagaimana sengketa proses Pemilu ini sebaiknya
kedepan

● Pembahasan

“Penyelesaian sengketa Proses Pemilu oleh bawaslu”

penegakan hukum Pemilu merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan untuk mencapai Pemilu
yang demokratis. Dan penyelesaian sengketa Pemilu, baik sengketa proses maupun sengketa
hasil Pemilu merupakan bagian dari penegakan hukum Pemilu. Hingga sudah seharusnya lah
penyelesaian sengketa proses Pemilu mendapat tempat tersendiri dalam undang-undang Pemilu.
Masalah penyelesaian sengketa pemilu di Indonesia mulai ramai dibahas khususnya sejak Pemilu
2004. penyelesaian sengketa proses oleh Bawaslu ini menurut Perludem, merupakan fungsi baru
Bawaslu yang sesungguhnya lebih menjanjikan, karena keputusan Bawaslu merupakan
keputusan terakhir dan mengikat. Sebagaimana dalam ketentuan Pasal 259 ayat (1) UU Nomor 8
Tahun 2012 menyatakan, “Keputusan Bawaslu mengenai penyelesaian sengketa Pemilu
merupakan keputusan terakhir dan mengikat, kecuali keputusan terhadap sengketa Pemilu yang
berkaitan dengan verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu dan daftar calon tetap anggota DPR,
DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.”

“Tantangan dan Masa Depan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu oleh Bawaslu”

Bawaslu harus semakin menyiapkan infrastruktur untuk menjaga efektifitas penyelesaian


sengketa serta penguatan kapasitas Bawaslu di tingkat provinsi, kabupaten/kota sebagai fungsi
mediator dan adjudikator. Mengingat penyelesaian sengketa proses Pemilu yang dilakukan oleh
Bawaslu adalah dalam upaya menyelesaikan konflik horizontal, yang rawan untuk disertai
dengan kekerasan. Dimana bila konflik dan kekerasan ini terlambat atau salah dalam
penangannya akan dapat melemahkan persatuan bangsa dan menghambat pembangunan
nasional, karena konflik bermuara dari perbedaan yang bersumber dari kemajemukan.

RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Kepemiminan Kepala Desa Dalam Membangun Desa Bandung Rejo Kecamatan

Boliyohuto

Judul : kepemimpinan Pemerintahan (K)

Volume : Vol6.No1.2017

Tahun : 2017

Penulis : Trisusanti Lamangida, Muh.Firyal Akbar, Hasna Hasan

Riviewer : Risky Prayoga

NIM : 2010104010129

MK :Sosiologi Pemerintahan

Tanggal : 09/06/2021

● Latar Belakang

Kepemimpinan diambil dari asal kata pemimpin yang artinya seseorang yang mempunyai
kemampuan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan organisasi agar kegiatan tersebut dapat
terselenggara dengan efektif dan efisien. Desa merupakan satu kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yuridiksi, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat, yang diakui atau dibentuk
dalam sistem pemerintahan Nasional yang berada di kabupaten / kota. Landasan pemikiran
dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,
demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu persoalan mendasar dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan, baik di tingkat pusat, daerah, maupun desa adalah cara
membangun atau menciptakan mekanisme pemerintahan yang dapat mengemban misinya dalam
mewujudkan masyarakat yang sejahtera secara berkeadilan.

● Tujuan

Untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi kepemimpinan kepala desa dalam


membangun desa Bandung Rejo Kecamatan Boliyohuto dan untuk mendeskripsikan
kepemimpinan kepala desa dalam membangun desa Bandung Rejo Kecamatan Boliyohuto.

● Metodologi

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, proses penelitian kualitatif bersifat seni, dan
disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian berkenaan dengan interprestasi
terhadap data yang ditemukan dilapangan, Pengumpulan data dalam penelitian ini akan
menggunakan prosedur pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi.

