Anda di halaman 1dari 14

Tugas kelompok pembangunan :

Jurusan sosiologi pembangunan non reg 2011 Fakultas Ilmu Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

1.Anton Timothy 2.Ian Dwi Permana 3.Khusnul Khotimah 4.Reza Aliza 5.Rezy Dwi hardyansyah Ismar 6.Tissa Santika Dewi

PEMBAHASAN PUBLIK LPJ WALIKOTA BOGOR

Stakeholder berinisiatif mengadakan sarasehan mengenaio LPJ Walikota dengan Maksud untuk lebih objektif dalam menilai hasil hasil pencapaian pembangunan kota,dengan melibatkan lebih banyak pihak dan unsure unsure masyarakat yang secara politis lebih netral,sepertu unsure mahasiswa dan perguruan tinggi.

KONDISI AWAL Walikota merupakann pimpinan pemerontahan kota dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembangunan daerahnya.Oleh karena itu LPJ diakhir masa jabatan Walikota merupakan hal yang penting karena menggambarkan pencapaian pembangunan kota berdasarkan rencana dan agenda pembangunan yang ditetapkan sebelumnya dan dirumuskan dengan melibatkan masyarakat.Walikota mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat dan DPRD .Seluruh laporan pelaksanaan pembangunan dan kinerja pemerintah daerah harus dibandingkan dengan indicator indicator dan target dalam agenda pembangunan kota. Yang terjadi di kota Bogor adalah LPJ Walikota hanya dibahas oleh DPRD saja dan tidak melibatkan unsure unsure masyarakat.Evaluasi yang dilakukan lebih bernuansa politik dan tidak membahas substansi pembangunan kota yang meliputi yaitu program dan kinerja pemerintah daerah.

STRATEGI dan KEGIATAN Evaluasi terhadap kinerja Walikota Bogor dan jajaran aparat Pemda,diadakan saresehan atau diskusi terbuka mengenai LPJ walikota oleh stakeholder kota.Stakeholder berinisiatif mengadakan sarasehat tersebut dengan maksud untuk lebih oyektif dalam menilai hasil hasil pencapaian pembangunan kota dengan melibatkan lebih banyak pihat dan unsure unsure masyarakat yang secara politis lebih netral.Aktor utamanya adalah BEM IPB,Organisasi Kemasyarakatan KNPI dan partai Politik PAN

`PEMBELAJARAN Pembahasan LPJ Walikota yang dilakukan luar lingkungan DPRD tetap menjadi perhatian eksekutif terbukti dengan hadirnya para pejabat pemkot Bogor.Penyelenggaraan kegiatan ini bisa dilakukan dengan mudah dan tidak berbiaya tinggi karena masyarakat sangat antusias untuk terselenggarannyan kegiatan seperti ini.

PENILAIAN DIRI ATAS PELAKSANAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DI KOTA KENDARI

Untuk menilai pelaksanaan good governance di Kota Kendari,dilakukan pilot testing good governance dself assessment tool.Tujuan kegiatan ini adalah mengukur sampai sejauhmana pemahanman stakegolder di Kota Kendari tentang pendekatan dan proses penerapan prinsip prinsip tata pemerintahan yang baik.

KONDISI AWAL Salah satu kegiatan penting dalam menilai seberapa kemajuan yang dicapai dalam penerapan good governance adalah melalui suatu uji lapang terhadap stakeholder.Kegiatan uji lapang ini penting untuk mengetahui sejauhmana pemahaman dan persepsi stakeholder terhadap prinsip prinsip tata pemerintahan yang baik.Dalam tata pemerintahan yang baik keterlibatan stake holder merupakan kunci utama dalam proses pembangunan. Kota Kendari telah mengikuti dan mencoba menerapkan prinsip prinsip tata pemerintahan yang baik sejak atahun 1998.Dalam kurun kurang lebih empat tahun ini senantiasa diperkenalkan berbagai pendekatan dan mengembangkan proses yang melibatkan stakeholder. Kalangan tertentu baik dilingkungan pemerintahan maupun swasta,bahkan sebagian masyarakat yang telah menikmati cara cara pendekatan dan proses pemerintahan yang lama,selalu selalu ingin mempertahankan dengan berbagai alas an.Kondisi seperti ini menyebabkan resistensi yang kuat dalam mengembangkan prinsip prinsip tata pemerintahan yang baik.

