PADAT
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Sub Pokok Bahasan
Pendahuluan
Penggolongan Limbah Padat
Pengolahan Limbah Padat
Dampak Limbah Padat
Pendahuluan
Limbah/Sampah (WHO) adalah Sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia
dan tidak terjadi dengan sendirinya
Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic
dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar
tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SK
SNI T-13-1990-F).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mengartikan Sampah sebagai benda
yang dibuang karena tidak terpakai dan tidak dapat digunakan lagi
Definisi sampah menurut tentang Pengelolaan Sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Terbentuknya Limbah Secara Umum
Penggolongan Jenis Sampah
Di negara industri, jenis sampah atau yang dianggap sejenis sampah,
dikelompokkan berdasarkan
Sumbernya
Cara penanganan dan pengolahannya
Komposisinya
Status permukiman
Penggolongan lain
Sampah Berdasarkan Sumbernya
Pemukiman: biasanya berupa rumah atau apartemen. Jenis sampah yang
ditimbulkan antara lain sisa makanan, kertas, kardus, plastik, tekstil, kulit,
sampah kebun, kayu, kaca, logam, barang bekas rumah tangga, limbah
berbahaya dan sebagainya
Daerah komersial: yang meliputi pertokoan, rumah makan, pasar,
perkantoran, hotel, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain
kertas, kardus, plastik, kayu, sisa makanan, kaca, logam, limbah berbahaya dan
beracun, dan sebagainya
Institusi: yaitu sekolah, rumah sakit, penjara, pusat pemerintahan, dan lan-
lain. Jenis sampah yang ditimbulkan sama dengan jenis sampah pada daerah
komersial
Kawasan Industri: jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa proses
produksi, buangan non industri, dan sebagainya
lanjutan
Konstruksi dan pembongkaran bangunan: meliputi pembuatan konstruksi
baru, perbaikan jalan, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain
kayu, baja, beton, debu, dan lain-lain
Fasilitas umum: seperti penyapuan jalan, taman, pantai, tempat rekreasi, dan
lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain rubbish, sampah taman,
ranting, daun, dan sebagainya
Pengolah limbah domestik seperti Instalasi pengolahan air minum, Instalasi
pengolahan air buangan, dan insinerator. Jenis sampah yang ditimbulkan
antara lain lumpur hasil pengolahan, debu, dan sebagainya
Pertanian: jenis sampah yang dihasilkan antara lain sisa makanan busuk, sisa
pertanian.
Sampah berdasarkan cara penanganan dan
pengolahannya
Komponen mudah membusuk (putrescible): sampah rumah tangga, sayuran,
buah-buahan, kotoran binatang, bangkai, dan lain-lain
Komponen bervolume besar dan mudah terbakar (bulky combustible):
kayu,kertas, kain plastik, karet, kulit dan lain-lain
Komponen bervolume besar dan sulit terbakar (bulky noncombustible):
logam, mineral, dan lain-lain
Komponen bervolume kecil dan mudah terbakar (small combustible)
Komponen bervolume kecil dan sulit terbakar (small noncombustible)
lanjutan
Wadah bekas: botol, drum dan lain-lain
Tabung bertekanan/gas
Serbuk dan abu: organik (misal pestisida), logam metalik, non metalik,
bahan amunisi dsb
Lumpur, baik organik maupun non organik
Puing bangunan
Kendaraan tak terpakai
Sampah radioaktif.
Berdasarkan komposisinya
Sampah yang seragam. Sampah dari kegiatan industri pada umumnya
termasuk dalam golongan ini. Sampah dari kantor sering hanya terdiri atas
kertas, karton dan masih dapat digolongkan dalam golongan sampah yang
seragam
Sampah yang tidak seragam (campuran), misalnya sampah yang berasal dari
pasar atau sampah dari tempat-tempat umum.
Sampah Berdasarkan Status permukiman
Sampah kota (municipal solid waste), yaitu sampah yang terkumpul di
perkotaan
Sampah perdesaan (rural waste), yaitu sampah yang dihasilkan di perdesaan.
Sifat sampah
Sampah yang berasal dari pemukiman/tempat tinggal dan daerah komersial,
selain terdiri atas sampah organik dan anorganik, juga dapat berkategori B3.
Sampah organik bersifat biodegradable sehingga mudah terdekomposisi,
sedangkan sampah anorganik bersifat non-biodegradablesehingga sulit
terdekomposisi.
Bagian organik sebagian besar terdiri atas sisa makanan, kertas, kardus,
plastik, tekstil, karet, kulit, kayu, dan sampah kebun.
Bagian anorganik sebagian besar terdiri dari kaca, tembikar, logam, dan debu.
Sampah yang mudah terdekomposisi, terutama dalam cuaca yang panas,
biasanya dalam proses dekomposisinya akan menimbulkan bau dan
mendatangkan lalat.
