Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA PEMERINTAHAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


AKUNTANSI PEMERINTAHAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

ANDI SINTIA ANGRAENI (C30223013)

AISYAH KEMALA LOLO (C30223014)

SASKIA ISLAMAY FAIZAL (C30223015)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul
“LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIPEMERINTAHAN sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Pemerintahan tahun ajaran
2024.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis dengan hati terbuka mengharapkan saran-
saran dan kritikan-kritikan yang membangun (konstruktif) demi kesempurnaan tugas
akhir di masa yang akan datang.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan dan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata Penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
pihak yang memerlukannya.

PALU, 29 APRIL 2024


HORMAT KAMI

PENULIS

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian....................................................................2


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Akuntansi Pemerintahan.........................................3

2.2 Dasar Hukum Akuntansi Pemerintahan .............................6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..............................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR ISI
Hlm
COVER……………………
…..
………………………………
…………… i
KATA
PENGANTAR…………..
………………………………
…………. ii
DAFTAR
ISI……………………..
………………………………
………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
………………………………
…………………………. 1
1.2 Rumusan
Masalah……..
………………………………
………………... 3
1.3 Tujuan .................
………………………………
………………............. 3
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
keberlanjutan/Sustainability.
.............................................
........... 4

2
2.2 Pandangan Eksekutif
tentang
Keberlanjutan......................
...................... 5
2.3 Pandangan Eksekutif
pada Pelaporan
Keberlanjutan......................
.......... 7
BAB III: PENUTUP
3.1
Kesimpulan..........................
.............................................
....................... 10
3.2
Saran...................................

3
.............................................
.......................... 11
DAFTAR
PUSTAKA…………………
………………………………
…… 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan
salah satu pemain
penting dalam
perekonomian
masyarakat luas.
Pengungkapan informasi

4
perusahaan sangat penting
bagi pemangku
DAFTAR ISI
Hlm
COVER……………………
…..
………………………………
…………… i
KATA
PENGANTAR…………..
………………………………
…………. ii
DAFTAR
ISI……………………..
………………………………
………… iii
5
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
………………………………
…………………………. 1
1.2 Rumusan
Masalah……..
………………………………
………………... 3
1.3 Tujuan .................
………………………………
………………............. 3
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
keberlanjutan/Sustainability.
.............................................
........... 4
6
2.2 Pandangan Eksekutif
tentang
Keberlanjutan......................
...................... 5
2.3 Pandangan Eksekutif
pada Pelaporan
Keberlanjutan......................
.......... 7
BAB III: PENUTUP
3.1
Kesimpulan..........................
.............................................
....................... 10
3.2
Saran...................................

7
.............................................
.......................... 11
DAFTAR
PUSTAKA…………………
………………………………
…… 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan
salah satu pemain
penting dalam
perekonomian
masyarakat luas.
Pengungkapan informasi

8
perusahaan sangat penting
bagi pemangku
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penggabungan unit bisnis banyak dilakukan saat ini baik dalam bentuk joint venture,
akuisisi, maupun merger. Hal ini dilatar belakangi oleh kemudahan teknologi, perjanjian
perdagangan bebas, dan motif mencari keuntungan.
Aktivitas penggabungan bisnis tersebut tidak hanya berdampak pada kegiatan
produksi atau pemasarannya saja, melainkan semua aspek termasuk aspek keuangannya.
Pencatatan keuangan perusahaan yang telah berkonsolidasi tidak sama dengan perusahaan
yang hanya berdiri sendiri. Pencatatan keuangan perusahaan yang telah berkonsolidasi
menjadi lebih rumit dibandingkan dengan perusahaan yang berdiri sendiri. Dalam pencatatan
keuangan konsolidasi, dikenal entitas induk (yang mengendalikan) dan entitas anak (yang
dikendalikan).
Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan syarat yang diberikan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi
untuk Induk Perusahaan (entitas pengendali) dari satu atau lebih Anak Perusahaan (entitas
yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas tersebut merupakan satu entitas perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasi ini wajib disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi
dalam suatu kelompok usaha dimana induk perusahaan memiliki banyak anak perusahaan
bahkan anak perusahaan juga mungkin memiliki anak lain.
Pada dasarnya, laporan konsolidasi adalah laporan asumsi yang memandang makna
ekonomi suatu entitas. Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas
yang berbeda, bahkan undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s 2 lengt transaction
diantara entitas-entitas yang berafiliasi (hubungan istimewa antara antara perusahaan
pengendali dan atau perusahaan yang dikendalikan).
Syarat ini berarti entitas induk tidak diperkenankan membedakan harga beli atau jual
kepada atau dari entitas anak dan perusahaan lain yang tidak berafiliasi. Laporan keuangan
konsolidasi dibuat berdasarkan peraturan yang mengharuskan dibuatnya laporan keuangan
konsolidasi bagi unit usaha yang bergabung dan telah memenuhi syarat. Selain adanya