STRATEGI DAN KEGIATAN Untuk menilai pelaksanaan good governance di Kota Kendiri,dilakukan pilot testing,good governance self assessment tool.Tujuan kegiatan ini asdalah untuk mengukur sampai sejauhmana pemahaman stakeholder di Kota Kediri tentang pendekatan dan proses penerapan prinsip prinsip tata penmerintahan yang baik. Manfaat : 1. Menggugah kesadaran kepada semua pihak (pemerintah dan masyarakat)bagaimana persepsi dan pandangan masing masing pihat terhadap penerapan prinsip prinsip tata pemerintahan yang baik di Kota Kediri. 2. Menjadi bahan evaluasi bagi Walikota dan Kepala Unit Kerja untuk perbaikan dan peningkatan kinerja. 3. Menjadi salah sau cafra penyadaran kepada pihaak eksekutif terhadap bagaimana sebenarnya pandangan masyarakat terhadap kinerja mereka.

Pelaksanaan pilot testing di Kendari terdiri dari beberapa tahapan yaitu : 1. Penjelasan dan evaluasi indicator.Dimulai dengan memberikan penjelasan kepada stakeholder secara terbatas dari kalangan yang mampu memberikan masukan terhadap indicator dan prosedur pelaksanaan testing.Kalangan yang diundang adalah forum/dewan yang dibentuk oleh masyarakat,eksekutif,fasilitator,perguruan tinggi.tokoh masyarakat,LPM,dan LSM yang seleruhnya berjumlah 30 orang. 2. Pengisian testing.pengisian testing diundang peserta sebanyak 120 orang yang terdiri dari komponen masyarakat (LSM,LPM,Pengusaha).Tahapan pengisian testing adalah penjelasan maksud dan tujuan,testing tata cara pengisian testing,dan pelaksanaan testing. 3. Evaluasi hasil testing.direkapitusi dan dipresentasi di depan peserta dan pempinan daerah.

HASIL,MANFAAT,dan KEBERHASILAN Beberapa manfaat dari testing ini adalah: 1. Walikota mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadapat pemerintah dalam menjalankan urusan urusan yang dikellola oleh unit kerja.Proses penyelenggaran yang dianggap baik akan dilanjutkan sedangkan yang masih buruk digunakan sebagai bahan evaluasi untuk diperbaiki. 2. Semua pihak secara praktis mengetahui indicator ideal untuk mengelola suatu urusan . 3. Timbul kesadaran baru terutama bagi pihak eksekutif terhadap kelemahan dalam pengelolaan urusan. 4. Dengan dipublikasikannya hasdil test maka ada dorongan yang besar juga dan kompetisi diantara unit kerja untuk melakukan pengelolaan yang lebih baik atau dengan kata lain ada rasa khawatir kalau penilaian ini diketahui masyarakat secara luas . Test ini telah memberikan gambaran kepada semua pihak tentang pemikiran dan persepsi yang terjadi diantara masing masing pihak.pemerintah,dalam ha ini walikota merasa ada tantangan yang besar dari masyarakat.Kelemahan mereka rasanya ditunjukkan melalui suatu penilaian yang obyektif karena dilakukan secara bersama sama dengan pertanyaan yang sama pula.

PEMBELAJARAN Kurun waktu empat tahun pemerintah Kota Kendari telah mengikuti program tata pemerintahan yang baik dilaksanakan oleh BUILT UNDP.Tetapi masyarakat tidak merasakan itu semua.Bukan karena pemerintah kota kendari tidak melakukan terebosan tetapi masih ada tuntutan masyarakat yang berlebihan ada rasa tidak saling percaya dan kekhawatiran semua itu hanya manuver politik.

Pemerintah yang merasa sudah baik,ternyata tidak demikian dimata masyarakat,sebaliknya mungkin masyarakat meminta terlalju banyak dari pemerintah,karena ada trauma bahwa selama ini pemerintahan selalu berlaku korup dan tidak memperdulikan kepentingan masyarakat.

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI KOTA PROBOLINGGO

Dengan memakai pola pelaporan keuangan berbasis double entr(DE) dan basis actual (BA),serta valuasi asset ,berarti memberikan informasi yang terkini,relevan,terbandingankan,dan terpercaya (up to date,relevan ,comparable and realiable)

KONDISI AWAL Probolinggo hanya menerapkan sistem anggaran berimbang single entri dan cash basis dalam pola pelaporan keuangan. Akibatnya daerah tidak mempunyai neraca, laporan surplus, deficit, dan laporan arus, kas, sehingga timbul beberapa masalah atau hambatan : Kesulitan untuk membaca peta dan kondisi keuangan (aktiva, passive dan modal) daerah pada saat tertentu Tidak adanya control keuangan dalam sistem ( tidak perlu mencari keseimbangan dalam perjurnalan) Tidak tertera nilai dan keterangan tentang piutang dan hutang daerah Nilai buku dan pasar aset daerah tidak terpetakan secara proposional, karena tidak ada depresiasi ataua amortisasi dan revaluasi aset Tidak manajemen kas, aset dan hutang Perencanaan dan anggaran tidak dilibatkan dalam operasional (karena berbasis kas) Sulit menelusuri alur pemasukan dan pengeluaran Tidak dapat memperkirakan kebutuhan dana dan pengeluaran untuk kegiatan operasional, investasi dan pembiayaan Daerah tidak dapat membuat capital budgeting dan capital investment dalam proyek besar Daerah tidak dapat mengakses kredit dari bank dan pasar keuangan swasta Tidak berbasi internasional, sehingga inverstor swasta kesulitan untuk menila tingkat creditvorthiness suatu daerah

STRATEGI DAN KEGIATAN Pemerintah kota bekerja sama dengan UGM untuk mengajukan proposal pendanaan kepada partnership untuk mendesiminasikan pola yang telah diterapkan UGM di kota semarang.

HASIL, MANFAAT DAN KEBERLANJUTAN Dituntutnya pemerintah daerah oleh sector swasta, lembaga internasional dan pemerintah pusat untuk melaksanakn prinsip-prinsip manejemen keuangan internasional, makan pelaksaaan pola manajemen ini akan menjadi suatu antisipasi positif terhadap tuntutan tersebut. Double entry (DE) dan basis actual (BA) serta valuasi aset, berarti memberikan informasi yang terkini, relevan, terbandingkan dan terpecaya. Hal tersebut berhubungan dengan prinsip transparasi, akuntabilitas, efesiensi dan efektif dan pengawasan. Selain itu pola ini banyak diminati oleh para investor dan para sector swasta. Pola ini banyak dipakai oleh sebagian besar Negara maju, ini berhubungan dengan prinsip profesionalisme dan daya tangkap.

PEMBELAJARAN Dari pola pembelajaran tersebut, maka pemda, DPRD, swasta, dan masyarakat dapat mengalami pembelajaran yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengawasan keuangan daerah. Menata keuangan berbasis standar internasional ternyata keuangan diperbaiki

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI KOTA SUKABUMI

Dengan memakain pola pelaporan keuangan berbasis double entry (DE) dan basis akrual (BA), serta valuasi aset berarti meberikan informasi yang terkini, relevan, terbandingakn dan terpecaya (up to date, relevan, comparable and reliable)

