Anda di halaman 1dari 9

PRPOSAL

PEMBENTUKAN BANK SAMPAH


DESA BENAWAI AGUNG

OLEH : MASYARAKAT DESA BENAWAI AGUNG


KECAMATAN SUKADANA
KABUPATEN KAYONG UTARA
KALMANTAN BARAT
A. PENDAHULUAN

Sejatinya setiap individu pasti mengharapkan hidup dengan nyaman di lingkungan


yang bersih dan asri, agar tempat tinggal sehari-hari dapat menciptakan udara yang sehat bagi
kebutuhan tubuh kita. Namun kondisi alam dan kebutuhan serta telah pudarnya rasa
keperdulian masyarakat akan hal itu, nampaknya akan terasa sulit di capai pada zaman
sekarang. Salah satu yang kini menjadi permasalahan di tengah-tengah masyarakat terkait
kenyamanan lingkungan hidup adalah sampah, baik sampah hasil rumah tangga maupun
sampah pada umumnya. Karena sampah merupakan hal yang pasti dihasilkan oleh makhluk
hidup di dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat akan hal itu yang terjadi di desa benawai
agung, masyarakat desa benawai menyikapi gejala-gejala yang timbul di tengah-tengah
masyarakat kami dengan cara menanamkan rasa keperdulian akan kebersihan dan
kenyamanan terhadap lingkungan sekitar.

Hal tersebut disikapi oleh masyarakat desa benawai agung yang di pelopori oleh
bidang lingkungan hidup dan dinkes, karna kami sadar persoalan tersebut tidak mungkin
dapat tercipta tanpa adanya keterlibatan dari semua pihak yang ikut berpartisipasi untuk
penanganan masalah tersebut yang kini menjadi tujuan pemerintah setempat juga, khususnya
pemerintah kabupaten kayong utara. Karna kami yakin dengan kebersamaan dan kegotong-
royongan, permasalahan seberat apapun akan terasa ringan. Begitupun sebaliknya,dengan
membiarkan gejala-gejala yang timbul pada masyarakat maka dampak kerugiannya akan
semakin meluas, karena semakin hari semakin bertambah sampah yang dihasilkan oleh
masyarakat karena populasi yang semakin meningkat.

B. LATAR BELAKANG

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Masalah
sampah timbul dengan adanya peningkatan timbulan sampah sebesar 2-4% per tahun,
namun tak diimbangi dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memenuhi
persyaratan teknis, sehingga banyak sampah yang tidak ditangani dengan maksimal. Selain
sarana dan prasarana, kesadaran manusia juga memegang peranan penting dalam
mengelola sampah.Jika dilihat kondisi saat ini masyarakat belum banyak mengetahui
bagaimana mengelola dan memanfaatkan sampah, Sampah masih dianggap sebagai barang
yang tidak berguna.
Sampah memiliki nilai negatif jika tidak dilakukan penanganan sejak awal, dampak
negatif yang ditimbulkan sampah antara lain: Gangguan kesehatan, seperti jamur, diare,
kolera tifus dan sebagainya, berkurangnya kualitas lingkungan karena terjadi pencemaran
seperti pencemaran air oleh lindi (cairan yang dihasilkan dari pembusukan sampah organik
yang masuk ke dalam air tanah), menurunnya nilai estetika dan terhambatnya
pembangunan negara.

Sampah biasanya dikelola dengan konsep buang begitu saja (open dumping), buang
bakar (dengan incenerator atau dibakar begitu saja), gali tutup (sanitary landfill), ternyata
pengelolaan seperti ini tidak memberikan solusi yang baik, ditambah pula oleh faktor
pelaksanaannya yang tidak disiplin.

Undang - Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan


tentang prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle yang artinya
adalah mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah. Sedangkan pola hidup
masyarakat saat ini, dalam pengelolaan sampah jarang sekali dikelola dan digunakan
kembali. Masyarakat hanya melakukan pengumpulan sampah di rumah masing-masing,
kemudian sampah di ambil oleh tukang pengumpul sampah (petugas sampah) sesudah itu
tukang pengumpul sampah membawa sampah tersebut ke TPS (Tempat Penyimpanan
Sementara), dari TPS sampah di angkut oleh mobil sampah kemudian dibuang ke TPA
(Tempat Pembuangan Akhir).

Masyarakat desa benawai agung saat ini melakukan pengelolaan sampah dengan
sistem pengumpulan terbuka di Tempat Pembuangan Akhir. Dengan terus meningkatnya
produksi sampah perhari di desa benawai agung sangat berpotensi untuk menimbulkan
permasalahan tentang penanganan persampahan di desa benawai agung, terkait dengan
daya tampung tempat pembuangan akhir sampah yang digunakan saat ini. Selain daya
tampung lahan yang terbatas lokasi tempat pembuangan sampah saat ini pun tidak sesuai
dengan persyaratan suatu tempat pembuangan akhir sampah. Dari latar belakang di atas
dapat ditarik suatu permasalahan, yaitu perlunya dirancang sistem pengelolaan sampah
yang terintegritas dan memenuhi syarat kesehatan lingkungan di desa benawai agung.