9
peraturan yang mengharuskan adanya laporan keuangan konsolidasi, hal yang membuat
pelaporan keuangan ini menjadi rumit adalah pemahaman bahwa entitas induk dan anak
adalah berbeda, namun dalam perhitungannya ada akun-akun yang sama yang harus
dieliminasi. Adanya kepentingan non pengendali juga membuat laporan keuangan
konsolidasi lebih rumit dibandingkan laporan keuangan perusahaan yang berdiri sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penulisan
makalah ini adalah :
1. Laporan Konsolidasi Paa?
2. Kemampuan Mengkaji dasar hukum akuntansi pemerintahan?

1.3 Tujuan

Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :


1. Dapat memahami konsep akuntansi pemerintahan
2. Dapat memahami dasar hukum akuntansi pemerintahan

10
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laporan Keuangan Konsolidasi Menurut SAP

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah


No. 71 Tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005. SAP
dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP),
dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan dan disusun mengacu
kepada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. SAP harus digunakan sebagai
acuan dalam menyusun laporan keuangan pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun
pemerintah daerah.
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur penyusunan laporan
keuangan konsolidasian pada unit-unit pemerintahan dalam rangka menyajikan
laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) demi
meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud. Dalam standar
ini, yang dimaksud dengan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan
keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.

A. Ruang Lingkup

Laporan keuangan untuk tujuan umum dari unit pemerintahan yang ditetapkan
sebagai entitas pelaporan disajikan secara terkonsolidasi menurut Pernyataan Standar
ini agar mencerminkan satu kesatuan entitas. Laporan keuangan konsolidasian pada
pemerintah pusat sebagai entitas pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas
pelaporan, termasuk laporan keuangan badan layanan umum. Laporan keuangan
konsolidasian pada kementerian/lembaga/ pemerintah daerah sebagai entitas
pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi termasuk laporan
keuangan Badan Layanan Umum/ Badan Layanan Umum Daerah.

Pernyataan Standar ini tidak mengatur:

(a) Laporan keuangan konsolidasian perusahaan negara/ daerah;


(b) Akuntansi untuk investasi dalam perusahaan asosiasi;
(c) Akuntansi untuk investasi dalam usaha patungan (joint venture); dan
(d) Laporan statistik gabungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

B. Definisi

Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam Pernyataan Standar


dengan pengertian:
1. Badan Layanan Umum (BLU)/Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah
instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya

11
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
2. Entitas Akuntansi
adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh
karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
3. Entitas Pelaporan
adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi atau
entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
4. Konsolidasi
adalah proses penggabungan antara akun-akun yang diselenggarakan oleh suatu
entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya, entitas akuntansi dengan
entitas akuntansi lainnya, dengan mengeliminasi akun-akun timbal balik agar
dapat disajikan sebagai satu entitas pelaporan konsolidasian.
5. Laporan Keuangan Konsolidasi
adalah suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan keseluruhan laporan
keuangan entitas pelaporan, atau entitas akuntansi, sehingga tersaji sebagai satu
entitas tunggal.

C. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan


Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan
Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan keuangan konsolidasian sebagaimana dimaksud pada paragraf 7, disajikan
oleh entitas pelaporan, kecuali: Laporan keuangan konsolidasian arus kas yang hanya
disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum, Laporan keuangan
konsolidasian perubahan saldo anggaran lebih yang hanya disusun dan disajikan oleh
Pemerintah Pusat
Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode pelaporan yang sama
dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif
dengan periode sebelumnya. Pemerintah Pusat menyampaikan laporan keuangan
konsolidasian dari semua kementerian negara/lembaga kepada lembaga legislatif.
Pemerintah daerah menyampaikan laporan keuangan konsolidasian dari semua
entitas akuntansi dibawahnya kepada lembaga legislatif. Dalam standar ini proses
konsolidasi diikuti dengan eliminasi akun-akun timbal balik (reciprocal accounts). Namun
demikian, apabila eliminasi atas Laporan Keuangan. Contoh akun timbal balik (reciprocal
accounts) antara lain sisa uang persediaan yang belum dipertanggungjawabkan oleh
bendahara pengeluaran sampai dengan akhir periode akuntansi.

D. Entitas Pelaporan

Suatu entitas pelaporan ditetapkan di dalam peraturan perundang-undangan,


yang umumnya bercirikan:
a. Entitas tersebut dibiayai oleh APBN atau dibiayai oleh APBD atau
mendapat pemisahan kekayaan dari anggaran,
b. Entitas tersebut dibentuk dengan peraturan perundang-undangan,
c. Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau
pejabat negara yang ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat,

12
d. Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban baik langsung maupun
tidak langsung kepada wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui
anggaran.