KEADAAN AWAL Kota sukabumi hanya menerapkan sistem anggaran berimbang single entry dan cash basis dalam pola pelaporang keuangannya. Neraca, laporan surplus deficit dan laporan arus kas, sehingga timbul beberapa masalah atau hambatan : Kesulitan untuk membaca peta dan kondisi keuangan (aktiva, passive dan modal) daerah pada saat tertentu Tidak adanya control keuangan dalam sistem ( tidak perlu mencari keseimbangan dalam perjurnalan) Tidak tertera nilai dan keterangan tentang piutang dan hutang daerah Nilai buku dan pasar aset daerah tidak terpetakan secara proposional, karena tidak ada depresiasi ataua amortisasi dan revaluasi aset Tidak manajemen kas, aset dan hutang Perencanaan dan anggaran tidak dilibatkan dalam operasional (karena berbasis kas) Sulit menelusuri alur pemasukan dan pengeluaran Tidak dapat memperkirakan kebutuhan dana dan pengeluaran untuk kegiatan operasional, investasi dan pembiayaan Daerah tidak dapat membuat capital budgeting dan capital investment dalam proyek besar

Daerah tidak dapat mengakses kredit dari bank dan pasar keuangan swasta Tidak berbasi internasional, sehingga inverstor swasta kesulitan untuk menila tingkat creditvorthiness suatu daerah

STRATEGI DAN KEGIATAN Diadakan seminar Sembilan kota dengan tujuan membangkitkan wacana tentang konsep pengelolaan keunangan dengan focus double entry dan actual.Setelah itu diadakan pelatihan singkat tentang konsep tersebut dengan melibatkan perguruan tinggi local . Pemerintah kota bekerja sama dengan UGM untuk mengajukan proposal pendanaan pada patner ship untuk mendeseminasikan pola yang telah diterapkan UGM di kota Semarang.Pola ini,juga telah diakui oleh partisipasi oleh Negara donor .

HASIL,MANFAAT,dan KEBERLANJUTAN Dengan dituntutnya pemerintah daerah oleh sector swasta,badan internasional dan pemerintah pusat untuk melaksanakan prinsip prinsip menegement keunangan internasional,maka pola menegement ini akan menjadi satu antisipasi positif terhadap tuntunan diatas. Adanya penyusunan keuangan ini juga memudahkan pemda untuk mempublikasikan laporan keunganannya dengan pola internasional dan menjual potensi daerah ekpada swasta. Dengan adanya pola ini,masyarakat juga dapat mengetahui peta kondisi keunganan pemda dan dapat menyewa auditor independent untuk mengaudit pemda.

PEMBELAJARAN Menata keuangan berbasis standar internasional ternyata mungkin dilakukan memetakan kekayaan dan hutang,dan mengikutsertakan perencanaan dan anggaran dalam oprasional keuangan adalah kegiatan kegiatan yang lebih mudah dilakukan setelah pola piata usahaan keuangan diperbaiki. Pola lama menajdi pola yang baru perlu dilakukan dengan pendampingan secara intensif.Pola TOT saja belum cukup untuk memungkinkan terjadinya perubahan.Dibutuhkan komitmen yang sangat kuat untuk memungkinkan terjadinya perubahan

TENDER PENGERJAAN PROYEK DI KOTA SUKABUMI

Untuk memungkinkan pembenahan dalam pengelolaan tender perlu adanya usaha dan inisiatif pemrintah daerah dengan melibatkan para stakeholder kota. Pengusaha dan pemda harus bekerja sama saling mengawasi sehingga proses tender dan pengerjaan proyek dapat transparan dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan kualitas baik dan waktu pelaksaan efisien

KEADAAN AWAL Pengerjaan proyek-proyek pembangunan daerah seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah/kota, yang mekanisme pelaksaan diserahkan kepada perusahaan konsultan dang pengusaha melalui proses tender yang transparan dan dapat dipertanggung jawabkan (akuntabilitas). Namun pemda tidak memiliki mekanisme yang jelas mengenai pengelolaan proyek dan tender, dan tidak memegang utama dalam hal proyek ini. Akibatnya kurang pengawasan dan kualitas hasil pekerjaan tidak baik. Asosiasi profesi seperti Gapensi (gabungan pengusaha seluruh Indonesia) menjelma menjadi pengatur proyek.

