Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGELOLAAN SAMPAH

Disusun oleh: Kelompok 6 (2D3A)

1. Dzakyyah Nur Arunisya P2.31.33.0.17.009

2. Nabila Aninda Thasya P2.31.33.0.17.028

3. Rahmat Parlinggoman P2.31.33.0.17.031

4. Tri Wulandari Agustina P2.31.33.0.17.041

Dosen Pembimbing: 1. Catur Puspawati, ST., M.KM.

2. Tugiyo, S.KM., MSi..

PROGRAM STUDI DIII JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta 12120 Telp. 021.7397641, 7397643

Fax. 021.7397769 E-mail: info@poltekkesjkt2.ac.id Website: http://poltekkesjkt2.ac.id


A. Pengertian Sampah

Definisi sampah menurut World Health Organization (WHO) sampah adalah


sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang
yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).
Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.

Terdapat beberapa definisi tentang sampah yang dikemukakan oleh beberapa


Asosiasi maupun pakar, diantaranya:

1. Menurut American Public Health Association (APHA), sampah adalah sesuatu yang
tidak disenangi atau sesuatu yang terbuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sendirinya.

2. Menurut Tchobanoglus (1993), Sampah adalah bahan buangan padat atau semi padat
yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak
diinginkan atau digunakan lagi.

3. Menurut Budiman Chandra (2007), Sampah padat adalah benda yang tidak dipakai,
tidak diinginkan dan dibuang yang berasal dari suatu aktivitas dan bersifat padat.

4. Menurut Basriyanta (2007), Sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak
terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai
kalau dikelola dengan prosedur yang benar.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan, pengertian sampah adalah


buangan yang berbentuk padat yang dihasilkan dari kegiatan manusia yang sudah tidak
diinginkan dan dibuang oleh pemiliknya.

B. Sumber Sampah

Sumber sampah adalah asal timbulan sampah, sumber sampah yang berada di
permukaan bumi ini berasal dari:

1. Pemukiman Penduduk atau Sampah Rumah Tangga

Sampah di suatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu atau beberapa


keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa atau
di kota. Jenis sampah yang dihasilkan antara lain sampah basah, sampah kering,
sampah lembut misalnya debu, sampah besar atau sampah yang terdiri dari buangan
rumah tangga yang besar-besar seperti meja, kursi, kulkas, dan lain-lain.

2. Tempat Umum dan Tempat Perdagangan

Tempat umum dan perdagangan yang memungkinkan banyak orang kumpul dan
melakukan kegiatan, termasuk juga tempat perdagangan. Jenis sampah yang
dihasilkan dari tempat semacam ini adalah berupa sisa-sisa makanan (garbage),
sampah kering, sisa-sia bahan bangunan, abu, sampah khusus, dan kadang sampah
berbahaya.

3. Sarana Layanan Masyarakat Milik Pemerintah

Sarana layanan masyarakat yang dimaksud adalah tempat hiburan dan umum,
jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan, komplek militer, gedung
pertemuan, pantai, dan sarana pemerintah lainnya, tempat ini biasanya menghasilkan
sampah khusus dan sampah kering.

4. Industri Berat dan Ringan

Dalam pengertian ini termasuk industri makanan dan minuman, industri kayu,
industri kimia, industri logam, tempat pengolahan air kotor dan air minum dan
kegiatan industri lainnya baik yang sifatnya distributif atau memproses bahan mentah
saja.

Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia
serpihan/potongan bahan), perlakuan danpengemasan produk (kertas, kayu, plastik,
kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa
bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang.

5. Pertanian

Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang. Lokasi pertanian seperti kebun,
ladang ataupun sawah menghasilkan sampah berupa bahan-bahan makanan yang telah
membusuk, sampah pertanian, pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman.
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa sayur-
mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.
6. Sampah Komersial

Sumber sampah dari kelompok ini berasal dari pertokoan, pusat perdagangan,
pasar, hotel, perkantoran, dan lain-lain. Dari sumber ini umumnya dihasilkan sampah
berupa kertas, plastik, kayu, kaca, logam, dan juga sisa makanan. Khusus dari pasar
tradisional, banyak dihasilkan sisa sayur, buah, makanan yang mudah membusuk.
Secara umum sampah dari sumber ini adalah mirip dengan sampah domestik tetapi
dengan komposisi yang berbeda.

7. Sampah Bangunan

Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan termasuk pemugaran dan


pembongkaran bangunan. Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan
pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah
organik, misalnya: kayu, bambu, dan triplek. Sampah anorganik, misalnya: semen,
pasir, ubin, besi, baja dan kaleng.

C. Jenis Sampah

Menurut Panji Nugroho dalam buku Panduan Membuat Pupuk Kompos cair jenis-
jenis sampah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Berdasarkan Sifatnya

a. Sampah Organik: yaitu sampah yang mudah membusuk. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya
sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

b. Sampah Anorganik: Sampah yang tidak mudah membusuk. Beberapa dari bahan
ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik
secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat
rumah tangga misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

2. Berdasarkan Bentuknya

a. Sampah Padat: segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah
cair. Dapat berupa sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.
Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan
sampah anorganik.

b. Sampah Cair: adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

3. Berdasarkan Sumbernya

a. Sampah Alam, yaitu sampah yang ada oleh proses alam yang dapat di daur ulang
alami, seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai menjadi tanah.

b. Sampah Manusia, yaitu sampah hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan
urin.

c. Sampah Konsumsi, yaitu sampah yang dihasilkan oleh manusia (pengguna barang),
dengan kata lain adalah sampah hasil konsumsi sehari-hari.

d. Sampah Industri, yaitu bahan sisa yang dikeluarkan akibat proses proses industri.
Sampah yang dikeluarkan dari sebuah industri dangan jumlah yang besar dapat
dikatakan sebagai limbah.

D. Karakteristik Sampah

Berdasarkan karakteristiknya, sampah dapat dibedakan menjadi beberapa karakter,


diantaranya:

1. Garbage, yaitu jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan makanan, yang
umumnya mudah membusuk dan berasal dari rumah tangga. Contohnya sampah sisa
dapur, sisa makanan, sampah sisa sayur, dan kulit buah-buahan

2. Rubbish, yaitu sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan baik yang mudah
terbakar (combustible) seperti kertas, karton, plastik, maupun yang tidak mudah
terbakar (non-combustible) seperti kaleng bekas, klip, pecahan kaca, gelas, dan
sebagainya.

3. Ashes (Abu), yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar
termasuk abu rokok.

4. Sampah Jalanan (Street Sweeping), yaitu sampah yang berasal dari pembersihan
jalan yang terdiri dari campuran bermacam-macam sampah.
5. Bangkai Binatang (Dead Animal), yaitu bangkai binatang yang mati karena alam,
ditabrak kendaraan atau dibuang oleh orang. Contoh: bangkai tikus, ikan, dll.

6. Household Refuse, yaitu sampah campuran yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes
yang berasal dari daerah perumahan.

7. Bangkai Kendaraan (Abandone Vehicle), yang termasuk jenis sampah ini adalah
bangkai mobil, motor, sepeda, truk, kereta api, satelit, kapal laut dan alat transportas
lainnya.

8. Sampah Industri, yaitu sampah yang berasal dari kegiatan industri atau pabrik-
pabrik.

9. Sampah Pembangunan (Construction Waste), yaitu sampah dari proses


pembangunan gedung, rumah dan sebagainya yang berupa puing-puing, potongan-
potongan kayu, besi beton, bambu, dan sebagainya.

10. Sampah Khusus, yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus dalam
pengelolaannya untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Sampah
khusus kaleng cat, film bekas, zat radioaktif dan zat yang toksis. (Mukono, 2006).

Sampah juga dapat dibedakan atas dasar sifat-sifat biologis dan kimianya. Sebagai
berikut:

1. Sampah yang dapat membusuk, seperti sisa makanan, daun, sampah kebun, pertanian
dan lainnya. Biasanya disebut garbage, yaitu yang mudah membusuk karena aktivitas
mikroorganisme, pengelolaannya membutuhkan kecepatan baik dalam pengumpulan
maupun pembuangannya. Pembusukan ini akan menghasilkan gas antara lain metan,
gas H2S yang bersifat racun bagi tubuh. Selain beracun H2S juga berbau busuk.

2. Sampah yang tidak membusuk seperti kertas, plastik, karet, gelas, loham, dan lainnya.

3. Sampah yang berupa debu atau abu, sampah jenis ini dapat dimanfaatkan untuk
mendatarkan tanah atau penimbunan. Selama tidak mengandung zat yang beracun,
maka abu inipun tidak terlalu berbahaya terhadap lingkungan dan masyarakat.

4. Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, seperti sampah-sampah berasalkan dari


industri yang mengandung zat-zat kimia maupun zat fisis berbahaya. Sampah
berbahaya (B3) adalah sampah yang karena jumlahnya atau konsentrasinya dapat:
a. Meningkatkan mortalitas dan morbiditas secara bermakna atau menyebabkan
penyakit yang tidak reversible ataupun sakit berat yang pulih atau reversible.

b. Berpotensi menimbulkan bahaya sekarang maupun di masa yang akan dating


terhadap kesehatan atau lingkungan apabila tidak diolah, ditransport, disimpan, dan
dibuang dengan baik.

E. Manfaat Sampah

1. Sampah Organik

Sampah organik juga dapat diproses untuk berbagai keperluan diantaranya


adalah pakan ternak dan kompos.

a. Pakan Ternak

Sampah organik, khususnya sisa makanan dapat diolah lebih lanjut menjadi pakan
ternak. Sampah yang telah dipilah, kemudian masuk dalam pabrik untuk dijadikan
pakan ternak.

b. Kompos

Sampah organik juga dapat dimanfaatkan untuk sektor pertanian. Sampah


organik bisa digunakan untuk pemupukan tanaman melalui proses pengomposan.
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam
mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau
anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003).

Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian


secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan
organik sebagai sumber energi.
Sumber: https://lingkunganhidup.jakarta.go.id

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik dapat dilakukan daur ulang menjadi barang yang berguna
dan bernilai jual. Daur ulang sampah anorganik dapat menguntungkan secara
ekonomis dan ekologis. Proses daur ulang akan menghasilkan barang-barang dengan:

a. Bentuk dan fungsinya tetap, misal daur ulang kertas dengan hasil bentuk yang
sama, plastik pembungkus yang didaur ulang dengan bentuk dan fungsi yang sama.

b. Bentuk berubah tetapi fungsi tetap, misal daur ulang botol bekas air mineral.

c. Bentuk berubah dan fungsi berubah, misal plastic menjadi sedotan, bekas sedotan
menjadi hiasan, dan beberapa barang hasil kerajinan tangan (handycraft).

Sumber: https://tpasukawinatan.wordpress.com
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id.

Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. 2010. Pengelolaan Sampah. Bandung: Program Studi Teknik
Lingkungan Institut Teknologi Bandung. www.kuliah.ftsl.itb.ac.id.

Gunawan, Ragil. 2018. Peningkatan Ekonomi Masyarakat dengan Memanfaatkan Sampah


Rumah Tangga Melalui Kelompok Sadar Sampah “Sri Kandi” di Desa Karangtengah,
Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Surabaya: Universitas
Negeri Sunan Ampel Surabaya. Skripsi. http://digilib.uinsby.ac.id.

Puspawati, Catur, dkk. 2011. Buku Ajar Kesehatan Lingkungan: Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah Padat (A). Jakarta: Poltekkes Kemenkes Jakarta II.

Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Waluya, Bagja. Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk Tingkat SMA.


http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_6_PENG
ELOLAAN_SAMPAH.pdf

Anda mungkin juga menyukai