M. SAMI RIZALDI
156220166019
PENDAHULUAN
diikuti dengan jiwa responsiveness. Hal ini harus dilakukan agar pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat dapat dilakukan secara cepat dan tanggap
menurut UNDP dan Word Bank. Selain itu, dalam pengantar Standar Akuntasi
kinerja badan publik terkait serta informasi mengenai laporan keuangan. Pada
pada organisasi secara khusus dan daerah secara umum. Kebanyakan perda
transparansi yang ada tidak memiliki sanksi, sehingga sulit dalam pelaksanaan
dan penegakkannya. Oleh karena itu, butuh komitmen yang tinggi oleh segenap
keuangan.
sesama lembaga maupun antar lembaga dan masyarakat. Banyak dari lembaga
situs pemerintahan.
utang, dan kualitas laporan keuangan. Hasil pengujian model satu dengan
belanja daerah, rasio pembiayaan utang, dan kualitas laporan keuangan tidak
daerah.
dipublikasikan pada situs resmi pemerintah daerah. Oleh karena itu, dalam
penelitian kali ini yang dilakukan adalah menguji bagaimana pengaruh ukuran
sebagai berikut:
pemerintah daerah?
pemerintah daerah?
pemerintah daerah
1. Bagi Akademisi
informasi.
3. Regulator
4. Publik
mana saja yang memberikan informasi keuangannya pada situs dan dapat
PEMBAHASAN
Sampel pada penelitian ini adalah 257 sampel, terdiri atas 61 pemerintah Kota
dan 196 pemerintah Kabupaten. Teknik analisis yang digunakan adalah Teknik
pada penelitian ini 141 pemerintah daerah. Teknik analisis yang digunakan
Sampel pada penelitian ini sebanyak 211 pemerintah Daerah. Teknik analisis
yang digunakan adalah teknik regresi berganda. Hasil penelitian Wilopo (2017)
pemerintah daerah, sedangkan faktor yang lain tidak menunjukan dampak yang
informasi laporan keuangan yang dapat diakses melalui internet, hanya bisa
Pemerintah Daerah Di Jawa Timur Periode 2018) ”. Sampel pada penelitian ini
parsial variabel jumlah penduduk, belanja daerah dan pendapatan asli daerah
2.2.1 Transparansi
memberikan arti bahwa anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang
daerah adalah azas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
(Halim,2012;Hasmah,2010;Darise,2009;Rai,2008;Andrianto,2007;Mardi
asmo,2006;Ashari,200) dalam Harnovinsah et al (2020:297).
yang andal (reliable) dan berkala haruslah tersedia dan apat diakses oleh
dapat dipantau.
yaitu;
(1) Salah satu wujud pertanggung jawaban pemerintah kepada rakyat,
dan
(3) publikasi dan sosialisasi tentang prosedur dan tata kerja dari
pemerintah daerah
2.2.2 E-Government
24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu (24/7). Artinya informasi
atau layanan tetap tersedia di luar jam kerja atau bahkan di hari libur.
multidisipliner. Tidak hanya ilmu komputer, bidang ilmu yang lain juga
atau kecilnya pemerintahan suatu daerah yang dapat diukur dengan total
memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada daerah yang lebih
kecil (Patrick ,2007) dalam Lesmana (2010) dalam (Sari & Mustanda,
2019). Dalam penelitian ini, total aset atau total aktiva pemerintah daerah
daerah.
yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
asli daerah yang sah. PAD adalah semua penerimaan keuangan suatu
adalah salah satu wujud kemandirian daerah sehingga harus selalu dipacu
(Sari & Mustanda, 2019). Besarnya PAD yang diterima daerah dapat
kewenangannya.
2.2.5 Leverage
ini agen adalah pemerintah yang memiliki otoritas atas suatu dearah
agent (Alvarez dan Hall, 2006) dalam (Medina, 2012). Dengan demikian,
(stakeholders).
2.3 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
KERANGKA KONSEPTUAL
Ukuran Pemda
H1
PAD H2
Transparansi
H3
Leverage
dimiliki daerah merupakan salah satu indicator yang dalam mengukur kemudahan
operasional, ukuran pemerintah daerah yang besar juga juga dapat memberikan
kelancaran dalam memperoleh pendapatan asli daerah sehingga dapat
meningkatkan realisasi pendapatan asli daerah dan nantinya akan berdampak pada
yang dilakukan sebelumnya oleh Ningsih (2018) menemukan hasil bahwa ukuran
daerah. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis sebagai
berikut :
daerahnya akan dapat meningkatkan relasi pendapatan asli daerah dan nantinya
yang akan datang. Namun besaran dari hutang tidak boleh melebihi jumlah dari
modal yang dimiliki. Hubungan keagenan antara otoritas daerah dan pemerintah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut :
H3: Leverage berpengaruh negatif terhadap transparansi informasi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yaitu:
adalah ketersediaan APBD atau salah satu dari komponen LKPD (LRA,
daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain
3.1.2.4 Leverage
dependen dan variabel independent tanpa adanya hubungan sebab akibat dari
3.3.1 Populasi
desa/kelurahan.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Lombok Timur 254
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
anggaran.
Kementerian Keuangan.
Sumber data dalam penelitian ini berupa data skunder. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang telah ada. Sehingga penulis
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari Laporan Hasil BPK, data statistic BPS dan data yang untuk
peringkasan dan penyajian seperangkat data dalam bentuk yang dapat dipahami
agar dapat memberikan nilai manfaat. Hasil pengolahan dan penyajian data
tersebut juga dibandingkan untuk membantu memahami pengaruh variabel
meliputi nilai rata-rata, standa deviasi, nilai maksimal, nilai minimal, table
LEV : Leverage
1) Multikolinearitas
Adanya multikolinearitas dalam model penelitian dapat diketahui
penelitian dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi antar variabel yang
tidak ada yang melebihi 0.8. Adanya nilai korelasi > 0,8 mengindikasikan
2) Heteroskedastisitas
menggunakan whiteheterokedasticity.
3) Autokolerasi
(data time series). Uji autokorelasi perlu dilakukan apabila data yang
tahun
3.6.4 Uji Statistik
besar dari pada nilai kritis (F- Tabel), maka hipotesis H0 ditolak dan
hipotesis H1 diterima.
membandingka t-stat dengan t-tabel. Jika nilai t-stat lebih besar dari nilai
melihat nilai Prob. pada hasil regresi. Jika nilai Prob < α, maka hipotesis
yang diuji ditolak, atau dapat disimpulkan bahwa variabel independennya
DAFTAR PUSTAKA
Dasmaran, V.-, Yulaeli, T.-, & Selfiani, - -. (2018). Pengaruh Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada
Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Pandeglang. Jurnal
Akuntansi Maranatha, 10(2), 5–8. https://doi.org/10.28932/jam.v10i2.1082
Harnovinsah. Sopanah, Ana & Sari, Rida. Perwita. (2020). Isu Kontemporer
Akuntansi Publik. Surabaya : Scopindo Media Pustaka