Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

“PERENCANAAN PARTISIPATIF”

Nama Dosen :Michael Moldy Rengkung ST.,M,SI

Nama Mahasiswa:Reinaldy Pabuang (18021105006)


UJIAN TENGAH SEMESTER

“PERENCANAAN PARTISIPATIF”
1. DEFINISI,PENGERTAN,DAN KONSEP PERENCAAN PARTISIPATIF

Dari literatur diatas saya bisa mengambil pengertian sendiri tentang apa itu perencanaan
partisipatif dan konsep dalam perencanaan tersebut:

-Menurut pemahaman saya adalah sebuah metode yang dilakukan dengan cara melibatkan
masyrakat sekitar untuk sebuah perencanaan tujuannya agar masyrakan dapat merasakan
keterlibatan dalam perenanaan tersebut sehingga tidak terjadi permasalahan yang
ditimbulkan dari protes masyarakat.

-Konsep perencanaan partisipatif adalah pemerintah dalam membuat sebuah perencanaan


harus ikut melibatkan masyrakat dalam pengambilan keputusan yang artinya sebelum
perencanaan tersebut di lakukan terlebih dahulu harus dimulai dengan musywarah dengan
masyrakat dan juga harus bersedia mendengarkan tanggapan dan saran” dari masyrakat.

2. PERENCANAAN PARTISIPATIF DARI SISI REGULASI


KABUPATEN/LOKAL,PUSAT/NASIONAL

1.KABUPATEN/LOKAL
“PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PEMBANGUNAN DAERAH”
Perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini merupakan perencanaan yang telah
dijalankan dengan menggunakan mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah (Musrenbang) baik di tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota maupun di
tingkat provinsi. Implementasi perencanaan yang berbasis pada partisipasi masyarakat
didasarkan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Pelaksanaan Musrenbang yang dilakukan selama ini oleh
pemerintah masih perlu penelusuran dan kajian lebih lanjut. Hal ini berkaitan dengan apakah
proses yang dilakukan hanya menjadi sebuah legitimasi bagi pemerintah dalam menyusun
kebijakan sehingga menjadi sebuah pembenaran bahwa kebijakan yang ditetapkan tersebut
melalui proses yang partisipatif atau mekanisme perencanaan penyusunan kebijakan
pembangunan memang sudah aspiratif.

2.PUSAT/NASIONAL

“PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DALAM PENERAPAN E-


MUSRENBANG”

pembangunan di era penerapan e-Government maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:

a. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan merupakan salah satu faktor


penting dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan Sustainable Development Goals
(SDGs), melalui partisipasi akan menghasilkan program dan kegiatan pembangunan yang
sesuai dengan harapan dan bermanfaat bagi masyarakat.

b. Dalam perencanaan pembangunan didapatkan fakta bahwa partisipasi masyarakat belum


terlaksana dengan baik atau masih pada tingkatan partisipasi yang terendah, hal tersebut
terlihat dalam pelaksanaan Musrenbang mulai dari tingkat desa, kelurahan, kabupaten dan
kota masih sebatas agenda wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah, bila partisipasi
dilihat dari kehadiran peserta Musrenbang memang telah menunjukkan peningkatan dari
waktu ke waktu akan tetapi bila ditinjau dari perumusan usulan program dan kegiatan
masih didominasi oleh aparat pemerintah dan kelompok yang berpengaruh.

c. Penerapan e-Government yang telah diamanatkan bagi seluruh pemerintah daerah


diharapkan dapat memberi ruang partisipasi luas bagi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan, Saat ini sudah cukup daerah yang menerapkan e-Government dalam
menjalankan kegiatan pemerintahan sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan
transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

d. Beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi pemerintah daerah dalam penerapan e-
Government khususnya e-Musrenbang yang berhubungan dengan perencanaan yaitu:
sistem belum terintegrasi; penerjemahan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dalam ruang digital belum terlaksana dengan baik; dukungan fiskal dan infrastruktur masih
sangat terbatas.
e. Guna mengoptimalkan penerapan e-Musrenbang dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:
internalisasi SPPN di masyarakat; partisipasi masyarakat berjenjang sesuai keperluan;
reformasi birokrasi melalui aplikasi KRISNA

3.PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF

Sebagaimana dalam amanat UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


maka tahapan perencanaan pembangunan dilakukan sama seperti tahap perencanaan lainnya
seperti dalam menejemen perencanaan. Tahap ini melalui tahap:

1. Penyusunan Rencana

2. Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah

3. Rancangan Rencana Kerja Departemen / Lembaga SKPD

4. Musyawarah Perencanaan Pembangunan

5. Rancangan Akhir Rencana Pembangunan

6. Penetapan Rencana

7. RPJP Nasional dengan UU dan RPJP Daerah dengan Perda

8. RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah

9. RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah

10. Pengendalian Pelaksanaan Rencana

11. Evaluasi Kinerja

4. TEKNIK-TEKNIK DALAM PERENCANAAN PARTISIPATIF

1.Penetapan Proyek Perencanaan

2.Melakukan survey lapangan

3.Sosialisasi Perencanaan
4.Pelaksanaan Proyek

5.Evaluasi Proyek

5. TOPIK MODEL-MODEL PERENCANAAN PARTISIPATIF

A. Model – Model Perencanaan Strategi Berdasarkan Pengalaman Praktis

1. Model Perencanaan Strategi Berbasis Skenario Perencanaan

2. Model Perencanaan Strategi Berbasis Penyelarasan Visi, Misi Dan Sasaran


Organisasi

3. Model Perencanaan Strategi Berbasis Permasalahan/Tantangan Utama Organisasi

4. Model Perencanaan Strategi Berbasis Faktor Kunci Keberhasilan (Key Success


Factors)
5. Model Perencanaan Strategi Berbasis Tupoksi (Umumnya Digunakan Oleh
Pemerintahan)
B. Metode PPKP (Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan

C. Metode Participatory Learning Methods (PLM)

Anda mungkin juga menyukai