STRATEGI DAN KEGIATAN April 2001, Walikota melakukan diskusi dan brainstorming dengan instasi-instasi terkait mengenai aturan main yang baik dalam pengelolaan proyek dan tender proyek. Walikota menegaskan kepada para kepala

dinas dan pimpro bahwa pemilik proyek (boikhir) adalah pemda, dan bukan asosiasi profesi. Asosiasi profesi tidak memiliki kewenangan untuk membuat aturan main sendiri.

HASIL MANFAAT DAN KEBERLANJUTAN Para stakeholder/pengusaha dibina melalui Dinas terkait mengenai tata cara membuat RB dan laporan kemajuan pelaksaan proyek. Pemda mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai manajemen proyek kepada pimpro. Walikota menekankan pentingnya profesionalisme para pengusaha dan asosiasi, karena pemda secara bertahap akan menerapkan sistem promosi dan degradasi prestasi perusahaan dalam menangani proyek. Melalui strategi pendekatan tersebut, para pengusaha mengikuti aturan yang digariskan Walikota mengenai pengelolaan proyek dan tender proyek, sehingga proyek dikelola secara berkesinambungan.

PEMBELAJARAN Sejak April 2002 hingga Agustus 2011, terjadi proses pembelajaran yang sangat signifikan dari proses ini. Ketua Gapensi Kota Sukabumi melakukan publik opini menentang kebijakan melalui media massa. Klimaksnya dibulan Agustus 2001, paa pengusaha membuat pernyataan mendukung kebijakan Walikota dan tidak mau mengikuti Gapensi. Akhirnya para pengusaha berjalan mengikuti aturan yang digariskan oleh Walikota. Untuk memungkinkan pembenahan dalam pengelolaan tender perlu adanya usaha dan inisiatif pemerintah daerah dengan melibatkan para stakeholder kota. Pengusaha dan pemda harus bekerja sama dan saling mengawasi sehingga proses dan pengerjaan proyek dapat transparan dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan kualitas baik dan waktu pelaksaan yang efisien.

WARUNG INFORMASI KOTA PROBOLINGGO

Warung komunikasi berorientasi pada kebutuhan masyarakat akan akses informasi.Keberadaan warung komunikasi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang mau dan mampu menyerap informasi yang bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerahnya.

KEADAAN AWAL Dalam pengelolaan informasi dan komunikasi,belum ada sistem yang diterapkan secara sistematis.Secara interaktif hubungan antara stakeholder kota masih mengalamik hambatan hambatan,sehingga informasi dan komunikasi tersebut tidak mencapai tujuannya.Hubungan komunikasi secara timbale balik belum baik sehingga tak jarang informasiyang telah disampaikan kepada pemerintah kota tidak mampu diterjemahkan dengan baik.Pemerintah kota kurang proaktif dalam menginformasikan secara efektif dan efesien bagi kebutuhan komunikasi masyarakat sebagai stakeholder. Lokakarya pertama tentang pengelolaan dan Kelembagaan informasi dan komunikasi di Kota Bogot pada tanggal 31 Agustus sampai 1 Semptember 2000 dihadiri oleh Sembilan kota BUILD.Berikutnya diadakan di mataram pada tanggal 10 11 Oktober 2000.Loka Karya tersebut mengemukakan kondisi obyektif disetiap daerah kota yang belum memiliki kelembagaan informasi .Belum mampu data yang lengkap dan akurat. Lembaga public relation kegiatan kota pada stakeholders.Kelembagaan informasi dan komunikasi kota perlu disempurnakan sesuai tuntutan otonomi daerah dalam bentuk penataan organisasi.

STRATEGI dan KEGIATAN Setelah diadakannya loka karya diBogor dan Mataram,pemerintah kota mengadakan loka karya tentang perencanaan dan pengelolaan informasi dan komunikasi di kota Probolinggo pada 12 Maret 2001.Kegiatan ini mengundang eksekutif,legislative,media massa,LSM,dan Perguruan tinggi serta tokoh masyarakat di setiap kelurahan.

HASIL,MANFFAT dan KEBERLANJUTAN Warung komunikasi merupakan lembaga swadaya masyrakat independen yang berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi antara masyarakat, lembaga eksekutif dan legislative. Banyak manfaat yang diperoleh dari warung komunikasi dikelurahan. Warung komunikasi berorientasi pada kebutuhan masyrakat akan akses informasi. Keberadaan warung komunikasi dapat memenuhi kebutuhan masyrakat yang mau dan mampu menyerap menyerap informasi yang bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerahnya. Keberadaan warung komunikasi menuntut masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam menyebarkan dan menyampaikan berbagai informasi. Namun kondisi masyarakat secara umum masih lebih suka bersifat pasif dan masih rendah pengetahuan. Walikota mulai terkbuka dan tanggap terhadap semua permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat, namun hal ini tidak diimbangi dengan kinerja para bawahannya. Akibat aparat pemerintah kota terkesan kurang professional dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

PEMBELAJARAN Keberadaan warung Komunikasi bagi masyarakat kelurahan merupakan kebutuhan yang amat dassar,khususnya dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik(Good Governance) di kota Porbolinggo bahwa esensi dari kehadiran Warung Komunikasi Keluarahan adalah sebagai upaya menerapkan prinsip prinsip tata pemerintahan yang baik,yaitu transparansi terhadap rencana,pelaksanaan sampaidengan hasil pembangunan kota. Dapat menjadi media yang efektif untuk memunculkan jiwa responsive dari masyarakat.

CHECK & BALANCE ANTAR KOMPONEN MASYARAKAT DI KOTA KEDIRI

Masyarakat termarginal ternyata bisa menjadi bagian dari sistem check and balances asal diberi uang.Kelompok kelompok masyarakat seperti nelayan,tukang becak,petani,pengguna jasa angkutan umum dan kelompok sosial lainnya bisa terlibat langsung dan aktif untuk melakukan check and balances minimal untuk kegiatan terkait dengan kepenting mereka.

KONDISI AWAL Pemerintah daerah bekerja tanpa aspirasi rakyat.Akibatnya tidak ada koreksi terhadap kebijakan yang merugikan masyarakat.

STRATEGI dan KEGIATAN Dalam mengkembangkan mekanisme check and balances diantara komponen masyarakat, diidentifikasikan actor kunci di kalangan LSM,pemerintah,para pendidik(dosen dan guru),pengusaha,dan tokoh masyarakat (LPM,Pemuka Agama dan Budaya)

HASIL,MANFAAT & KEBEERLANJUTAN Secara rutin telah dilakukan pertemuan antara stakeholder melalui forum forum yang dibentuk dan diadakan diskusi diantara anggota forum/dewa tersebut.Pemerintah memberikan dukungan berupa pendanaan dan membuka kesempaan untuk mengemukakan aspirasi masyarakat melalui forum/dewan.

PEMBELAJARAN Setelah sekian lama masyarakat tidak secara bebas dapat menyampaikan aspirasinya maka tahap awa; diskusi dan forum,masyarakat belajar untuk berani mengeluarkan aspirasi dengan baik.Melalui diskusi,masyarakat dapat bersikap kritis pada pemerintah,untuk memperbaiki kehidupan pemerintahan dan sosialkemasyarakatan.Adanya forum ini menimbulkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak partisipasi dan penyampaian aspirasi. Masyarakat termarginal menjadi bagian dalam sistem check and balances asal diberi ruang .

Anda mungkin juga menyukai