● Hasil
Hasil penelitian ini adalah bahwa Kepala Desa dapat dinyatakan sebagai pemimpin formal di
desa dan sebagai seorang motivator, fasilitator dan mediator yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan setiap program dan rancangan pembangunan yang telah direncanakan

● Kesimpulan
Kesimpulannya harus dilaksanakan dan diimplementasikan oleh seorang kepala desa dalam
rangka pengembangan dan pembangunan desa. Selain itu kepala desa juga yang merupakan
administrator pemerintah, administrator masyarakat dan administrator pembangunan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan, menggerakkan dan meningkatkan partisipasi
masyarakat untuk ikut aktif dalam kegiatan pembangunan desa. Oleh karena itu, diperlukan
Kepala Desa yang cakap, jujur, bijaksana dan mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam
menyelenggarakan pemerintahan desa serta dilengkapi dengan perangkat desa yang berkualitas.

RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Strategi Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam
Rangka Pembangunan Desa (Studi pada Desa Kemamang Kecamatan Balen
Kabupaten Bojonegoro)

Judul : Kepemimpinan Pemerintahan (T)

Volume : Vol3.No2.2017

Tahun : 2017

Penulis : Bella Arinta Lailiani

Riviewer : Risky Prayoga

NIM : 2010104010129

MK :Sosiologi Pemerintahan

Tanggal : 09/06/2021

● Latar Belakang

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang mengatur dan
mengurus masyarakat setempat berdasarkan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Indonesia, dan desa juga disebut suatu kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan,

● Tujuan

Untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi pemerintah desa untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam rangka pembangunan desa di Desa Kemamang Kecamatan Balen Kabupaten
Bojonegoro.

● Metodologi

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. (Menurut Moleong), penelitian kualitatif


adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan
dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah ,dan tipe penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif. (Menurut Bungin) , format deskriptif
kualitatif menganut paham fenomenologis yaitu mengkaji penampakan atau fenomena yang
mana antara fenomena dan kesadaran terisolasi satu sama lain melainkan selalu berhubungan
secara dialektis.

● Hasil
Dilihat dari topografi dan kontur tanah Desa Kemamang Kecamatan Balen Kabupaten
Bojonegoro secara umum berupa daratan luas dengan luas 161,111 Ha dan aliran sungai dengan
luas 128,560 Ha. Desa 794 Kemamang terletak pada ketinggian 14 meterdiatas permukaan laut
dengan suhu rata – rata 270 sampai 300 dan curah hujan 1,675 mm serta jumlah bulan hujan
adalah 3 (tiga) bulan.

● Kesimpulan
Kekuatan yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka pembangunan desa
yaitu memiliki jumlah penduduk mencapai 2.115 jiwa, memiliki penduduk pada kelompok usia
produktif sebanyak 1.314 jiwa, memiliki aparat pemerintah desa lulusan SMA dan S1, memiliki
Musyawarah Pembangunan Desa (Musrembangdes) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
sebagai penampung dan penyalur aspirasi masyarakat. Peluang yang dimiliki oleh Desa
Kemamang Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam rangka pembangunan desa yaitu adanya Alokasi Dana Desa (ADD), Dana
Desa (DD), Pendapatan Asli Daerah (PAD)

RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Urgensi Peran Serta Masyarakat Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi

Judul : Civil Society (K)

Volume : Vol15.No1.2019

Tahun : 2019

Penulis : Marten Bunga, Mustating Dg Maroa, Amelia Arief, Hardianto Djanggih

Riviewer : Risky Prayoga

NIM : 2010104010129

MK :Sosiologi Pemerintahan

Tanggal : 09/06/2021

● Latar Belakang

Kejahatan Korupsi telah mengakibatkan kehancuran bagi perekonomian bangsa. Kejahatan


korupsi juga merupakan fenomena sosial yang masih sulit dalam pemberantasannya karena
sudah menjadi budaya . Efek kejahatan korupsi telah mengakibatkan kehancuran bagi ekonomi
bangsa. Dengan adanya korupsi pembangunan dalam segala bidang tidak berjalan secara baik.
Kejahatan korupsi telah menjadi gurita yang mensengsarakan rakyat Indonesia. Oleh karena itu,
Tindak Pidana Korupsi merupakan masalah serius, tindak pidana ini dapat membahayakan
stabilitas dan keamanan masyarakat, membahayakan pembangunan sosial ekonomi dan juga
politik serta dapat merusak nilai- nilai demokrasi dan moralitas karena lambat laun perbuatan ini
seakan menjadi budaya .

