LIMBAH PADAT
LINDRI FIAMELDA S.TP, M.SI
Soemirat (2009), menyatakan bahwasannya kuantitas dan kualitas sampah di pengaruhi oleh berbagai kegiatan dan
taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi sampah antara lain:
1. Jumlah Penduduk
Dengan semakin banyak penduduk, maka akan semakin banyak pula sampah yang diihasilkan oleh
penduduk
2. Keadaan Sosial Ekonomi
Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak pula jumlah per kapita sampah yang
dibuang tiap harinya. Kualitas sampahnya pun semakin banyak yang bersifat non organik atau tidak
dapat membusuk.
3. Kemajuan Teknologi
1.Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena pemakaian bahan baku
semakin beragam, cara pengepakan dan produk manufaktor yang semakin beragam dapat mempengaruhi
jumlah dan jenis sampahnya.
TIMBULAN
Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat
sampah yang di hasilkan dari jenis sumber sampah
diwilayah tertentu persatuan waktu (Departemen PU,
2004). Timbulan sampah adalah sampah yang dihasilkan
dari sumber sampah (SNI, 2004). Timbulan sampah sangat
diperlukan untuk menentukan dan mendesain peralatan
yang digunakan dalam transportasi sampah, fasilitas
recovery material, dan fasilitas Lokasi Pembuangan Akhir
(LPA) sampah.
TIMBULAN
Menurut SNI 19-3964-1994, bila pengamatan lapangan belum tersedia, maka untuk menghitung besaran sistem,
dapat digunakan angka timbulan sampah sebagai berikut:
1. Satuan timbulan sampah kota sedang 2,75-3,25 L/orang/hari atau 0,070-0,080 kg/orang/hari.
2. Satuan Timbulan sampah kota kecil = 2,5-2,75 L/orang/hari atau 0,625-0,70 kg/orang/hari
• Prakiraan timbulan sampah baik untuk saat sekarang maupun dimasa mendatang merupakan dasar dari
perencanaan, perancangan dan pengkajian sistem pengelolaan persampahan. Prakiraan timbulan sampah
merupakan langkah awal yang biasa dilakukan dalam pengelolaan persampahan. Satuan timbulan sampah
biasanya dinyatakan sebagai satuan skala kuantitas perorang atau perunit bangunan dan sebagainya. Rata- rata
timbulan sampah tidak akan sama antara satu daerah dengan daerah lainnya, atau suatu negara dengan negara
lainnya.
BESARAN TIMBULAN SAMPAH BERDASARKAN
KOMPONEN SUMBER SAMPAH
BESARAN TIMBULAN SAMPAH
BERDASARKAN KLASIFIKASI KOTA
JENIS SAMPAH
Densitas Carbon
Sampah ini dari perkantoran, baik perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen, perusahaan dan
sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip, dan sebagainya. Umumnya sampah ini
bersifat kering dan mudah terbakar (rubbish).
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan dan jenisnya tergantung dari jenis usaha
pertambangan itu sendiri misalnya batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran
(arang), dan sebagainya.
Penimbunan
Pengomposan
Insinerasi
Daur ulang
1. PENIMBUNAN
• Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka atau open
dumping dan metode sanitary landfill.
• Pada metode penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat
pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Metode penimbunan merupakan metode
kuno yang memberikan dampak negatif lain. Di lahan penimbunan terbuka, berbagai hama dan kuman
penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan oleh pembusukan sampah organik dapat
menyebar ke udara dan menimbulkan bau busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur dengan sampah
dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah serta air. Bersama rembesan cairan tersebut, dapat terbawa zat-
zat yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.Berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh metode open
dumping menyebabkan dikembangkan metode penimbunan sampah yang lebih baik, yaitu sanitary landfill.
1. PENIMBUNAN
AREA METHODE
Area Methode atau penimbunan berbentuk segiempat
bertingkat ini, diterapkan pada kondisi lahan yang level air
tanahnya dangkal (dekat dengan permukaan). Sampah dibuang
menyebar memanjang pada permukaan tanah, dan tiap lapis
dalam proses pengisian (biasanya per 1 hari). Lapisan
dipadatkan dan ditutup dengan material penutup setebal 15-30
cm. Luas area penyebaran bervariasi tergantung volume
timbulan sampah dan luas lahan yang tersedia, dengan panjang
dan lebar hingga 305 m. Penimbunan sampah dengan
menggunakan Area Methode dapat dilihat pada Gambar 2.1
1. PENIMBUNAN
TRENCH METHODE
Trench Methode atau penimbunan berbentuk parit
segiempat ini, digunakan pada area yang memiliki
muka air tanah yang dalam, sehingga dari lokasi akan
tersedia material penutup yang cukup. Tiap sel galian
umumnya berbentuk segiempat, dengan panjang dan
lebar hingga 305 m dan dengan slope 1.5:1 sampai
2:1. Galian bervariasi dengan panjang 61-305m,
kedalaman 1-3 meter dan 5-15 meter untuk lebarnya.
1. PENIMBUNAN
DEPRESSION METHODE
Depression Methode atau penimbunan dalam
cekungan atau lembah ini, biasa digunakan untuk
penimbunan sampah yang dilakukan pada daerah
lembah, seperti tebing, jurang, cekungan kering dan
bekas galian. Teknik perletakan dan pemadatan
sampah tergantung pada jenis material penutup yang
tersedia, kondisi geologi dan hidrologi lokasi, tipe
fasilitas pengontrolan lindi dan gas yang digunakan,
dan sarana menuju lokasi.
2. PENGOMPOSAN
• Kompos didefinisikan sejenis pupuk organik, dimana kandungan unsur N, P dan K yang tidak terlalu tinggi , hal ini
membedakan kompos dengan pupuk buatan. Kompos sangat banyak mengandung unsur hara mikro yang
berfungsi membantu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi
gembur dan lebih mampu menyimpan air (Tchobanoglous et al.,1993).
• Cara atau metoda untuk membuat kompos adalah proses komposting. Proses komposting ini merupakan proses
dengan memanfaatkan proses biologis yaitu pengembangan massa mikroba yang dapat tumbuh selama proses
terjadi. Metoda ini adalah proses biologi yang mendekomposisi sampah (terutama sampah organic yang basah)
menjadi kompos karena adanya interaksi kompleks dari organisme yang terdapat secara alami.
• Proses komposting merupakan suatu proses yang paling relatif mudah dan murah, serta menimbulkan dampak
lingkungan yang paling rendah. Proses ini hampir sama dengan pembusukan secara lamiah, dimana berbagai
jenis mikroorganisme berperan secara serentak dalam habitatnya masing-masing. Makanan untuk
mikorooganisme adalah sampah, sedangkan suplai udara dan air diatur dalam proses komposting ini.
3. INSINERASI
• Insinerasi adalah pembakaran limbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator.
Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak, bisa mencapai
90 %. Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik atau untuk memanaskan ruangan. Meski demikian, tidak semua jenis limbah
padat dapat dibakar dalam insinerator. Jenis limbah padat yang cocok untuk insinerasi di antaranya
adalah kertas, plastik, dan karet, sedangkan contoh jenis limbah padat yang kurang sesuai untuk
insinerasi adalah kaca, sampah makanan, dan baterai. Kelemahan utama metode insinerasi adalah
biaya operasi. yang mahal. Selain itu, insinerasi menghasilkan asap buangan yang dapat menjadi
pencemar udara serta abu pembakaran yang kemungkinan mengandung senyawa berbahaya.
4. DAUR ULANG
• Berbagai jenis limbah padat dapat mengalami proses daur ulang menjadi produk baru. Proses daur ulang
sangat berguna untuk mengurangi timbunan sampah karena bahan buangan diolah menjadi bahan yang dapat
digunakan kembali. Contoh beberapa jenis limbah padat yang dapat didaur ulang adalah kertas, kaca, plastik,
karet, logam seperti besi, baja, tembaga dan alumunium.
• Bahan-bahan yang didaur ulang dapat dijadikan produk baru yang jenisnya hampir sama atau sama dengan
produk jenis lain. Contohnya, limbah kertas bisa didaur ulang menjadi kertas kembali. Limbah kaca dalam
bentuk botol atau wadah bisa didaur ulang menjadi botol atau wadah kaca kembali atau dicampur dengan
aspal untuk menjadi bahan pembuat jalan. Kaleng alumunium bekas bisa didaur ulang menjadi kaleng
alumunium lagi. Botol plastik bekas yang terbuat dari plastik jenis polyetilen tertalat (PET) bisa didaur ulang
menjadi berbagai produk lain, seperti baju poliyester, karpet, dan suku cadang mobil.
TUGAS 2.
1. Sebutkan dan jelaskan kelebihan dan kekurangan teknologi pengolahan limbah padat (Open
dumping, sanitary landfill, insinerasi) ? (POIN 30)
2. Uraikan teknologi pengolahan limbah padat suatu Industri yang tidak disebutkan pada
materi? (boleh memakai studi kasus) (POIN 50)
3. Apa saja manfaat mengolah limbah padat dengan cara daur ulang? (POIN 20)
Kumpul tugas via WA/email, paling lambat hari ini (4 Mei 2023) dengan format pdf/word/scan.
Minggu depan (11 Mei 2023) UTS, Semangat!
081311329722/lindri.fiamelda@gmail.com
TERIMA KASIH