Jika sampah dapat dikelola dengan baik, selain desa menjadi bersih dan kondisi
lingkungan menjadi lebih baik dan masyarakatnyapun lebih sehat, sampah juga
mendatangkan lapangan kerja baru yang cukup besar dan meningkatkan pendapatan
masyarakat. Salah satu bentuk pengelolaan tersebut adalah melalui Program Bank Sampah
di desa benawai agung

C. Landasan

Undang - Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menjelaskan


tentang prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle yang berarti
mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997, tentang lingkungan hidup


 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesiatahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063),
 Peraturan Daerah kota Tangerang No 6 Tahun 2011 tentang ketertiban umum,
Kebersihan dan Keindahan,
 Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Tangerang (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2009
Nomor 2)

D. TUJUAN

1. Umum

 Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungan


desa
 Membuat sampah menjadi barang yang terpakai lagi

2. Khusus

 Meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya hidup bersih dengan


pengelolaan sampah yang baik. Menyadarkan dan mengajak masyarakat agar
memanfaatkan barang bekas yang masih bisa digunakan, sehingga timbulan
sampah berkurang.
 Meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam mendaur ulang sampah.
 Meningkatkat kebersihan lingkungan desa

E. LOKASI

Jalan famili, dusun munting rt 003 rw 001, dusun munting, desan benawau
agung, kecamatan sukadana, kanupaten kayong utara, kalimantan barat

F. SASARAN

Masyarakat desa Benawai Agung


G. LUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Tertanggulanginya masalah limbah lokal di kota Kayong Utara khususnya di


lingkungan Desa Benawai Agung
2. Terciptanya produk daur ulang dengan aneka desain yang memiliki nilai jual
lebih di masyarakat. Sampah yang ada dapat menjadi kerajinan yang bernilai
tinggi.
3. Tertanggulanginya masalah pengangguran.
4. Terjadinya hubungan antar masyarakat
5. Bank sampah desa Benawai Agung menjadi percontohan pengelolaan sampah
di Kayong Utara

H. KEGUNAAN PROGRAM

Adapun kegunaan dari program “bank sampah” ini, adalah:


1. Bagi lingkungan social (Masyarakat)

a. Membantu menangulangi sampah di desa benawai agung


b. Membantu menanggulangi masalah pengangguran.
c. Menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat,bahwa sampah juga dapat
menjadi sesuatu yang bernilai jual.
I. RANCANGAN BIAYA

No Jenis Volume HARGA SATUAN BIAYA

Persiapan Program

Percetakan Proposal 1 Rp 15,000.00 Rp 15,000.00

1 Materai 1 Rp 7,500.00 Rp 7,500.00

Penggandaan 10 Rp 3,500.00 Rp 35,000.00

Penjilidan Proposal 11 Rp 3,500.00 Rp 38,500.00

Sub Total 1 Rp 96,000.00

Pelaksanaan Program

a. Sosialisasi Program

Poster Program 3 Rp 50,000.00 Rp 150,000.00

Spanduk 3 Rp 80,000.00 Rp 240,000.00

Pamflet 100 Rp 3,000.00 Rp 300,000.00

b. Training

Modul Training 30 Rp 3,000.00 Rp 90,000.00

Konsumsi Training 30 Rp 5,000.00 Rp 150,000.00

Slide Power Point 1 Rp 25,000.00 Rp 25,000.00


2
Plakat 5 Rp 15,000.00 Rp 75,000.00

Perlengkapan 1 Rp 300,000.00 Rp 300,000.00

c. Stand

Tenda 1 Rp 500,000.00 Rp 500,000.00

Kursi 10 Rp 30,000.00 Rp 300,000.00

Kantong Plastik Besar 20 Rp 50,000.00 Rp 1,000,000.00

Tali Rafia 5 Rp 500.00 Rp 2,500.00

Kertas 1 rim 1 Rp 30,000.00 Rp 30,000.00

Pena 10 Rp 3,000.00 Rp 30,000.00


Spidol 5 Rp 7,000.00 Rp 35,000.00

Papan Tulis Kecil 1 Rp 150,000.00 Rp 150,000.00

Gembok 1 Rp 15,000.00 Rp 15,000.00

Buku Kwitansi 5 Rp 20,000.00 Rp 100,000.00

Stempel 1 Rp 50,000.00 Rp 50,000.00

Meja 3 Rp 150,000.00 Rp 450,000.00

Rak-rak 1 Rp 750,000.00 Rp 750,000.00

d. TIM Bank Sampah

Kaos Tim 5 Rp 60,000.00 Rp 300,000.00

Konsumsi (4bulan) 5 Rp 750,000.00 Rp 3,750,000.00

Kartu Nama 5 Rp 5,000.00 Rp 25,000.00

g. Dokumentasi

Cetak foto 35 Rp 4,000.00 Rp 140,000.00

Sub Total 2 Rp 8,957,500.00

Pelaporan

Percetakan Laporan 1 Rp 20,000.00 Rp 20,000.00

3 Penggandaan Laporan 10 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00

Penjilidan Laporan 11 Rp 3,500.00 Rp 38,500.00

Sertifikat 10 Rp 5,000.00 Rp 50,000.00

Sub Total 3 Rp 158,500.00

Total Biaya Yang Dikeluarkan Rp 9,212,000.00


J. PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat untuk dijadikan bahan pertimbangan


pencairan sebagaimana mestinya, dengan harapan dapat terealisasinya kegiatan yang
akan kami laksanakan. Atas perhatian dan terkabulnya kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui, Sukamantri, 20 September 2018

Kepala Desa Benawai Agung, Ketua Bank Sampah,

PENDI LEO FATRYANTO

Mengetahui,

Camat Sukadana

SYAHRIAL
LEMBAR PENGESAHAN

Kepala Desa Benawai Agung, Ketua Bank Sampah,

PENDI LEO FATRYANTO

Mengetahui,

Camat Sukadana

SYAHRIAL

Anda mungkin juga menyukai