● Tujuan

Tujuan untuk mengkaji peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

● Metodologi

Jenis penelitian merupakan kajian hukum normatif yang bersifat preskriptif analitis, melalui
conceptual approach, statute approach, dan case approach dalam mengkaji peran serta
masyarakat dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Penelitian ini terdiri dari data
sekunder, yang berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.

● Hasil
Hasil penelitian ini adalah semua negara di dunia mengakui/sepakat bahwa kejahatan korupsi
merupakan bentuk kejahatan yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana“luar
biasa”,dan dengan demikian strategi pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sangat diperlukan
dan terdapat tiga unsur utama dalalm melakukan hal tersebut yaitu pencegahan, penindakan dan
peran serta masyarakat

● Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat harus turut serta dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi dengan alasan bahwa masyarakat sebagai korban dan
masyarakat sebagai komponen negara, dan juag bentuk peran serta masyarakat dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana koruosi adalah dengan mempedomani ketentuan
peran serta masyasrakat sebagaimana telah diatur pada perundang-undangan dengan
melakukan kontrol sosial yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan untuk
mendidik,mengajak atau bahkan memaksa para warga masyarakat agar menyesuaikan diri
dengan kebiasaan dan nilaikehidupan masyarakat yang bersangkutan.

RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Korupsi Dana Desa

: Mengenali Modus Operandi

Judul : Civil Society (T)

Volume : Vol6.No2.2020

Tahun : 2020

Penulis : Rizki Zakariya

Riviewer : Risky Prayoga

NIM : 2010104010129

MK : Sosiologi Pemerintahan

Tanggal : 09/06/2021

● Latar Belakang

Desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat dan pemerintahan sebelum adanya Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdiri. Di Indonesia sendiri, terdapat 75.436 desa, yang tersebar di
seluruh penjuru Nusantara. Desa-desa tersebut memberikan kontribusi dalam ekonomi, sumber
daya manusia, maupun pemenuhan kebutuhan pokok nasional. Tetapi, angka kemiskinan di desa
masih tergolong tinggi. Dana Desa yang rutin diberikan oleh Pemerintah Pusat ke Desa rentan
terjadi korupsi, dan korupsi dana desa tersebut disebabkan oleh tidak adanya regulasi yang
mengatur secara jelas partisipasi masyarakat dalam mengawasi pembangunan di desa, khususnya
terhadap Kepala Desa

● Tujuan

Bertujuan untuk menguraikan urgensi peningkatan partisipasi masyarakat dalam mencegah


korupsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di desa, dan menguraikan upaya yang
dilakukan dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencegahan korupsi untuk
peningkatan kualitas pelayanan publik di desa

● Metodologi

Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif-deskriptif dengan studi


kepustakaan. Yang mana bertujuan untuk mendeskrpsikan kondisi dan peristiwa lapangan, serta
kegiatan-kegiatan tertentu secara terperinci dan mendalam, tanpa persoalkan variable-variabel.

● Hasil

Hasilnya menunjukan urgensi peningkatan partisipasi masyarakat dalam mencegah korupsi di


desa karena besarnya potensi ekonomi dari desa, namun diiringi dengan kemiskinan yang tinggi
juga di desa. Selanjutnya rentannya terjadi korupsi di desa, karena kurangnya akuntabilitas dan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan keuangan desa

● Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan partisipasi publik
dalam mencegah korupsi yakni dengan penyediaan akses informasi program dan anggaran desa
yang memadai, kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi, optimalisasi organisasi desa, akses
komunikasi terhadap perangkat desa oleh masyarakat yang mudah, optimalnya organisasi
kemasyarakatan desa, optimalisasi peran BPD dalam menyalurkan aspirasi masyarakat dan
pengawasan jalannya Pemerintahan Desa.

Anda mungkin juga menyukai