E. Entitas Akuntansi
Entitas akuntansi menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan
sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang ditujukan kepada entitas
pelaporan. Setiap unit pemerintahan yang menerima anggaran belanja atau mengelola
barang adalah entitas akuntansi yang wajib menyelenggarakan akuntansi, dan secara
periodik menyiapkan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang
lebih tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.
Dengan penetapan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku suatu entitas
akuntansi tertentu yang dianggap mempunyai pengaruh signifikan dalam

F. Badan Layanan Umum/ Badan Layanan Umum Daerah

Badan Layanan Umum (BLU) menyelenggarakan pelayanan umum, memungut dan


menerima, serta membelanjakan dana masyarakat yang diterima berkaitan dengan
pelayanan yang diberikan, tetapi tidak berbentuk badan hukum sebagaimana kekayaan
negara yang dipisahkan. Termasuk dalam BLU antara lain adalah rumah sakit, universitas
negeri, dan otoritas
Selaku penerima anggaran belanja pemerintah (APBN/APBD) BLU/ BLUD adalah
entitas akuntansi, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada entitas pelaporan
yang secara organisatoris membawahinya.
Selaku satuan kerja pelayanan berupa Badan, walaupun bukan berbentuk badan
hukum yang mengelola kekayaan Negara yang dipisahkan, BLU/BLUD adalah entitas
pelaporan.
Konsolidasi laporan keuangan BLU/BLUD pada kementerian/lembaga/
pemerintah daerah yang secara organisatoris membawahinya dilaksanakan setelah
laporan keuangan BLU/BLUD disusun menggunakan standar akuntansi yang sama
dengan standar akuntansi yang dipakai oleh organisasi yang membawahinya.

G. Prosedur Konsolidasi

Konsolidasi yang dimaksud oleh Pernyataan Standar ini dilaksanakan


dengan cara menggabungkan dan menjumlahkan akun yang diselenggarakan
oleh entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya, atau yang
diselenggarakan oleh entitas akuntansi dengan entitas akuntansi lainnya, dengan
mengeliminasi akun timbal balik. Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan
dengan menggabungkan laporan keuangan

H. Pengungkapan

Dalam Catatan atas Laporan Keuangan perlu diungkapkan nama-nama


entitas yang dikonsolidasikan atau digabungkan beserta status masing-masing,
apakah entitas pelaporan atau entitas akuntansi. Dalam hal konsolidasi tidak
diikuti dengan eliminasi akun timbal balik sebagaimana disebut pada paragraf 12,
maka perlu diungkapkan nama-nama dan besaran saldo akun timbal balik
tersebut, dan disebutkan pula alasan belum dilaksanakannya eliminasi.

13
I. Tanggal Efektif
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ini berlaku efektif untuk laporan
atas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran mulai Tahun Anggaran 2010. Dalam hal
entitas pelaporan belum dapat menerapkan PSAP ini, entitas pelaporan dapat menerapkan
PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual paling lama 4 (empat) tahun setelah Tahun Anggaran
2010.

2.2 Laporan Keuangan Konsolidasi Menurut IPSAS

2.3 Laporan Keuangan Konsolidasi Menurut BULETIN

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akuntansi pemerintah adalah alat yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan

publik. Prinsip-prinsip akuntansi yang ketat, proses yang terstruktur, dan peran pentingnya

dalam ekonomi suatu negara menjadikannya topik yang sangat relevan. Meskipun ada

tantangan yang harus dihadapi, pengelolaan keuangan yang efektif dalam sektor

pemerintahan sangat penting untuk keberlanjutan ekonomi negara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amin, W Tunggal. 1997. Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah. Rineka Cipta. Jakarta. Arief,

Hidayatullah. 2010.

Standar Akuntansi Pemerintahan. http://ariefh. wordpress.com. Arina, Devi dkk.2014.

Laporan Keuangan Pemerintah Berbasis Akrual Seminar Akuntansi Pemerintah. STAN. Frederik G.,

Guido L. G. 2014.

Business Process Modeling : An Accounting Information Systems Perspective.

International Journal of Accounting Information Systems 15 (2014) 185–192. Halim, Abdul dan

Syam Kusufi (ed.) 2012.

Akuntansi Sektor Publik, Jakarta : Salemba Empat.

International Federation of Accountants (IFAC), 2003. Study 14, Transition to the Accrual Basis of

Accounting: Guidance for Governments and Government Entities (Second Edition).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002.

Jakarta: Balai Pustaka. Kieso, D. E., Weygandt, J. J. & Warfield, T. D. (2013).

Intermediate Accounting. IFRS Edition. United States of America: John Willey & Sons.

16

Anda mungkin juga menyukai