Sampah Perkotaan
Sedangkan bila dilihat dari sumbernya, sampah perkotaan yang dikelola oleh
Pemerintah Kota di Indonesia sering dikategorikan dalam beberapa kelompok
Sampah dari rumah tinggal (sampah domestik) . Dari kelompok sumber ini
umumnya dihasilkan sampah berupa sisa makanan, plastik, kertas, karton / dos,
kain, kayu, kaca, daun, logam, dan kadang-kadang sampah berukuran besar
seperti dahan pohon. Dari rumah tinggal juga dapat dihasilkan sampah golongan
B3 (bahan berbahaya dan beracun), seperti misalnya baterei, lampu TL, sisa obat-
obatan, oli bekas, dll.
Sampah dari daerah komersial: sumber sampah dari kelompok ini berasal dari
pertokoan, pusat perdagangan, pasar, hotel, perkantoran, dll. Dari sumber ini
umumnya dihasilkan sampah berupa kertas, plastik, kayu, kaca, logam, dan juga
sisa makanan. Khusus dari pasar tradisional, banyak dihasilkan sisa sayur, buah,
makanan yang mudah membusuk. Secara umum sampah dari sumber ini adalah
mirip dengan sampah domestik tetapi dengan komposisi yang berbeda.
lanjutan
Sampah dari perkantoran / institusi: sumber sampah dari kelompok ini meliputi
perkantoran, sekolah, rumah sakit, lembaga pemasyarakatan, dll. Dari sumber ini
potensial dihasilkan sampah seperti halnya dari daerah komersial non pasar.
Sampah dari jalan / taman dan tempat umum: sumber sampah dari kelompok ini
dapat berupa jalan kota, taman, tempat parkir, tempat rekreasi, saluran darinase
kota, dll. Dari daerah ini umumnya dihasilkan sampah berupa daun / dahan pohon,
pasir / lumpur, sampah umum seperti plastik, kertas, dll.
Sampah dari industri dan rumah sakit yang sejenis sampah kota: kegiatan umum
dalam lingkungan industri dan rumah sakit tetap menghasilkan sampah sejenis
sampah domestik, seperti sisa makanan, kertas, plastik, dll. Yang perlu mendapat
perhatian adalah, bagaimana agar sampah yang tidak sejenis sampah kota
tersebut tidak masuk dalam sistem pengelolaan sampah kota.
Karakteristik limbah padat
Berdasarkan karakteristiknya limbah padat dibedakan (Depkes RI, 1987):
Garbage (sampah basah)
Garbage adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau
sayur-sayuran hasil dari pengolahan, pembuatan dan penyediaan makanan
yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk.
Rubbish (sampah kering)
Rubbish adalah sampah yang dapat terbakar dan tidak dapat terbakar yang
berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor. Sampah
yang mudah terbakar umumnya terdiri dari zat-zat organik seperti kertas,
kardus, plastik dan lain-lain. Sedangkan sampah yang tidak dapat/ sukar
terbakar sebagian besar mengandung zat-zat inorganik seperti logam-logam,
kaleng-kaleng dan sisa pembakaran.
Lanjutan...
Abu (Ashes)
Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari jenis
zat yang mudah terbakar seperti di rumah, kantor maupun di pabrik-pabrik
industri.
Street cleaning (sampah dari jalan)
Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan
tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas,
daun-daunan dan lain-lain.
Lanjutan...
Industrial wastes (sampah industri)
Merupakan sampah yang berasal dari industri-industri pengolahan hasil bumi/
tumbuhan dan industri lain. Sampah industri dapat berupa:
Bahan kimia beracun
Bahan berbahaya
Bahan kimia
Mineral
Residu dan Organik
Residu patologi radiologi
Kayu dan kertas
LIMBAH GAS
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Pendahuluan
Pada saat orang menarik nafas, udara yang
mengandung partikel akan terhirup ke
dalam paru-paru. Ukuran partikel (debu)
yang masuk ke dalam paru-paru akan
menentukan letak penempelan atau
pengendapan partikel tersebut.
Partikel yang berukuran kurang dari 5
mikron akan tertahan di saluran nafas
bagian atas, sedangkan partikel berukuran
3 sampai 5 mikron akan tertahan pada
saluran pernapasan bagian tengah.
Partikel yang berukuran lebih kecil, 1
sampai 3 mikron, akan masuk ke dalam
kantung udara paru-paru, menempel pada
alveoli. Partikel yang lebih kecil lagi, kurang
dari 1 mikron, akan ikut keluar saat nafas
dihembuskan.
1
26/03/2021
Pendahuluan
Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru.
Penyakit pnemoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu)
yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru.
Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang
memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu Silikosis, Asbestosis,
Bisinosis, Antrakosis dan Beriliosis.
Pendahuluan
Peraturan Pemerintah No: 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara
Ketentuan Umum:
Pencemaran udara : masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan/atau penanggulangan
pencemaran udara serta pemulihan mutu udara.
Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada
didalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan
manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.
2
26/03/2021
Pendahuluan
Perlindungan mutu udara ambien adalah upaya yang dilakukan agar udara ambien dapat
memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.
Baku mutu emisi sumber tidak bergerak adalah kadar maksimum dan/atau beban emisi
maksimum yang diperbolehkan masuk atau dimasukkan kedalam udara ambien.
Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang
masuk dan/atau dimasukkannya kedalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak
mempunyai potensi sebagai unsur pencemar.
Sumber emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dari sumber
bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak
spesifik.
3
26/03/2021
Persyaratan cerobong :
Tinggi : 2 – 2,5 kali tinggi bangunan sekitar, konsentrasi zat pencemar dpt
dikurangi dengan menggunakan cerobong tinggi
Kecepatan aliran gas dari cerobong > 20 m/det
Warna mencolok agar mudah terlihat
Dilengkapi pelat penahan angin yang melingkari cerobong secara memanjang
ke arah ujung atas
Puncak cerobong sebaiknya terbuka, bila perlu penutup agar berbentuk
segitiga terbalik (terbuka ketas)
Setiap cerobong diberi nomor dan dicantumkan dalam denah industri
4
26/03/2021
5
26/03/2021
Aplikasi EP
Boiler batu bara
Peleburan logam
Industri semen
Boiler biomas (ampas tebu, cangkang sawit, dsb)
Incenerator
Boiler bahan bakar residu
6
26/03/2021
Electrostatic Precipirator
7
26/03/2021
Siklon
Bekerja berdasarkan gaya centrifugal dimana udara yang masuk secara
tangensial
Keuntungan :
harganya cukup murah,
tidak banyak bagian-bagian yang berputar, dan
dapat digunakan dalam segala kondisi suhu operasi.
Kerugian :
Hanya untuk ukuran partikel tertentu (relatif besar);
Baku mutu konsentrasi partikulat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah tidak
dapat dipenuhi hanya dgn menggunakan siklon karena effisiensi 65 % untuk
diameter partikel 40 micron Cyclone Spray Chamber
Siklon
8
26/03/2021
9
26/03/2021
Scrubber Partikulat
Scrubber dianggap sebagai alat penangkap partikulat dengan sistim basah.
Alat ini mengumpulkan partikulat melalui kontak langsung dengan cairan (air).
Banyak sekali desain scrubber yang ada di pasaran, jenisnya kebanyakan
diklasifikasikan berdasarkan cairan yang digunakan untuk memisahkan
partikulat dengan udaranya.
WET SCRUBBER
10
26/03/2021
11
26/03/2021
Fabric Filter
Fabric filter berdasarkan teknik pembersihaannya dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu : reverse-
air, shaker dan pulse-jet.
Keuntungan :
Efisiensinya cukup tinggi untuk partikulat yang kecil.
Dapat dioperasikan pd kondisi partikulat berbeda-beda.
Dapat dioperasikan dlm volume alir yang berbeda-beda.
Kehilangan tekanan relatip rendah.
Kerugiannya:
Memerlukan lantai yang luas.
Material fabrics dapat rusak bila beroperasi pada suhu yang tinggi, dan juga korosi.
Tidak dapat beroperasi pada keadaan basah (moist).
Kadang-kadang dapat terbakar atau meledak.
Shaker baghouse
12
26/03/2021
13
26/03/2021
14
TEKNIK PENGELOLAAN
LIMBAH PADAT
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Pengelolaan Sampah di Indonesia
Berdasarkan data tahun 2008, jenis penanganan sampah yang berlangsung di
Indonesia adalah sebagai berikut
Pengurugan: 68,86%
Pengomposan: 7,19%
Open burning: 4,79%
Dibuang ke sungai: 2,99%
Insinerator skala kecil: 6,59%
Non-pengurugan: 9,58%
Manajemen Sampah
Data mengenai timbulan, komposisi, dan karakteristik sampah merupakan hal
yang sangat menunjang dalam menyusun sistem pengelolaan persampahan di
suatu wilayah. Data tersebut harus tersedia agar dapat disusun suatu alternatif
sistem pengelolaan sampah yang baik. Jumlah timbulan sampah ini biasanya
akan berhubungan dengan elemen-elemen pengelolaan sampah antara lain:
Pemilihan peralatan, misalnya wadah, alat pengumpulan, dan pengangkutan
Perencanaan rute pengangkutan
Fasilitas untuk daur ulang
Luas dan jenis TPA.
Bagi negara berkembang dan beriklim tropis seperti Indonesia, faktor musim sangat besar
pengaruhnya terhadap berat sampah.
Dalam hal ini, musim bisa terkait musim hujan dan kemarau, tetapi dapat juga berarti musim
buah-buahan tertentu.
Timbulan sampah dapat diperolehdengan sampling (estimasi) berdasarkan standar yang
sudah tersedia.Timbulan sampah ini dinyatakan sebagai :
Satuan berat: kg/o/hari, kg/m2/hari, kg/bed/hari dan sebagainya
Satuan volume: L/o/hari, L/m2/hari, L/bed/hari dan sebagainya
Dengan
Contoh Soal