Anda di halaman 1dari 22

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT

DOMESTIK

Supyan_Solihudin_Hidayat_157011066_Sipil_B
PENGERTIAN
 Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa
padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu
proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan
industri dan domestik.
 Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah
padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan,
perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-
tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu,
kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal,
gelas/kaca,organik, bakteri, kulit telur, dll
PENGEERTIAN
 Limbah domestik adalah bahan yang terbuang atau
sengaja dibuang dari satu sumber yang berasal dari
aktivitas manusia dalam rumah. Limbah ini belum
memiliki nilai ekonomi yang bermanfaat dan bisa jadi
malah berdampak negatif (Ir. Hieronymus Budi Santoso :
1989)
SUMBER LIMBAH PADAT DOMESTIK
 Permukiman
 Perdagangan

 Industri

 Institusi (kantor, sekolah)

 Rumahh sakit

 Pertanian, peternakan, perkebunan

 Tempat umum (tempat rekreasi, jalan, taman)

 Lapangan udara, pelabuhan laut

 Water and waste water treatment plan


JENIS-JENIS SAMPAH
 Garbage (sampah basah); yaitu sampah yang susunannya
terdiri dari bahan organik, dan yang mempunyai sifat cepat
membusuk jika dibiarkan dalam keadaan basah serta
temperatur optimum yang diperlukan untuk membusuk,
yaitu (20-30)ºC.
Contoh : sampah rumah tangga, sampah rumah makan
 Rubbish (sampah kering); yaitu sampah yang susunannya
terdiri dari bahan organik dan anorganik yang mempunyi
sifat sebagian besar atau seluruh bahannya tidak cepat
membusuk. Contoh :
Sampah logam yaitu misalnya kaleng, seng, dll
Sampah non-logam : yang terbakar: kertas, plastik, kayu yang
terbakar: pecahan kaca, dll
JENIS-JENIS SAMPAH
 Dush & Ash (debu & abu); yaitu sampah yang terdiri dari
bahan organik dan anorganik, yang merupakan partikel-
partikel terkecil yang bersifat mudah beterbangan yang
membahayakan pernafasan dan mata. Contoh:
Abu : hasil pembakaran (proses kimia)
Debu : hasil proses mekanis
 Demolition & Contruction Wastes: yaitu sampah sisa-sisa
bahan bangunan, misalnya: puing-puing, pecahan-pecahan
tembok, genteng, dll.
 Bulky Wastes: yaitu sampah barang-narang bekas, baik yang
masih dapat digunakan atau yang tidak dapat digunakan.
Contoh : lemari es bekas, kursi, TV, mobil rongsokan, dll.
JENIS-JENIS SAMPAH
 Hazardous Wastes: yaitu sampah yang berbahaya (B3:
bahan buangan berbahaya). Contoh :
 Patogen: rumah sakit, laboratorium klinis
 Beracun: kertas pemubngkus pestisida
 Mudah meledak: mesiu
 Radio-aktif: sampah nuklir
JENIS-JENIS SAMPAH
 Water & Waste Water Treatment Plant: yaitu sampah
yamg berupa hasil sampingan pengolahan air bersih
maupun air kotor, biasanya berupa gas atau lumpur.
Jenis-jenis sampah
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MACAM,
JENIS, DAN BESARNYA TIMBUNAN SAMPAH
 Jenis bangunan yang ada
 Tingkat aktivitas

 Iklim

 Musim

 Letak geografis

 Letak topografi

 Jumlah penduduk

 Periode sosial-ekonomi

 Tingkat teknologi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MACAM,
JENIS, DAN BESARNYA TIMBUNAN SAMPAH

Dengan mengetahui jenis dan macam serta besarnya


timbunan sampah akan mempengaruhi pengelolaannya,
karena pengelolaan sampah dikota-kota besar biasanya
dilakukan secara komunal, sehingga dibutuhkan
pengelolaan dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan
teknologi tersebut dipermudah oleh pengetahuan tentang
jenis dan karakteristik timbunan sampah yang dihasilkan.
KARAKTERISTIK LIMBAH PADAT
Informasi tentang karakteristik sampah diperlukan untuk:
 Pemilihan peralatan, sistem dan pengelolaan, penilaian
material dan energi yang bisa dipulihkan.
 Analisis serta perencanaan tempat pembuangan akhir
(TPA).
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DOMESTIK
 Aspek teknik operasional
 Aspek organisasi

 Aspek pembiayaan

 Aspek pengaturan

 Aspek peran serta masyarakat


SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DOMESTIK
 Aspek teknik
operasional
Secara umum
pengelolaan limbah padat
ditinjau dari aspek teknik
operasional di suatu
tempat seperti gambar
berikut:
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DOMESTIK
 Aspek organisasi
Unsur organisasi yang diperlukan dalam pengelolaan
sampah menyangkut:
 Tenaga kerja

Yaitu anggota masyarakat yang bertugas membuat,


mengelola dan memelihara sistim tersebut baik dengan
tujuan mendapatkan upah atau secara sukarela.
 Struktur organisasi
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DOMESTIK
 Aspek pembiayaan
Aspek yang tidak dapat diabaikan terutama untuk suatu
sistim yang luas dan kompleks. Apabila sistim pengelolaan
sampah sudah demikian meluas dan kompleks maka setiap
anggota masyarakat harus turut serta dalam aspek ini
misalnya dalam retribusi. Retribusi dapat dilakukan dengan
menggunakan subsidi silang untuk membantu golongan
masyarakat yang tidak mampu.
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DOMESTIK
 Aspek pengaturan
Aspek pengaturan senantiasa diperlukan untuk menjamin
suatu sistim dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pada umumnya aspek ini diwujudkan dalam bentuk
peraturan pemerintah pusat maupun daerah, peraturan
masyarakat dimana sistim tersebut digunakan baik yang
tertulis maupun yang tidak, dan dalam bentuk peraturan
(hukum) adat.
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DOMESTIK
 Aspek peran serta masyarakat
Peran serta masyarakat dalam bidang persampahan adalah
keterlibatan masyarakat dalam arti ikut serta bertanggung jawab baik
aktif maupun pasif, secara individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk mewujudkan kebersihan bagi diri sendiri dan
lingkungan.
Penyebab sampah kurang diperhatikan oleh masyarakat:
 Kurangnya pengertian bahwa sampah yang tidak dikelola dengan
baik akan mempunyai dapak negatif pada lingkungan.
 Kurang menyadari arti kebersihan dan keindahan.

 Kekurangpahaman teknologi maupun pengorganisasian


pengelolaan sampah.
 Adanya anggapan terutama dikota bahwa pengelolaan sampah
adalah tanggung jawab pemda.
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DOMESTIK
 Aspek peran serta masyarakat
Upaya untuk menumbuhkan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan sampah dengan membentuk program yang
dilaksanakan secara terarah, intensif dan berorientasi kepada
penyebarluasan pengetahuan, penanaman kesadaran,
peneguhan sikap dan pembentuk perilaku, sehingga:
 Masyarakat dapat mengerti dan memahami masalah
kebersihan dan lingkungan
 Masyarakat turut aktif dalam mewujudkan kebersihan
lingkungan.
 Masyarakat bisa mengikuti prosedur dan tata cara
pemeliharaan kebersihan secara baik.
 Masyarakat bersedia membayai pengelolaan sampah.
Bila semua pihak bisa bekerjasama dan peduli.
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai