Anda di halaman 1dari 4

BUDIDAYA CABAI & PALAWIJA SECARA ORGANIK

DI LAHAN TERBUKA
Berikut ini merupakan panduan budidaya CABAI secara ORGANIK. Meskipun begitu, panduan ini bisa juga diterapkan
untuk budidaya tanaman palawija lainnya, termasuk: PAPRIKA, TOMAT, MENTIMUN, BUNCIS, TERONG, BAWANG MERAH,
BAWANG DAUN, KACANG PANJANG, KACANG TANAH, KEDELAI, JAGUNG, WORTEL, KENTANG/UMBI, BRUNGKOL,
BROKOLI, SAWI, SELADA, SOSIN, dan lain sebagainya.
Karena kita akan membudidaya secara ORGANIK, maka kita tidak melibatkan pupuk kimia dan apalagi pestisida kimia.
Silakan ikuti panduannya dengan seksama, jangan ada yang kelewat!

A. MENYIAPKAN LAHAN & PENANAMAN


1. Cangkuli tanah sampai lembut benar, dan buatlah bedeng-bedeng tanam, dengan ukuran: Tinggi: 50 - 60 cm, Lebar: 100 - 120 cm,
Panjang: maksimal 25 m, Lebar parit / jarak antar bedengan : 60 - 70 cm.
Bila tanah Anda termasuk liat, padat, atau keras, taburkan sekam padi dalam jumlah banyak sehingga akar tanaman cabai dapat
berkembang dengan baik.

2. Taburkan pupuk dasar ke bedengan, berupa: KOMPOS atau BOKASHI atau PUPUK KANDANG.
Dosis ± 3 kg per meter persegi bedengan. Jenis pupuk kandang bebas, tapi akan lebih baik hasilnya jika berupa pupuk kandang ayam
atau burung.
3. Taburkan juga Kapur Pertanian atau DOLOMIT
Dosis ± 500 gr (2 cangkir) per meter persegi bedengan.
4. Kemudian siram bedengan dengan pupuk KOCOR BWM sampai basah.
Gunakan penyiram embrat/gembor. Dosis: 150 ltr air + 1 BUNGKUS KOCOR BMW.
5. Setelah disiram dengan KOCOR BMW, cangkuli tanah + pupuk kandang + dolomit tadi sampai merata, kemudian bedengan
dirapikan kembali.
6. Istirahatkan bedengan minimal 14 hari, lebih lama lebih bagus lagi, tanpa ditutup mulsa!
7. Setelah diistirahatkan, barulah bedengan ditutup plastik mulsa.
Bedegan yang bentuknya rusak atau ditumbuhi rumput harus diperbaiki dan dibersihkan terlebih dahulu. Tumbuhnya rumput
berarti bedengan sudah aman/sehat dan subur untuk ditanami.
8. Selanjutnya bolongi mulsa untuk memberikan lubang tanam cabai.

Halaman 1 dari 4
Diameter lubang sekitar 12 cm. Bisa gunakan susu kaleng bekas ukuran kecil, yang digunting secara bergerigi (SEPERTI GERGAJI) di
bagian ujungnya.
 Dalam satu bedeng, dibuat 2 baris lubang tanam
 Jarak antar lubang tanam: 60 cm
 Sebaiknya lubang tanam disusun secara ZIGZAG, tidak berpasangan.
9. Esoknya, lakukan penanaman bibit cabai, dengan cara:
 Siram terlebih dulu bibit cabai Anda agar bibit tetap segar dan memudahkan untuk melepas plastik semainya.
 Gali tanah pada lubang tanam yang sudah dibuat, dengan kedalaman sekitar 10 cm.
 Lalu lepaskan bibit cabai dari plastik semai tersebut, dengan ditarik secara pelan-pelan sehingga media dan akar tidak terburai.
 Letakkan tanaman pada lubang tanam, kemudian kubur dengan tanah.
 Pastikan penguburan dilakukan sempurna, namun tanah JANGAN ditekan-tekan sampai padat karena bisa mengganggu akar.

10. Setelah ditanam, lakukan segera penyiraman menggunakan air biasa. Gunakan embrat/gembor penyiram, atau bisa juga
menggunakan cangkir.

B. PENYIRAMAN RUTIN
Cabai termasuk tanaman yang rentan, mudah mati bila kekurangan air, atau kelebihan air. Jadi kita harus pandai-pandai mengatur
penyiramannya, dengan memperhatikan kondisi tanah/media tanam cabai apakah kering atau basah.

 Jika cuaca terik/kemarau, mungkin perlu penyiraman 2 hari sekali. Penyiraman bisa menggunakan cangkir atau selang air yang
bertekanan.
 Jika cuaca lembab/hujan, atau tanah terlihat basah, maka jangan sekali-kali melakukan penyiraman.

Hindari tanaman terendam air selama berjam-jam (misalnya akibat hujan), karena bisa menyebabkan tanaman busuk atau bahkan mati
secara serentak. Oleh karena itu, pembuangan air di lahan HARUS DIPASTIKAN LANCAR.

C. PEMUPUKAN RUTIN
Seperti halnya manusia, tanaman cabai juga membutuhkan “makan” secara rutin. Oleh karena itu, pemupukan (sebagai sumber
makanan tanaman) harus dilakukan secara berkala. Jika tidak, maka jangan berharap tanaman cabai kita dapat berproduksi dengan baik.

Halaman 2 dari 4
Cara Pemupukan:

 Siapkan air pada drum kapasitas 150-200 liter


 Masukkan 1 BUNGKUS (1 kg) pupuk KOCOR BMW
 Aduk sampai merata
 Kemudian kocorkan/disiramkan ke pangkal tanaman cabai, dengan dosis: 1 gelas minum (200 ml) per pohon.

Interval Pemupukan:

 Pemupukan pertama, dimulai 7 hr setelah tanam


 Pemupukan selanjutnya dilakukan rutin tiap 7 hr atau 14 hr sekali, tergantung suburnya tanaman.

D. PENYEMPROTAN PUPUK BUAH & PERANGSANG


Mengapa tanaman cabai kami (di Padepokan Organik Bumi Makmur Walatra) selalu berbuah dan terus berbuah dengan kualitas buah
yang mantap? Itu karena kami secara berkala memberinya pupuk perangsang buah, yaitu POC BMW yang didalamnya mengandung zat
perangsang tumbuh (ZPT) dan pupuk buah yang lengkap. POC BMW juga mengandung unsur hara mikro dan yang dibutuhkan tanaman.
Jadi, agar produksi cabai dapat berlipat, lakukan penyemprotan POC BMW secara rutin.

 Dosis aplikasi: Air 15 ltr + POC BMW 2 tutup


 Interval penyemprotan: 10 – 14 hr sekali (tergantung suburnya tanaman)

E. PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT


Tanaman cabai tidak lepas dari gangguan hama dan penyakit. Hama umum cabai antara lain: kutu daun/aphid, thrips, tungau, kutu
putih/kutu kebul, ulat, nematoda, kumbang, belalang. Penyakit umum cabai diantaranya: embun tepung, bercak daun, busuk daun,
busuk buah, kapang kelabu, busuk rhizopus, empulur merah, layu fusarium, virus kuning/gemini.

 Untuk mengendalikan hama, cukup semprotkan ANTILAT, tanpa harus ada tambahan pestisida kimia.
 Untuk mengendalikan penyakit, silakan semprotkan NOPATEK, tanpa harus menambahkan fungisida kimia.

Dosis aplikasi:

 AIR 15 ltr + ANTILAT 3 tutup + NOPATEK 3 tutup

Interval penyemprotan:

 7 hari sekali, untuk pencegahan


 5 hari sekali, untuk pengobatan

CATATAN:

 Penyemprotan ANTILAT, NOPATEK, dan POC BMW bisa digabung bersama-sama, dan memang dianjurkan.
 Waktu penyemprotan yang baik: pagi atau sore hari. Hindari penyemprotan saat terik matahari.

***

Halaman 3 dari 4
BUDIDAYA CABAI DI POT/POLYBAG
Menanam cabai di wadah sebetulnya bisa menyesuaikan prosedurnya dengan menanam cabai di lahan, seperti dijelaskan di atas.

F. MEDIA TANAM
1. Siapkan wadah, misalnya pot atau plastik polybag, dengan diameter minimal 40 cm.
Pastikan pot atau polybag tersebut diberi beberapa lubang di bagian bawahnya sehingga air tidak menggenang saat penyiraman
nanti.
2. Masukkan media tanam, berupa: SEKAM PADI 1 bagian + KOMPOS 1 bagian + TANAH 1 bagian

Semua bahan diaduk sampai merata. Sekam padi bisa diganti dengan dedaunan kering. Kompos bisa diganti dengan Pupuk kandang
atau bokashi. Pupuk kandang ayam/burung akan lebih disukai cabai

3. Kemudian media disiram dengan pupuk KOCOR BMW.


Dosis: 2 sdm KOCOR BMW + 5 liter AIR. Siramkan ke media tanam, 1 gelas minum per pot.
4. Istirahatkan media pot minimal 14 hr, simpan di tepat teduh.
5. Setelah masa istirahat, maka bibit cabai sudah bisa ditanamkan. Ikuti caranya berikut ini:
 Siram dulu bibit sampai cukup basah. Lalu tarik bibit dari wadah semai, atau sobek polybag semainya. Lakukan secara perlahan
sehingga media dan akar tidak terburai. Kemudian letakkan bibit pada lubang tanam, dan kubur sebatas leher batang tanaman.
 Pastikan penguburan dilakukan sempurna, namun tanah JANGAN ditekan-tekan sampai padat karena bisa mengganggu akar.
6. Setelah ditanam, lakukan segera penyiraman menggunakan air biasa, sekitar 1 - 2 gelas per pot.

G. PENYIRAMAN RUTIN
Silakan ikuti cara penyiraman rutin cabai seperti dijelaskan pada Bagian B di atas.

H. PEMUPUKAN RUTIN
Tanaman cabai harus kita pupuk secara rutin agar dapat tumbuh dengan baik. Cara pemupukan:

 Siapkan air sebanyak 5 liter (atau ½ ember sedang)


 Masukkan 2 sdm pupuk KOCOR BMW, aduk sampai merata.
 Kemudian kocorkan/disiramkan ke pangkal tanaman cabai, dengan dosis: 1/2 gelas minum (100 ml) per pohon.

Interval Pemupukan:

Pemupukan pertama, dimulai 7 hr setelah tanam. Pemupukan selanjutnya dilakukan rutin tiap 10 hr atau 14 hr sekali, tergantung
suburnya tanaman.

I. PENYEMPROTAN PUPUK BUAH & PERANGSANG


Ingin tanaman cabai cepat berbuah dan buahnya lebat? Semprotkan saja pupuk buah secara rutin.

 Dosis aplikasi: Air 5 ltr + POC BMW 1 tutup


 Interval penyemprotan: 10 – 14 hr sekali (tergantung suburnya tanaman)

J. PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT


Untuk mengatasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai kita, maka lakukan penyemprotan anti hama dan anti penyakit
juga. Dosis aplikasi: AIR 5 ltr + ANTILAT 1 tutup + NOPATEK 1 tutup

Interval penyemprotan: 7 hari sekali untuk pencegahan, 5 hari sekali untuk pengobatan.

***
Halaman 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai